Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara

dokumen-dokumen yang mirip
Selain itu, pengobatan antidiare juga dapat menggunakan obat-obat kimia. Salah satu contohnya adalah loperamid. Loperamid HCL memiliki efek samping

Setiap tahun, diperkirakan terdapat 2 miliar kasus diare di seluruh dunia. Pada tahun 2004, diare menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di

diare di Indonesia sebanyak kasus rawat inap dan kasus rawat jalan. Kematian akibat diare di Indonesia pada tahun 2009 mempunyai

Penelitian efek antidiare ekstrak daun salam (Eugenia polyantha) dengan metode transit intestinal oleh Hardoyo (2005), membuktikan

tumbuhan, hewan dan mineral. Floranya dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, untuk rumah tangga, industri bahkan sebagai tanaman obat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diare merupakan penyakit yang umum dialami oleh masyarakat. Faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,

BAB I PENDAHULUAN. bijinya untuk asma, bronkitis, kusta, tuberkulosis, luka, sakit perut, diare, disentri,

BAB I PENDAHULUAN. semakin meluas. Penggunaan obat tradisional mempunyai banyak keuntungan karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN MINDI (Melia azedarach Linn) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tubuh lain sehingga menimbulkan efek yang traumatis (Ismail 2009 cit Kozier

disebabkan oleh bakteri misalnya bakteri Salmonella thypi, Shigella, Campylobacter dan jenis coli tertentu atau dapat juga disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dunia setelah Brazil, memiliki tumbuhan tropis dan biota laut yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai uji klinis dan di pergunakan untuk pengobatan yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama disebabkan oleh kurangnya kebersihan. Penanganan penyakit yang

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

BAB I PENDAHULUAN. (kurma). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

xanthorrhiza Roxb atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah, 2005). Kandungan temulawak yang diduga bertanggung jawab dalam efek peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat modern walaupun telah mendominasi dalam pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

Efek Ekstrak Daun Jambu Biji Daging Buah Putih dan Jambu Biji Daging Buah Merah Sebagai Antidiare

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mulut dan bersama grup viridans lainnya umum terdapat di saluran pernapasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran pola konsumsi pangan. Seiring dengan kemajuan zaman dan perbaikan

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

BAB I PENDAHULUAN UKDW. negara berkembang seperti Indonesia (Stella et al, 2012). S. typhii adalah bakteri

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan obat tradisional masih disukai dan diminati oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah,

mencit dalam menurunkan jumlah rerata koloni Salmonella typhimurium (Murtini, 2006). Ekstrak metanol daun salam juga terbukti mampu menghambat

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan hidup yang semakin tinggi, manusia cenderung untuk

dan jarang ditemukan di Indonesia (RISTEK, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dalam darah memainkan peranan penting terjadi aterosklerosis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, spesies merupakan tanaman obat dan 4500 spesies diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan air panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penyebab kematian satu juta orang di negara berkembang terutama terjadi

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

minyak mimba pada konsentrasi 32% untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, 16% untuk bakteri Salmonella typhi dan 12,5% terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang seperti Indonesia banyak sekali faktor-faktor

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan kurangnya nafsu makan adalah Curcuma xanthorrhiza atau lebih dikenal dengan nama temulawak (Afifah et

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. lebih banyak dibandingkan dengan Negara maju. Indonesia dengan kasus

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil perhitungan frekuensi atau jumlah diare rata-rata terhadap. a. Kelompok I (kontrol normal) : 0 ± 0

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dan tidak dapat dipungkiri bahwa banyak masalah kesehatan yang sering terjadi salah satunya adalah diare. Angka kesakitan diare sekitar 200-400 kejadian di antara 1000 penduduk setiap tahunnya. Di Indonesia, kejadian diare dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya, dan sebagian besar (70-80%) dari penderita ini adalah anak di bawah lima tahun (BALITA). Apabila tidak segera ditolong sebagian dari penderita (1-2%) akan mengalami kondisi dehidrasi, dan 50-60% di antaranya dapat meninggal (Sudaryat, 2010). Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) dengan disertai perubahan bentuk konsistensi feses dari si penderita. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun dengan disertai muntah dan mencret (Depkes RI, 2004). Diare yang hebat dapat menyebabkan dehidrasi karena tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak. Kondisi dehidrasi ini dapat menimbulkan syok, bahkan bisa menimbulkan kematian terutama pada balita (Ganong, 1999). Penyebab diare salah satunya adalah terkontaminasinya makanan dan minuman oleh bakteri yang menghasilkan racun. Hal ini berhubungan erat dengan kebersihan individu maupun masyarakat. Hal lain yang dapat menyebabkan diare adalah kelainan psikomatik, alergi terhadap makanan atau obat-obatan tertentu, kelainan pada sistem endokrin dan metabolisme, dan juga kekurangan vitamin (Midian, 1993). 1

Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan tumbuhtumbuhan. Banyak sekali tanaman yang berkhasiat sebagai bahan obat telah digunakan secara tradisional dan turun temurun oleh masyarakatnya. Selain pengobatan dengan menggunakan obat-obatan kimia, masyarakat menggunakan pengobatan tradisional dalam mengatasi diare. Penggunaan obat tradisional ini didukung oleh sumber bahan obat nabati yang banyak tumbuh di Indonesia. Keuntungan penggunaan obat tradisional antara lain karena bahan bakunya mudah didapat dan juga harganya yang relatif murah, selain itu 80% penduduk Indonesia hidup di pedesaan, keadaan ini sukar dijangkau oleh obat modern dan tenaga medis karena masalah distribusi, komunikasi, transportasi, dan juga daya beli yang relatif rendah menyebabkan masyarakat pedesaan kurang mampu mengeluarkan biaya untuk pengobatan modern, sehingga mereka cenderung memilih pengobatan secara tradisional (Pudjarwoto, Simanjuntak dan Nur, 1992). Beberapa tanaman yang dapat digunakan dalam pengobatan diare adalah rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran. Tanaman-tanaman ini mempunyai efek sebagai astringent (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, selain itu mempunyai efek sebagai antiradang dan antibakteri (Tjay dan Rahardja, 2002). Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman yang sudah lama digunakan sebagai obat tradisional oleh nenek moyang kita. Tanaman ini tersebar di daerah tropis dan subtropis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (1997) tentang uji aktivitas infus rimpang kunyit sebagai antidiare menggunakan metode Castor oil induced diarrhea, atau minyak jarak sebagai penyebab diare pada tikus putih memiliki hasil bahwa infus rimpang kunyit dengan konsentrasi 15% mempunyai khasiat sebagai antidiare (Tjay dan Rahardja, 2002). 2

Majaan atau yang kita kenal sebagai majakani (Quercus lusitanica) merupakan obat tradisional. Menurut Pratt dan Youngken (1956), tanaman ini berpotensi sebagai astringen alami. Kandungan tanin yang terdapat pada tanaman majaan ini mempunyai efek sebagai adstringen yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, juga sebagai antiradang dan antibakteri (Tjay dan Raharja, 2002). Sejauh studi literatur yang dilakukan tidak ditemukan penelitian tentang antidiare pada tanaman ini. Jambu biji (Psidium guajava Linn.) dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat sebagai antidiare, astringent, sariawan, dan dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan. Bagian tanaman yang digunakan dari jambu biji ini adalah daunnya, karena diketahui mengandung senyawa, minyak atsiri, minyak lemak, damar, garam-garam mineral, triterpenoid, tanin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antidiare (Depkes, 1989). Ekstrak atau rebusan daun jambu biji terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 50%, Shigella dysenteriae pada konsentrasi 30%, Shigella flexineri pada konsentrasi 40%, dan Salmonella typhi pada konsentrasi 40% (Adnyana et al., 2004). Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) merupakan salah satu tumbuhan yang sering digunakan dalam pengobatan. Menurut Maat (1997), meniran dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare. Penelitian yang dilakukan oleh Roudlotul Husna (2007) tentang pengaruh pemberian ekstak tumbuhan meniran terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa yang juga merupakan bakteri penyebab diare menunjukan bahwa dengan konsentrasi 60% meniran dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, sedangkan pada konsentrasi 70% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. 3

Kunyit dan jambu biji juga telah diformulasikan sebagai salah satu sediaan fitofarmaka yaitu Nodiar. Nodiar ini merupakan salah satu dari 5 fitofarmaka yang ada di Indonesia. Nodiar ini merupakan obat antidiare dengan bahan kandungan utama jambu biji (Psidium guajava Linn.) dan kunyit (Curcuma domestica Val.). Rimpang kunyit pada nodiar bergfungsi sebagai anti spasmolytical non kompetitif antagonis pada reseptor asetilkolin, sedangkan jambu biji pada nodiar berfungsi untuk melapisi mukosa usus, terutama pada kolon dari presipitat protein. (BPOM RI, 2014). Keempat tanaman yaitu rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran tersebut mengandung tanin. Tanin bekerja sebagai astringent (melapisi mukosa usus) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri (Tjay dan Rahardja, 2002). Tanin sendiri merupakan senyawa yang mudah larut dalam air dan etanol, maka pengesktraksiannya dapat menggunakan air, etanol, maupun kombinasi dari keduanya (Wardani dan Leviana, 2010). Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengkombinasikan keempat tanaman tersebut. Penelitian kombinasi dari keempat tanaman ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini akan diuji tanaman pada kombinasi ekstrak air rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran sebagai antidiare yang diberikan secara oral pada hewan coba mencit putih jantan galur wistar dengan metode proteksi dan transit intestinal. Tujuan dari pengkombinasian ini yaitu peneliti ingin meminimalkan dosis dari masingmasing tanaman yang digunakan dan juga ingin mengetahui apakah pemberian kombinasi ini dapat efektif untuk menentukan potensi antidiare. Pada penelitian ini masing-masing tanaman lebih dulu dijadikan serbuk, kemudian diolah menjadi ekstrak menggunakan pelarut air dengan 4

metode dekok. Menurut Pramono (2013), air panas dapat melarutkan semua senyawa yang larut dalam penyari dietil eter sampai etanol, alkaloid garam, karbohidrat, protein, dan asam amino. Ekstrak air yang didapat masingmasing diuapkan hingga setengah dari jumlah filtrat semula, lalu ditambah dekstrin dengan perbandingan 1:1. Penggunaan dekstrin dikarenakan dekstrin memiliki sifat mengikat air dengan cepat, semakin besar konsentrasi dekstrin maka gugus hidroksilnya juga akan bertambah sehingga tingkat pengikatan airnya semakin mudah dan cepat (Nugroho, dkk., 2006) Penelitian antidiare ini menggunakan metode proteksi dan metode transit intestinal. Metode proteksi dilakukan dengan cara menguji cobakan sampel pada hewan coba mencit putih jantan. Pengujian dilakukan menggunakan minyak jarak, metode ini bertujuan untuk mengetahui respon dari tiap mencit, yaitu waktu terjadinya diare, konsistensi feses, bobot feses (Suherman, Hermanto dan Pramukti, 2013). Metode transit intestinal yaitu merupakan metode yang digunakan untuk mengukur jarak tempuh suatu marker dalam waktu tertentu terhadap panjang usus keseluruhan setelah diberikan bahan uji (Sundari & Winarno, 2010). Hasil data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik SPSS yaitu uji homogenitas, uji statistik anova, kemudian dilanjutkan dengan post test HSD. 1.2. Rumusan Masalah a. Apakah kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode proteksi? b. Apakah kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek 5

antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode transit intestinal? 1.3. Tujuan Penelitian a. Untuk membuktikan apakah kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode proteksi. b. Untuk membuktikan apakah kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode transit intestinal. 1.4. Hipotesis Penelitian a. Kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode proteksi. b. Kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral mempunyai efek antidiare pada hewan coba mencit jantan dengan metode transit intestinal. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai potensi antidiare dari kombinasi ekstrak air kering rimpang kunyit, daun majaan, daun jambu biji, dan herba meniran secara oral terhadap hewan coba mencit jantan dengan metode proteksi dan transit intestinal. 6