PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

dokumen-dokumen yang mirip
KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND KOMPOSIT (PCC)

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BABV HASiL DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

Berat Tertahan (gram)

PEMANFAATAN BATU KAPUR DIDAERAH SAMPANG MADURA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

PENELITIAN LABORATORIUM KINERJA BETON BERSERAT KARET PASCA KEBAKARAN

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DAN SPLIT GUNUNG AIR DINGIN TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

Lampiran A Berat Jenis Pasir. Berat pasir kondisi SSD = B = 500 gram. Berat piknometer + Contoh + Air = C = 974 gram

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

Kata kunci: metode DoE, ACI

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

PENGARUH KANDUNGAN LUMPUR PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan Pasir Samboja dan Kerikil Dari Palu Sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

STUDI PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN METODE SNI DAN METODE MAXIMUM DENSITY

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KUAT TEKAN BETON DAN WAKTU IKAT SEMEN PORTLAND POZZOLAN

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

ANALISIS PROPERTIS MATERIAL SUNGAI BODRI KAB. KENDAL SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Abdul Hakim 8

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB IV METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

BAB IV ANALISA DATA. Sipil Politeknik Negeri Bandung, yang meliputi pengujian agregat, pengujian beton

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN KAPUR PADAM DAN TANAH PADAS

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

Keyword : steel fiber, fiber-reinforced concrete, compressive strength, splitting tensile strength, flexural strength

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK TERHADAP BERAT JENIS DAN KUAT TEKAN PADA BETON RINGAN RAMAH LINGKUNGAN

POLITEKNOLOGI VOL. 16 No. 1 JANUARI 2017 ABSTRACT

PENGGUNAAN PASIR BESI SEBAGAI AGREGAT HALUS BETON PEMBERAT PIPA MINYAK/GAS LEPAS PANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL

KAPASITAS LENTUR DAN TARIK BETON SERAT MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH FLY ASH

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BAHAN TAMBAH PLASTIK DAN ABU SEKAM PADI DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN PECAHAN KACA (BELING) SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BETON

PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON. Oleh: Anita Setyowati Srie Gunarti, Subari, Guntur Alam ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

USE OF CLAY EX. BENGALON AS AGGREGATE MADE AND SAND EX. MUARA BADAK IN MIXED CONCRETE METHOD STANDART NATIONAL INDONESIAN

ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN AGREGAT KASAR DARI MERAK DAN AGREGAT KASAR DARI BATU GADUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU NORMAL

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal)

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK CANGKANG LOKAN SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut. termasuk pada jenis beton ringan struktural.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

EKO YULIARITNO NIM : D

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

Tinjauan Mengenai Penentuan Proporsi Pasir dalam Agregat Gabungan pada Perancangan Campuran Beton Cara SNI

Transkripsi:

Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON Suprasman 1, Ermiyati 2, Azhari 3, Edria Dianjani 4 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat tekan beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dengan menggunakan cara SK SNI dan cara perbandingan campuran berat 1:2:3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan menggunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang yaitu pada umur beton 28 hari sebesar 20,94 MPa. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agregat dari berbagai quarry dengan cara perbandingan campuran 1:2:3 juga diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur 28 hari sebesar 21,04 MPa. Dari berbagai quarry agregat halus yang diuji adalah quarry Danau Bingkuang dengan campuran 1:2:3 mempunyai mutu yang lebih baik dari quarry yang lainnya, perbedaan dengan dua cara tersebut tidak terlalu signifikan karena perbedaan nilai kuat tekan hanya sebesar 0,5 %. Quarry terbaik agregat halus adalah dari daerah Danau Bingkuang, namun pada umumnya semua quarry baik digunakan untuk campuran beton, karena memenuhi standar SK SNI. Kata kunci: Kuat tekan. Beton, Agregat ABSTRACT This study aims to determine the magnitude of the compressive strength of concrete by using a fine aggregate from various quarry by using SK SNI and weight ratio mixture of 1:2:3. The results showed that the maximum value of Compressive strength of concrete mixture from various quarry aggregate by using the standard SK SNI obtained at the quarry lake Bingkuang concrete at the age of 28 days at 20.94 MPa. Strong hit a maximum value of mixing concrete from various quarry aggregate by a mixture of 1:2:3 ratio was also obtained on the quarry lake Bingkuang at 28 days amounting to 21.04 MPa. From a variety of fine aggregate quarry lakes tested were Bingkuang with 1:2:3 mixture has better quality than the other quarry, the difference in two ways is not too significant because the difference in compressive strength value of 0.5% only. The best Quarry of fine aggregate is from Bingkuang Lake area, but in general all good quarry used to mix concrete, because they meet the standards of SK SNI. Key words: Strong press. Concrete, Aggregate 1. PENDAHULUAN Secara umum kita melihat bahwa pertumbuhan atau perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, hal ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat.akan rumah cukup tinggi Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lainnya yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan Pada suatu konstruksi bangunan dibutuhkan beton yang bermutu tinggi dengan ciri memiliki sifat-sifat beton diantaranya kuat tekan beton yang tinggi. Kuat tekan dan kuat tarik beton atau mutu beton dipengaruhi oleh kualitas agregat pada suatu daerah yang digunakan sebagai bahan penyusun beton. Interaksi antara iklim setempat dan geologinya akan menghasilkan berbagai jenis agregat yaitu agregat kasar atau kerikil dan agregat halus atau pasir, maka dari itu dilakukan penelitian agregat halus mana yang memiliki pengaruh besar terhadap kuat tekan beton. Jika dilihat dari sumbernya, agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu agregat 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 107

yang berasal dari alam dan agregat buatan. Contoh agregat yang berasal dari alam yaitu pasir dan kerikil alami. Sedangkan contoh agregat buatan yaitu agregat yang berasal dari stone crusher, pecahan genteng, pecahan beton dan lain-lainnya. Agregat diambil dari berbagai quarry, sehingga banyak pilihan pasir yang dapat digunakan. Meskipun telah dilakukan penelitian terhadap berbagai jenis agregat halus namun karena adanya perubahan geografis maka perlu dilakukan kembali penelitian untuk menentukan agragat halus mana yang paling baik digunakan sebagai bahan campuran beton untuk mendapatkan beton dengan mutu baik dan diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan produksi beton dalam pemilihan agregat untuk Industri beton. Metode pengujian penelitian ini dilakukan mulai dari pengujian propertis material penyusun beton baik agregat halus maupun kasar, bahan susun lainnya tidak diuji, karena dianggap telah memenuhi standar. Kemudian data-data tersebut digunakan dalam perhitungan mix design, Kuat tekan beton diuji pada umur beton 14 hari dan 28 hari dimana benda uji yang digunakan berbentuk selinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan masing-masing variasi terdiri tiga benda uji 2. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian dituliskan pada tahapan yang terlihat pada Gambar 1 di bawah ini. Page 108 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012

Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton Mulai Persiapan material semen, agregat dan air Pemeriksaan material Semen Agregat Kasar (Kerikil Alami) Pemeriksaan berat volume agregat Analisa saringan agregat Pemeriksaan berat jenis Pemeriksaan kadar air Analisa specific graffy dan penyerapan agregat Pemeriksaan ketahanan aus agregat Agregat Halus (Pasir Sungai) Pemeriksaan berat volume agregat Analisa saringan agregat Pemeriksaan berat jenis Pemeriksaan kadar lumpur Pemeriksaan kadar air Analisa specific graffy dan penyerapan agregat Air Pembuatan benda uji beton berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm Rencana campuran beton (Concrete Mix Design) Perawatan benda uji beton Pengujian kuat tekan beton pada umur 14 dan28 hari Analisa hasil pengujian dan pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 1. Bagan Alir penelitian 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 109

3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar Alami Hasil pemeriksaan agregat kasar alami yang berasal dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar material agregat kasar alami No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuh i Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,73 1,65 2. Modulus Kehalusan 4,14 5-8 3. Lolos saringan no.16 0,53 < 1 4. Kadar air (%) 3,72 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,73 2,63 2,62 2,28 2-7 6. Keausan (Mesin Los Angeles) (%) 8,4 < 10 Dilihat dari Tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada umumnya uji propertis terhadap agregat kasar pada umumnya memenuhi standar SK-SNI, hanya pada pemeriksaan modolus kehalusan tidak memenuhi, hal ini berarti bahwa agregat kasar alami yang berasal dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar agak halus, agregat ini dapat digunakan untuk campuran beton, tetapi agak sedikit banyak pengunaan semen. B. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus a. Hasil Pemeriksaan Quarry Bangkinang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Bangkinang No. Pemeriksaan Hasil Standar Memenuh Tidak memenuhi SNI i 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,83 1,41 2. Modulus Kehalusan 4,53 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5 4. Kadar air (%) 3,40 3-5 Page 110 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012

Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton 5. Berat jenis a. Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,91 2,67 2,75 3,02 2,58-2,83 2,58-2,83 2,58-2,83 2-7 b. Hasil Pemeriksaan Quarry Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Desa Ranah No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,70 1,40 2. Modulus Kehalusan 3,70 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,80 < 5 4. Kadar air (%) 2,58 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,78 2,56 2,64 3,03 2-7 c. Hasil Pemeriksaan Quarry Danau Bingkuang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Danau Bingkuang No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memen uhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,83 1,41 2. Modulus Kehalusan 5,17 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5 4. Kadar air (%) 3,40 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,99 2,7 2,81 3,2 2-7 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 111

d. Hasil Pemeriksaan Quarry Teratak Buluh Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar agregat halus quarry Teratak Buluh No. Pemeriksaan Hasil Standar SNI Memenuhi Tidak memenuhi 1. Berat volume (gr/cm 3 ) Kondisi padat Kondisi lepas 1,68 1,50 2. Modulus Kehalusan 4,74 1,5-3,8 3. Bahan lolos saringan no.200 0,42 < 5 4. Kadar air (%) 1,8 3-5 5. Berat jenis Apparent specific gravity Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%) 2,78 2,59 2,66 2,53 2-7 Hasil pemeriksaan agregat halus pada umunya memenuhi persyaratan SK-SNI, namun ada sebagian yang kurang memenuhi syarat yaitu uji modolus kehalusan, hal ini berarti bahwa agregat yang berasal dari quarry Danau Bingkuang lebih kasar dari quarry lainya, sedangkan quarry Desa Ranah adalah yang paling halus dari semua quarry, Beberapa berat jenis yang tidak memenuhi adalah keadaan Apparent specific gravity, hal ini tidak mempengaruhi mutu beton karena dalam perencanaan campuran dan pembuatan campuran yang diambil pada penelitian ini adalah agregat yang kondisinya SSD yaitu sudah memenuhi standar C. Hasil Perhitungan Kebutuhan bahan Dalam satu Meter Kubik Beton Normal Tabel 6. Kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton normal Banyaknya bahan Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Semen (kg)) Agregat Halus ( Kg) 340,43 340,53 340,43 340,43 505,33 500,88 500,88 497,01 Agregat Kasar ( Kg) 1425,59 1425,59 1425,59 1425,59 Air (Kg) 160,00 160.00 160,00 160,00 Page 112 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012

Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton Dari tabel diatas kelihatan bahwa kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton dari beberapa quarry umumnya sama perbedaannya tedak terlalu signifikan, artinya semua quarry kebutuhan bahannya nyaris sama. D. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari dan 28 Hari Tabel 7 Nilai Kuat Tekan Pada Umur 14 hari dan 28 hari Kuat Tekan Rata -rata Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Umur Beton 14 hati 17,70 MPa 14,72 MPa 18,02 MPa 14,90 Umur Beton 28 Hari 20,25 19,93 20,94 18,03 E. Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagai quarry pada umur 14 hari dan 28 hari Dari grafik diatas diketahui perbandingan kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari diperoleh pada variasi quarry Bangkinang (RB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 17,70 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 20,25 MPa, pada variasi Desa Ranah (DR) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,72 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19.93 Mpa, pada persentase Danau Bingkuang (DB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 18,02 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 20.94 Mpa, pada persentase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,40Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 18,03 Mpa Kuat tekan dari berbagai quarry yang maksimum dalam penelitian ini adalah kuat tekan quarry DB (Danau Bingkuang) pada umur 28 hari. Dan kuat tekan minimum terjadi pada quarry Taratak Buluh. 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 113

F. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari dan 28 Hari dengan Perbandingan Campuran Berat 1 : 2: 3 Tabel 8. Nilai Kuat Tekan Beton Pada umur 14 hari dan 28 hari Kuat Tekan Rata -rata Quary Bangkinag Quarry Desa Ranah Quarry Danau Bingkuanng Quarry Taratak Buluh Umur Beton 14 hati Umur Beton 28 Hari 15,99 MPa 14,49 MPa 16,11 MPa 15,43 19,38 19,16 21,04 19,29 G. Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari campuran Perbandingan Berat 1:2:3 Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagi quarry pada umur 14 hari dan 28 hari Dari grafik diatas diketahui perbandingan kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari didapat bahwa pada persentase Bankinang (RB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 15,99 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 19,38 MPa, pada persentase Desa Ranah (DR) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,49 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19,16 MPa, pada persentase Danau Bingkuang(DB) kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 16,11 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 21,04 MPa, pada persemtase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 15,43 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19.29 MPa. Kuat tekan dari berbagai quarry yang maksimum dalam penelitian ini adalah kuat tekan quarry Danau Bingkuang (DB) pada umur 28 hari dan nilai kuat tekan minimum terjadi pada quarry Desa Ranah dan ini berbeda tipis dengan nilai kuat tekan pada quarry Taratak Buluh 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dalam pencampuran beton dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan mengunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur beton 28 hari sebesar 20,94 Mpa. 2. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agragat dari berbagai quarry Page 114 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012

Penentuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produksi Beton dengan cara campuran 1:2:3 diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur 28 hari sebesar 21,04 Mpa. 3. Dari berbagai quarry agregat halus Danau Bingkuang dengan campuran 1:2:3 mempunyai mutu yang lebih baik dari quarry lain, dan perbedaan kuat tekan dengan cara menggunakan standar dan perbandingan campuran tidak terlalu sinigfikan karena mempunyai perbedaan Kuat tekan sebesar 0,5 % 4. Quarry terbaik agregat halus adalah dari daerah Danau Bingkuang, namun pada umumnya semua quarry baik digunakan untuk campuran beton. DAFTAR PUSTAKA Dept. Kimpraswil, 2003, Metode, Spesifikasi dan Tata Cara Pengujian Beton, Semen, Perkerasan Beton Semen, Penerbit Balibang Departemen Kimpraswil, Jakarta. http://wikipedia.com/ diakses pada tanggal 02/06/2010 http://visittanjungpinang.com/ diakses pada tanggal 12/05/2010 Mc intosh, 1956, Teknologi Beton, Laporan Penelitian, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta. Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Nugraha dan Antoni, 2007, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Negeri Jakarta, Jakarta. Tjokrodimulyo, K. Ir, `1996, Teknologi Beton, Penerbit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Wahyudi. L dan A. Rahim, Syahril, 1999, Struktur Beton Bertulang, Standar Baru SNI-T-15-1991-03, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://wikimapia.com/ diakses pada tanggal 10/01/2010 Tjokrodimuljo, K, 2004, dalam tesis Pemanfaatan Abu Kelapa Sawit Untuk Pembuatan Mortar Semen, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 1,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau Page 115

Page 116 JURNAL APTEK Vol. 4 No.2 Juli 2012