BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU. 1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Rokan Hulu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Rokan di Rokan IV Koto pada abad ke-18.

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Deskripsi Umum Ruang Lingkup Penelitian

BAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pusat mengalami perubahan. Jika sebelumnya pemerintah bersifat sentralistik

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam terselenggaranya pemerintahan daerah yang baik. Tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah, namun di sisi lain memberikan implikasi tanggung jawab yang

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DISPENDA BAGANSIAPIAPI DI KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB I PENDAHULUAN. baik pusat maupun daerah, untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

kapasitas riil keuangan daerah dapat dilihat pada tabel berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi tersebut yakni

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

PAJAK & RETRIBUSI PARKIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Januari 2001 telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan. bertanggungjawab kepada daerah secara proporsional mengatur dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat berdasarkan asas desentralisasi serta otonomi fiskal maka daerah

BAB I PENDAHULUAN. pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan pendapatan lain-lain yang sah.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

L E M B A R A N D A E R A H

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang. dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINANN TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan

I. PENDAHULUAN. dilepaskan dari prinsip otonomi daerah. Sesuai dengan amanat Undang-Undang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1999

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar

I. PENDAHULUAN. kepedulian terhadap potensi dan keanekaragaman daerah. daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. utuh, sehingga wilayah negara Indonesia terbagi ke dalam daerah otonom.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil

BAB VI PENUTUP. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan. Pemerintah Kabupaten Blitar wajib melaksanakan program dan kegiatan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU. Afriyanto 1, Weni Astuti 2 ABSTRAK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. tantang terbesar yang dihadapi oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

I. PENDAHULUAN. pembangunan secara keseluruhan dimana masing-masing daerah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tuntutan reformasi disegala bidang membawa dampak terhadap hubungan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN DAN KEUANGAN ASET DAERAH KABUPATEN SIAK

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan upaya pencapaian sasaran nasional di daerah sesuai

I. PENDAHULUAN. Strategi pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam rangka memacu dan mempercepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara membutuhkan pendanaan dalam menggerakan dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan regulasi dari waktu ke waktu. Perubahan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945 Alinea ke-iv, yakni melindungi

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya kebijakan otonomi daerah. Sejalan dengan menguatnya

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 18 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan karena dianggap tidak menghargai kaidah-kaidah demokrasi. Era reformasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai unit pelaksana otonomi daerah. Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan tentunya mempunyai masalah dalam menyusun

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keberhasilan Otonomi Daerah. hanya mencakup reformasi akuntansi keuangannya.

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dituntut kerjasama dari semua pihak khususnya masyarakat yang

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus yang sifatnya memperbaiki dan

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. bertumpu pada penerimaan asli daerah. Kemandirian pembangunan baik di tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia dan tersedianya dana yang memadai, baik dana yang bersumber dari

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR - UMB DADAN ANUGRAH S.SOS, MSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memasuki babak baru pengelolaan pemerintahan dari sistem

I. PENDAHULUAN. berdasarkan pertimbangan kemampuan daerah. Tujuannya adalah memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengatur pelimpahan kewenangan yang semakin luas kepada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan peraturan perundang-undangan.undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan usaha terencana dan terarah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era reformasi memberikan kesempatan untuk melakukan perubahan pada

BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. 22 Tahun 1999 yang diubah dalam Undang-Undang No. 32 Tahun tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mengatur, memanfaatkan serta menggali sumber-sumber. berpotensi yang ada di daerah masing-masing. Undang-undang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

5.1 ARAH PENGELOLAAN APBD

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN ROKAN HULU 1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Rokan Hulu Berdirinya Kabupaten Rokan Hulu, setidaknya keberadaan wilayah ini tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Rokan di Rokan IV Koto pada abad ke-18. Di daerah ini juga ada Kerajaan Rambah dan Tambusai. Kedua nama ini kelak diabadikan menjadi nama Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Pada masanya kerajaan-kerajaan ini sempat mengalami keemasan, sampai munculnya kolonialisme Belanda di Indonesia. Keadaan ini bertahan cukup lama sampai terbit Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821/26/525, tanggal 26 Mei 1997. Pemerintah menetapkan Rokan Hulu sebagai wilayah kerja Pembantu Bupati Kampar Wilayah I. Itulah setidaknya yang menjadi cikal bakal Kabupaten Rokan Hulu berkenalan dengan sistem administrasi negara. Keinginan yang begitu menggebu dari para tokoh, yang didukung semua lapisan masyarakat Rokan Hulu, akhirnya direspons pemerintah pusat. Pada 12 Oktober 1999, keluarlah Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang daerah. Satu diantaranya adalah pemekaran Kabupaten kampar, Propinsi Riau, menjadi beberapa kabupaten baru, termasuk Kabupaten Rokan Hulu, dengan ibu kota Pasir Pengarayan. Sehingga tanggal 12 Oktober

kemudian ditetapkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu sebagai hari jadi Kabupaten Rokan Hulu. 2.2 Sejarah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan Hulu diganti nama dengan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu Nomor 4 Bulan Juli pada tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu lebih berdaya guna dan berhasil guna. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset adalah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah dalam pengelolaan Pendapatan Daerah, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu. Kewenangan yang diberikan kepada daerah akan membawa konsekuensi terhadap kemampuan daerah untuk mengantisipasi tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik dan prima. Untuk itu daerah harus menyediakan sumber-sumber pembiayaan yang memadai dan dituntut kreativitas daerah serta kemampuan aparat daerah dalam upaya menggali potensi daerah sehingga dapat meningkatkan penerimaan daerah. Dalam upaya peningkatan penerimaan daerah perlu dilakukan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi, peningkatan penyelenggaraan pelayanan prima melalui perumusan perencanaan strategis. Dengan perumusan perencanaan strategis yang dikonfirmasikan kepada segenap lapisan pegawai, maka

diharapkan tantangan perubahan iklim pemerintahan daerah. Adapun yang menjadi kewenangan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu Penerimaan dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Laba BUMD dan Pendapatan lain-lain daerah yang sah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, memberi arti bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah lebih mengutamakan azas desentralisasi, dimana sebagian besar kewenangan dan urusan kepemimpinan berada pada pemerintahan kabupaten dan kota. Disamping itu penyelenggaraan pemerintah daerah harus dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaregaman daerah. Dasar ini jugalah yang menjadi alasan perlunya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu meningkatkan penerimaan dan pendapatan asli daerah, terutama dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Rokan Hulu. 2.3 Visi dan Misi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu. Dinas Pengelolaan Keuangan & Aset Kabupaten Rokan Hulu beralamat di Kompleks Bina Praja Rokan Hulu, Pasir pengarayan, Kecamatan Rambah.

Dalam melaksanakan operasional dinas beserta tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Visi Meningkatkan pendapatan asli daerah dengan manajemen keuangan dan aset daerah yang terbaik, akuntabel, transparan serta efektif dan efisien Misi a) Meningkatkan pendapatan asli daerah dan bagi hasil pajak / bukan pajak secara berkesinambungan dengan menggali seluruh potensi daerah. b) Me-manage keuangan secara professional, akuntabel dan transparan yang berorientasi pada prinsip efisiensi dan efektivitas. c) Pengelolaan dan pemanfaatan asset daerah berdaya guna dan berhasil guna.