Pembuatan Trainer dan Modul Mikrokontroler

dokumen-dokumen yang mirip
Pembuatan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

Pengembangan Kit tester Komponen Elektronika

Pengembangan Modul Op-Amp pada Mata Kuliah Rangkaian Elektronika II

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK LEONARDO KLATEN.

Perancangan Trainner Board Mikrokontroler Arduino Design Trainer Board of Arduino Microcontroller

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK ANTARTIKA SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LEMARI PENDINGIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMK NEGERI 5 SURABAYA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FESTO FLUIDSIM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PNEUMATIK SISWA KELAS XII DI SMK MUDA PATRIA KALASAN

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

Jurnal IT-Edu Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016,

Rancang bangun trainer transmisi data digital satu arah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Automotive Science and Education Journal

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGEMBANGAN TRAINER DAN JOBSHEET AUDIO AMPLIFIER STEREO PADA STANDAR KOMPETENSI PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI 3

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Edu Game

TRAINER VOLTMETER DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL SEKUENSIAL PADA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOFTWARE DI SMK GAMA KEDUNGADEM BOJONEGORO

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

VETRI YANTI ZAINAL STKIP PGRI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

Jurnal IT-EDU, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2017,

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web Menggunakan Ucoz

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PEMBUATAN TRAINER POWER SUPPLY PADA MATA KULIAH RANGKAIAN ELEKTRONIKA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNESA

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

Pengaruh Strategi Pembelajaran Rotating Trio Exchange

ABSTRAK. Program Magister Psikologi iv Universitas Kristen Maranatha

JURNAL. Muharmy Kurniawan /2011

Agus Haryawan Teknik Elektro Politeknik Pratama Mulia Surakarta Jl. Haryo Panular No 18A, Solo, 57149,

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB-2 SMKN 1 MOJOKERTO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

RANCANG BANGUN TESTER IC DIGITAL SEBAGAI ALAT UJI DAN ALAT BANTU DI LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Pembuatan Trainer PLC

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

Journal of Mechanical Engineering Learning

JURNAL FEBRINA AULIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Puput Wanarti R. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Modul Elektronik PLC

Automotive Science and Education Journal

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

Automotive Science and Education Journal

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

Journal of Elementary Education

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER ELEKTRONIKA DASAR UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR HALAMAN JUDUL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Kata kunci : Metode Grup Investigasi, Kompetensi Pembuatan Pola Blus

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Oleh : Yogi Budi Wiguna, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN SIMULATOR PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA DI SMKN 3 SURABAYA Reza Mega Mawarni

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Meret 2014

Pengaruh Metode Pembelajaran Aktif Stategi Peer Lesson

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menerapkan Pendekatan Kontekstual

PROJECT BASED LEARNING SEBAGAI PENYELESAIAN MASALAH MATERI SUBNETTING PADA MATA PELAJARAN RANCANG BANGUN JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN M-LEARNING BERBASIS ANDROID PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

Perbedaan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Metode PQ dan LSQ

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Pengaruh strategi belajar Question Student Have terhadap hasil belajar siswa

Perbedaan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Group Investigation

Transkripsi:

PEMBUATAN TRAINER DAN MODUL MIKROKONTROLER UNTUK STANDAR KOMPETENSI PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 3 BUDURAN SIDOARJO Bachtiar Kurnia Setyawan, Bambang Poerwantono Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya, bachtiar.kurnia.setyawan@gmail.com ABSTRAK Trainer dan modul mikrokontroler merupakan media pembelajaran yang tepat untuk standar kompetensi kendali elektromagnetik khusunya di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menghasilkan media trainer dan modul, () mengetahui unjuk kerja trainer yang dibuat, (3) Menghasilkan media modul yang sesuai dengan standar kompetensi yang ada, (4) Untuk mengetahui tingkat validitas media dan (5) Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan media trainer dan modul lebih baik daripada pembelajaran tidak mengunakan, ditinjau dari tingkat prestasi belajarnya. Metode yang digunakan dalam pengembangan produk trainer dan modul adalah metode Research and Development (R&D). Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan dalam pengujian produk adalah penelitian eksperimen jenis static group comparation yaitu membandingkan hasil belajar kelas eksperimen (siswa yang menggunakan trainer dan modul) dengan kelas kontrol (siswa yang tidak menggunakan trainer dan modul). Kesimpulan hasil pengujian diambil berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Pengujian tersebut didasarkan pada selisih rata-rata nilai hasil tes hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol. Hasil validitas media trainer di dapat skor 86% artinya trainer tersebut memiliki validitas sangat kuat, sedangkan validitas modul didapat skor 89% artinya modul tersebut memiliki validitas sangat kuat. Berdasarkan uji empiris didapat nilai t hitung 7,41 sedangkan t-tabel untuk taraf singnifikasi 5%(0,05) adalah 1,67. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Kata kunci : Mikrokontroler, Trainer, Modul, Penelitian Research and Development (R&D). ABSTRACT Trainer microcontrolers and modules are appropriate learning medium for electromagnetic control competency standards especially in SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. The purpose of this was study, (1) Generate a media trainer and modules, () determine performance trainer made, (3) Generate media modules that comply with existing competencies, (4) To determine the level of validity of the media and (5) To determine whether learning by using media trainers and learning modules are better than no use, in terms of the level of academic achievement. The method used in product development trainer and modules are methods Research and Development (R & D). While the research approach used in product testing is experimental research group Comparation static types of learning outcomes that compare the experimental class (students who use trainers and modules) with a control class (students who did not use a trainer and modules). Conclusions drawn based on the results of testing hypothesis testing using t-test. The test is based on the difference between the average value of grade achievement test results of experiment and control. The results of the validity of trainer to score 86% means that the trainer has a very strong validity, while the validity of the obtained score of 89% module means the module has a very strong validity. Based on empirical tests obtained t value 7.41, while "t-table" for singnifikasi level of 5% (0.05) is 1.67. It can be concluded that there is a significant difference between the average yield grade class learning experiment and control. Average learning outcomes experimental class significantly higher than the average of the control class learning outcomes. Keywords: Microcontroler, Trainer, Modules, and Research anddevelopment (R & D) 445

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 0 Nomor 01, Tahun 013, 445-449 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di bidang elektronika sekarang ini berkembang pesat. Salah satu perkembangan elektronika saat ini adalah penggunaan teknologi mikrokontroler. Dengan teknologi mikrokontroler ini manusia dapat membuat dan menghasilkan alat-alat yang inovatif. Karena teknologi mikrokontroler ini mudah dalam perancangannya. Suatu mikrokontroler dapat diprogram oleh user, sehingga kita dapat membuat suatu alat otomatis yang efektif dan efisien. SMKN 3 Buduran Sidoarjo adalah salah satu SMK Negeri yang memiliki kerja sama dengan PT. PAL Indonesia dan telah mendapat sertifikat dari ISO:9001 di provinsi Jawa Timur. SMKN 3 Buduran Sidoarjo, memiliki sebuah jurusan kelistrikan kapal yang di dalamnya terdapat standar kompetensi pengendali elektromagnetik dan elektronika yang merupakan standar kompetensi wajib dikuasai oleh siswa kelas XII jurusan listrik kapal. Karena pentingnya standar kompetensi pengendali elektromagnetik dan elektronika ini, diperlukan upaya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mempelajari pengendali elektromagnet dan elektronika sehingga penguasaan kompetensinya dapat ditingkatkan minimal mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Untuk mencapai hal diatas dibutuhkan infrastruktur SMK yang memadai sehingga dapat mendukung dalam pembelajaran diantaranya peralatan dan media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar. Dengan media yang tepat, proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai standar kompetensi yang diterapkan. Berdasarkan hasil observasi diatas penulis mengajukan penelitian Pembuatan Trainer dan Modul Mikrokontroler untuk Standar Kompetensi Pengendali Elektromagnetik dan Elektronika di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Sebagai salah satu media pembelajaran standar kompetensi Pengendali Elektromagnet dan Elektronika pada siswa SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan trainer dan modul ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana merancang dan membuat trainer mikrokontroler sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar standar kompetensi pengendali elektromagnit dan elektronika? () Bagaimana unjuk kerja trainer yang dibuat? (3) Bagaimana tingkat validitas trainer dan modul yang telah dibuat? (4) Ditinjau dari tingkat prestasi belajar siswa listrik kapal SMK Negeri 3 Buduran, Apakah pembelajaran dengan trainer dan modul lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional? Adapun batasan penelitian dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: (a) ADC (Analog to Digital Converter) yang digunakan pada trainer ini adalah ADC0804 (b) Mikrokontroler yang digunakan dalam pembuatan trainer ini adalah AT89S51. (c) Bahasa pemrograman menggunakan Asembbly. (d) Modul ini terdiri dari tiga kegiatan belajar dan tiga praktikum. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: (1) Kegiatan belajar pertama menjelaskan tentang ADC. () Kegiatan belajar kedua membahas tentang jenis mikrokontroler dan fitur-fitur pendukungnya. (3) Kegiatan belajar ketiga membahas tentang bahasa pemrograman mikrokontroler dan aplikasinya. (4) Praktikum pertama tentang cara menggunakan programan Asembbly sederhana yaitu menyalakan led berkedip. (5) Praktikum kedua yaitu membuat program untuk menjalankan 7 segment (angka dan huruf). (6) Praktikum ketiga yaitu membuat program ADC dengan output LED dan 7 segment. Adapun tujuan dari penelitihan ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk menghasilkan sebuah Media Pembelajaran berupa trainer dan modul sebagai alat bantu guru pada standar kompetensi pengendali elektromagnit dan elektronika di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. ()Untuk mengetahui unjuk kerja trainer yang dibuat dalam penelitian. (3) Untuk menghasilkan modul pembelajaran yang sesuai standar kompetensi yang ada. (4) Untuk mengetahui tingkat validitas trainer dan modul dari para ahli. (5) Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan trainer lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, ditinjau dari tingkat prestasi belajar siswa. Manfaat dari penelitihan ini antara lain: (1) Bagi siswa, dengan adanya trainer diharapkan lebih mudah memahami dalam mempelajari pemrograman sederhana untuk mikrokontroler. () Bagi pendidik, beban kerja menjadi lebih ringan, karena lebih mudah dalam pengaplikasian pemrograman dari sebuah mikrokontroler. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Pada penelitian ini dibuat media pembelajaran berupa trainer mikrokontroler dan modulnya. Pembuatan ini disesuaikan dengan standar kompetensi yang ada pada silabus Program Studi Listrik Kapal SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo. Trainer yang dibuat ini dirancang sedemikian rupa sehingga pada trainer ini dapat diprogram secara langsung setelah siswa membuat program. 446

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo dan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 01-013. Dalam penelitian ini hanya digunakan tujuh tahap dari sepuluh tahap yang dimiliki oleh metode R&D. Adapun tahapan tersebut meliputi: (1) potensi dan masalah, () pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) analisa dan pelaporan. Sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah trainer, modul, lembar evaluasi belajar siswa. Data yang telah didapatkan dari validator diolah menggunakan cara sebagai berikut: Skala penilaian ditunjukkan Tabel 1. Tabel 1. Skala Penilaian Validator Kategori Bobot Prosentase Sangat Baik 4 76-100 Baik 3 51-75 Tidak Baik 6-50 Sangat Tidak Baik 1 0-5 Penentuan skor maksimal dari validator dilakukan dengan cara nilai tertinggi validator = n x p Dimana : n = jumlah validator p = bobot maksimal nilai kualitatif (Riduwan, 009: 40) Sedangkan untuk menentukan skor validasi menggunakan rumus Sangat baik n x 4 baik n x 3 Tidak baik n x Sangat tidak baik n x 1 + Skor validasi... Dimana : n = jumlah validator yang memilih penilaian kualitatif. Setelah melakukan perhitungan untuk mencari skor maks dan skor validasi selanjutnya adalah menentukan hasil rating yang dapat dihitung dengan rumus: validator x100% nilaiterti nggivalidator jawaban HR (Riduwan, 009: 40) Sedangkan data yang diperoleh dari dari hasil belajar siswa diolah dengan menggunakan uji T guna diperoleh hipotesa manakah yang diterima setelah melakukan penelitian. Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan varians antar kelompok, yaitu dengan : t : uji t x 1 s s 1 s n 1 n : mean kelompok eksperimen x : mean kelompok kontrol : varians gabungan : varians nilai kelompok eksperimen : varians nilai kelompok kontrol : banyaknya sampel kelompok eksperimen : banyaknya sampel kelompok kontrol Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika, dan terima H 1 jika dengan derajad kebebasan dk = n 1 + n dan tolak H 0 untuk harga t lainnya. (Sudjana, 005:39) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menghasilkan produk berupa trainer dan modul mikrokontroler yang digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Desain awal yang direncanakan untuk trainer yang dibuat ini bisa dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Desain awal trainer Pada desain trainer ini direncanakan ada beberapa bagian penyusunnya, yaitu: (1) Minimal Sistem AT89S51 : merupakan rangkaian utama (otak) dari trainer mikrokontroler. () Seven Segment : merupakan optional output untuk programan dengan perintah nop / delay (fungsi real time) serta BCD (Biner Convert to Decimal). (3) LED : merupakan optional output untuk programan dengan perintah nop / delay (fungsi real time). (4) ADC : merupakan optional input sebagai aplikasi ADC (Analog to Digital Converter). Dari hasil validasi para ahli, trainer yang dihasilkan untuk penelitian ini ditampilkan seperti pada gambar. 447

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 0 Nomor 01, Tahun 013, 445-449 1,67. Jadi ditolak dan diterima pada taraf signifikasi 95%. Artinya rata-rata tingkat prestasi hasil belajar siswa yang menggunakan trainer dan modul lebih tinggi secara signifikan dari pada tingkat prestasi hasil belajar siswa yang tidak menggunakan trainer dan modul. Gambar. Hasil akhir trainer Modul yang dikembangkan pada penelitian ini berjudul Rangkaian Kontrol Digital dan Pemrograman Mikrokontroler (Analog to Digital Converter). Modul pembelajaran ini terbagi atas 3 bab, bab pertama modul pembelajaran ini adalah pendahuluan dimana di dalamnya terdapat deskripsi modul, waktu, prasayaratan, petunjuk penggunaan modul, dan tujuan akhir pembelajaran. Bab ke dua modul ini adalah pembelajaran dimana di dalam bab ini di bagi dengan tiga kegiatan belajar dan tiga kali praktikum kegiatan belajar pertama membahas tentang ADC, kegiatan belajar kedua membahas tentang jenis mikrokontroler dan fitur-fitur pendukungnya, kegiatan belajar ketiga membahas tentang bahasa pemrograman mikrokontroler dan aplikasinya. Untuk praktikum pada modul ini terbagi tiga kali praktik, praktik pertama tentang cara menggunakan programan Asembbly sederhana yaitu menyalakan led berkedip, yang dilanjutkan praktikum kedua yaitu membuat program untuk menjalankan 7 segment. Pada praktikum terakhir (praktikum empat) siswa diajarkan membuat program untuk aplikasi kendali (ADC). Pada penelitian ini hasil untuk validasi trainer, modul, dan butir soal posttest ditunjukkan dari grafik 1. 89 88 87 86 85 84 83 Grafik Hasil Keseluruhan Validasi modul soal trainer Grafik 1. Hasil keseluruhan validasi Dari hasil perhitungan didapat t = 7,41 sehingga jelas terdapat pada daerah penolakan karena 7,41 > PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat di simpulkan: (1) Modul tersebut disusun dan dikembangkan berdasarkan acuan-acuan cara penyusunan modul oleh dinas terkait, isi materi modul sendiri merupakan pengembangan dari modul-modul yang telah ada seperti modul yang diterbitkan oleh JSTC kemudian disesuaikan dengan silabus dan rancangan trainer ADC serta tambahan-tambahan materi yang sesuai dengan masukan-masukan dari validator. () Validasi meliputi validasi trainer dan modul dengan hasil: (a) Respon validator menunjukan tingkat validitas trainer mencapai 86%, sehingga dapat disimpulkan bahwa trainer yang dikembangkan memiliki tingkat validitas kategori sangat kuat dan layak digunakan sebagai referensi media pembelajaran dan pengembangan lebih lanjut. (b) Respon validasi modul, menunjukan tingkat validitas modul mencapai 89%, sehingga dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan memiliki tingakat validitas kategori sangat kuat dan layak digunakan sebagai referensi media pembelajaran dan pengembangan lebih lanjut. (3) Berdasarkan uji coba lapangan (empiris) terhadap modul dan trainer didapat rata-rata nilai tes hasil belajar kelas eksperimen adalah 79,77 dan kelas kontrol 63,73. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t didapat t hitung adalah 7,41 sedangkan t tabel 1,67. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan trainer dan modul mikrokontroler secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang belajar tanpa menggunakan trainer dan modul. Hal tersebut menunjukan bahwa, secara empiris trainer dan modul yang dikembangkan layak digunakan sebagai salah satu media pembelajaran standar kompetensi pengendali elektromagnetik dan elektronika. Saran Beberapa hal yang disarankan: (1) Pada butir soal perlu ditingkatkan tingkat kerumitannya agar siswa berpikir lebih keras lagi. () Pada trainer perlu penataan ulang pada blok rangkaian agar trainer lebih terlihat menarik. (3) Pada modul perlu diperbanyak tentang penjelasan penjelasan materi yang di ajarkan, serta memperbanyak praktikum praktikum yang dilakukan. 448

DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Iswanto. 011. Belajar Mikrokontroler AT89S51 dengan Bahasa C. Yogyakarta: Penerbit Andi Oktavianus Waloyadi. 010. Pengembangan Trainer dan Modul Praktikum Elektronika Optik pada Mata Diklat Menerapkan Dasar Dasar Elektronika di SMK Negeri 1 Nganjuk, Skripsi yang tidak dipublikasi. surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Riduwan. 009. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sudjana. 005. Metodologi Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujadi. 003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Lab Mikroprosessor. 007. Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 dengan C / C++ dan Assembler. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tim Penyusun. 006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: UNESA. Willa, Lukas. 007. Teknik Digital, Mikroprosesor, dan Mikrokomputer. Bandung: Informatika. Yamin, S dan Kurniawan H. 009. Teknik Analisis Statistik Terlengkap Dengan software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek. -----------. 008. Teknik Penyusunan Modul (online). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. 449