Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON Suprasman 1, Ermiyati 2, Azhari 3, Edria Dianjani 4 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat tekan beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dengan menggunakan cara SK SNI dan cara perbandingan campuran berat 1:2:3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan menggunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang yaitu pada umur beton 28 hari sebesar 20,94 MPa. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agregat dari berbagai quarry dengan cara perbandingan campuran 1:2:3 juga diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur 28 hari sebesar 21,04 MPa. Dari berbagai quarry agregat halus yang diuji adalah quarry Danau Bingkuang dengan campuran 1:2:3 mempunyai mutu yang lebih baik dari quarry yang lainnya, perbedaan dengan dua cara tersebut tidak terlalu signifikan karena perbedaan nilai kuat tekan hanya sebesar 0,5 %. Quarry terbaik agregat halus adalah dari daerah Danau Bingkuang, namun pada umumnya semua quarry baik digunakan untuk campuran beton, karena memenuhi standar SK SNI. Kata kunci: Kuat tekan. Beton, Agregat ABSTRACT This study aims to determine the magnitude of the compressive strength of concrete by using a fine aggregate from various quarry by using SK SNI and weight ratio mixture of 1:2:3. The results showed that the maximum value of Compressive strength of concrete mixture from various quarry aggregate by using the standard SK SNI obtained at the quarry lake Bingkuang concrete at the age of 28 days at 20.94 MPa. Strong hit a maximum value of mixing concrete from various quarry aggregate by a mixture of 1:2:3 ratio was also obtained on the quarry lake Bingkuang at 28 days amounting to 21.04 MPa. From a variety of fine aggregate quarry lakes tested were Bingkuang with 1:2:3 mixture has better quality than the other quarry, the difference in two ways is not too significant because the difference in compressive strength value of 0.5% only. The best Quarry of fine aggregate is from Bingkuang Lake area, but in general all good quarry used to mix concrete, because they meet the standards of SK SNI. Key words: Strong press. Concrete, Aggregate 1. PENDAHULUAN Secara umum kita melihat bahwa pertumbuhan atau perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, hal ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat.akan rumah cukup tinggi Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lainnya yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan Pada suatu konstruksi bangunan dibutuhkan beton yang bermutu tinggi dengan ciri memiliki sifat-sifat beton diantaranya kuat tekan beton yang tinggi. Kuat tekan dan kuat tarik beton atau mutu beton dipengaruhi oleh kualitas agregat pada suatu daerah yang digunakan sebagai bahan penyusun beton. Interaksi antara iklim setempat dan geologinya akan menghasilkan berbagai jenis agregat yaitu agregat kasar atau kerikil dan agregat halus atau pasir, maka dari itu dilakukan penelitian agregat halus mana yang memiliki pengaruh besar terhadap kuat tekan beton. Jika dilihat dari sumbernya, agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu agregat 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 107
yang berasal dari alam dan agregat buatan. Contoh agregat yang berasal dari alam yaitu pasir dan kerikil alami. Sedangkan contoh agregat buatan yaitu agregat yang berasal dari stone crusher, pecahan genteng, pecahan beton dan lain-lainnya. Agregat diambil dari berbagai quarry, sehingga banyak pilihan pasir yang dapat digunakan. Meskipun telah dilakukan penelitian terhadap berbagai jenis agregat halus namun karena adanya perubahan geografis maka perlu dilakukan kembali penelitian untuk menentukan agragat halus mana yang paling baik digunakan sebagai bahan campuran beton untuk mendapatkan beton dengan mutu baik dan diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan produksi beton dalam pemilihan agregat untuk Industri beton. Metode pengujian penelitian ini dilakukan mulai dari pengujian propertis material penyusun beton baik agregat halus maupun kasar, bahan susun lainnya tidak diuji, karena dianggap telah memenuhi standar. Kemudian data-data tersebut digunakan dalam perhitungan mix design, Kuat tekan beton diuji pada umur beton 14 hari dan 28 hari dimana benda uji yang digunakan berbentuk selinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan masing-masing variasi terdiri tiga benda uji 2. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian dituliskan pada tahapan yang terlihat pada Gambar 1 di bawah ini. Page 108 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012
Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton Mulai Persiapan material semen, agregat dan air Pemeriksaan material Semen Agregat Kasar (Kerikil Alami) Pemeriksaan berat volume agregat Analisa saringan agregat Pemeriksaan berat jenis Pemeriksaan kadar air Analisa specific graffy dan penyerapan agregat Pemeriksaan ketahanan aus agregat Agregat Halus (Pasir Sungai) Pemeriksaan berat volume agregat Analisa saringan agregat Pemeriksaan berat jenis Pemeriksaan kadar lumpur Pemeriksaan kadar air Analisa specific graffy dan penyerapan agregat Air Pembuatan benda uji beton berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm Rencana campuran beton (Concrete Mix Design) Perawatan benda uji beton Pengujian kuat tekan beton pada umur 14 dan28 hari Analisa hasil pengujian dan pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 1. Bagan Alir penelitian 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 109
3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar Alami Hasil pemeriksaan agregat kasar alami yang berasal dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar material agregat kasar alami No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuh i Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,73 1,65 2. Modulus Kehalusan 4,14 5-8 3. Lolos saringan no.16 0,53 < 1 4. Kadar air (%) 3,72 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,73 2,63 2,62 2,28 2-7 6. Keausan (Mesin Los Angeles) (%) 8,4 < 10 Dilihat dari Tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada umumnya uji propertis terhadap agregat kasar pada umumnya memenuhi standar SK-SNI, hanya pada pemeriksaan modolus kehalusan tidak memenuhi, hal ini berarti bahwa agregat kasar alami yang berasal dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar agak halus, agregat ini dapat digunakan untuk campuran beton, tetapi agak sedikit banyak pengunaan semen. B. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus a. Hasil Pemeriksaan Quarry Bangkinang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Bangkinang No. Pemeriksaan Hasil Standar Memenuh Tidak memenuhi SNI i 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,83 1,41 2. Modulus Kehalusan 4,53 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5 4. Kadar air (%) 3,40 3-5 Page 110 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012
Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton 5. Berat jenis a. Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,91 2,67 2,75 3,02 2,58-2,83 2,58-2,83 2,58-2,83 2-7 b. Hasil Pemeriksaan Quarry Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Desa Ranah No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,70 1,40 2. Modulus Kehalusan 3,70 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,80 < 5 4. Kadar air (%) 2,58 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,78 2,56 2,64 3,03 2-7 c. Hasil Pemeriksaan Quarry Danau Bingkuang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Danau Bingkuang No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memen uhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,83 1,41 2. Modulus Kehalusan 5,17 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5 4. Kadar air (%) 3,40 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,99 2,7 2,81 3,2 2-7 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 111
d. Hasil Pemeriksaan Quarry Teratak Buluh Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar agregat halus quarry Teratak Buluh No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,68 1,50 2. Modulus Kehalusan 4,74 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 0,42 < 5 4. Kadar air (%) 1,8 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,78 2,59 2,66 2,53 2-7 Hasil pemeriksaan agregat halus pada umunya memenuhi persyaratan SK-SNI, namun ada sebagian yang kurang memenuhi syarat yaitu uji modolus kehalusan, hal ini berarti bahwa agregat yang berasal dari quarry Danau Bingkuang lebih kasar dari quarry lainya, sedangkan quarry Desa Ranah adalah yang paling halus dari semua quarry, Beberapa berat jenis yang tidak memenuhi adalah keadaan Apparent specific gravity, hal ini tidak mempengaruhi mutu beton karena dalam perencanaan campuran dan pembuatan campuran yang diambil pada penelitian ini adalah agregat yang kondisinya SSD yaitu sudah memenuhi standar C. Hasil Perhitungan Kebutuhan bahan Dalam satu Meter Kubik Beton Normal Tabel 6. Kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton normal Banyaknya bahan Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Semen (kg)) Agregat Halus ( Kg) 340,43 340,53 340,43 340,43 505,33 500,88 500,88 497,01 Agregat Kasar ( Kg) 1425,59 1425,59 1425,59 1425,59 Air (Kg) 160,00 160.00 160,00 160,00 Page 112 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012
Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton Dari tabel diatas kelihatan bahwa kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton dari beberapa quarry umumnya sama perbedaannya tedak terlalu signifikan, artinya semua quarry kebutuhan bahannya nyaris sama. D. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari dan 28 Hari Tabel 7 Nilai Kuat Tekan Pada Umur 14 hari dan 28 hari Kuat Tekan Rata -rata Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Umur Beton 14 hati 17,70 MPa 14,72 MPa 18,02 MPa 14,90 Umur Beton 28 Hari 20,25 19,93 20,94 18,03 E. Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagai quarry pada umur 14 hari dan 28 hari Dari grafik diatas diketahui perbandingan kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari diperoleh pada variasi quarry Bangkinang (RB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 17,70 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 20,25 MPa, pada variasi Desa Ranah (DR) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,72 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19.93 Mpa, pada persentase Danau Bingkuang (DB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 18,02 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 20.94 Mpa, pada persentase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,40Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 18,03 Mpa Kuat tekan dari berbagai quarry yang maksimum dalam penelitian ini adalah kuat tekan quarry DB (Danau Bingkuang) pada umur 28 hari. Dan kuat tekan minimum terjadi pada quarry Taratak Buluh. 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 113
F. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari dan 28 Hari dengan Perbandingan Campuran Berat 1 : 2: 3 Tabel 8. Nilai Kuat Tekan Beton Pada umur 14 hari dan 28 hari Kuat Tekan Rata -rata Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Umur Beton 14 hati Umur Beton 28 Hari 15,99 MPa 14,49 MPa 16,11 MPa 15,43 19,38 19,16 21,04 19,29 G. Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari campuran Perbandingan Berat 1:2:3 Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagi quarry pada umur 14 hari dan 28 hari Dari grafik diatas diketahui perbandingan kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari didapat bahwa pada persentase Bankinang (RB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 15,99 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 19,38 MPa, pada persentase Desa Ranah (DR) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,49 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19,16 MPa, pada persentase Danau Bingkuang(DB) kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 16,11 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 21,04 MPa, pada persemtase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 15,43 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19.29 MPa. Kuat tekan dari berbagai quarry yang maksimum dalam penelitian ini adalah kuat tekan quarry Danau Bingkuang (DB) pada umur 28 hari dan nilai kuat tekan minimum terjadi pada quarry Desa Ranah dan ini berbeda tipis dengan nilai kuat tekan pada quarry Taratak Buluh 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dalam pencampuran beton dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan mengunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur beton 28 hari sebesar 20,94 Mpa. 2. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agragat dari berbagai quarry Page 114 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012
Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton dengan cara campuran 1:2:3 diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur 28 hari sebesar 21,04 Mpa. 3. Dari berbagai quarry agregat halus Danau Bingkuang dengan campuran 1:2:3 mempunyai mutu yang lebih baik dari quarry lain, dan perbedaan kuat tekan dengan cara menggunakan standar dan perbandingan campuran tidak terlalu sinigfikan karena mempunyai perbedaan Kuat tekan sebesar 0,5 % 4. Quarry terbaik agregat halus adalah dari daerah Danau Bingkuang, namun pada umumnya semua quarry baik digunakan untuk campuran beton. DAFTAR PUSTAKA Dept. Kimpraswil, 2003, Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Pengujian Beton, Semen, Perkerasan Beton Semen, Penerbit Balibang Departemen Kimpraswil, Jakarta. http://wikipedia.com/ diakses pada tanggal 02/06/2010 http://visittanjungpinang.com/ diakses pada tanggal 12/05/2010 Mc intosh, 1956, Teknologi Beton, Laporan Penelitian, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Nugraha dan Antoni, 2007, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Tjokrodimulyo, K. Ir, `1996, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Wahyudi. L dan A. Rahim, Syahril, 1999, Struktur Beton Bertulang, Standar Baru SNI-T-15-1991-03, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://wikimapia.com/ diakses pada tanggal 10/01/2010 Tjokrodimuljo, K, 2004, dalam tesis Pemanfaatan Abu Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Mortar Semen, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 115
Page 116 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012