BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada (Sugiyono, 2007). Jenis metode penelitian yang sering dilakukan selama ini, yaitu: eksploratoris, eksplanatif, deskriptif, eksperimen, evaluasi, historis, kajian pustaka, survei, observasi, wawancara dan studi kasus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dan wawancara. Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan form survei atau kuesioner sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Disamping itu peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada responden. 4.2. Jenis Data Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 macam yaitu : 1. Data Primer Data primer merupakan data atau informasi yang diperoleh secara langsung dilapangan. Dalam penelitian ini pengumpulan data primer meliputi data kondisi eksiting Sungai Cisadang dengan melakukan pengamatan secara visual dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan daerah Desa Surusunda, wawancara dengan Kepala Desa Surusunda, Ketua RW dan warga sekitar Desa Surusunda. 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dapat diperoleh dari literatur, internet dan studi terdahulu yang meliputi data hidrologi diantaranya Stasiun Hujan 24
Surusunda, AWLR (Automatic Water Level Recorded) pos duga air Sungai Cikondang-Cibungur, Peta Geologi Karangpucung, Peta CAT (Cekungan Air Tanah) Karangpucung, data topografi area lahan Sungai Cisadang dan data-data lain yang diperlukan dalam mendukung tesis ini. 4.3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada riset ini berdasarkan data primer (data hasil survei identifikasi di wilayah studi), dimana metode yang digunakan pengambilan data yaitu metode survei dan wawancara. Data sekunder dikumpulkan dari literatur maupun jurnal serta referensi-referensi yang ada. 4.4. Pembahasan Hasil Analisis Dari hasil analisis kemudian dilakukan pembahasan untuk kelayakan aspek teknis, ekonomi, sosial dan mengetahui Kekuatan (Strength) - Kelemahan (Weakness), dan aspek eksternal yaitu Peluang (Opportunity) - Ancaman (Threat) rencana pembangunan embung. Untuk analisis kelayakan ketiga aspek yaitu : 1. Aspek Teknis : Aspek ini berupa kriteria secara teknis dengan melakukan survei atau perhitungan dilapangan secara visual. Kriteria teknis tersebut yaitu : 1. Lebar penampang : berapa lebar penampang rencana tubuh bendung yang efisien 2. Tipe tanggul sungai : tipe sempadan/tanggulnya berupa tebing atau tanggul 3. Ketinggian tanggul : ketinggian tanggul kiri kanan rendah atau tinggi 4. Kondisi morfologi sungai : ada percabangan, lurus, atau berbelok 5. Kondisi alur dasar sungai : berupa batuan, canpuran batu dan pasir atau pasir tanah 6. Erosi dasar/ tebing : terdapat longsoran/gerusan bersifat besar, sedang, atau kecil 25
7. Sedimentasi : terdapat penumpukan sedimen skala besar, sedang atau kecil 8. Potensi volume tampungan : mempunyai volume tampungan besar, sedang atau kecil. 2. Aspek Ekonomis Aspek ini keterkaitan nilai biaya dengan dampak rencana dibangunnya Embung Surusunda : 1. Pemilik lahan terkait pembebasan lahan : dimaksudkan tanah milik pemerintah, kas desa atau penduduk, apabila pembebasan tanah milik penduduk sangat mahal, berdampak dengan membengkaknya biaya pembangunan embung 2. Aksesibilitas Langsung: dimaksudkan apakah mobil, truck atau berjalan kaki nantinya untuk akses material dalam proses pembangunan bisa terjangkau, apabila sangat jauh berdampak dengan biaya langsiran material dilapangan. 3. Jarak terhadap jalan utama, dimaksudkan apabila jarak dengan jalan utama diperhitungan kurang dari 500 m atau lebih dari 1000 m berdampak dengan biaya pembangunan dan rencana pengembangan pariwisata nantiya. 4. Biaya Embung : berapa estimasi biaya rencana pembangunan Embung Surusunda. 3. Sosial masyarakat : Aspek ini hubungannya dengan masyarakat sekitar yang berdampak dengan rencana pembangunan Embung Surusunda yaitu : 1. Jenis penggunaan lahan di kiri dan kanan tanggul : disekitar rencana embung berupa tanah kosong/belukar, lahan pertanian/tegalan/hutan milik warga ataukah perhutani yang nantinya membuat dampak negative permasalahan sosial. 26
2. Perkiraan sawah yang terlayani : apabila rencana embung dibangun, apakah bisa terlayani semua areal sawah milik masyarakat. 4.5. Kesimpulan Dan Saran Setelah dilakukan pembahasan hasil analisis, kemudian dilakukan perumusan kesimpulan dan saran. 4.6. Diagram Alir Penelitian Untuk memudahkan pengertian dan tahapan-tahapan dalam proses penelitian maka dibuatlah bagan alir penelitian seperti pada Gambar 4.1. dibawah ini. 27
Mulai Persiapan (Studi Literatur dan Pustaka) Pengumpulan Data Data Primer: Observasi, Wawancara Dengan Kades Surusunda, Warga Sekitar dan Survei Identifikasi di Sungai Cisadang Data Sekunder :Studi Terdahulu, Data Stasiun Hujan Surusunda, Peta RBI Karangpucung, Peta Geologi Karangpucung, Data topografi Area Lahan Sungai Cisadang, dll Analisis Aspek Teknis : 1. Hidrologi 2. Lebar penampang, 3. Tipe tanggul sungai, 4. Ketinggian tanggul, 5. Kondisi morfologi sungai 6. Kondisi dasar sungai 7. Erosi dasar/ tebing, 8. Sedimentasi. 9. Potensi volume tampungan Analisis Aspek Ekonomi : 1. Pemilik lahan terkait pembebasan lahan 2. Aksesibilitas 3. Jarak terhadap jalan utama 4. Estimasi Biaya Embung Analisis Aspek Sosial Masyarakat : 1. Jenis penggunaan lahan di kiri dan kanan tanggul, 2. Perkiraan air baku dan sawah yang terlayani Teknis Ekonomi Sosial 1. Kapasitas Tampungan Berdasarkan Kondisi Topografi Sungai Cisadang 2. Kapasitas Tampungan Berdasarkan Kebutuhan Air 3. Kapasitas Tampungan Berdasarkan Ketersediaan Air 4. Imbangan Air 5. Analisis SWOT : (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 4. 1 Diagram Alir Penelitian 28