Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Gandum

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sub Kelas : Commelinidae. Famili : Poaceae Genus : Triticum Spesies : Triticum aestivum L.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

2. KERANGKA TEORITIS 2.1. Taksonomi Tanaman Gandum

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

Jumlah Hari Hujan Gerimis Gerimis-deras Total September. Rata-rata Suhu ( o C) Oktober '13 23,79 13,25 18, November

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman okra adalah sebagai berikut: Tanaman okra merupakan tanaman terna tahunan dengan batang yang tegak.

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum. Sorgum (Sorgum bicolor [L].Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ilmiah tanaman jagung sebagaimana diketahui adalah: Kelas: Monocotyledoneae. Familia: Poaceae.

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays.l) keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Krisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman rosela diklasifikasikan dengan kingdom Plantae, divisio

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu diklasifikasikan sebagai berikut, Kingdom: Plantae; Subkingdom:

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

UJI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA PADA TINGKAT POPULASI TANAMAN YANG BERBEDA. Oleh. Fetrie Bestiarini Effendi A

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Steenis (1987) kedudukan tanaman jagung (Zea mays L) dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Tunggak. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

II. TINJAUAN PUSTAKA

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum berasal dari Afrika, beberapa varietas asalnya antara lain White Durra,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dari tanaman jagung manis dalam (Purwono dan Hartono, 2007) adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah sebagai berikut;

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hermawan (2013), klasifikasi botani tanaman sorgum (Sorghum bicolor

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

Makalah Percobaan Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Rumusan Masalah Apakah media tanam berupa pasir, tanah humus, tanah liat, dan serbuk sisa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uji perbandingan. Komparasi juga merupakan salah satu metode penelitian yang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Commelinidae Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Triticum Species : Triticum aestivum L. Tanaman gandum mempunyai akar serabut. Akar ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu akar kecambah dan akar adventif. Akar kecambah adalah akar yang dihasilkan dari primodia akar dalam biji, sementara akar adventif adalah akar-akar yang muncul pada saat anakan mulai terbentuk (Sundararaj, 1976). Ciri-ciri batang tanaman gandum adalah berbentuk tegak, silinder, dan memiliki rongga seperti batang tanaman padi. Batang tanaman gandum dewasa terdiri dari rata-rata enam ruas yang pendek. Batang ini akan membentuk tunas dalam satu rumpun. (Gembong,2003). Gambar 2.1 Struktur batang dan daun tanaman gandum Sumber : Australian Government, 2008. Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum 4

selanjutnya terdiri dari pelepah, helai daun dan ligula. Pelepah daun membungkus batang dan terdapat pada ketiak daun. Helaian daun gandum tersusun dalam setiap batang dan tumbuh tegak atau agak melengkung (sesuai dengan varietas gandum). Setiap daun membentuk sudut 180 0 dari daun yang satu dengan daun yang lainnya. Sedangkan ligula tidak berwarna, tipis dan berujung bulu-bulu dan halus (Kirby,2014). Bunga tanaman gandum adalah bunga majemuk yang mampu menyerbuk sendiri. Sebanyak lima buah bunga gandum berada dalam bulir-bulir yang berambut pada ujungnya. Bulir-bulir gandum tertumpuk di malai. Malai ini memiliki ruas pendek yang melebar di bagian ujung tetapi menyempit pada pangkalnya (Sudarmini, 2001). Biji gandum merupakan biji bertekstur keras yang berbentuk oval. Panjang biji ini 6-8 mm dan diameternya 2-3 mm. Biji gandum terdiri dari kulit (bran), endosperma, dan lembaga (germ). Kulit biji gandum memiliki kadar serat serta protein yang tinggi. Endosperma adalah bagian yang umumnya diolah menjadi tepung terigu. Bagian ini banyak mengandung protein, pati dan air. Endosperma mengandung banyak lemak dan memiliki bagian yang selnya masih hidup bahkan setelah pemanenan endosperma ini berfungsi sebagai cadangan makanan (Rahmah, 2011). Gambar 2.2 Struktur Biji Gandum Sumber : Sriboga, 2015. Gandum membentuk anakan yang tumbuh dalam satu rumpun dengan tanaman utama. Anakan ini juga menghasilkan daun tetapi tidak semua anakan akan menghasilkan malai dan bulir-bulir gandum karena adanya kompetisi nutrisi dan cahaya matahari (Sundararaj, 1976). 5

2.1.2. Syarat Tumbuh tanaman gandum Untuk pertumbuhan dan produksi optimal, tanaman gandum membutuhkan suhu 10 C-25 C, ph tanah 6-8, dan panjang siang hari 14 jam per hari ( ada yang toleran terhadap fotoperiode 9-13 jam per hari) selama budidayanya (Tentrirawe dan Pabbage, 2010). Tanaman gandum dapat tumbuh di berbagai jenis tanah selama tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang cukup, memiliki aerasi yang baik, dan tidak memiliki lapisan padat yang menghambat penetrasi akar gandum ke lapisan tanah yang lebih dalam. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman gandum berkisar antara 350 mm - 1250 mm. (Simanjuntak, 2002) Curah hujan diperlukan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan tanaman gandum. 2.1.3. Permasalahan Tanaman Gandum dengan Curah Hujan di Indonesia Tanaman gandum (Triticum aestivum L) adalah tanaman serealia yang berasal dari daerah subtropis dan banyak ditanam untuk dimanfaatkan bijinya. Biji tanaman gandum memiliki kandungan protein sekitar 13% dan kandungan karbohidrat sebanyak 69% sehingga menjadi makanan pokok penuh gizi bagi sekitar 1/3 penduduk dunia (Sleeper dan Poehlman, 2006). Pengembangan tanaman gandum yang berada di Indonesia ada di daerah dengan ketinggian >800 m dpl. Hal ini dikarenakan iklim pada ketinggian tersebut mirip dengan iklim subtropik. Akan tetapi, pengembangan tanaman gandum di Indonesia memiliki kendala untuk diproduksi secara kontinyu. Salah satu kendalanya adalah curah hujan yang tinggi terutama di musim hujan. musim hujan dikatakan terjadi apabila curah hujan dalam tiga puluh hari berturut-turut telah melebihi 100 mm per meter persegi. (BPP Jatim,2013) Curah hujan yang tinggi selama budidaya dapat membuat tanaman gandum mudah terserang patogen. Selain itu, curah hujan yang tinggi pada masa panen membuat biji gandum yang seharusnya dapat dipanen menjadi berkecambah saat masih berada pada tanaman. Agar petani tidak merugi, lahan yang biasanya digunakan untuk budidaya gandum dijadikan sebagai lahan budidaya kentang selama musim hujan. Akan tetapi, budidaya kentang pada musim hujan juga tidak menjamin petani terhindar dari kerugian karena budidaya yang membutuhkan modal tinggi ini juga 6

menghadapi banyak serangan patogen. Sementara itu, kebutuhan akan gandum yang masih belum terpenuhi terutama dalam skala nasional mendesak adanya peningkatan produksi. Oleh karena itu, diharapkan budidaya gandum tidak terbatas oleh musim hujan. Untuk itu, Balit Serealia Maros mengoleksi genotipgenotip gandum dari Cymmit (International Maize and Wheat Improvement Center) yang diduga dapat dibudidyakan pada musim hujan. 2.2. Hipotesa Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, model hipotesis dan tinjauan pustaka maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada beberapa perbedaan penampilan pertumbuhan dan perkembangan, serta hasil dari 16 genotip gandum yang ditanam di dataran tinggi salaran pada musim hujan. 2. Ada beberapa genotip gandum yang terpilih untuk dikembangkan dan dibudidayakan di dataran tinggi salaran pada musim hujan. 2.3. Definisi dan Pengukuran Variabel Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda terhadap hipotesis yang dikemukakan, maka dibuat definisi dan pengukuran variabel sebagai berikut: 1. Penampilan hasil genotip dinyatakan lebih baik daripada varietas kontrol apabila tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai/m 2, panjang malai, jumlah biji/malai, berat berangkasan segar, berat berangkasan kering, bobot 1 liter biji, bobot 1000 butir, dan bobot biji/ petak neto lebih tinggi daripada varietas kontrol serta umur berbunga dan Jumlah Biji Berkecambah per Malai lebih rendah daripada varietas kontrol. 2. Genotip yang layak terpilih untuk dikembangkan dan dibudidayakan adalah genotip yang memiliki nilai skoring lebih tinggi daripada varietas kontrol. 3. Tinggi tanaman adalah tinggi tanaman yang diukur dari permukaan tanah sampai ujung daun pada saat pertumbuhan vegetatif dan ujung malai pada saat pertumbuhan generatif dengan satuan cm. 4. Jumlah anakan adalah jumlah anakan dari mulai penanaman hingga panen. 5. Jumlah malai/m 2 adalah jumlah malai dihitung dari contoh tanaman 4 baris ditengah panjang 1m. 7

6. Panjang malai adalah panjang yang diukur dari lingkaran cincin sampai ujung malai tidak termasuk bulu dengan satuan cm. 7. Jumlah biji/malai adalah penghitungan jumlah biji dengan diambil dari 10 contoh sampel malai. 8. Berat berangkasan segar adalah berat seluruh bagian tanaman di atas tanah yang masih dalam keadaan segar yang ditimbang dengan satuan g. 9. Berat berangkasan kering adalah berat seluruh tanaman dari atas tanah dan diambil dari sampel berat berangkasan segar kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 o C sampai beratnya konstan yang ditimbang dengan satuan g. 10. Bobot 1000 biji adalah bobot 1000 biji dengan satuan pengukuran gram. 11. Bobot 1 L biji adalah bobot 1 liter biji dengan satuan pengukuran gram/l. 12. Bobot biji/petak neto adalah bobot biji pada 4 baris tengah tanaman gandum atau bobot biji tanpa tanaman gandum yang berada di tepi petak penelitian dengan satuan pengukuran gram. Bobot petak netto dapat dikonversikan dalam satuan ton per hektar. 13. Umur berbunga adalah umur keluarnya bunga dihitung dari saat tanam sampai 50% tanaman dalam petak telah berbunga. 14. Jumlah Biji Berkecambah per Malai adalah jumlah biji yang berkecambah pada tiap malai tanaman sampel pada saat panen. 8