PROSES PENGOLAHAN DATA NUKLIR UNTUK PEMBEN- TUKAN TAMPANG LINTANG STAINLESS STEEL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGOLAHAN DATA NUKLIR TEMPERATUR TINGGI UNTUK PUSTAKA ENERGI NEUTRON KONTINU PROGRAM MCNP/MCNPX

PENGEMBANGAN ANTARMUKA KONVERSI FILE DATA NUKLIR TEREVALUASI PADA RENTANG SUHU TERTENTU UNTUK APLIKASI MCNP. D. Andiwijayakusuma *

ANALISIS TAMPANG LINTANG BESI NATURAL FILE DATA JENDL-3.2 MELALUI PERHITUNGAN FUNGSI RESPON DETEKTOR

PROSES PEMBANGKITAN DATA NUKLIR ENERGI KONTINU TEMPERATUR TINGGI DENGAN PROGRAM SIGACE

KAJlAN DATA TAMPANG LINTANG TOTAL REAKSI NEUTRON DENGAN ISOTOP NITROGEN, OKSIGEN DAN NATRIUM DARI BERBAGAI FILE DATA NUKLIR TEREV ALUASI

PERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP

PENGEMBANGAN SISTEM ANALISIS KETIDAKPASTIAN PROBABILISTIK DARI DATA NUKLIR UNTUK SIMULASI DAN ANALISIS NEUTRONIK

PENGARUH TEMPERATUR TAMPANG LINTANG HAMBURAN NEUTRON TERMAL S(, ) GRAFIT PADA PERHITUNGAN KRITIKALITAS RGTT200K

Analisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 )

BAB III DESAIN REAKTOR DAN METODE PERHITUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS

STUDI DAN KAJIAN DATA NUKLIR REAKTOR GENERASI-IV DENGAN SPEKTRUM NEUTRON CEPAT

PENGKAJIAN METODA PENGOLAHAN DATA NUKLIR UNTUK PERHITUNGAN NEUTRONIK HTGR Suwoto

ANALISIS PERHITUNGAN KOEFISIEN REAKTIVITAS DOPPLER PARTIKEL TRISO REAKTOR TEMPERATUR TINGGI

PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati

ANALISIS KESELAMATAN KRITIKALITAS LARUTAN URANIL NITRAT DENGAN MCNP5

PERHITUNGAN BURN UP BAHAN BAKAR REAKTOR RSG-GAS MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM BATAN-FUEL. Mochamad Imron, Ariyawan Sunardi

III.3. Material Fisil dan Fertil III.4. Persamaan Diferensial Bateman III.5. Efek Umpan Balik Reaktivitas Suhu dan Void III.6.

STUDI PARAMETER BURNUP SEL BAHAN BAKAR BERBASIS THORIUM NITRIDE PADA REAKTOR CEPAT BERPENDINGIN HELIUM

BAB IV DATA DAN ANALISIS HASIL PERHITUNGAN DESAIN HTTR

Analisis Perhitungan Benchmark Keselamatan Kritikalitas Larutan Uranil Nitrat di Teras Slab 280T STACY

ANALISIS KOEFISIEN REAKTIVITAS TEMPERATUR MODERATOR PWR DENGAN WIMS-ANL

ANALISIS TAMPANG LINTANG MULTI-KELOMPOK LIMA ISOTOP UTAMA DARI BERBAGAI FILE DATA NUKLIR TEREV ALUASI

PLASMA TOKAMAK SEBAGAI PEMBANGKIT ENERGI MASA DEPAN : KAJIAN GEOMETRI MENGGUNAKAN MCNP

I. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong

Desain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Cooled Water Reactor) dengan Menggunakan Bahan Bakar Uranium-horium Model Teras Silinder

EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN.

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

PENGARUH BAHAN BAKAR UN-PuN, UC-PuC DAN MOX TERHADAP NILAI BREEDING RATIO PADA REAKTOR PEMBIAK CEPAT

ANALISIS DATA TAMP ANG LINT ANG TOTAL MINIMA NITROGEN-14 FILE DATA NUKLIR JENDL-3.2

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERUBAHAN MASSA BAHAN FISIL DAN NON FISIL DALAM TERAS PWR

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

PENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMALHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT

CROSS SECTION REAKSI INTI. Sulistyani, M.Si.

INTERAKSI RADIASI DENGAN MATERI

PERHITUNGAN TAMPANG LINTANG DIFERENSIAL HAMBURAN ELASTIK ELEKTRON-ARGON PADA 10,4 EV DENGAN ANALISIS GELOMBANG PARSIAL

Spesifikasi Teknis Teras Reaktor Nuklir Kartini dan Eksperimental Setup Fasilitas Uji In-vitro dan In-vivo Metode BNCT

ANALISIS NEUTRONIK PADA REAKTOR CEPAT DENGAN VARIASI BAHAN BAKAR (UN-PuN, UC-PuC DAN MOX)

Bab 2 Interaksi Neutron

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS JUMLAH PRODUK MOLYBDENUM-99 ( 99 Mo) SEBAGAI FUNGSI WAKTU BURN-UP PADA NILAI KRITIKALITAS OPTIMUM PADA AQUEOUS HOMOGENEOUS REACTOR (AHR)

STUDI PARAMETER REAKTOR BERBAHAN BAKAR UO 2 DENGAN MODERATOR H 2 O DAN PENDINGIN H 2 O

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PENENTUAN KEMBALI KOMPOSISI KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR-X SESUAI KETENTUAN BAPETEN

ANALISIS TINGKAT BAHAYA PADA PASKA PERLAKUAN DAUR ULANG PEMBAKARAN/TRANSMUTASI AKTINIDA. Marsodi, dan Mulyanto

Analisis Neutronik Super Critical Water Reactor (SCWR) dengan Variasi Bahan Bakar (UN-PuN, UC-PuC dan MOX)

MAKALAH APLIKASI NUKLIR DI INDUSTRI

Disusun oleh: SUSANTI M SKRIPSI

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PERHlTUNGAN TAMPANG LINTANG PELEBARAN DOPPLER DALAM PEMROSESAN DATA NUKLIR DENGAN PROGRAM KOMPUTER NJOY

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN STUDI PRODUKSI RADIOISOTOP Mo-99 DENGAN BAHAN TARGET LARUTAN URANIL NITRAT PADA REAKTOR KARTINI ABSTRAK

ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

PENENTUAN DECAY GAMMA REAKTOR HTGR 10 MWth PADA BERBAGAI TINGKAT DAYA

OPTIMASI GEOMETRI TERAS REAKTOR DAN KOMPOSISI BAHAN BAKAR BERBENTUK BOLA PADA DESAIN HIGH TEMPERATURE FAST REACTOR (HTFR).

I. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012),

BAB III DAUR ULANG PLUTONIUM DAN AKTINIDA MINOR PADA BWR BERBAHAN BAKAR THORIUM

REAKTOR NUKLIR. Sulistyani, M.Si.

ANALISIS FAKTOR PUNCAK DAYA TERAS RSG-GAS BERBAHAN BAKAR U 3 SI 2 -AL. Jati Susilo, Endiah Pudjihastuti Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir

OPTIMASI PARAMETER POTENSIAL NUKLIR BAGI REAKSI FUSI ANTAR INTI-INTI BERAT

PROGRAM PERHITUNGAN PENGARUH REAKTIVITAS FEEDBACK TERHADAP DINAMIKA REAKTOR MENGGUNAKAN METODA MONTE CARLO. Dra. Dwi Purwanti, MS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI SUHU PEN- DINGIN PRIMER PADA DAERAH RING B, C, D, E DAN F TERAS KARTINI UNTUK DAYA 250 KW.

Desain Reaktor Air Superkritis (Super Critical Water Reactor) dengan Bahan Bakar Thorium. Design of Supercritical Water Reactor with Thorium Fuel Cell

PENGEMBANGAN SOFTWARE CPEM SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN EKSPERIMEN FISIKA REAKTOR PADA REAKTOR KARTINI

METODA PENENTUAN DAYA SERAP PERISAI RADIASI UNTUK GONAD DARI KOMPOSIT LATEKS CAIR TIMBAL OKSIDA

ANALISIS KORELASI RESONANCE INTEGRAL DAN TEMPERATUR KELUARAN PAKET PROGRAM V.S.O.P PADA REAKTOR HTGR PEBBLE BED

Bab II. Prinsip Fundamental Simulasi Monte Carlo

PENENTUAN FRAKSI FILLER SERBUK ALUMINIUM DALAM PEMBUATAN KOMPOSIT EPOKSI SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF BALING-BALING KINCIR ANGIN TUGAS AKHIR.

Analisis Densitas Nuklida Lead-Bismuth Cooled Fast Reactor (LFR) Bedasarkan Variasi Daya Keluaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN DENSITAS PLASMA ION KARBON PADA TEKANAN ATMOSFIR UNTUK MENCAPAI KESETIMBANGAN TERMODINAMIK Dadhe Riawan*, Saktioto, Zulkarnain

ANALISIS PENINGKATAN FRAKSI BAKAR BUANG UNTUK EFISIENSI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR U 3 Si 2 -Al 2,96 gu/cc DI TERAS RSG-GAS

PENTINGNYA REAKTOR PEMBIAK CEPAT

Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)

EFEK PENGGUNAAN ELEMEN BAKAR SILISIDA KE- RAPATAN 4,8 gu/cc TERHADAP SIFAT KINETIKA REAKTOR RSG-GAS

OPTIMASI SHIELDING NEUTRON PADA THERMALIZING COLUMN REAKTOR KARTINI

Analisis Neutronik Teras RSG-Gas Berbahan Bakar Silisida

Studi Perhitungan Benchmark Kritikalitas Teras Metalik dan MOX di FCA

BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN X STUDI LITERATUR PENGEMBANGAN NANOFLUIDA UNTUK APLIKASI PADA BIDANG TEKNIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

ANALISIS PRODUKSI RADIOISOTOP 99 MO PADA AQUEOUS HOMOGENEOUS REACTOR 6 HARI BURN-UP DENGAN METODE KOMPUTASI

ANALISIS POLA MANAJEMEN BAHAN BAKAR TERAS REAKTOR RISET TIPE MTR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN TUGAS... iv. KATA PENGANTAR...

STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia kepada tingkat kehidupan yang lebih baik dibandingkan dengan

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRIMA Volume 8, Nomor 1, Juni 2011 ISSN : DESAIN PINTU RUANG PESAWAT SINAR-X DARI BAHAN KOMPOSIT KARET ALAM TIMBAL OKSIDA

PENENTUAN FAKTOR KOREKSI DOSIS RADIASI ELEMEN BAKAR BEKAS RSG-GAS Ardani *)

OPTIMALISASI PE EMPATA KEMASA LIMBAH RADIOAKTIF AKTIVITAS RE DAH DA SEDA G DALAM REPOSITORI

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

ANALISIS NEUTRONIK TERAS SILISIDA DENGAN KERAPATAN 5,2 g U/cc REAKTOR RSG-GAS Lily Suparlina *)

Transkripsi:

Suwoto, dkk. ISSN - PROSES PENGOLAHAN DATA NUKLIR UNTUK PEMBEN- TUKAN TAMPANG LINTANG STAINLESS STEEL Suwoto, Zuhair Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK PROSES PENGOLAHAN DATA NUKLIR UNTUK PEMBENTUKAN DATA TAMPANG LINTANG STAINLESS STEEL. Material stainless steel telah banyak digunakan di reaktor nuklir maupun industri non nuklir. Perlu dilakukan pengolahan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang dari bahan campuran (stainless steel). Data tampang lintang bahan penyusunnya diperoleh dari file ENDF(Evaluated Nuclear Data File) yang tersedia (file ENDF/B-VI., JEFF-. dan ). File data nuklir tersebut masih mentah harus diolah sedemikian rupa sehingga nantinya dapat digunakan dalam perhitungan fisika nuklir. Pengolahan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang dari campuran beberapa nuklida ini menggunakan program LINEAR, RECENT, SIGMA, FIXUP dan MIXER dari program utilitas PREPRO. Pengolahan data nuklir ini dimulai dari proses linearisasi (program LINEAR) dan pembentukan tampang lintang dari parameter resonansi (MF) sehingga menjadi tampang lintang pointwise dari energi - ev sampai ev pada suhu mutlak (K) dengan program RECENT. Untuk mencapai suhu yang dikehendaki ( K), data tersebut kemudian diolah lagi dengan melakukan pelebaran tampang lintang Doppler dengan menggunakan program SIGMA. Program FIXUP digunakan untuk menguji konsistensi tampang lintang yang digunakan. Selanjutnya dengan menentukan densitas bahan campuran (gr/cm ) dan densitas serta fraksi berat masing-masing nuklida penyusunnya kemudian dapat menggunakan program MIXER. Untuk memudahkan pengamatan dan analisis, semua tampang lintang stainless steel SUS- dilakukan pengelompokan energi sebanyak grup energi (TART-struktur energi) dengan program GROUPIE. Telah dibentuk tampang lintang total, hamburan elastik, hamburan non-elastik dan capture untuk stainless steel SUS- dari file ENDF/B-VI., JEFF-. dan. Validasi dilakukan terhadap stainless steel dari file ENDF/B-VI.. Dari hasil validasi terhadap pengolahan dan pembentukan tampang lintang total stainless steel SUS-, diperoleh informasi bahwa tampang lintang yang dihasilkan sangat baik dengan perbedaaan kesalahan perhitungan yang relatif sangat kecil di bawah,%. Kata kunci: pengolahan data nuklir, file data nuklir terevaluasi, program LINEAR, RECENT, SIGMA, MIXER, GROUPIE. ABSTRACT NUCLEAR DATA PROSESSING FOR GENERATION OF STAINLESS STEEL CROSS-SECTIONS DATA. Stainless steel has been used as important material in nuclear reactor and also in non nuclear industries. Nuclear data processing for generation of composite mixture cross-sections from several nuclides have been made. Provided evaluated nuclear data file (ENDF) such as ENDF/B-VI., JEFF-. and files were employed. Raw nuclear data cross-sections on file ENDF should be prepared and processed before it used in calculation. Sequence of nuclear data processing for generation of mixture cross-sections data from several nuclides is started from LINEAR, RECENT, SIGMA and MIXER codes taken from PREPRO utility code. Nuclear data processing is started from linearization of nuclear cross-sections data by using LINEAR code and counting background contribution of resonance parameter (MF) with RECENT code ( K) at energy ranges from - to ev. Afterward, the neutron cross-sections data should be processed and broadened to desire temperature ( K) by using SIGMA code. Consistency of each cross-sections which used in nuclear data processing is checked and verified using FIXUP code. The next step is to define the composite mixture density (gr/cm ) of stainless steel SUS- and weight fraction of each nuclide composition prior used it in MIXER code. All of the stainless steel SUS- cross sections are condensed to energy groups structure (TART-energy structure) by using GROUPIE code to evaluate, analysis and review it more easily. The total, elastic scattering, non-elastic scattering and capture crosssections of stainless steel SUS- have been made of ENDF/B-VI., JEFF-. and files. The stainless steel cross-sections made of ENDF/B-VI. file was taken as reference during validation process. The validation result of total cross-sections for stainless steel SUS- is clearly observed that the differences of total cross-sections error in nuclear data processing is relatively low than,%. Keywords: Nuclear Data Processing, Evaluated Nuclear Data File, LINEAR, RECENT, SIGMA, MIXER codes.

ISSN - Suwoto, dkk. PENDAHULUAN I nteraksi neutron dengan inti suatu atom material tertentu dapat menyebabkan berbagai macam reaksi nuklir dengan keboleh-jadian reaksi neutronnuklir dinyatakan dengan besarnya tampang lintang sebagai fungsi dari energi neutron. Ketergantungan tampang lintang reaksi terhadap energi neutron serta banyaknya isotopisotop yang digunakan dalam analisis reaktor nuklir menjadikan data tampang lintang neutron (neutron cross-sections) tersebut merupakan kumpulan data yang sangat penting peranannya bagi perhitungan neutronik fisika reaktor maupun perhitungan shielding lainnya. Ketelitian dan keakuratan perhitungan teoritis, baik perhitungan neutronik fisika reaktor maupun perhitungan shielding yang dilakukan sangat ditentukan oleh ketelitian pendekatan geometri yang diambil dan juga oleh ketersediaan data tampang lintang nuklir yang memadai. Semenjak material stainless steel banyak digunakan di dunia industri, baik industri nuklir maupun non nuklir, banyak penelitian yang menyangkut pengembangan material khususnya stainless steel. Material ini banyak digunakan sebagai bahan struktur reaktor nuklir maupun bahan pelapis perisai radiasi disamping timbal dan beton. Dengan demikian keberadaan material stainless steel, khususnya ditinjau dari segi tampang lintang data nuklir sangat penting untuk diteliti dan diketahui. Seperti telah diketahui para peneliti di bidang data nuklir, sumber utama data nuklir adalah eksperimen-eksperimen fisika nuklir dengan akselerator, reaktor-reaktor riset maupun generator neutron lainnya. Data eksperimental tersebut dilengkapi dengan data-data yang dihitung secara teoretik dengan model-model nuklir terbaru. Saat ini, pemahaman teoretik reaksi-reaksi nuklir telah berkembang maju dan telah digunakan untuk interpolasi, ekstrapolasi dan untuk memeriksa konsistensi data eksperimental serta untuk memperkirakan secara akurat data yang tidak dapat diukur secara eksperimental. Pada umumnya, tidak ada satupun data nuklir, baik yang ditentukan secara eksperimental maupun secara teoretik dapat secara langsung digunakan dalam aplikasi perhitungan fisika nuklir. Data nuklir tersebut harus diolah dan ditransformasikan terlebih dahulu ke dalam suatu basis data agar dapat digunakan secara mudah sebagai input/masukan bagi program-program untuk perhitungan fisika reaktor. Kumpulan file data nuklir terevaluasi yang tersedia sekarang ini (versi terbaru) cukup banyak jumlahnya diantaranya ENDF/B-VI. (USA/IAEA), JEFF-. (Eropa), (Jepang), CENDL- (China), BROND-. (Rusia) dan lainnya. Dalam kompilasi file data tersebut, data tampang lintang fungsi energi masih merupakan data mentah yang harus diolah dan diproses terlebih dahulu sebelum dapat dipakai dalam perhitungan fisika reaktor. Dalam perhitungan fisika reaktor, kadangkala dijumpai bahan/material yang merupakan gabungan/ campuran dari berbagai nuklida yang tidak ada data tampang lintang nuklirnya, seperti material stainless steel yang banyak digunakan sebagai bahan struktur maupun bahan shielding. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, akan dilakukan pembentukan data tampang lintang stainless steel dengan program komputer MIXER dari program PREPRO []. Banyak tipe stainless steel yang ada, diantaranya adalah tipe stainless steel SUS-, SUS-L, SUS-LTP dan lainnya. Komposisi bahan pendukung stainless steel ini bermacam-macam sesuai dengan tipenya masing-masing. Material/bahan nuklida dasar penyusun stainless steel adalah nuklida Fe (besi), Cr (krom), Ni (nikel), Mn (mangan), Si (silikon) dan C (karbon). Pada makalah ini akan dibahas dan dijelaskan proses dan langkah-langkah pengolahan data nuklir yang berkaitan dengan proses pembentukan tampang lintang dari bahan campuran yaitu stainless steel tipe SUS- pada suhu operasi K. ALUR PEMANFAATAN DATA NUKLIR Beberapa aktivitas yang berkaitan langsung dengan data nuklir dapat diidentifikasikan mulai dari produksi data nuklir dasar, evaluasi dan pemrosesan data nuklir terevaluasi dan aplikasi data nuklir itu sendiri. Proses-proses yang berkaitan dengan pembentukan File Data Nuklir Terevaluasi (ENDF, Evaluated Nuclear Data File) dari awal produksi data nuklir hingga menjadi data nuklir terevaluasi untuk aplikasinya pada perhitungan fisika nuklir disajikan pada Gambar. Produksi Data Nuklir Produksi data nuklir yang utama adalah data nuklir yang diperoleh dari hasil percobaan laboratorium yang tersedia maupun dari hasil perhitungan secara teoritis menggunakan model inti tertentu. Perhitungan secara teoritis ini diperlukan karena kesulitan dan atau keterbatasan dalam pelaksanaan percobaan secara eksperimental. Data hasil percobaan maupun perhitungan secara teoritis kemudian dikompilasi dalam file komputer dalam bentuk format basis data. Kompilasi file data ini dibentuk dalam file komputer dalam bentuk CINDA (Computer Index of Nuclear Reaction Data) dan dalam file EXFOR (EXchange FORmat).

Suwoto, dkk. ISSN - Gambar. Kegiatan terkait dari proses produksi data nuklir hingga aplikasinya []. Evaluasi Data Nuklir Evaluasi data nuklir diperlukan untuk mereview, data-data yang dihasilkan dari percobaan maupun dari hasil perhitungan secara teoritis. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data-data yang dihasilkan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh metoda yang digunakan dalam percobaan atau perhitungan teoritis sudah ketinggalan zaman atau kesalahan-kesalahan sistematik. Sehingga dalam evaluasi ini diperlukan kerja tim yang baik dari berbagai laboratorium terkemuka di suatu negara atau bahkan antar negara dengan spesialisasi pada tipe data dan rentang energi yang digunakan. Dewasa ini telah banyak bentuk file data yang sudah dievaluasi dengan memakai format ENDF- [] dalam bentuk file data nuklir terevaluasi, ENDF (Evaluated Nuclear Data File). File data nuklir terevaluasi yang tersedia di dunia saat ini diantaranya ENDF/B-VI., JENDL-., JEF-., CENDL- dan BROND-. dan lainnya seperti ditampilkan pada Tabel. Tabel. Beberapa pustaka file data nuklir terevaluasi dan bentuk format ENDF-. Negara Pembuat File Data Nuklir Bentuk Format USA / IAEA ENDF/B-VI. ENDF- JEPANG ENDF- CHINA CENDL- ENDF- RUSIA BROND-. ENDF- OECD/NEA JEF-. ENDF-

ISSN - Suwoto, dkk. Proses Data Nuklir Terevaluasi Proses pengolahan data nuklir terevaluasi biasanya dimulai dengan mereduksi (dalam pembentukan/generasi tampang lintang multikelompok) data nuklir yang tersedia dari basis data dengan melakukan uji konsistensi data, cek kesalahan format data dan lainnya. Dalam kegiatan pengolahan data nuklir terevaluasi ini, banyak program komputer (computer code) yang telah tersedia, diantaranya PREPRO, NJOY, MINX dan lainnya. Aplikasi data tampang lintang multikelompok ( grup/ grup energi) untuk program WIMS/D-B dapat dibentuk menggunakan program NJOY [,], sedangkan untuk pembentukan tampang lintang campuran dari beberapa nuklida menggunakan PREPRO. Pengolahan data nuklir biasanya dilakukan pada seluruh jangkauan energi neutron yaitu dari energi - ev sampai ev. Aplikasi Data Nuklir Aplikasi data nuklir, baik sebagai pustaka data multikelompok maupun sebagai pustaka data energi kontinyu banyak digunakan dalam perhitungan fisika reaktor baik dengan teori transport maupun difusi untuk reaktor termal maupun reaktor cepat/pembiak, perhitungan shielding, perhitungan pada radioterapi, dan lainnya. PROSES PENGOLAHAN DATA NUK- LIR UNTUK CAMPURAN NUKLIDA Program untuk pengolahan dan pemrosesan data nuklir yang dapat digunakan untuk pembentukan tampang lintang dari campuran beberapa nuklida diantaranya adalah program MIXER. Proses pembentukan tampang lintang yang tersusun dari beberapa nuklida seperti stainless steel ini dimulai dari proses linearisasi, rekonstruksi tampang lintang dari parameter resonansi dan pelebaran tampang lintang pada suhu yang dikehendaki dalam operasi. Semua proses pengolahan data nuklir dilakukan pada seluruh jangkauan energi neutron yaitu dari energi - ev sampai ev. Proses pengolahan data nuklir dimulai dengan linearisasi tampang lintang dengan menggunakan program LINEAR dan pembentukan tampang lintang dari parameter resonansi MF dengan menggunakan program RECENT. Keluaran dari program RECENT ini merupakan tampang lintang point-wise dengan suhu mutlak ( K), sehingga pada proses selanjutnya harus dihitung tampang lintang fungsi temperatur menggunakan pelebaran Doppler untuk suhu kamar ( K) ataupun suhu-suhu diatasnya untuk mengetahui perilaku dan pelebaran tampang lintang yang ada menggunakan program SIGMA. Program RECENT dan SIGMA ini mirip dengan modul RECONR dan BROADR yang tersedia dalam program pengolah data nuklir NJOY. Kemudian file keluaran SIGMA diproses dengan program FIXUP untuk mengecek/verifikasi dan menguji konsistensi masing-masing tampang lintang. Tahap selanjutnya adalah proses pembentukan tampang lintang data nuklir untuk stainless steel SUS- dengan program MIXER. Keluaran dari program SIGMA merupakan masukan untuk program MIXER ini, dengan memasukkan parameter dari masing-masing material/ nuklida penyusun stainless steel tersebut. Dari program MIXER tersebut dapat ditentukan jenis reaksi tampang lintang campuran yang terjadi, baik itu tampang lintang total, elastik maupun tampang lintang lainnya. Dalam penentuan input/masukan program MIXER yang perlu diperhatikan adalah densitas gabungan dari campuran material tersebut (gr/cm ) dan juga densitas masing-masing isotop penyusunnya (gr/cm ) yang diperoleh dengan mengalikan prosen berat dengan densitas masingmasing isotop penyusun tersebut. Diagram alur proses pengolahan dan pembentukan tampang lintang gabungan dari beberapa nuklida penyusunnya ditampilkan pada Gambar. Komposisi, abundansi, densitas atom beserta prosen berat nuklida penyusun stainless steel tipe SUS- ditampilkan pada Tabel. Gambar. Proses pembentukan tampang lintang campuran dari beberapa nuklida.

Suwoto, dkk. ISSN - Tabel. Komposisi nuklida penyusun Stainless Steel tipe SUS-. Nuklida Abundansi di alam (%) Densitas Atom [] (atoms/barn.cm) Prosen berat ( o /w) Besi, Fe (ave.),, (, wt%) Kromium, Cr (ave.),, (, wt%) Nikel, Ni (ave.),, (, wt%) Silikon, Si (max.),, (, wt%) Mangan, Mn (max.),, (, wt%) Karbon, C (max.),, (, wt%) Keterangan: barn = - cm HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam proses pengolahanan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang gabungan/ campuran dari beberapa nuklida penyusunnya dalam hal ini stainless steel tipe SUS- diperoleh dari sumber data nuklir terevaluasi yang tersedia yaitu file data ENDF/B-VI., dan JEF-.. Masing-masing nuklida yang digunakan dalam pembentukan tampang lintang stainless steel tipe SUS- seperti disebutkan pada Tabel. Proses pengolahan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang campuran yang terbentuk dari kumpulan beberapa nuklida dimulai dari program LINEAR-RECENT-SIGMA-FIXUP- MIXER yang terdapat pada utilitas program PREPRO. Program LINEAR digunakan untuk melinearisasi tampang lintang FILE (tabulasi energi versus tampang lintang) pada suhu K dengan toleransi kesalahan perhitungan, (,%). Rekonstruksi tampang lintang dari parameter resonansi FILE dan tampang lintang latar (background) FILE digunakan program RECENT dengan toleransi kesalahan perhitungan, (,%). Bila kriteria toleransi kesalahan diberikan terlalu besar akan mengakibatkan kesalahan perhitungan dan mengakibatkan tampang lintang yang dihasilkan tidak benar. Bila terlalu kecil, akan mengakibatkan kesalahan numerik dan perhitungan tidak konvergen. Program RECENT ini menghitung kontribusi tampang lintang total (MT=), elastik (MT=), fisi (MT=) dan tampang lintang tangkapan (capture) radiasi (MT=) dalam bentuk tabulasi linear terhadap energi. Untuk broadening dan thinning tampang lintang pada suhu tertentu ( K) digunakan program SIGMA dengan toleransi kesalahan perhitungan, (,%), sedangkan program FIXUP digunakan untuk mengkoreksi konsistensi tampang lintang, misalnya tampang lintang total (MT=) sama dengan jumlahan dari tampang lintang hamburan elastik (MT=) dan non-elastik (MT=) dan lainnya. Bilamana telah dilakukan dan tidak ada kesalahan data, maka file data tersebut baru siap digunakan pada proses selanjutnya yaitu program MIXER. Dalam proses pembentukan tampang lintang gabungan/campuran dari beberapa nuklida ini program MIXER ini harus diketahui secara pasti densitas material gabungan (gr/cm ) dan juga densitas serta ZAI masing-masing nuklida pembentuknya. Tabel. Nomor material (MAT) dari nuklida penyusun stainless steel SUS-. Nuklida ENDF/B-VI. JEFF-. Nomor Material (MAT No) / Nomor Massa (ZAI) -Fe- / / / -Cr- / / / -Ni- / / / -Mn- / / / -Si- / / / -C- / / /

ISSN - Suwoto, dkk. Untuk mempermudah pengamatan tampang lintang total, elastik, non-elastik maupun tangkapan radiasi (capture), semua pembentukan dan pengolahan data tampang lintang stainless steel SUS- dilakukan pada suhu K dan tampang lintang dikelompokan menjadi kelompok energi sesuai struktur energi-tart [] dengan program GROUPIE. Tampang Lintang Total (MF= MT=) Dalam format ENDF-, tampang lintang total (MF= MT=) merupakan penjumlahan dari tampang lintang hamburan elastik (MF= MT=) dan tampang lintang hamburan non-elastik (MF= MT=). Bentuk dan profil tampang lintang total stainless steel SUS- yang dihasilkan dari proses pengolahan data nuklir tersebut diatas untuk grup energi (TART-struktur energi) ditampilkan pada Gambar. Tampang Lintang Elastik (MF= MT=), Non Elastik (MF= MT=), dan Capture (MF= MT=) Hasil pembentukan tampang lintang elastik (MF= MT=), non elastik (MF= MT=) dan capture (MF= MT=) untuk stainless steel SUS- pada suhu K di tampilkan pada Gambar, dan. K Tampang Lintang Total SUS- ENDF/B-VI. JEFF-. Tampang Lintang (barns) grup, TART - structure Gambar. Hasil pembentukan tampang lintang total (MF= MT=) stainless steel SUS- untuk suhu K. K Tampang Lintang Elastik SUS- ENDF/B-VI. JEFF-. Tampang Lintang (barns) grup, TART - structure.... Gambar. Hasil pembentukan tampang lintang elastik (MF= MT=) stainless steel SUS- untuk suhu K.

Suwoto, dkk. ISSN - Tampang lintang non-elastik (MF= MT=) Tampang Lintang Non-Elastik SUS- E N D F/B -VI. JEFF-. Tampang Lintang (barns) - - - - - - - grup, TART - structure - Gambar. Hasil pembentukan tampang lintang non-elastik (MF= MT=) stainless steel SUS- untuk suhu K. Tampang lintang capture (MF= MT=) Tampang Lintang Capture SUS- ENDF/B-VI. JEFF-. Tampang Lintang (barns) - - - - - - - grup, TART - structure - Gambar. Hasil pembentukan tampang lintang capture (MF= MT=) stainless steel SUS- untuk suhu K. Untuk mengkaji dan mengevaluai profil tampang lintang stainless steel, baik tampang lintang total (MF= MT=), elastik (MF= MT=), non-elastik (MF= MT=) maupun tampang lintang capture (MF= MT=) maka dilakukan analisa perbedaan semua tampang lintang stainless steel dari file JEFF-. dan terhadap ENDF/B-VI. yang dianggap sebagai referensi. Hal ini dilakukan karena penulis belum memperoleh data tampang lintang referensi untuk stainless steel.

ISSN - Suwoto, dkk. Beda (%) terhadap ENDF/B-VI. - - - - - - - - - - - - Perbedaan Tampang Lintang Total SUS- Terhadap ENDF/B-VI. JEFF-. grup, TART - structure - - - - - - - - - - - - Gambar. Perbedaan tampang lintang total (MF= MT=) stainless steel SUS- terhadap file ENDF/B-VI.. Beda (%) terhadap ENDF/B-VI. - - - - Perbadaan Tampang Lintang Elastik SUS- Terhadap ENDF/B-VI. JEFF-. - - - - - - - - - - - grup, TART - structure - - - - - - - - - Gambar. Perbedaan tampang lintang elastik (MF= MT=) stainless steel SUS- terhadap file ENDF/B-VI..

Suwoto, dkk. ISSN - Perbedaan Tampang Lintang Non-Elastik SUS- Terhadap ENDF/B-VI. Beda (%) terhadap ENDF/B-VI. - - - - JEFF-. - - - - - - grup, TART - structure - - Gambar. Perbedaan tampang lintang non-elastik (MF= MT=) stainless steel SUS- terhadap file ENDF/B-VI.. Perbedaan Tampang Lintang Capture SUS- Terhadap ENDF/B-VI. Beda (%) terhadap ENDF/B-VI. - - - - JEFF-. - - - - - - grup, TART - structure - - Gambar. Perbedaan tampang lintang capture (MF= MT=) stainless steel SUS- terhadap file ENDF/B-VI..

ISSN - Suwoto, dkk. Dari Gambar dan Gambar tampak bahwa perbedaan tampang lintang total dan hamburan elastik stainless steel tipe SUS- terlihat pada energi di atas, kev, dengan beda maksimum sekitar ±,% untuk dan beda maksimum sekitar ±, % untuk JEFF-. pada energi, kev. Perbedaan yang agak mencolok pada tampang lintang non-elastik dan capture terlihat pada Gambar dan Gambar, khususnya pada energi, kev dengan beda ±, % untuk file, trehadap file ENDF/B-VI. walaupun perbedaan ini tidak terlalu signifikan besar pada tampang lintang hamburan elastik maupun tampang lintang totalnya. Hal ini dikarenakan besaran tampang lintang non elastik pada energi, kev relatif sangat kecil dibandingkan dengan tampang lintang hamburan elastik, seperti tampak pada Tabel. Untuk memvalidasi hasil pengolahan dalam pembentukan tampang lintang stainless steel tipe SUS- yang telah diperoleh, maka akan dilakukan uji bentukan tampang lintang total (MF= MT=) terhadap jumlahan dari data tampang lintang pembentuknya yaitu tampang lintang hamburan elastik (MF= MT=) dengan tampang lintang hamburan non elastik (MF= MT=). Pada Gambar tampak jelas hasil pembentukan data tampang lintang total stainless steel SUS- yang dinyatakan dalam perbedaan (%) yang relatif sangat kecil di bawah, % terhadap data tampang lintang total stainless steel SUS- (MF= MT=) yang merupakan jumlahan dari MF= MT= dan MF= MT=. Tabel. Perbedaan tampang lintang total, hamburan elastik, non elastik dan capture file ENDF/B-VI. dan untuk stainless steel SUS- pada energi, kev. File Data Nuklir (SUS-) σt (barn) σe (barn) σnon-e (barn) σc (barn) ENDF/B-VI.,,,E-,E-,,,, Beda terhadap ENDF/B-VI. (%) ±, ±, ±, ±, keterangan: σ t (tampang lintang total), σ e (tampang hamb. lintang elastik), σ non-e (tampang lintang hamb. non elastik), σ c (tampang lintang capture) Beda (%), Bentukan Tampang Lintang Total (MF MT) thd. (MF MT) + (MF MT).. Validasi Tampang Lintang Total SUS- ENDF/B-VI.. JEFF-........ Beda (%). -.. -. -. -. -. -. -. grup, TART - structure -. -. -. Gambar. Perbedaan tampang lintang total (MF= MT=) stainless steel SUS- terhadap jumlahan dari tampang lintang elastik (MF= MT=) dan tampang lintang non-elastik (MF= MT=).

Suwoto, dkk. ISSN - Secara keseluruhan pengolahan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang stainless steel SUS- menunjukkan hasil yang sangat baik karena perbedaaan kesalahan yang relatif sangat kecil di bawah,%. KESIMPULAN Proses pengolahan data nuklir untuk pembentukan tampang lintang campuran yang terbentuk dari kumpulan beberapa nuklida dapat dilakukan melalui program LINEAR-RECENT- SIGMA-FIXUP-MIXER dari utilitas program PREPRO. Untuk mempermudah evaluasi dan analisis hasil tampang lintang yang diperoleh, dilakukan pengelompokan energi sebanyak grup (TART-struktur energi) dengan program GROUPIE. Dari hasil validasi yang dilakukan terhadap tampang lintang total stainless steel SUS- diperoleh informasi bahwa pengolahan dan pembentukan tampang lintang yang telah dilakukan memberikan hasil yang sangat baik dengan ditunjukkannya perbedaaan kesalahan yang relatif sangat kecil di bawah, %. DAFTAR ACUAN. D.E. Cullen, PREPRO: ENDF/B Pre-processing Codes, report IAEA-NDS-, Rev., April,.. A. TRKOV, Evaluated Nuclear Data Processing and Nuclear Reactor Calculations, Workshop on Nuclear Reactor Physics, Design and Safety, April May, ICTP, Trieste, ITALY.. V. MCLANE, ENDF-: Data Formats and Procedures For The Evaluated Nuclear Data File ENDF-, NNDL-BNL-UPTON, NY -.. SUWOTO, ZUHAIR, TUMPAL PAN- DIANGAN, Pengolahan Data Nuklir Untuk Perhitungan Fisika Reaktor. Studi Awal Penambahan Pustaka WIMS/D- Dengan NJOY-PC, Prosiding Seminar Nasional ke- Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir, Jakarta, Agustus, ISSN=.. SUWOTO, ZUHAIR, SUHARNO, Studi Pembangkitan Pustaka Tampang Lintang Data Nuklir untuk Program WIMS/D-B, Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir, Yogyakarta, Juli, ISSN -.. MAERKER, R.E.: STD. Stainless Steel Broomstick Experiment - An Experimental Check of Neutron Total Cross Sections, ORNL- TM- (Revised),. TANYA JAWAB Jati Susilo Kenapa objek yang diambil adalah SS-, bagaimana dengan material lainnya? Suwoto Pada prinsipnya proses pengolahan/pembentukan tampang lintang stainless steel tipe lainnya yang perlu diperhatikan adalah kandungan masing-masing unsur/nuklida penyusunnya serta komposisi prosen berat masing-masing unsur penyusunnya.