BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Oleh : Dwi Wahyuni K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada tataran perencanaan organisasi umumnya mendasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang digunakan tidak memberikan dampak negatif. Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

Judul BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tata cara hidup yang baik.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Negara Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu melalui pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar. Pendidikan nasional mempunyai fungsi yang harus diperhatikan. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan pada Undang- Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang dipakai dalam mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Diharapkan dengan prestasi belajar yang baik maka dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Prestasi belajar adalah hal yang 1

2 sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar karena semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai hal itu mencerminkan seorang guru dalam mengajar. Keberhasilan seseorang dalam menempuh pendidikan dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh. Menurut Slameto (2005:53) Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor intern dan faktot ekstern. Faktor intern terdiri dari faktor jasmani, psokologi dan kelelahan, misalnya kesehatan, kondisi tubuh, Intelegence Quotient (IQ), minat, perhatian, bakat dan kematangan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga dan sekolah, misalnya dari orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, metode mengajar, bahan, sarana prasarana. Erat kaitannya dengan faktor ekstern diatas, guru memegang peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus bersikap profesional. Selain itu dalam proses pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya dapat menguasai materi pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru bertanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Guru berperan aktif untuk mengakibatkan motifasi siswa dalam belajar. Ada empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi kepada siswa. Menurut

3 Slameto (1995:98) : (1) membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, (2) menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran, (3) memberikan ganjaran terhadap prestasi yang tidak dicapai siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik dikemudian hari, dan (4) membentuk kebiasaan belajar yang baik. Untuk mewujudkan hal-hal diatas guru adalah sebagai faktor yang paling mendukung dalam peningkatan hasil belajar siswa disekolah, oleh karena itu guru hendaknya menguasai ketrampilan mengajar dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar. Untuk mewujudkan halhal diatas maka ada beberapa faktor yang hendaknya dikuasai oleh guru dalam proses peningkatan hasil belajar mengajar disekolah, ada sembilan ketrampilan guru mengajar yang diharapkan di miliki oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar, meliputi ketrampilan membuka pelajaran, ketrampilan verbal non verbal, ketrampilan menggunakan media pembelajaran, ketrampilan memilih metode, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi motivasi, ketrampilan mengadakan assessment (penjajagan), ketrampilan menutup pelajaran. Dalam proses belajar mengajar ketrampilan guru mengajar akan merangsang ketertiban mental dan fisik siswa. Guru yang memiliki ketrampilan mengajar yang baik dalam kegiatan belajar mengajar akan merangsang dan mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar,

4 sehingga diperoleh hasil belajar yang baik sesuai dengan tujuan yang dicapai. Di suatu sekolah banyak dijumpai pelanggaran yang dilakukan siswa, misalnya sering membolos, tidak mengerjakan tugas, sering membuat keributan di sekolah, datang terlambat, berpenampilan atau berpakaian yang kurang sopan, dan pelanggaran lainnya yang disebabkan rendahya sikap disiplin pada diri siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak sekolah membuat peraturan atau tata tertib yang harus ditaati dan dilaksanakan, sehingga banyak siswa yang benar-benar menaati peraturan. Menurut Suharsimi Arikunto (2001:114) Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Dengan disiplin belajar ada kecenderungan bagi siswa terbiasa dengan aktivitas belajar yang dilakukan secara teratur yang mana belajar merupakan kegiatan yang mendasar atau kegiatan pokok yang dilakukan dengan kesadaran hati sehingga tidak perlu adanya pikiran dari orang lain. Meskipun timbulnya sikap disiplin bukan merupakan peristiwa mendadak yang terjadi seketika tanpa perlu adanya pembiasaan, tetapi disiplin memerlukan proses dan latian yang cukup lama waktunya. Untuk mengenalkan dan menanamkan sikap disiplin pada anak dapat dilakukan di rumah dan disekolah. Penanaman sikap disiplin di rumah hendaknya dimulai sejak dini dengan memberikan kebiasaankebiasaan yang baik pada anak. Hal ni disebabkan karena kebiasaan-

5 kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua akan terbawa oleh anak dan akan mempengaruhi terhadap perilaku kedisiplinannya kelak. Selain penanaman dilakukan di rumah sikap disiplin juga harus ditanamkan dan ditumbuhkan disekolah. Kedisiplinan pada umumnya berupa tata tertib dan peraturan yang harus dipatuhi oleh siswa. Dengan cara memberikan tata tertib dan pengawasan terhadap pelaksanaan serta penjelasan terhadap arti pentingnya kedisiplinan, diharapkan akan dapat menumbuhkan rasa disiplin siswa sehingga dengan terciptanya kedisplinan di sekolah akan mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang ada. Proses belajar yang sesuai dengan kurikulum dan tujuan yang hendak dicapai diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentu penelitian yang berjudul PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 BLORA TAHUN AJARAN 20013/2014.

6 B. Pembatasan Masalah Permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada itu dapat dijangkau dan diseleseikan semua oleh karena itu perlu adanya pembatasan masalah sehingga persoalan itu akan diteliti menjadi jelas. Dalam hal ini perlu dibatasi ruang lingkup dan memfokuskan masalah sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam hal ini untuk membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang diteliti sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Penelitian ini terbatas pada persepsi siswa mengenai kemampuan mengajar guru yang meliputi ketrampilan menggunakan media pembelajaran, ketrampilan verbal non verbal, ketrampilan memilih metode, ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan memberi motivasi, ketrampilan mengadakan assessment (penjajakan), dan ketrampilan menutup pelajaran. 3. Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah kedisiplinan siswa disekolah dalam mengikuti pelajaran dan dirumah dalam belajar. 4. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi yang dicapai siswa setelah melalui proses belajar, dalam hal ini tes mid semester bagi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014..

7 C. Perumusan Masalah Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu masalah dan jika dirumuskan dengan jelas maka memberikan jalan yang mudah dalam memecahkan masalah yang ada. Menurut Sugiyono (2008 : 55) Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: 1. Adakah pengaruh persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Adakah pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Adakah pengaruh persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014?

8 D. Tujuan Penelitian Di dalam suatu penelitian perlu ada tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan bekerja lebih terarah dalam melaksanakan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi sisiwa mengenai ketrampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Untuk mengetahui persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru dan kedisiplinan belajar siswa terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas VIII SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014.

9 E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat antara lain dibawah ini: 1. Bagi Sekolah Sebagai bahan informasi, bahan pertimbangan, dan masukan dalam hal ketrampilan mengajar guru, kedisiplinan belajar dan prestasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 2. Bagi Guru Sebagai bahan informasi, bahan pertimbangan, dan masukan dalam hal ketrampilan mengajar guru, kedisiplinan belajar dan prestasi belajar pada siswa SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Bagi Siswa Diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap kedisiplinan dalam belajar dan peningkatan disiplin belajar siswa SMP Muhammadiyah 9 Blora Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Bagi Pembaca Memberikan referensi pada peneliti lain yang berminat dalam masalah yang serupa.