ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. program ataupun kegiatan. Sebelum melaksanakan kegiatan, harus ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Mahmudi Akuntansi Sektor Publik, UII Press, Yogyakarta. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta.

- 2 - Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan aspirasi masyarakat dalam rangka meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

pelayanan umum, menumbuhkan daya saing daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purnomo (2015) melakukan penelitian tentang Penilaian Kinerja Berbasis

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

-1- PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN PEMBIAYAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA I.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersih (good governance) bebas dari KKN sehingga hasil pelayanan dari

SISTEM DAN PROSEDUR PENYUSUNAN KEBIJAKAN UMUM APBD DAN PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

ANALISIS KINERJA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA DINAS PEREKONOMIAN DAN PARIWISATA KABUPATEN TUBAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PENGINTEGRASIAN SPM DALAM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KABUPATEN/KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ALUR PERENCANAAN PROGRAM & PENGANGGARAN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 76 TAHUN 2014

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Anggaran Siklus Akuntansi. tedi last 09/16

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 79 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perkembangan teknologi dan otonomi daerah menuntut

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Siklus Anggaran Siklus Pengelolaan Keuangan Negara Siklus Akuntansi. tedi last 09/17

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2014

TENTANG. berdasarkan

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011 BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas ekonomi dan tugas

BUPATI SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pusat untuk mengatur pemerintahannnya sendiri. Kewenangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia yang diawali dengan keluarnya Undang-Undang No.17 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi sektor publik adalah system akuntansi yang dipakai oleh

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB III PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DALAM PRAKTEK

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PROSEDUR EBUDGETING. Prosedur ebudgeting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 106 Tahun 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN FORUM DELEGASI MUSRENBANG KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BUPATI TOJO UNA-UNA. Tempat. SURAT EDARAN Nomor : 900/672/BPKAD TENTANG. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD Tahun Angggaran 2017

BAB I PENDAHULUAN. sentralisasi menjadi desentralisasi. Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974 yang telah

Pengelolaan Keuangan Daerah & APBD

PROVINSI JAWA TENGAH

PERENCANAAN ANGGARAN BERDASARKAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

SIKLUS ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diukur dalam satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma baru tentang reformasi sektor publik telah mewarnai

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

Bupati Garut P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 382 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR SUMATERA UTARA

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemerintah pusat dan daerah (propinsi, kabupaten, kota). Hal tersebut

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan ekonomi untuk daerah maupun kebijakan ekonomi untuk pemerintah

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SURABAYA TAHUN 2010

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

LEMBAR KUESIONER. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini.

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Transkripsi:

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Oleh : NOVI ANGGRAINA NIM : 2013411061 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

I. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan menyusun rencana kerja dan anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA- SKPD). Anggaran merupakan salah satu intrumen utama dalam melaksanakan suatu kebijakan yang telah ditetapkan. Selain anggaran, instrumen lain untuk melaksanakan kebijakan anatara lain sumber daya manusia (SDM), peralatan, metologi pelaksanaan kebijakan dan lain-lain. Namun instrumen di luar anggaran tersebut akan dapat berjalan jikalau ada dukungan anggaran. Penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting) diantaranya menjadi jawaban untuk digunakan sebagai alat pengukuran dan pertanggungjawaban kinerja pemerintah. Penyusunan anggaran berbasis kinerja mendasarkan prosesnya pada perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas pengguna anggaran (budget entity). Pemerintahan kota Surabaya dan SKPD kota Surabaya termasuk daerah otonom yang menyelenggarakan pemerintahan secara mandiri dan terdesentralisasi. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya sebagai SKPD yang mengelola keuangan daerah harus dinilai efektivitas dan efisiensi kinerjanya dalam mengelola keuangan dan mencapai target-target yang dicapai dalam memaksimalkan pendapatan. Penyusunan anggaran berbasis kinerja mendasarkan prosesnya pada perencanaan kinerja, yang terdiri dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dan indikator kinerja yang ingin dicapai oleh suatu entitas pengguna anggaran (budget entity). Dalam menyusun anggaran berbasis kinerja organisasi ataupun unit organisasi tidak hanya mewajibkan menyusun fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja tetapi juga merencankaan kegiatan yang ingin dicapai, dalam bentuk keluaran atau terutama hasil program atau kegiatan yang akan dilaksanakan Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyususun Tugas Akhir dengan judul ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAHAN KOTA SURABAYA. 1

II. Tujuan Penelitian dan Manfaat Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini antara lain: Mengetahui penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja pada Pemerintahan Kota Surabaya. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi untuk mengetahui proses pemerintah dalam menyusun Anggaran Berbasis Kinerja pada Pemerintahan Kota Surabaya. 2. Umum, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan tentang Anggaran Berbasis Kinerja yang berkaitan dengan Penerapan (SAP) Sistem Akuntansi Pemerintahan 3. Mahasiswa, penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan terutama lingkungan Perguruan Tinggi. III. Metode Pengamatan Pengumpulan data dan informasi menggunakan metode penelitian data sebagai berikut :. 1. Metode wawancara (Interview). Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan pihak instansi pemerintah terkait. Wawancara dilaksanakan dengan pegawai di bagian akuntansi pada bidang penganggaran Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Kota Surabaya. 2. Dokumentasi Untuk memperoleh data sebagai bahan pendukung dalam melakukan penelitian Tugas Akhir ini maka penulis melakukan pengumpulan data yang bersumber dari catatan dan laporan yang disusun perusahaan, serta buku pendukung lainnya. IV. Subyek Pengamatan Dinas Pendapatan Kota Surabaya (DISPENKOT) lebih dikenal dengan nama Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya yang beralamat di Jalan Jimerto 25-27 latai I dan II ini merupakan gabungan antara dua SKPD yaitu Dinas Pendapatan dan Badan Keuangan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2013 Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2013, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah bidang otonomi 2

daerah,pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian. V. Ringkasan Pembahasan Dalam menyusun Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) perlu diperhatikan prinsip-prinsip penganggaran. Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya sudah menerapkan prinsip-prinsip Angggaran Berbasis Kinerja. Prinsip-prinsip utama dan sifat-sifat yang dikandung dalam Anggaran Berbasis Kinerja, meliputi: 1. Penekanan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output yang diukur dengan beberapa indikator. Tiga elemen value for money adalah: a) Ekonomis, yaitu memperolehan input dengan kuantitas dan kualitas tertentu pada harga terendah. b) Efisien, yaitu pemanfaatn input minimal untuk mencapai hasil yang maksimal atau dalam praktik berarti melaksanakan sesuatu dengan benar c) Efektif, yaitu mencapai tujuan dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan secara maksimal atau dalam praktik berarti melakukan hal yang benar. Proses Penyusunan Kegiatan Di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya (DPPK) mengikuti proses perencanaan dan penganggaran dalam pengelolaan keuangan daerah, yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Pedoman ini digunakan oleh seluruh di Indonesia dan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya menggunakan acuan pedoman tersebut. Penyusunan kegiatan berawal dari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMD merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu 5 tahun sesuai masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi dan program Kepala Daerah. Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kapasitas keuangan daerah. 3

Penyusunan KUA dan PPAS Proses Perencanaan Penyusunan Raperda Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Penetapan Perda Pembahasan Raperda RKPD Penyusunan KUA dan PPAsa -Nota Kesepakatan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD RKA-SKPD Raperda Persetujuan Bersama Raperda Evaluasi Gubernur/ Mendagri Perda Gambar 1 Proses Penyusunan Sumber:Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pembatalan Perda Adapun pihak-pihak yang terlibatatau berpartisipasi dalam proses penyusunan Anggaran adalah : a. Raperda (Rapat Perwakilan Daerah) menyusun RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Darah) dalam jangka waktu satu tahun dan tidak boleh bertentangan dengan RPJMD (Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah) untuk jangka waktu 5 tahun yang merupakan kebijakan pusat dan provinsi. b. TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) menetapkan pagu untuk SKPD, yaitu pagu untuk anggaran belanja langsung. c. RKA (Rencana Kerja Anggaran) pagu anggaran yang sudah ditetapkan. d. Dewan Anggaran antar TAPD bersama dengan SKPD e. Dewan Legislatif melakukan musyawarah untuk dilakukan pembahasan f. Melaporkan di Bamus (Badan Musyawarah) atas hasil musyawarah yang telah dilakukan. 4

g. Rapat TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) bersama Dewan Anggaran, Baperda, Bina Program, DPPK perlengkapan aset, Badan Kepegawaian dan diklat, hukum dan inspektorat. VI. Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya dalam menyajikan penerapan anggaran sudah mengacu dengan pedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 dan No.59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 2. Kendala dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja selama tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 tidak mengalami kedala atau hambatan yang berarti. B. Saran Dalam melakukan penelitian, penulis mengalami beberapa pengalaman yang menarik selama proses penelitian berlangsung serta dalam penyelesaian tugas akhir ini. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pemerintah Kota Surabaya Tetap berusaha untuk meningkatkan kualitas kinerja yang baik dan menyusun anggaran berbasis kinerja lebih dijadikan motivasi bagi seluruh pegawai dinas agar selalu meningkatkan kinerjanya secara terus menerus untuk memberikan kepuasaan pelayanan serta untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. STIE Perbanas Surabaya Memberikan informasi yang sesuai dan tepat waktu serta pelayanan dengan baik untuk seluruh mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, khususnya mahasiswa yang sedang mengurus tugas akhir dan skripsi. 3. Penulis Selanjutnya Meningkatkan kualitas penelitian sehingga memberikan sumbangan pengetahuan yang dapat digunakan bagi para pembaca, serta membantu memperoleh hasil data yang lebih memuaskan dari sebelumnya. 5

DAFTAR PUSTAKA Anggraini dan Hendra. 2010. Anggaran Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN. Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Airlangga. Darise, N. 2008.Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: PT Indeks. Dinas Pendapatan dan pengelolaan keuangan kota surabaya website (http://www.dppksby.com, diakses 07 Oktober 2015)