BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan dapat terwujud. Suatu perusahaan dapat maju ataupun hancur

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor determinan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. arti luas yaitu sebagai Aset utama dalam organisasi yang harus dikelola dengan

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

WALIKOTA TANJUNGPINANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia/ pegawai yang berdisiplin tinggi, berkemampuan, berdaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. serta manusia yang memiliki kemampuan dan ketersedian dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Kereta Api (Persero) DAOP II Bandung dituntut agar selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia saat ini semakin maju dan modern, banyak. teknologi canggih yang berhasil diciptakan demi memudahkan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, pesaing dan lain sebagainya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kita berada pada abad ke 21, tantangan yang kita hadapi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan, yakni merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan disebuah perusahaan tidak hanya diposisikan sebagai faktor produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan dikembangkan. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam fungsi-fungsi organisasi. Sukses tidaknya seorang karyawan dalam bekerja akan dapat diketahui apabila perusahaan atau organisasi yang bersangkutan menerapkan sistem penilaian kinerja. Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan seseorang di dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau yang disingkat PTSP adalah kantor untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu yang berada di Kota Administrasi Jakarta Barat yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta. 1

2 Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu mempunyai tujuan dibentuknya Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai one stop service di DKI Jakarta adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan 2) Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan perizinan dan non perizinan 3) Meningkatkan kepastian pelayanan perizinan dan non perizinan Karyawan yang bekerja di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat merupakan salah satu aset yang memegang peranan penting dalam perkembangan Visi dan Misi kantor PTSP Jakarta Barat. Karena dengan semua karyawan, kegiatan instansi dapat terlaksana dengan baik. Kantor PTSP Jakarta Barat dalam aktivitasnya juga berusaha untuk selalu menekankan kepada seluruh sumber daya manusianya untuk dapat mencapai kinerja yang baik. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap instansi termasuk pada Kantor PTSP Jakarta Barat, karena kinerja merupakan cerminan bagi kemampuan instansi dalam mengelola dan mengalokasikan karyawannya, oleh karena itu kinerja para karyawan mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan instansi dan berpengaruh bagi proses pencapaian tujuan instansi.

3 Tabel 1.1 Pencapaian Kinerja Karyawan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jakarta Barat No Perilaku Kerja Target Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 Orientasi Pelayanan Komitmen Disiplin Kerjasama Inisiatif Kreativitas Ketelitian Keterangan : 91% - = Sangat Baik 76% - 90% = Baik 61% - 75% = Cukup 51% - 60% = Kurang 50% - 0% = Buruk Tercapai 85% 95% 73% 88% 75% 80% 92% Kriteria Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Baik Sangat Baik (Sumber: Data Kinerja Kantor PTSP Jakarta Barat Tahun 2016) Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa keseluruhan perilaku kerja karyawan belum mencapai target perusahaan, dalam table tersebut terdapat dua perilaku kerja yang tingkat pencapian masih rendah yaitu disiplin mencapai 73% dan inisiatif 75%. Hal ini terjadi karena kurang disiplin karyawan serta motivasi kerja karyawan yang rendah. Adapun masalah kinerja terdapat contoh permasalahan yaitu para karyawan yang sering datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan jam kerja. Hal ini disebabkan adanya alasan seperti jarak dari rumah ke kantor jauh, jalan macet, kendaraan sulit, dan alasan keluarga. Pelanggaran atas disiplin karyawan ada beberapa tingkatan hukuman sebagai berikut : 1) Hukuman disiplin ringan a) Teguran lisan

4 b) Teguran tertulis c) Pernyataan tidak puas secara tertulis 2) Hukuman disiplin sedang a) Penundaan kenaikan gaji berkala paling lambat satu tahun b) Penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun c) Penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun 3) Hukuman disiplin berat a) Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah paling lama satu tahun b) Pembebasan dari jabatan c) Pemberhentian dengan tidak hormat Peran pimpinan dalam melaksanakan disiplin kerja adalah masuk atau pulang kerja tepat pada waktunya. Jadi kepada bawahan bersifat membimbing serta mengarahkan. Selain itu masalah pada inisiatif karena dalam mengerjakan tugas, karyawan masih diperintah atasan dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja karyawan yang terjadi tidak semata-mata menurun begitu saja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri, seperti faktor internal dari setiap pegawai yang ada di organisasi yaitu faktor kedisiplinan kerja karywan, kompetensi karyawan, motivasi, dan stress kerja. Selain faktor internal, faktor eksternal pun tentunya mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, seperti lingkungan kerja karena ruangan tidak

5 memadai, seperti pendingin ruangan tidak terlalu dingin sehingga terasa sedikit panas, ruangan tidak terlalu besar sehingga terasa sempit. Faktor-faktor tersebut tentunya harus diperhatikan oleh organisasi sehingga kinerja dari masing-masing karyawan mencapai optimal dan memenuhi keinginan organiasi. Disiplin kerja merupakan salah satu aspek dalam sistem kerja yang harus diperhatikan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja atau produktivitas sebuah organisasi. Sehingga baik atau tidaknya disiplin kerja yang dimiliki karyawan tersebut dipengaruhi oleh baik atau tidaknya sistem pendisiplinan yang dijalankan oleh sebuah organisasi. Bila karyawan memiliki disiplin kerja yang tinggi, diharapkan akan mampu menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat sehingga kinerja yang dihasilkan akan baik. Organisasi sendiri juga berperan dalam mengelola karyawan agar mematuhi segala peraturan, norma yang telah ditetapkan oleh organisasi sehingga para karyawan bekerja dengan disiplin dan efektif. Kantor PTSP Jakarta Barat membuat beberapa kebijaksanaan yang harus diikuti seluruh karyawan kantor yaitu seperti jadwal absensi yang ketat dengan mengunakan finger print, jam masuk pada jam 08.00 dan pulang pada jam 16.00 dan juga diharapkan karyawan tidak menyepelekan absensi dan tidak melakukan kesalahan dalam bekerja. Apabila karyawan melanggar semua kebijkasanaan yang sudah ditetapkan pemerintah, maka akan ada konsekuensi yang harus diterima oleh karyawan yang melanggar.

6 Data absensi karyawan Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat yang tersaji pada table dibawah ini: Tabel 1.2 Data Absensi Karyawan PTSP Jakarta Barat Periode Januari Desember 2016 Bulan Absen Sakit Alfa Izin Terlambat Pulang cepat Januari 9 0 3 26 5 Februari 8 0 4 28 3 Maret 8 0 2 25 2 April 9 0 1 28 1 Mei 3 0 3 24 0 Juni 6 0 0 28 2 Juli 4 0 0 21 0 Agustus 2 0 0 22 2 September 0 0 0 25 0 Oktober 3 0 0 18 0 November 3 0 0 19 0 Desember 3 0 2 22 2 Jumlah 58 0 15 286 17 Sumber: Bagian Tata Usaha PTSP Jakarta Barat (2016) Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa ternyata dalam periode Januari Desember 2016 ada 58 orang yang tidak hadir dengan keterangan sakit dan ada 15 orang dengan keterangan izin tidak masuk. Namun ketidak hadiran karyawan di kantor tersebut masih bisa ditolerir karena para karyawan yang tidak masuk tersebut tetap akan memberi kabar alasan tidak masuk. Kemudian ada yang datang terlambat sebanyak 286 orang. Mereka yang datang terlambat memperlihatkan bahwa diri mereka kurang memiliki disiplin untuk datang ke kantor tepat waktu. Ketidak disiplinan karyawan dalam

7 masuk kantor yang tidak on time berdampak pada kinerja yang menyebabkan pelayanan tidak maksimal dan semakin banyaknya pekerjaan yang menumpuk. Adapun karyawan yang pulang cepat yaitu sebanyak 17 orang. Hal tersebut membuat semakin menumpuknya pekerjaan sehingga tidak selesai pada tepat waktu. Pra survey yang dihasilkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada para karyawan di PTSP Jakarta Barat sebanyak 15 orang diperoleh informasi bahwa selama ini penyebab menurunnya motivasi kerja karyawan kantor PTSP Jakarta Barat diindikasikan dengan beberapa faktor yang tersaji pada tabel di bawah ini: Tabel 1.3 Hasil pra survey motivasi karyawan kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jakarta Barat No Dimensi Buruk Baik Jumlah (n) Persentase (%) Jumlah (n) Persentase (%) 1 2 Kebutuhan berprestasi Kebutuhan afiliasi 3 5 20% 33.33% 12 10 80% 66.67% 3 Kebutuhan kekuasaan 7 46.67% 8 53.33% Sumber: Hasil data pra survey 2016 (data diolah) Tabel 1.3 menunjukkan sebanyak 3 orang (20%) mengatakan bahwa menurunnya motivasi kerja karyawan karena tidak adanya kebutuhan berprestasi dalam diri karyawan, sebanyak 5 orang (33.33%) mengatakan

8 bahwa menurunnya motivasi kerja karyawan karena tidak adanya kebutuhan afliasi dalam diri karyawan. Sementara itu, sebanyak 7 orang (46.67%) mengatakan bahwa menurunnya motivasi kerja karyawan karena tidak adanya kebutuhan kekuasaan dalam diri karyawan. Kesimpulan dari data diatas, penulis membuat peringkat masalah apa saja yang berpengaruh paling besar terhadap kinerja perusahaan. Berikut adalah hasil dari presentase peringkat masalah yang memberikan kontribusi tertinggi kepada kinerja perusahaan yang diambil dengan melakukan pra survey dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan di PTSP Jakarta Barat sebanyak 15 orang. Persentase 21% Disiplin Motivasi 15% 19% Kompensasi Komitmen 14% 11% 7% 13% Kepemimpinan Stres kerja Lingkungan Kerja Gambar 1.1 Persentase Peringkat Masalah yang Memberikan Kontribusi Tertinggi pada Kinerja Karyawan di PTSP Jakarta Barat Gambar 1.1 menunjukan variabel yang berpengaruh besar terhadap kinerja di kantor PTSP Jakarta Barat adalah disiplin kerja dengan nilai 21%, hal ini

9 menunjukan bahwa disiplin memberikan kontribusi tertinggi di kantor PTSP Jakarta Barat. Variabel kedua yang memberikan kontribusi tertinggi adalah tingkat motivasi kerja karyawan di kantor PTSP Jakarta Barat dengan mencapai nilai sebesar 19%, hal ini menunjukan motivasi kerja merupakan variabel terbesar kedua yang menjadi masalah dalam kinerja karyawan di kantor PTSP Jakarta Barat. Maka dari itu, data yang penulis dapatkan tentang variabel yang mempengaruhi kinerja di kantor PTSP Jakarta Barat adalah variabel disiplin kerja dan motivasi para karyawan di kantor PTSP Jakarta Barat. Tingkat disiplin kerja karyawan dan motivasi kerja karyawan akan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dan berpengaruh terhadap produktivitas sebuah perusahaan. Perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik bila pengelolaan karyawan dalam kedisplinan dan motivasi terhadap karyawan tidak dikelola dengan sebaik-baiknya. Sehingga dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut pengaruh antara variabel kinerja karyawan, disiplin kerja, dan motivasi kerja pada karyawan kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Mengacu pada uraian tersebut maka penulis mengangkat judul penelitian mengenai Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat.

10 B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Apakah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat? 2) Apakah motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. 2. Kontribusi Penelitian a) Bagi Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. Untuk dapat dijadikan bahan masukan dan pemikiran yang merupakan informasi untuk keberhasilan kegiatan organisasi, khususnya dalam

11 disiplin kerja dan motivasi karyawan pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat dalam upaya pemecahan masalah yang berhubungan dengan usaha meningkatkan kinerja karyawan pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat. b) Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen sumber daya manusia secara riil, khususnya yang menyangkut disiplin kerja, motivasi, dan kinerja karyawan. c) Bagi Akademik Bagi akademik yaitu memberikan masukan kepada Universitas Mercu Buana mengenai ilmu teoritis yang digunakan dan penerapannya dalam dunia kerja. Dengan disusunya skripsi ini diharapkan dapat dipergunakan untuk lebih lanjut tentang pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan.