KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden dalam penelitian ini dibahas berdasarkan jenis

OLEH : BUDI SANTOSO, STP. MMA. KA UPT BBP BARONGAN KAB. BANTUL UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN BERAS TIDAK LEPAS DARI BENIH PADI

BAB I PENDAHULUAN. diperbarui adalah sumber daya lahan. Sumber daya lahan sangat penting bagi

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan, 75 desa, dan 933 dusun. Secara

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak diantara koordinat 110 o o Bujur Timur,

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP BENIH PADI DARI UPT BALAI BENIH PERTANIAN BARONGAN KABUPATEN BANTUL

V. HASIL DANPEMBAHASAN. A. Karakteristik Petani Penangkar Benih Padi. benih padi. Karakteristik petani penangkar benih padi untuk melihat sejauh mana

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 132 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

Tprocessing, especially in rainy season; (2) to cut down operational cost and

TERCAPAINYA SWASEMBADA BENIH PADI UNGGUL BERSERITIFIKAT SEBAGAI SALAH SATU PENCIRI KABUPATEN BOGOR TERMAJU DI INDONESIA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan berkelanjutan secara terus menerus.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun untuk memperjelas tentang

KEADAAN UMUM PENELITIAN. Secara geografis wilayahnya berbatasan dengan wilayah lain, wilayah Utara

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan masyarakat didominasi ketidakmampuan masyarakat dalam menangani kesehatan diri maupun

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM. Progo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta. Secara geografis, Kabupaten

BAMBANGLIPU A. DATA PEMILIH NAMA DAN TANDA TANGAN ANGGOTA KPU KABUPATEN/KOTA

III. METODE PENELITIAN. bermitra dengan UPT Balai Benih Pertanian Barongan Kabupaten Bantul.

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Alokasi Kebutuhan, Pupuk Bersubsidi, Sektor Pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

Peningkatan Pendapatan Usahatani dengan Penangkaran Benih Padi Varietas Unggulan

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

KEADAAN UMUM DAERAH. dataran yang terletak pada bagian tengah dan daerah perbukitan yang terletak pada

dan abstraksi data yang ada dalam field note (catatan di lapangan). memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.

a. Kebutuhan benih bersertifikat setiap tahun terus meningkat. b. Terbatasnya SDM yang menangani perbenihan.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul. Unit pelaksana, satuan polisi pamong praja, kecamatan.

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

I. PENDAHULUAN. atau distribusi benih unggul sampai ke tangan petani, sesuai dengan prinsip

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

Benih merupakan salah satu unsur pokok dalam usaha tani padi. Kebutuhan akan sarana tersebut semakin lama semakin meningkat

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV GAMBARAN OBJEK. a. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. membuka unit usaha syariah yang pada akhirnya melakukan spin off (pemisahan).

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

BUPATI BANTUL KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 123 TAHUN 2013 TENTANG PENUNJUKAN BAPAK/IBU ASUH PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 143 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak kebijakan pemberdayaan ekonomi keluarga miskin. yang diprogramkan pemerintah sebagai langkah efektif dalam upaya

KEGIATAN UPTD PSBTPH DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

KEPUTUSAN BUPATI BANTUL NOMOR 229 TAHUN 2011 TENTANG

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS 2015

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

I. PENDAHULUAN. sektor-sektor yang berpotensi besar bagi kelangsungan perekonomian

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak di sebelah Selatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KECAMATAN SE- KABUPATEN BANTUL

MEKANISME PENYALURAN BENIH PADI BERSUBSIDI DI KABUPATEN PURBALINGGA ABSTRAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

BAB III MONUMEN GEMPA BANTUL

Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto

I. PENDAHULUAN. karena pangan menempati urutan terbesar pengeluaran rumah tangga. Tanaman

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kecamatan Godean merupakan salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. penetapan tarif sewa Rusunawa Tamanan Banguntapan. Berdasarkan latar belakang

KERAGAAN KINERJA DAN KAPASITAS BALAI BENIH INDUK (BBI) DALAM PENYEDIAAN BENIH PADI DI PROVINSI BANTEN

Transkripsi:

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Bantul Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 5 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di pulau Jawa, antara 07 0 44 04 08 0 00 27 Lintang Selatan dan 110 0 12 34 110 0 31 08 Bujur Timur. Bagian utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul dan bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo. Luas wilayah Kabupaten Bantul 506,85 km 2 (15,90% dari luas wilayah Propinsi DIY). Kabupaten Bantul terdiri dari 17 Kecamatan, yaitu Kecamatan Srandakan, Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak, Bantul, Jetis, Imogiri, Dlingo, Pleret, Piyungan, Bantuntapan, Sewon, Kasihan, Pajangan dan Sedayu. Lahan pertanian di Kabupaten Bantul memiliki topografi yang bervariasi, mulai dari daerah datar yang didomisili oleh persawahan, berbukit dan daerah di sekitar pantai. Luas lahan sawah seluas 16.033 Ha, luas lahan bukan sawah seluas 14.125 Ha, dan luas bukan pertanian seluas 21.089 Ha. Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil-hasil pertanian melalui penggunaan benih berlabel (bersertifikat) dan pengelolaan hama terpadu. Kebutuhan benih berlabel (bersertifikat) di Kabupaten Bantul dipenuhi oleh kelompok-kelompok penangkar benih yang tersebar di Kabupaten Bantul dan UPT Balai Benih Pertanian Barongan yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. 38

39 Tabel 15. Luas lahan sawah per kecamatan di Kabupaten Bantul No Kecamatan Luas Lahan Sawah (Ha) 1 Srandakan 484,57 2 Sanden 837,37 3 Kretek 955,36 4 Pundong 875,99 5 Bambanglipuro 1.164,99 6 Pandak 985,40 7 Bantul 1.217,79 8 Jetis 1.384,20 9 Imogiri 923,44 10 Dlingo 261,00 11 Pleret 720,57 12 Piyungan 1.327,57 13 Banguntapan 1.350,92 14 Sewon 1.417,62 15 Kasihan 866,76 16 Pajangan 282,15 17 Sedayu 977,90 Sumber : Kantor BPN Bantul, 2014 B. Keadaan Umum UPT Balai Benih Pertanian Barongan UPT Balai Benih Pertanian Barongan berdiri pada tahun 1965, yang saat itu masih berstatus Balai Pertanian Pembantu. Pada tahun 1977 berubah status menjadi Balai Benih Pertanian. Berdiri di atas lahan seluas 1,3 Ha yang terdiri dari 1 Ha lahan persawahan dan 0,3 Ha berupa bangunan kantor dan gudang. Pada tanggal 6 Juli 2011, Balai Benih Pertanian Barongan meningkat status menjadi Unit Pelayanan Teknis Balai Benih Pertanian Barongan (UPT BBP Barongan) dengan SK No. 39 Tahun 2011 dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. Varietas yang diproduksi umumnya yang laku di pasaran dan disukai petani seperti varietas IR64, Mekongga, Situ Bagendit, Ciherang dan Pepe. UPT Balai Benih Pertanian Barongan terletak di dusun Mindi, desa Sumberagung, Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Geografis kecamatan ini berada di ketinggian antara 20-100 m dpl. Suhu rata-rata antara 25 0-30 0 C. Luas daerahnya sekitar 24,47 km 2. Kondisi tanah rata-rata berupa tanah Regosol yang merupakan jenis tanah yang dominan di wilayah Kabupaten Bantul. Tanah

40 Regosol adalah tanah yang berasal dari material gunung berapi, bertekstur kasar bercampur dengan pasir, dengan solum tebal, dan memiliki tingkat kesuburan rendah. Lokasi UPT Balai Benih Pertanian Barongan berada tepat di belakang balai desa Sumberagung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Batas-batas wilayah UPT Balai Benih Pertanian Barongan antara lain : Sebelah Utara : Bulak Mindi Sebelah Selatan : BDK Propinsi DIY Sebelah Barat Sebelah Timur : Balai Desa Sumberagung : Dusun Mindi 1. Visi, Misi dan Motto UPT Balai Benih Pertanian Barongan Adapun visi, misi dan motto yang ada di lingkungan kerja UPT Balai Benih Pertanian Barongan, antara lain : a. Visi UPT Balai Benih Pertanian Barongan Visi UPT Balai Benih Pertanian Barongan adalah meningkatkan kesejahteraan petani, dengan cara (1) meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan petani serta teknologi untuk menghasilkan komoditas yang berdaya saing tinggi, (2) meningkatkan pemberdayaan kelembagaan petani yang berupa kelompok penangkar benih, (3) meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian yang meliputi tanaman pangan (padi), tanaman holtikultura (sayuran, pisang) untuk memantapkan ketahanan pangan.

41 b. Misi UPT Balai Benih Pertanian Barongan Misi UPT Balai Benih Pertanian Barongan antara lain (1) mengupayakan kecukupan benih, (2) mewujudkan kelompok tani menjadi penangkar benih, (3) terwujudnya Kabupaten Bantul menjadi pusat perbenihan (Bantul Seed Center). c. Motto UPT Balai Benih Pertanian Barongan 1) Motto Bagi Karyawan UPT Balai Benih Pertanian Barongan Ada dua motto pelayanan yang digunakan di UPT Balai Benih Pertanian Barongan untuk memotivasi karyawan dalam bekerja, antara lain: a) Rame Ing Gawe, Suthik Nganggur artinya karyawan UPT Balai Benih Pertanian Barongan diharapkan suka dalam bekerja, dengan perasaan suka cita sehingga pekerjaan menjadi mudah dan ringan, serta tidak suka berdiam diri dan bermalas-malasan yang dapat merugikan banyak pihak. b) Gojek Nesu, Njajakke Konco-konco Sak Kantor, artinya agar suasana kantor tetap kondusif, tidak ada perasaan marah dan dendam sesama karyawan UPT Balai Benih Pertanian Barongan, maka saat bersenda gurau dengan sesama karyawan saat istirahat diharapkan tidak saling tersinggung dan marah, jika ada karyawan yang marah maka sudah disepakati oleh semua karyawan bahwa karyawan yang marah untuk mentraktir makan semua karyawan. 2) Motto Bagi Pengguna Layanan Adapun motto yang digunakan UPT Balai Benih Pertanian Barongan untuk memberikan motivasi dan jaminan bagi petani pengguna benih bersertifikat, antara lain :

42 a) Benih Unggul Petani Makmur yang artinya dengan menggunakan benih yang unggul akan mendapatkan hasil produksi yang tinggi dan pendapatan petani meningkat. b) Anda Ingin Beragribisnis : Kuasai Benih/Bibit dan Pakan, Pasti Akan Sukses yang artinya untuk beragribisnis pertanian masalah pokok dan pertama yang harus dijawab dan dikuasai adalah benih/bibit bagi usaha pertanian dan pakan bagi usaha peternakan. c) Benih Tidak Tumbuh, Kami Siap Mengganti yang berarti adanya jaminan bagi petani pengguna benih bersertifikat yang membeli benih di UPT Balai Benih Pertanian Barongan jika daya tumbuh tanamannya tidak memenuhi sampai dengan 80%. 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi dari UPT Balai Benih Pertanian Barongan terdiri dari pimpinan, sekretaris/bendahara, bagian sertifikasi, bagian prosesing, bagian pemasaran, bagian umum. Gambar 3. Struktur Organisasi UPT Balai Benih Pertanian Barongan

43 Tugas-tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi UPT Balai Benih Pertanian Barongan adalah sebagai berikut : a. Pimpinan UPT Balai Benih Pertanian Barongan 1) Mengelola dan mengendalikan aktivitas atau kegiatan 2) Bertanggung jawab terhadap jalannya UPT Balai Benih Pertanian Barongan b. Sekretaris/Bendahara 1) Menyelenggarakan surat menyurat 2) Menyelenggarakan administrasi keuangan c. Bagian Sertfikasi 1) Mensertifikasi kegiatan penyelenggaraan benih 2) Bertanggung jawab dalam proses sertifikasi di lapangan 3) Mencatat, mengidentifikasi proses pengujian laboratorium BPSBP d. Bagian Prosessing 1) Memproses calon benih menjadi benih 2) Melaksanakan kegiatan penyimpanan di gudang 3) Melaksanakan packing benih 4) Bertanggung jawab terhadap distribusi di gudang e. Bagian Pemasaran 1) Memasarkan benih bersertifikat ke konsumen 2) Menjalin kerjasama dengan stake holder benih 3) Bertanggung jawab terhadap pengiriman benih 4) Melaksanakan promosi benih

44 f. Bagian Umum 1) Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana UPT Balai Benih Pertanian Barongan 2) Membantu kelancaran tugas bagian lain 3. Proses Produksi Benih di UPT Balai Benih Pertanian Barongan Proses produksi benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan meliputi pengeringan benih, pengolahan benih, pengemasan benih dan penyimpanan benih. Pengeringan benih di UPT Balai Benih Pertanian Barongan dilakukan dengan cara penjemuran calon benih menggunakan teknologi rekayasa penjemuran Karya Santoso. Pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air yang memenuhi standar mutu benih bersertifikat (maksimal 13%). Pengolahan benih meliputi pembersihan benih, pemilahan (grading) dan perlakuan benih (jika perlu). Pembersihan benih menggunakan cleaner atau aspirator. Kemudian pengemasan benih dilakukan setelah hasil uji lab terhadap contoh benih dinyatakan lulus dan label selesai dicetak. Benih padi dikemas dalam karung plastik yang dilapisi kantong plastik di bagian dalamnya dengan tebal 0,08 mm. Penyimpanan benih dilakukan di dalam gudang di UPT Balai Benih Pertanian Barongan. Pada tahun 2016, UPT BBP Barongan hanya memproduksi Benih Dasar (FS) sebesar 5.450 kg dan Benih Pokok (SS) sebesar 138.705 kg. Sedangkan Benih Sebar (ES) tidak diproduksi secara langsung, melainkan hasil dari Benih Pokok (SS) yang tidak lulus seleksi sertifikasi benih, yaitu sebesar 5.240 kg. Sehingga total produksi benih padi pada tahun 2016 sebesar 149.395 kg. Benih

45 Dasar digunakan untuk penangkaran benih padi dengan label warna putih, Benih Pokok dan Benih Sebar digunakan untuk benih konsumsi dengan label warna ungu dan warna biru. Berikut ini daftar hasil produksi benih padi di UPT BBP Barongan pada tahun 2016. Tabel 16. Produksi benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan tahun 2016 PRODUKSI (kg) No. Bulan FS SS ES Jumlah 1 Januari 850 9,400-10,250 2 Februari - 14,550-14,550 3 Maret - 16,280-16,280 4 April - 11,720-11,720 5 Mei - 15,910 1,720 17,630 6 Juni 605 7,040-7,645 7 Juli 85 9,680-9,765 8 Agustus 520 12,560-13,080 9 September 1,320 15,325-16,645 10 Oktober 1,150 16,680-17,830 11 Nopember - - - - 12 Desember 920 9,560 3,520 14,000 Jumlah 5,450 138,705 5,240 149,395 Sumber : UPT Balai Benih Pertanian Barongan Keterangan : FS : Foundation Seed (Benih Dasar) SS : Stock Seed (Benih Pokok) ES : Extention Seed (Benih Sebar) 4. Proses Sertifikasi Benih di UPT Balai Benih Pertanian Barongan Permohonan sertifikasi benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan ditujukan kepada Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Padi DIY (BPSBP). Sertifikasi benih padi meliputi (1) Pemeriksaan lapangan, terdiri pemeriksaan terhadap dokumen, pemeriksaan terhadap pertanaman (2) Pengujian laboratorium, untuk mengetahui mutu fisik dan fisiologis kelompok calon benih (3) Pelabelan, label dibuat oleh produsen benih menggunakan nomor seri label dari penyelenggara sertifikasi (4) Pengujian dan pelabelan ulang. Informasi dalam label terdiri dari nama varietas benih padi, berat bersih (kg), tanggal selesai

46 pengujian, tanggal akhir berlakunya label, kadar air, benih murni, benih varietas lain, kotoran benih, dan daya tumbuh benih. Dengan adanya sertifikasi benih, diharapkan para petani dapat menggunakan benih yang bersertifikat. Adapun ketentuan persyaratan untuk benih bersertifikat, antara lain : kadar air dalam benih maksimal 13%, mempunyai daya tumbuh minimal 80%, presentase kotoran benih maksimal 2%, kemurnian benih minimal 98%, memiliki kotortan benih maksimal 2%, dan presentase campuran varietas lain maksimal 0,2%. 5. Proses Pemasaran Benih di UPT Balai Benih Pertanian Barongan Konsumen benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan mayoritas berasal dari Kabupaten Bantul dan ada yang berasal dari Klaten, Jawa Tengah. Benih padi dipasarkan ke toko-toko pertanian, Kelompok Tani dan petani padi yang berada di sekitar UPT Balai Benih Pertanian Barongan. Berikut ini hasil penjualan benih padi di UPT BBP Barongan pada tahun 2016. Tabel 17. Penjualan benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan tahun 2016 Penjualan (Rp) No Bulan FS SS ES 1 Januari 1.000.000 159.840.000 5.688.000 2 Februari 440.000 142.516.000 4.181.000 3 Maret 3.300.000 246.451.000 14.023.000 4 April 1.595.000 70.028.000-5 Mei 1.320.000 3.403.000-6 Juni 330.000 21.484.000-7 Juli 440.000 67.568.000-8 Agustus 1.320.000 69.003.000-9 September 495.000 178.719.000-10 Oktober - 290.362.000-11 November - 39.196.000-12 Desember 825.000 68.552.000 - Jumlah 11.065.000 1.357.122.000 23.892.000 Sumber : UPT Balai Benih Pertanian Barongan

47 Keterangan : FS : Foundation Seed (Benih Dasar) SS : Stock Seed (Benih Pokok) ES : Extention Seed (Benih Sebar) C. Keadaan Umum Konsumen Benih Padi dari UPT Balai Benih Pertanian Barongan Bantul Konsumen benih padi dari UPT BBP Barongan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu (1) petani yang membeli benih padi melalui pedagang benih, (2) petani yang membeli benih padi melalui kelompok tani, dan (3) petani yang membeli benih padi langsung di UPT BBP Barongan. 1. Keadaan Umum Kios ANS Kios ANS beralamat di jalan Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Kios ANS menjual berbagai macam alat dan bahan pertanian sejak tahun 1999 dan mulai bekerja sama dengan UPT Balai Benih Pertanian Barongan sejak tahun 2002. Jarak antara kios ANS dan UPT BBP Barongan berjarak ±15 km. Konsumen dari kios ANS yaitu petani padi yang berasal dari daerah sekitar kios seperti dari kecamatan Pleret dan Kecamatan Imogiri. Selain itu, kios ANS juga memiliki konsumen lain yang berasal dari daerah Klaten, Jawa Tengah. Pembelian benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan dilakukan setiap satu bulan sekali, tergantung jumlah stok benih di toko. Varietas yang dibeli beragam seperti IR 64, Situbagendit dan Mekongga dengan perbandingan pembelian 2 : 1 : 1. Pembelian benih padi menggunakan mobil box terbuka yang biaya angkutnya ditanggung oleh kios ANS, karena pihak UPT BBP Barongan tidak menyediakan fasilitas tersebut.

48 2. Keadaaan Umum Kelompok Tani Kari Mulyo Kelompok Tani Kari Mulyo berdiri pada tahun 2002 yang beralamat di Karen, Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Saat ini kelompok tani Kari Mulyo di ketuai oleh Bapak Suhadi yang beranggotakan 170 orang anggota. Luas lahan yang dimiliki setiap anggota kelompok tani berbeda-beda dengan ratarata luas lahan sebesar ± 0,2-0,3 Ha setiap anggota. Kelompok Tani Kari Mulyo melakukan pembelian benih padi di UPT Balai Benih Pertanian Barongan sejak tahun 2014 hingga sekarang. Jarak tempuh dari Kelompok Tani ke UPT Balai Benih Pertanian Barongan sejauh ± 10 km. Varietas benih padi yang digunakan setiap musim tanam berbeda-beda namun tetap seragam setiap anggota. Varietas benih padi yang biasa digunakan oleh kelompok tani yaitu Situbagendit dan Mekongga. Pemilihan varietas yang akan digunakan setiap musim tanam tergantung dengan kesepakatan anggota kelompok tani. Penggunaan benih padi yang seragam dianggap dapat lebih memudahkan pada saat pemeliharaan tanaman. 3. Keadaan Umum Petani Pembeli Benih Padi Langsung di UPT BBP Barongan Petani yang dijadikan responden pada kategori ini yaitu petani yang membeli benih padi langsung di UPT Balai Benih Pertanian Barongan. Jarak antara petani dengan UPT BBP Barongan berjarak 5 km. Petani lebih memilih membeli benih padi di lokasi tersebut karena dianggap lebih memudahkan, selain itu harga jual benih juga lebih murah yaitu Rp. 42.000 per kemasan (5 kg). Varietas yang dibeli petani padi sangat beragam, seperti Mekongga, Situbagendit, Ciherang dan IR 64. Berdasarkan hasil wawancara, petani hanya melakukan

49 pembelian benih setiap memasuki musim tanam dan dengan jumlah pembelian yang sedikit yaitu 1-2 kemasan dengan varietas yang sama. Hal tersebut disebabkan karena rata-rata luasan lahan yang mereka miliki hanya 0,3 Ha.