BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB III LANDASAN TEORI

- 2 - Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

BAB I PENDAHULUAN. media pembelajaran itu adalah e-learning. E-learning merupakan suatu teknologi informasi

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

polusi udara kendaraan bermotor

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

BAB III LANDASAN TEORI. adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2001 NOMOR 59 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN BULUNGAN.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN... x Latar Belakang Masalah...

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian. Responsive Web Layout. Sistem Absensi Karyawan Online

Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut :

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler maupun interpreter. Jadi language software merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I

cenderung semakin murah, dan didukung oleh perangkat lunak yang berbasis open-source, maka pemanfaatan website dapat menjadi sebuah peluang (Sriyanto

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG PENGAWASAN MUATAN ANGKUTAN BARANG DI JALAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 09 Tahun : 2010 Seri : E

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi. modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi informasi. Contoh aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wardani (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis SIAP-PSB

lainnya. Android juga menggunakan sistem layar sentuh (touch screen) yang memudahkan pelanggan dalam penanganan navigasinya. Para pelaku bisnis telah

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa di sadari, kita selalu berada di dalam

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM RESERVASI ANTRIAN SERVICE MOTOR BERBASIS WEB DAN SMS

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui

Pasal 48 yang berbunyi :

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB 3 LANDASAN TEORI. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai landasan. teori mengenai data, sistem informasi, sistem informasi

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

RANCANGAN APLIKASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI SULAWESI SELATAN BERBASIS WEB

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat. 3.1. Pengertian Pengujian Kendaraan Bermotor Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan atau memeriksa bagian bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan, dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan secara berkala. Sebagaimana dinyatakan pada Pasal 49 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kendaraan dan Pengemudi, bahwa setiap kendaraan bermotor jenis mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang di impor, dibuat dan/atau dirakit di dalam negri dan kereta umum yang akan diopersikan di jalan wajib dilakukan uji berkala dengan masa uji berkala yang berlaku selama 6 (enam) bulan. Pelaksanaan pengujian berkala dimaksudkan untuk : a) Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan. b) Melestarikan lingkungan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh pengguna kendaraan bermotor di jalan. c) Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Persyaratan teknis adalah persyaratan tentang susunan peralatan, perlengkapan, ukuran, bentuk, karoseri, 13

pembuatan, rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya, emisi gas buang, penggandengan dan penempelan kendaraan. Persyaratan teknis kendaraan bermotor meliputi: a) Persyaratan rangka dan landasan b) Persyaratan motor penggerak c) Persyaratan system pembuangan d) Sistem roda e) Sistem suspensi f) Persyaratan Alat Kemudi g) Sistem rem h) Lampu lampu dan alat pantul cahaya i) Persyaratan komponen pendukung j) Persyaratan badan kendaraan bermotor k) Peralatan dan perlengkapan kendaran (Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Kendaraan dan Pengemudi). Persyaratan lain jalan adalah persyaratan minimum kondisi suatu kendaraan yang harus dipenuhi agar terjaminnya keselamatan dan mencegah terjadinya pencemaran udara dan kebisingan lingkungan pada waktu operasi di jalan. Persyaratan laik jalan kendaraan bermotor sedikitnya meliputi: a) Emisi gas buang termasuk ketebalan asap gas buang b) Tingkat kebisingan suara klakson dan/ atau knalpot c) Kemampuan rem utama d) Kemampuan rem parkir e) Kincup roda depan f) Kemampuan pancar dana rah sinar lampu utama 14

g) Akurasi alat penunjuk kecepatan h) Kedalaman alur ban i) Daya tembus cahaya pada kaca (Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 133 Tahun 2015 Tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor). 3.2. Dasar Hukum Pengujian Kendaraan Bermotor Dasar Hukum Pengujian Bekala Kendaraan Bermotor Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin berkembangnya teknologi modern, dimungkinkan akan menimbulkan kondisi atau dampak yang kurang baik karena tidak adanya suatu keseimbangan. Guna menanggulangi ketidakseimbangan tersebut, agar tercipta kondisi lalu lintas dan angkutan yang tertib, aman, dan selamat, lancar, dan terkendali khususnya di bidang pengujian berkala kendaraan bermotor, maka aparat pemerintah dan masyarakat harus patuh pada hukum dan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. Dasar hukum pengujian berkala kendaraan bermotor adalah sebagai berikut: a) Undang undang Nomor 22 Tahun 2009, Pasal 49, tentang Pengujian Kendaraan Bermotor: Setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan yang di impor, dibuat dan/atau dirakit di dalam negri dan kendaraan khusus yang akan beroperasi di jalan wajib dilakukan pengujian. Pengujian sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi, uji tipe dan uji berkala. 15

b) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun 2004 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, Pasal 2: Pelaksanaan uji berkala kendaraan bermotor dimaksudkan untuk: 1) Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan. 2) Melestarikan lingkungan dan kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor. 3) Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. c) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.48 Tahun 2004 tentang Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor, Pasal 3: Uji Berkala kendaraan bermotor dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I yang secara operasional dilakukan oleh Dinas Perhubungan Tingkat I dan dapat diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II yang secara operasional dilakukan oleh Dinas Perhubungan Daerah Tingkat II. 3.3. Konsep Dasar Sistem Menurut Andri Kristanto (2003) sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang terkait dan bekerja untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Pengaruh sebuah sistem sangat besar dan sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan atau instansi pemerintah, dikarenakan sistem sangat menunjang dan berperan terhadap kinerja perusahaan atau 16

instansi pemerintahsebagai perangkat bantu, baik terhadap perusahaan atau instansi pemerinatah dalam skala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan suatu kerjasama antara unsur yang terkait didalam sebuah sistem tersebut. Menurut Sutabri (2013) pengertian sistem adalah sebagai suatu jaringan kerja prosedur yang saling berhubungan, sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 3.4. Konsep Dasar Informasi Definisi informasi merupakan suatu hal sangat penting didalam sistem. Sistem yang kurang mendapatkan suatu informasi akan kurang berguna dan kemungkinan besar akan berakhir tidak berguna. Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa menjadi suatu bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya. Menurut Sutabri (2013) Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau interpretasikan utnuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Jogiyanto (2005), Informasi adalah sebagai sumber data yang diolah menjadi bentuk yang bermanfaat dan lebih berguna serta lebih berarti bagi yang menerimanya. 3.5. Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Sutabri (2013) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transasksi harian yang mendukung 17

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. Sedangkan menurut Laudon dan Jane (2007), sistem Informasi adalah sebuah himpunan komponen - komponen yang saling berkaitan yang mengumpulkan, mengeluarkan, memproses, menyimpan, mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu : a) Masukan (Input) Masukan disini ialah merupakan termasuk suatu metode dan media untuk menyaring ataupun mengolah data-data yang akan diinputkan, dan yang dapat berupa dokumen basic. b) Model Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika serta model matematik yang akan merubah dan memanipulasi sebuah data masukan serta data yang telah disimpan di database dengan cara yang telah ditentukan guna manghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. c) Keluaran (Output) Keluaran merupakan produk dari sistem informasi yang berkualitas dan dokumentasi-dokumentasi yang bermanfaat untuk segala tingkatan tingkatan manajemen serta semua user terhadap sistem. 18

d) Teknologi Teknologi adalah kotak alat atau disebut juga dengan tool box dalam sistem informasi. Teknologi diperuntukkan menerima suatu masukan, yang menjalankan pemodelan, penyimpanan dan mengakses seluruh data, yang kemudian menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu mengendalikan sistem secara keseluruhan. e) Basis Data (Database) Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lain, yang tersimpan pada hardware komputer dan menggunakan software untuk memanipulasinya. Data sangat perlu disimpan dalam database guna keperluan penyedia informasi untuk kelanjutannya. 3.6. Sistem Operasi Android Menurut Meier (2009) Android adalah susunan open source software yang termasuk operating system, middleware, dan key applications bersama dengan satu set API libraries untuk menulis aplikasi mobile yang dapat membentuk, merasakan, dan memfungsikan mobile handset. Android memiliki API yang sangat bermanfaat dan dokumentasi yang sempurna, developer yang berkembang, dan tidak membutuhkan biaya untuk pengembangan dan distribusi. Dalam Android, semua aplikasi memiliki kepentingan yang sama. Aplikasi milik developer dan aplikasi Android yang asli ditulis dengan API yang sama dan dieksekusi di waktu 19

yang sama. Pengguna bisa menghapus dan mengganti aplikasi asli manapun dengan alternatif dari developer. Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Application dan widget Application dan widgets adalah layer dimana dapat terhubung dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita men-download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan menjalankan aplikasi. Di layer terdapat aplikasi inti seperti klien email, program sms, kalender, peta, browser, kontak, dan lainlain. b) Applications framework Android adalah open development platform, yaitu Android menawarkan kepada developer atau memberi kemampuan kepada developer untuk membangun aplikasi yang baik dan inovatif. Developer dapat bebas untuk mengakses perangkat keras, informasi resource, menjalankan service background, mengatur alarm, menambahkan notification dan sebagainya. Developer memiliki akses penuh menuju API Framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan. c) Libraries Libraries adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan 20

di atas kernel layer ini meliputi berbagai library seperti libc dan SSL. d) Android Run Time Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan, dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. 3.7. Web Service Menurut Deitel & Deitel (2012), web service merupakan sebuah komponen software yang disimpan pada suatu komputer dan dapat diakses oleh aplikasi atau komponen software yang lain pada komputer lain melalui jaringan. Web service menyimpan data informasi dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupun berbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler. Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrogram dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam Web Service dapat dipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat di dalamnya. 3.8. Database MySQL Menurut Arief (2011) MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya. MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pembangun 21

aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP. 3.9. PHP Menurut Valade (2004) PHP akronim dari Hypertext Preprocessor adalah open source yang banyak digunakan sebagai tujuan utama scripting language. Di desain untuk digunakan pada pengembangan website. PHP berawal dari personal home page tools, yang di kembangkan oleh Rasmus Lerdorf untuk membantu user dengan web page tasks. PHP dibuktikan sangat berguna dan popular serta secara bertahap berkembang untuk menjadi full-featured language. 3.10. CodeIgniter Menurut Blanco & Upton (2009) CodeIgniter adalah powerful open source PHP framework yang mudah dikuasai, dibangun untuk PHP programmers yang membutuhkan toolkit sederhana dan baik untuk membuat full-featured web applications. CodeIgniter adalah Model-View-Controller framework yang di design untuk mempermudah penggunanya. Demikian akhir dari pembahasan bab landasan teori, pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai analisis dan perancangan system, yang meliputi lingkup masalah, perspektif produk, kebutuhan antarmuka eksternal, kebutuhan fungsionalitas perangkat lunak, ERD, sequence diagram, class diagram, class diagram specific descriptions, dan deskripsi perancangan antarmuka. 22