BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

BAB III LANDASAN TEORI. kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya.

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu. Dapat dilihat dari. menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

ANALISA RANCANGAN DATABASE

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

5 BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Sistem

BAB III LANDASAN TEORI. 2001) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB III LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini pemakaian komputer sebagai alat bantu khususnya yang berkaitan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Sekilas Tentang Sistem Ujian Konevensional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian tentang penjualan sistem informasi pemesanan paket pengantin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan erat dengan sistem informasi pelayanan customer hotel.

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI. hendak dicapai. Suatu kegiatan dapat berjalan karena adanya sistem. Menurut

BAB II LANDASAN TEORI. pembuatan tugas akhir ini. Teori-teori yang digunakan adalah:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

Materi 1 SISTEM BASIS DATA 3 SKS Semester 2 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2017 Nizar Rabbi Radliya

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. : Multi sistem operasi, bisa Windows, Linux, Mac OS, maupun Solaris

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

Materi 1 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

BAB III LANDASAN TEORI. fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

7 BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

BAB II LANDASAN TEORI. Beberapa pengertian yang diberikan oleh beberapa pakar : Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. operasional atau teknis yang menjelaskannya.

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI. dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1995:8).

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN DATABASE. Pertemuan 06 3 SKS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN APLIKASI NILAI MATA PELAJARAN SISWA BERBASIS CLIENT SERVER PADA SMP N 1 SAWIT BOYOLALI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Sistem dan Informasi II.1.1 Pengertian Sistem Bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Tata Sutabri ; 2012 : 6) II.1.2 Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Selain itu suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat- sifat tertentu yaitu: 1. Komponen Sistem Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan. komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem. 2. Batasan Sistem Merupakan batasan daerah yang membatasi antara sub sistem yang lain atau dengan lingkaran luarnya. 3. Lingkaran luar Sistem Bahwa lingkaran luar (environment) dari suatu sistem adalah hal apapun diluar batasan dari sistem yang mempunyai operasi. 8

9 4. Penghubung Sistem Merupakan suatu media penghubung antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lain. Dengan melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari sub sistem. 5. Masukan Sistem Adalah suatu energi yang dibutuhkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem Merupakan suatu hasil yang terdapat dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem yang dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi sistem. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem yang mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. (Tata Sutabri ; 2012 : 13-14) II.1.3 Pengertian Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu informasi strategis, informasi taktis dan informasi teknis.

10 Kegunaan dari informasi itu adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan kesalahpahaman, dalam informasi ada tiga hal yang harus dimiliki oleh informasi tersebut yaitu: 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas dan mencerminkan maksudnya. 2. Tepat waktu Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi landasan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevasi informasi untuk setiap orang berbeda. (Tata Sutabri ; 2012 : 21-33) II.1.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu. (Sumber : Tata Sutabri ; 2012 : 38) II.1.5 Komponen dan Tipe Sistem Informasi Sistem informasi adalah terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan, yang terdiri dari blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi

11 block), blok basisdata (database block), dan blok kendali (control block). (Sumber : Tata Sutabri ; 2012 : 39-41) Sedangkan tipe sistem informasi adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi akutansi. 2. Sistem informasi pemasaran. 3. Sistem informasi menajemen persediaan. 4. Sistem informasi personalia. 5. Sistem informasi distribusi. 6. Sistem informasi pembelian. 7. Sistem informasi kekayaan. 8. Sistem informasi analisis kredit. 9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan. 10. Sistem informasi teknik. II.1.6. Perencanaan Sistem Informasi Perancangan sistem informasi, menjelaskan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi ke dalam organisasi agar dapat terus maju dan eksis bila organisasi berkembang sesuai dengan teknologi dan teori organisasi modern. Tujuan dari sistem yang efektif dan efesien antara lain adalah untuk mendapatkan keunggulan dalam kompetisi. Semua orang dapat menunakan sistem informasi dalam organisasi, akan tetapi faktor efesien setiap sistem berbeda. Perlu diingat bahwa perubahan sistem, baik besar maupun kecil, selalu mengikuti tingkatan-tingkatan berikut :

12 1. Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan. 2. Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahannya. 3. Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan desain kedalam sistem. 4. Tingakt IV : Kontrol, memeriksa apakah tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan desain. 5. Tingkat V : Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula. 6. Tingkat VI : tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan hasil evaluasi yang ada. (Tata Sutabri ; 2012 : 41-42) II.2. Data Flow Diagram Data Flow Diagram atau yang disingkat DFD merupakan suatu diagram yang menggambarkan alir data dalam suatu entitas ke sistem atau sistem ke entitas. DFD juga dapat diartikan sebagai teknik grafis yang menggambakan alir data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari input atau masukan yang menuju keluaran atau output. (Agus Saputra ; 2012 : 118) Data Flow Diagram mempunyai 4 simbol dalam masing-masing versi, diantaranya menurut Yourdon/De Marco. Berikut ini daftarnya seperti dilihat pada tabel II.1 dibawah ini:

13 Tabel II.1: Simbol Data Flow Diagram Yourdon/De Marco Nama Simbol Keterangan Entitas Eksternal Proses Entitas eksternal dapat berupa orang atau unit terkait yang berinteraksi dengan sistem, tetapi diluar sistem. Orang, unit yang menggunakan atau melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak didefenisikan. Aliran Data Aliran data dengan arah khusus dari sumber ketujuan. Data store Penyimpanan data atau tempat data di-refer oleh proses. Sumber : Agus Saputra ; 2012 : 119. II.2.1. Flowchart Flowchart adalah suatu diagram yang menggambarkan alur kerja dari suatu sistem. Inti pembuatan dari flowchart adalah penggambaran urutan langkahlangkah pengerjaan dari suatu algoritma. (Agus Saputra ; 2012 : 120 ) Berikut ini adalah simbol - simbol flowchart dapat dilihat pada tabel II.2 dibawah ini:

14 Tabel II.2 : Simbol Flowchart Sumber : Agus Saputra ; 2012 : 121.

15 II.2.2. Normalisasi Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Pada proses normalisasi ini perlu dikenal dahulu defenisi dari tahap normalisasi yaitu : 1. Bentuk tidak normal. Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap ataupun terduplikasi. 2. Bentuk normal kesatu. Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu bahwa setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda. 3. Bentuk normal kedua. Bentuk normal kedua mempunyai syarat, yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. 4. Bentuk normal ketiga. Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif.

16 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Boyce-Codd Normal Form merupakan paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi haru dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergabung fungsi pada atribut superkey. (Sumber : Tata Sutabri ; 2012 : 138-144) II.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD) Database adalah sekumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data relationship hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. (Sumber : Tata Sutabri ; 2012 : 144-146). Relasi anatara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut : 1. One to one relationship dua file 2. One to many relationship dua file. 3. Many to many relationship dua file 4. Relasi one to one atribut dalam satu file 5. Relasi many to one atribut dalam satu file 6. Relasi many to many atribut dalam satu file II.3 Sekilas Tentang Persediaan Barang Persediaan barang adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan barangbarang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk diposes menjadi barang-barang yang dijual. Pengelolaan persediaan merupakan elemen penting dalam operasi perusahaan. Manajemen persediaan yang efektif merupakan kunci

17 keberhasilan dalam operasional perusahaan, khususnya dalam perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur (pabrikasi). Manajemen persediaan yang efektif akan berusaha mempertahankan kuantitas dan jenis persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan, disisi lain juga harus menghindari biaya penyimpanan sebagai akibat penentuan kebijakan persediaan dalam jumlah waktu tertentu. ( Moch. Tofik ; 2012 : 1) II.3.1 Arti Penting Persediaan Persediaan dalam perusahaan dagang dan dalam perusahaan manufactur adalah jumlah yang mempengaruhi besarnya angka dalam neraca maupun laporan laba rugi. Oleh karena itu, persediaan barang yang dimiliki dalam satu periode harus dapat dibedakan mana yang sudah dapat dikategorikan sebagai biaya (harga pokok) yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dan mana yang masih belum terjual nantinya akan menjadi persediaan dalam neraca. Lebih lanjut lagi, persediaan sering kali merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki satu perusahaan, walaupun prosentasenya berbedabeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya. ( Moch. Tofik ; 2012 : 2 4 ) II.3.2 Pemilikan Persediaan Barang Masalah yang timbul dalam pencatatan persediaan barang adalah masalah pemilikan persediaan. Ini Karena atas dasar kepemilikanlah, maka barang tersebut sudah bisa dicatat atau belum dalam akun persediaan. Masalah kepemilikan barang timbul hal-hal sebagai berikut :

18 1. Barang dalam perjalanan. 2. Barang-barang yang dipisahkan. 3. Barang-barang konsinyasi. 4. Penjualan angsuran. II.3.3 Metode Pencatatan Persediaan Dalam akutansi persediaan, dikenal dua macam metode pencatatan persediaan yaitu : 1. Metode persediaan fisik Adalah metode yang mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan. 2. Metode buku (perpetual) Dalam metode buku setiap jenis perusahaan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri atas beberapa kolom yang bisa dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan.( Moch.Tofik ; 2012 : 5 6 ). II.4 PHP dan MySQL II.4.1 PHP PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor yaitu sebuah bahasa pemograman yang berbentuk scripting, sistem kerja dari pemograman ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler. (Bunafit Nugroho ; 2009 : 201)

19 II.4.1.1 Pembagian Bahasa Pemograman Bahasa pemograman merupakan sebuah paket bahasa yang digunakan untuk membentuk sebuah bahasa turunan, bahasa turunan ini dapat berupa bahasa pemograman, atau dapat juga berupa hasil akhir yang sering disebut dengan istilah aplikasi pemograman. Menurut cara prosesnya, bahasa pemogramana dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : 1. Bahasa compiler Pada bahasa pemograman, yang dikatakan sebagai bahasa compiler adalah bahasa yang akan mengubah script-csript program kedalam source code, selanjutnya dari bentuk source code akan diubah menjadi bentuk objek kode, bentuk dari objek kode akan menghasilkan file mentah sebelumnya. Selanjutnya bentuk objek kode akan berubah menjadi sebuah program siap dijalankan tanpa adanya program bantu pembuatnya, sehingga hasil dari bahasa pemograman yang berbentuk compiler akan membentuk sebuah program EXE akan dapat dieksekusi tanpa adanya bantuan program pembuatnya. 2. Bahasa interpreter Jenis ini sangat berbeda dengan compiler, pada bahasa interpreter, script mentahannya tidak harus diubah kedalam bentuk source code. Sehingga pada saat menjalanan bentuk program, kode dasar secara langsung akan dijalankan tanpa harus melalui proses pengubahan kode bentuk source code. ( Bunafit Nugroho ; 2009 : 202 )

20 II.4.1.2 Menggunakan PHP Untuk menuliskan dan memperkenalkan kode php, harus memulainya dengan tanda <?php dan untuk mengakhiri disetiap akhir script dengan tanda?>. Selain tanda tersebut juga bisa menggunakan bentuk lain seperti yang ditunjukkan pada tabel II.3. Tabel II.3 Bentuk pembukaan kode php Awal Akhir <??> <?php?> <script language= php > </script> <% %> Sumber : Bunafit Nugroho; 2009 : 203. II.4.1.3 Variabel dalam PHP Untuk membentuk sebuah Variabel tidak begitu sulit seperti yang ada di program lain, pembentukan variabel dapat digunakan dengan menggunakan tan string ($) sebagai pendelekrasi awal, dengan dikenali oleh program sebagai bentuk variabel.. Variabel pada PHP memiliki tanda khusus yaitu diawali dengan tanda, Berikut contoh variabel seperti gambar II.4.

21 Gambar II.4 : Contoh variable Sumber : Bunafit Nugroho; 2009 : 209. Dalam membuat variabel ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar variabel itu valid. Tanda $ memudahkan kita untuk menemukan kesalahan. Ketentuan-ketentuan dalam membuat variabel antara lain sebagai berikut : 1. Variabel dapat terdiri dari huruf, angka dan underscore dan tentu saja tanda $. 2. Variabel tidak dapat diawali dengan angka. 3. Variabel bersifat case sensitive artinya membedakan huruf kecil dan huruf besar. II.4.2 MySQL MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan programmer web, dengan alasan program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai penyimpanan data MySQL (My Structured Query Languange) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source

22 dan berjalan di semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). http://ilmuti.org/2012/05/apa-itu-mysql/ ( Bunafit Nugroho; 2009 : 133 ) II.4.2.1 Mengakses MySQL dengan PHP Sebelum mengenal fungsi lengkap php untuk MySQL, perlu diketahui bahwa struktur database memiliki aturan dalam hal hak akses (privilege), tidak terkecuali MySQL. Hak akses yang dimaksud meliputi kewenangan user mengakses sebuah database dan batasan-batasan perintah atau aksi yang boleh dilakukan oleh user. User yang memiliki hak akses penuh adalah root. Secara default, user root tidak mempunyai password. karena pertimbangan keamanan dan menajemen, seyogiyanya dibuat user baru selain user root, dengan berbagai tingkat hak akses. Hak ini akan mempermudah pengawasan terhadap database server. (Riyanto ; 2010 : 21) II.4.2.2 Manipulasi Database MySQL dengan PHP Untuk manipulasi database MySQL manipulasi yang dimaksud adalah insert, update, dan delete data. Database yang akan digunakan sebagai bahan adalah sistem informasi persediaan barang atau SIPB untuk nama databasenya. Sedangkan untuk nama aplikasi php dibuat folder kerja dengan nama SIPB juga. Sehingga, URL yang diakses nantinya adalah http://localhost/sipb. (Riyanto ; 2010 : 32)

23 II.4.2.3 Merancang Database MySQL merupakan sistem basisdata relasional dimana item data diorganisasikan dalam bentuk tabel. Untuk dapat menciptakan sebuah tabel, sebuah database harus dibuat terlebih dahulu. Untuk lebih mudanya nama database yang digunakan diberi nama SIPB. Didalam database ini nantinya akan dibuat beberapa tabel yang dibutuhkan oleh aplikasi yang akan dibangun. (Riyanto ; 2010 : 63) II.4.2.4 Menciptakan Tabel Tabel adalah objek utama yang harus ada pada sebuah basis data karena didalam tabel semua data akan disimpan. Posisi tabel terletak pada sebuah database sehingga pembuatan tabel merupakan sebuah urusan setelah menciptakan database. (Bunafit Nugroho ; 2010 : 147-148) Sebagai gambaran umum, bahwa didalam sebuah tabel akan ada sebuah kolom dan baris, sedikit perbedaan ungkapan pada database baris akan dikenal dengan sebutan recordset dan kolom disebut field. Sebagai contoh seperti dilihat pada gambar II.5 Berikut :

24 Kolom /Field Kd_Penulis BUNA SUGE SULS IISS Penulis Bunafit Nugroho Sugeng Fitriyadi Sulistiawati Iis Suwindri Baris / recordset Gambar II.5 : Penggambaran Struktur Tabel