55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yang berusaha menjelaskan persepsi mahasiswa terhadap iklan Blackbery. Menurut Ndraha yang dikutip Widodo dan Mukhtar, metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu saat tertentu. 53 Penelitian deskriptif selain mendeskripsikan berbagai kasus yang sifatnya umum tentang berbagai fenomena sosial yang ditemukan, juga harus mendeskripsikan hal-hal yang bersifat spesifik yang disoroti dari sudut ke mengapaan dan kebagaimanaannya tentang sesuatu yang terjadi. 54 Oleh karena itu, bagi Faisal, penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah 53 Erna Widodo dan Mukhtar, Konstruksi Ke Arah Penelitian Deskriptif, Yogyakarta: Avirouz, 2000, hal. 36. 54 Ibid., hal. 38.
56 dan unit yang diteliti. 55 Rakhmat memandang hal itu sebagai melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Menurutnya, metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori; hypotesis-generating, bukan hypotesis-testing ; dan heuristic bukan verifikatif. Lebih lanjut Rakhmat mengindentifikasi ciri-ciri metode deskriptif: titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting), peneliti bertindak sebagai pengamat, membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. 56 Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara holistik dan mendalam tentang permasalahan yang akan diteliti di lapangan, yaitu mengenai persepsi warga komplek Japos terhadap iklan Blackbery. Metode deskriptif ini mendeskripsikan hasl-hasil pengukuran setiap variabel penelitian. Penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data, pengolahan data, pendeskripsian, dan pembahasan hasil temuan yang didukung oleh teori sebagai acuan dalam menginterpretasikan hasil penelitian. 3.2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Kerlinger menyatakan bahwa penelitian survei mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi, untuk distribusi, dan interrelasi relatif dari variabel-variabel sosiologis 55 Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 20. 56 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999, hal. 26.
57 dan psikologis. 57 Dalam konteks penelitian ini, survei bertujuan untuk mendapatkan generalisasi tentang persepsi khalayak terhadap iklan Blackberry di media massa pada warga komplek Japos. Generalisasi tersebut diperoleh melalui analisis distribusi frekuensi hasil jawaban responden. 3.3. Populasi dan Sampel Dalam setiap penelitian diperlukan populasi penelitian. Menurut Hadi, populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel (sebagian individu yang diselidiki) yang hendak digeneralisasikan/dianalisis secara umum. 58 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah warga komplek Japos Tangerang yang berjumlah 932 orang. Apabila jumlah populasi jumlahnya sangat banyak sehingga peneliti tidak mampu dapat menjangkau keseluruhyannya, maka dapat diambil sampel dari populasi tersebut. Menurut Arikunto, dalam menetapkan sampel, apabila jumlah populasi lebih dari 100, dapat diambil sampel 10-15 persen atau 25-30 persen dari jumlah populasi, tergantung pada: kemampuan peneliti dari segi waktu, sempit dan luasnya pengamatan dari segi obyek, dan besar kecilnya resiko yang 57 Fred N. Kerlinger, Asas-Asas Penelitian Behavioral, terjemahan Landung Simatupang, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998, hal. 660. 58 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 2002, hal. 123.
58 ditanggung peneliti. 59 Merujuk pada ketentuan tersebut, maka sampel penelitian ini ditetapkan 900 orang (10 persen). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, dilakukan dengan cara undian 3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan baik data primer maupun data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengukuran langsung pada objek penelitian. Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan data sudah tersedia di tempat penelitian. Untuk data primer, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan salah satu jenis instrumen pengumpul data yang disampaikan kepada responden atau subyek penelitian melalui sejumlah pertanyaan atau pernyataan. Teknik ini dipilih semata-mata karena: subyek adalah orang yang mengetahui dirinya sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan inteprestasi subyek tentang pertanyaan/pernyataan yang diajukan kepada subyek adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. 60 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian merujuk pada skala model Likert. Skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkap. Penskoran atas kuesioner skala model Likert yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, yakni: Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang setuju (3), Tidak Setuju (2), dan Sangat Tidak Setuju (1). 59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal. 120. 60 Hadi, op. cit., hal. 157.
59 Sementara untuk data sekuder dilakukan dengan studi kepustakaan dan dokumentasi. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mengutip baik secara langsung maupun tidak langsung dari literatur-literatur yang berhubungan langsung dengan variabel penelitian. Sementara untuk studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data atau dokumen yang relevan dan dibutuhkan sebagai pelengkap data penelitian. 3.5. Definisi Untuk memperjelas dalam proses pengukuran, maka variabel dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut: 1. Persepsi adalah penilaian individu mengenai apa yang dilihat dan dirasakan mengenai suatu objek yang berlangung mulai dari tahap seleksi, organisasi dan interpretasi. 2. Iklan adalah komunikasi pemasaran impersonal dengan menggunakan media massa baik cetak maupun elektronik yang bertujuan memperkenalkan dan membujuk untuk melakukan pembelian atas sebuah produk atau jasa. 3.6. Operasionalisasi Konsep Untuk mempermudah dalam membuat instrumen, maka variabel persepsi terhadap iklan dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
60 Tabel 3.1. Operasionalisasi Konsep Variabel Persepsi Khalayak terhadap Iklan Blackberry Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala Persepsi adalah penilaian individu mengenai apa yang dilihat dan dirasakan mengenai suatu objek yang yang berlangung mulai dari tahap seleksi, organisasi dan interpretasi. Persepsi Seleksi a. Mengatahui ada headline b. Mengatahui ada pesan c. Mengatahui ada endoser d. Mengatahui ada logo Organisasi a. Membandingkan dengan produk lain b. Membaca spesifikasi produk c. Memperhatikan keunggulan yang ditawarkan d. Membincangkan dengan teman-teman Interpretasi a. Menilai headline b. Menilai pesan c. Menilai endoser d. Menilai logo Interval Interval Interval 3.7. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui persepsi responden yang berhubungan dengan iklan Blackberry
61 di media Kompas. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan menghitung jawaban responden dan menyajikannya dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari distribusi frekuensi yang didapatkan maka akan diketahui kecenderungankecenderungan jawaban responden, sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan.