BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung pada awal Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016 dengan tehnik survey terhadap jemaat yang membutuhkan tata kelola keuangan Gereja Kristen Protestan di wilayah Jakarta Utara. Penelitian ini mengambil lokasi di Gereja Kristen Protestan di wilayah Jakarta Utara. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya. Seperti yang dikemukakan oleh Marzuki (2002:42), bahwa dalam menentukan lokasi penelitian sebaiknya mempertimbangkan waktu, biaya dan tenaga yang tersedia pada peneliti. Gereja Kristen Protestan sebagai lembaga keagamaan yang memberikan pelayanan publik dalam bidang kerohanian yang dibutuhkan oleh jemaat. B. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan atau metode kuantitatif (quantitative approach). Bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan antar variabel yang diteliti. Pendekatan 34
35 kuantitatif menekankan pada adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian, dan melalui formula statistik dan tehnik analisis tertentu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibutukan hipotesis, sehingga peneliti menggunakan desain kasual. Dimana desain penelitian kasual bertujuan untuk menguji hipotesis temntang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen) terhadap variabel lainnya (variabel dependen). C. Definisi dan Operasional Variabel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:11), operasionalisasi variabel merupakan penjelasan dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Variabel adalah karateristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan macam-macam nilai atau beberapa kategori. Peneliti ingin mengetahui serta meneliti hubungan antara akuntabilitas dan transparansi tata kelola keuangan jemaat terhadap partisipasi jemaat Gereja Kristen Protestan di wilayah Jakarta Utara. Berdasarkan sifatnya terdapat dua jenis variabel yakni variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat atau variabel yang terpengaruh terhadap variabel bebas (variabel dependen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi
36 terhadap partisipasi Jemaat. Akuntabilitas dan Transparansi dalam penelitian ini akan menjadi variabel bebas (variabel independen) yang akan mempengaruhi Partisipasi jemaat yaitu variabel terkait (variabel dependen). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas (variabel independen) ada dua variabel, yaitu variabel X yang dibagi menjadi dua sub variabel, yaitu Akuntabilitas (X1), dan Transparansi (X2). Dan yang menjadi variabel terikat (variabel dependen) yaitu variabel Y, adalah Partisipasi Jemaat (Y). D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran menurut Sugiyono (2008:132), adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya intervalyang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ordinal yang kemudian di transformasikan menjadi skala interval. Hal ini dikarenakan peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang memiliki alternatif jawaban dalam skala ordinal, padahal peneliti akan menganalisis data dengan statistik parametik. Akibatnya, data dengan skala ordinal tersebut harus ditransfer menjadi skala interval.
37 Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, Riduwan dan Kuncoro (2008:18). Sedangkan skala ordinal adalah skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian, Sarjono dan Julianita (2011:3). Hal ini didukung melalui pernyataan Cooper dan Schlinder dalam (Simmamora, 2005:24) mengatakan bahwa Skala Likert menghasilkan data interval. Selain itu, menurut Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt dalam buku Structural Equation Modeling Teori, Konsep dan Aplikasi dengan Program LISREL 8.54: Skala likert pada dasarnya adalah ordinal. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa itu adalah interval. Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai acuan dalam penyusunan angket yang disebarkan kepada responden. Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan. Skala likert dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok terhadap suatu gejala atau
38 fenomena. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif (Djaali, 2008:28). Pemberian skornya sebagai berikut : 1. Sangat setuju 5 2. Setuju 4 3. Netral 3 4. Kurang setuju 2 5. Sangat tidak setuju 1 TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Penelitian Prinsip Akuntabilitas (X1) Dimensi Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran Akuntabilitas Proses Akuntabilitas Program Akuntabilitas kebijakan Akuntabilitas Finansial Indikator Menjamin praktik yang sehat dan menjamin adanya peraturan terkait dengan supermasi hukum dan peraturan lain dalm organisasi Prosedur yangb digunakan dalam melaksanakan tugas Pencapaian visi dan misi organisasi Pertanggungjawaban yang dilakukan pembina, pengurus dan pengawas atas kebijakan yang diambil Pertanggungjawaban secara ekonomis, efisien dan efektif
39 Prinsip Transparansi (X2) Partisipasi Jemaat (Y) Jumlah Jemaat Tingkat Pendidikan tiap Jemaat yang aktif pada gereja sampel Usia gereja Pedoman/Peraturan yang dipakai oleh Gereja Proses pertanggungjawaban yang dimulai dari pemilihan pengurus organisasi Jumlah Jemaat Tingkat Pendidikan tiap Jemaat yang aktif pada gereja sampel Usia gereja Adanya pengambilan keputusan yang didasrkan atas konsensus bersama Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk pengelolaan keuangan gereja Kejelasan, integrasi, aksesbilitas,logika/rasionalitas Kejelasan, integrasi, aksesbilitas,logika/rasionalitas Kejelasan, integrasi, aksesbilitas,logika/rasionalitas Adanya pengambilan keputusan yang didasarkan atas konsensus bersama Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk pengelolaan keuangan gereja. Terjadinya perubahan sikap jemaat menjadi lebih peduli terhadap setiap langkah yang dilakukan oleh pengurus gereja E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang merupakan sifat-sifat umum. Arikunto (2010:173) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Maka dari itu, peneliti menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah jemaat yang ber Gereja di Gereja Kristen Protestan di wilayah Jakarta Utara.
40 Penarikan atau pembuatan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Arikunto (2010:183) menjelaskan bahwa purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Tujuan dan pertimbangan tertentu subjek/sampel penelitian ini adalah jemaat Gereja Kristen Protestan di wilayah Jakarta utara. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah sebesar 400 jemaat Gereja Kristen protestan di wilayah Jakarta Utara. F. Tehnik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Data Primer Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010:44), data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Angket adalah cara pengumpulan daya dengan mempergunakan pertanyaan-pertanyaan
41 tertulis untuk memperoleh informasi dari responden (Sandjaja & Heriyanto,2006:149). Pernyataan tertulis tersebut dinamakan kuesioner. Kuesioner disusun menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden dapat mengisinya dengan mudah. 2. Data Sekunder Menurut Etta Mamang Sangadji dan Sopiah (2010:44), data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan data sekunder dari literatur, e-book dan jurnal. G. Metode Analisis 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan apakah butir-butir peryataan yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur (variabel penelitian). Peneliti menguji validitas dengan menggunakan Uji Korelasi Bivariate. Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai koefisien korelasinya lebih besar daripada 0,098 (rtabel) untuk taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria sbb:
42 r hitung > 0,098 (r tabel ), maka butir pernyataan dinyatakan valid. r hitung < 0,098 (r tabel ), maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid. b. Uji Reabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketepatan suatu kuesioner yang merupakan alat ukur. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Peneliti menguji reliabilitas dengan menggunakan Uji Statistik Cronbach Alpha (α). Suatu dikatakan instrumen reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,098. 2. Uji Asumsi Klasik Setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya dilakukan analisis data. Persyaratan analisis data meliputi Uji Normalitas,Linearitas, Multikolonieritas, dan Heteroskedastisitas. Persyaratan analisis ini dilakukan agar dapat dilakukan Uji Hipotesis. a. Uji Normalitas Peneliti menguji normalitas dengan menggunakan uji statistik non-parametik kolmogorov smirnov (K-S). Data dikatakan berdistribusi normal jika tingkat signifikansi > 5%.
43 b. Uji Multikolonieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 0.10 dan VIF <10, maka dapat disimpulkan berarti model regresi tidak mengandung multikolonieritas, atau tidak terdapat/terjadi korelasi antarvariabelindependen. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatterplots yang memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen berdasarkan masukan variabel independen. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.
44 3. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) Uji Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Peneliti menguji koefisien determinasi dengan melihat nilai Koefisien Determinasi (R2). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. b. Uji Simultan (Uji F) Uji Simultan (Uji F) dilakukan untuk menganalisis apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji Simultan (Uji F) untuk menguji apakah model penelitian/analisis baik atau memiliki GOF (Goodness of Fit) atau bisa diterjemahkan bahwa secara serentak variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
45 Jika tingkat Signifikansi Uji F < 5%, atau melihat F Hitung > F Tabel, maka model penelitian/analisis baik atau memiliki GOF (Goodness of Fit) atau bisa diterjemahkan bahwa secara serentak variabel independen mempengaruhi variabel dependen. c. Uji Parsial (Uji t) Uji Parsial (Uji t) menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi-variabel dependen. Peneliti menguji t dengan melihat tingkat signifikansi. Jika Signifikansi Uji t < 5%, maka Ho ditolak, Ha diterima. Bahwa variabel independen secara individu berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. d. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dalam penelitian ini, akan diuji apakah variabel Akuntabilitas (X1) dan Transparansi (X2) secara bersama-sama mempengaruhi Partisipasi Jemaat.