4. Bagian-bagian autoklaf

dokumen-dokumen yang mirip
b. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.

Sterilisasi Alat dan Bahan untuk Pengujian Kesehatan Benih

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

Prinsip peralatan sterilisasi: Pengepakan, autoclave, boiling, radiasi, UV,oven. By : Seprianto, S.Pi, M.Si

Oleh Mochamad Nurcholis. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

Instruksi Kerja Penggunaan Autoclave All American

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB IV PROSES PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis percobaan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental,

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

CABE GILING DALAM KEMASAN

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

SOP UPTD PUSKESMAS LAPPADATA

Nova Nurfauziawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

UNIVERSITAS GADJAH MADA PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

INSTRUKSI KERJA ALAT DRYING OVEN BINDER ED-53

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

METODOLOGI PENELITIAN

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

Lampiran 1. Bahan dan Cara Membuat PDA ( Potato DextroseAgar) Untuk membuat media PDA sebanyak 1 liter dibutuhkan komposisi bahan :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian

METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

MODUL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di industri tahu yang ada di Kecamatan Kota

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

Transkripsi:

AUTOKLAF 1. Pengertian Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 o C (250 o F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121 o C. 2. Prinsip Kerja Atoklaf adalah alat untuk memsterilkan berbagai macam alat & bahan yang menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121 0 C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang lebih besar untuk membunuh sel dibanding dengan udara panas. Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 121 0 C dan tekanan 15 lb/in 2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. Alasan digunakan suhu 121 0 C atau 249,8 0 F adalah karena air mendidih pada suhu tersebut jika digunakan tekanan 15 psi. Untuk tekanan 0 psi pada ketinggian di permukaan laut (sea level) air mendidih pada suhu 100 0 C, sedangkan untuk autoklaf yang diletakkan di ketinggian sama, menggunakan tekanan 15 psi maka air akan memdididh pada suhu 121 0 C. Ingat kejadian ini hanya berlaku untuk sea level, jika dilaboratorium terletak pada ketinggian tertentu, maka pengaturan tekanan perlu disetting ulang. Misalnya autoklaf diletakkan pada ketinggian 2700 kaki dpl, maka tekanan dinaikkan menjadi 20 psi supaya tercapai suhu 121 0 C untuk mendidihkan air. Semua bentuk kehidupan akan mati jika dididihkan pada suhu 121 0 C dan tekanan 15 psi selama 15 menit. Pada saat sumber panas dinyalakan, air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai 0 psi. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi. 3. Fungsi

Autoklaf digunakan untuk mensterilkan alat/media dengan uap panas dan tekanan tertentu yang dapat membunuh mikroorganisme. Beberapa media atau bahan yang tidak disterilkan dengan autoklaf adalah : - Bahan tidak tahan panas seperti serum, vitamin, antibiotik, dan enzim - Paelarut organik, seperti fenol - Buffer engan kandungan detergen, seperti SDS 4. Bagian-bagian autoklaf 1. Tombol pengatur waktu mundur (timer) 2. Katup pengeluaran uap 3. pengukur tekanan 4. kelep pengaman 5. Tombol on-off 6. Termometer 7. Lempeng sumber panas 8. Aquades (dh 2 O) 9. Sekrup pengaman 10. batas penambahan air 5. Cara Kerja Autoklaf AUTOKLAF PORTABLE (PEMANASAN MENGGUNAKAN API) 1. ISI PANCI LUAR DENGAN AIR, KALAU DAPAT DENGAN AQUADEST UNTUK MENGHINDARKAN PENGENDAPAN CA YANG BIASA TERDAPAT PADA AIR LEDENG, SEBANYAK 1 LITER UNTUK AUTOKLAF KECIL, DAN 1.5 LITER UNTUK AUTOKLAF BESAR.

2. BOTOL-BOTOL MEDIA YANG AKAN DISTERILKAN, DIMASUKKAN KE DALAM PANEL-DALAM. SUSUN BOTOL- BOTOL TERSEBUT HINGGA MENCAPAI PERMUKAAN PANEL. 3. ATUR POSISI PANCI DENGAN MEMPERHATIKAN ALUR TEMPAT SALURAN UAP YANG TERDAPAT PADA TUTUP DAN LINGKARAN PERMUKAAN PANCI-LUAR 4. TUTUP DENGAN ERAT. (KENCANGKAN PENGUNCI TANPA MENGGUNAKAN ALAT) 5. BIARKAN KATUP PENGELUARAN UAP DALAM KEADAAN TERBUKA. 6. LETAKKAN AUTOKLAF DI ATAS KOMPOR GAS ATAU PEMBAKAR BUNSEN. 7. PANASKAN SAMPAI AIR DALAM AUTOKLAF MENDIDIH DAN UAP MULAI KELUAR DARI KATUP PENGELUARAN UAP. 8. BIARKAN UAP KELUAR SELAMA 5 MENIT (MINIMUM), UNTUK MENGELUARKAN UDARA MENGELUARKAN UDARA YANG TERPERANGKAP DALAM AUTOCLAVE. 9. TUTUP KATUP PENGELUARAN UAP. 10. AMATI KENAIKAN TEMPERATURE DAN TEKANAN. 11. SETELAH TEKANAN MENCAPAI 15 PSI, API KOMPOR DIKECILKAN. 12. JAGA KEADAAN TEKANAN 15 PSI INI DENGAN MENGATUR BESAR KECILNYA API KOMPOR SECARA MANUAL. SELAMA STERILISASI, JANGAN MENINGGALKAN AUTOKLAF DAN MENGERJAKAN HAL LAIN DIRUANG LAIN, KARENA TEKANAN DAPAT MENINGKAT SAMPAI MELEWATI BATAS. KEADAAN INI BERBAHAYA DAN DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN ALAT. 13. SETELAH WAKTU STERILISASI TERCAPAI, MATIKAN API KOMPOR. 14. UAP DIKELUARKAN SEDIKIT-SEDIKIT DENGAN MENGATUR KATUP PENGELUARAN UAP (BUKA SEDIKIT-SEDIKIT). JANGAN SEKALI-KALI MEMBUKA KATUP DAN MEMBIARKAN UAP KELUAR SEKALIGUS. KEADAAN INI MENYEBABKAN MEDIA ATAU AIR BUBBLE UP 15 SETELAH TEKANAN TURUN SAMPAI 0, BUKA PENGUNCI DAN KELUARKAN PANCI YANG BERISI MEDIA. AUTOKLAF LISTRIK (DIGITAL ATAU NON DIGITAL)

1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. 2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. 3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. 4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 o C. 5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. 6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klepklep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati. 6. Cara Perawatan Autoklaf Gunakan air suling selama proses pensterilan dan pencucian. Alat perkakas yang akan disteril harus dicuci terlebih dahulu. Susunan barang-barang di dalam 'chamber' harus menurut kaidah yang ditetapkan. Jangan gunakan talam yang tidak berlubang. Lepaskan bagian-bagian yang tidak dapat diautoklaf dari peralatan yang akan disteril. Pastikan proses pensterilan dilakukan oleh suhu yang ditetapkan. Setiap kali setelah digunakan, pintu harus direnggangkan sedikit. 'Chamber' harus dicuci setiap minggu. Tangki dikosongkan dan dibersihkan setiap minggu. Cuci dengan kain yang lembab, elakkan dari menggunakan bahan penghakis, bahan kimia atau bahan pencuci yang mempunyai kandungan klorida yang tinggi. Mencegah terjadinya presipitasi, pencoklatan (media menjadi coklat) dan hancurnya substrat dapat dilakukan pencegahan sbb : - Glukosa disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa fosfat

- Senyawa fosfat disterilkan terpisah dengan asam amino (peptone) atau senyawa garam mineral lain. - Senyawa garam mineral disterilkan terpisah dengan agar - Media yang memiliki ph > 7,5 jangan disterilkan dengan autoklaf - Jangan mensterilisasi larutan agar dengan ph < 6,0 Erlenmeyer hanya boleh diisi media maksimum ¾ dari total volumenya, sisa ruang dibirkan kosong. Jika mensterilkan media 1L yang ditampung pada erlenmeyer 2L maka sterilisasi diatur dengan waktu 30 menit 7. Cara Membersihkan Autoklaf 1. Alirkan air keluar dari bekas takungan menggunakan tiub penghubung. 2. Campurkan ubat pembersih dengan air suling. 3. Tuangkan bancuhan ke dalam bekas takungan. 4. Jalankan autoklaf sebanyak dua pusingan. 5. Alirkan bancuhan dari bekas takungan. 6. Masukkan air suling. 7. Jalankan autoklaf sekali lagi. 8. Sekali lagi alirkan air keluar dari bekas takungan. 9. Masukkan air suling sekali lagi. 10. Jalankan autoklaf satu pusingan lagi. 11. Alirkan air dari bekas takungan. 12. Isikan bekas takungan dengan air suling. 13. Autoklaf sedia untuk digunakan. 8. Cara Kalibrasi Autoklaf Untuk mendeteksi bahwa autoklaf bekerja dengan sempurna dapat digunakan mikroba pengguji yang bersifat termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus stearothermophillus, lazimnya mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip. Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan disterilkan. Setelah proses sterilisai lalu ditumbuhkan pada media. Jika media tetap bening maka menunjukkan autoklaf telah bekerja dengan baik.