BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan. Setelah melihat kesuksesan bank-bank syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat signifikan, yaitu perkembangan dunia bisnis. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi akan diterima di masa yang akan datang, dan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa uang merupakan bagian yang tidak. terpisahkan dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan, diawali dengan berdirinya beberapa bank bank syariah, ada

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: DIAH ANGGADEWI KUSHARFITRI B / I TWINNING PROGRAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS DAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Oleh : PUTRI NURFITRIYANI B / I

BAB I PENDAHULUAN. emiten. Sebaliknya, di tempat itu pula perusahaan (entities) yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Di negara-negara maju,

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua negara baik negara maju maupun negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. lainya sangatlah terbuka mengenal dan memahami bangsa lain untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. darinya. Lembaga keuangan itu sendiri menurut Undang Undang No.14 / 1967

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah enam tahun terakhir yaitu 2005 sampai 2011.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

DAFTAR ISI. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, kurtosis. dan skewness (kemencengan distribusi).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. obligasi serta indikator makroekonomi (Fatmawati & Beik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta dan masyarakat (Saragih, 2009). merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi. Oleh: YUNUS YUNIARTA B

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang sekarang ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi operasi perusahaan sehari hari. Kemampuan investor. dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB II DAN HIPOTESIS

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR GRAFIK...xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagimana keinginan masyarakat indonesia akan hadirnya ke giatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya negara berkembang di dunia mengalami keadaan

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Perbankan nasional mengalami krisis

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE JANUARI 2014 JULI 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran konsumsi pemerintah atau government expenditure adalah. anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi sangatlah dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan. moneter maupun kebijakan fiskal. Kebijakan pertama yang diambil

BAB I PENDAHULUAN. hamba-nya. Kedudukan harta pada satu sisi sebagai berkah yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. fakta bahwa pertanian padi merupakan penghidupan bagi sebagian besar

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

Investasi Saham di Pasar Modal

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dunia terutama negara sedang berkembang. Masalah kemiskinan harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

Judul : Pengaruh Rasio Keuangan, Kondisi Pasar Modal, dan Perubahan Nilai Tukar terhadap Return

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi saham syari ah masih menjadi peminat tertinggi di Bursa Efek Indonesia untuk mengembangkan harta kekayaan perusahaan secara produktif.investasi merupakan salah satu instrumen bisnis yang menjadi pilihan banyak orang, termasuk didalamnya orang awam yang mulai terjun di dunia bisnis. Banyaknya pilihan produk investasi yang ditawarkan menjadikan investasi memiliki wadah yang bisa digunakan untuk memutar uang yang sudah dikumpulkan (Hidayat, 2014). Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, rigth, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, future, dan lain-lain (Herlianto, 2010). Pasar Modal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 adalah suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek tersebut. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang (Herlianto, 2010). 1

2 Pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal sendiri memiliki dua fungsi yaitu pertama, sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen (Herlianto, 2010). Kedua fungsi pasar tersebut ini sangat penting dalam memobilisasi tabungan dalam investasi dan membantu mencapai kemungkinan terbaik dalam penggunaan sumber daya ekonomi. Oleh karenanya, pasar modal merupakan suatu kebutuhan umum masyarakat modern yang juga menjadi kebutuhan masyarakat Muslim. Hanya saja pasar modal yang menjalankan prinsipprinsip syariah di dalamnya tidak hanya diharapkan berkontribusi menerapkan nilai-nilai dan prinsip syariah saja, tetapi mampu menjalankan peran sebagai sarana pencapaian distribusi keadilan sosial ekonomi di tengah-tengah masyarakat (Herlianto, 2010). Perkembangan pasar modal syari ah di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, sebagai gambaran setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan kemajuan pasar modal syari ah yang patut dicatat, diantaranya adalah diterbitkan 6 Fatwa Dewan Syari ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun keenam fatwa dimaksud adalah: a. No.05/ DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham. b. No.20/ DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syari ah.

3 c. No.20/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari ah. d. No.33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syari ah Mudharabah. e. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syari ah di Bidang Pasar Modal. f. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syari ah Ijarah. Saham Syari ah merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari ah dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Saham yang diperdagangkan menurut jenisnya ada dua yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stocks). Keuntungan yang diharapkan dari saham yaitu capital gain dan dividen. Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh hukum penawaran dan permintaan, harga suatu saham juga akan cenderung naik apabila suatu saham tersebut mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun apabila saham terjadi kelebihan penawaran. Dalam suatu perdagangan dan investasi, harga saham mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. indikator harga saham menggambarkan banyak hal yang terjadi saat ini di antara pembeli dan penjual. Indikator saham juga tidak hanya menggambarkan harga pasar akan tetapi juga menggambarkan pihak yang saat ini sedang memegang kendali di dalam pasar modal syari ah. Maka dari itu informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan para investor membeli atau menjual saham. Harga saham juga dapat berubah naik atau turun dalam hitungan cepat, karena dalam kondisi pesanan para investor yang diproses oleh floor trader ke dalam Jakarta Automated Trading System (Umam, 2013).

4 Penelitian tentang kaitannya dengan kondisi pada makro ekonomi terhadap aktivitas dan kinerja pada pasar modal, banyak yang dilakukan pada sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Novianto yang membuktikan bahwa perubahan kondisi makroekonomi menunjukkan bahwa membawa dampak terhadai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dengan menganalisis pengaruh nilai tukar (kurs) dolar Amerika/Rupiah (US$/Rp), tingkat suku bunga (SBI), inflasi dan jumlah uang beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 1999.1-2010.6 dengan kesimpulan bahwa perubahan kondisi makro di atas berpengaruh signifikan. Data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah data sekunder yang berupa data laporan bulanan tingkat suku bunga yang diperoleh dari Bank Indonesia melalui internet, data inflasi yang diperoleh dari data bulanan Biro Pusat Statistik (BPS), data jumlah uang beredar secara bulanan diperoleh dari Bank Indonesia dan data bulanan indeks harga saham gabungan diperoleh dari www.idx.go.id. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05 2013:12. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun 2009-2013?

5 2. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun 2009-2013? 3. Apakah jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham gabungan tahun 2009-2013? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah uang beredar terhadap indeks harga gabungan di Bursa Efek Indonesia. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, sebagai sarana belajar dalam menerapkan teori ekonomi moneter serta pengetahuan ilmu makroekonomi penulis yang diperoleh selama perkuliahan. 2. Bagi penelitian yang selanjutnya ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan dan informasi tambahan agar penelitian selanjutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik. 3. Bagi praktisi, menjadi salah satu sumber informasi bagi kalangan praktisi dan investor, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam proses dan pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

6 4. Bagi pembaca, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. E. Metode Penelitian 1. Metode dan Alat Analisis Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu studi yang digambarkan untuk menjelaskan setiap variabel yang akan diteliti baik menurut definisi atau perkembangannya. Model yang digunakan akan diestimasikan dengan menggunakan alat analisis yaitu Model Penyesuaian Parsial (Partial Adjusment Model). Pada metode regresi Model Penyesuaian Parsial variabel tak bebas tergantung kepada variabel bebas. Metode analisis regresi Model Penyesuaian Parsial digunakan untuk melihat pengaruh variabel tingkat suku bunga, inflasi dan jumlah uang beredar (M2) terhadap indeks harga saham gabungan baik dalam jangka pendak maupun jangka panjang. Model Penyesuaian Parsial (PAM) mengasumsikan keberadaan suatu hubungan equilibrium jangka panjang antara dua atau lebih variabel ekonomi. Dalam jangka pendek, namun demikian, yang terjadi adalah disequilibrium. Dengan mekanisme penyesuaian parsial, proporsi disequilibrium pada suatu periode dikoreksi pada periode berikutnya. Proses penyesuaian ini menjadi alat untuk merekonsiliasi perilaku jangka pendek dan jangka panjang. Berlandaskan konsep ini, hubungan jangka panjang menjadi bisa diestimasi melalui hubungan jangka pendek. Adapun syarat terpenuhinya suatu Model Penyesuaian Parsial adalah koefisen λ diantara 0 sampai 1 dan signifikan. Untuk menyatakan kuat tidaknya hubungan linier antara variabel bebas dan variabel tak bebas dapat diukur dari koefisien korelasi (coefficient correlation) atau R,

7 dan untuk dapat mengetahui besarnya sumbangan (pengaruh) dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas dapat dilihat dari koefisien determinasi (coefficient of determination) atau R 2 (Gujarati, 2003). Adapun penyusunan Model Penyesuaian Parsial sebagai berikut; Persamaan Jangka Panjang * Y t = β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + ε t Penataan dan subtitusi persamaan adjustment Y t - Y t-1 = δ ( Y - Y t-1 ) * t Y t - Y t-1 = δ Y * t - δy t-1 ) Y t = δ Y * t + Y t-1 - δy t-1 Y t = δ Y * t + (1- δ)y t-1 Subtitusi; Y t = δ(β 0 + β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + ε t )+ (1- δ)y t-1 Y t = δβ 0 + δβ 1 X 1t +δ β 2 X 2t + δβ 3 X 3t + δε t + (1- δ)y t-1 Parameterisasi model jangka pendek dalam penelitian ini sebagai berikut : Y t = α 0 + α 1 X 1t + α 2 X 2t + α 3 X 3t +λ Y t-1 + v t Keterangan : α 0 = δβ 0, Konstanta dalam jangka pendek α 1 = δβ 1, Pengaruh X 1 dalam jangka pendek α 2 = δβ 2, Pengaruh X 2 dalam jangka pendek α 3 = δβ 3, Pengaruh X 3 dalam jangka pendek λ = (1 - δ) Y = Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

8 X 1 = Suku Bunga (%) X 2 = Tingkat Inflasi (%) X 3 = Jumlah Uang Beredar (M2) a. Uji Asumsi Klasik Dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat analisis regresi perlu dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil analisis regresi menunjukkan hubungan yang valid. Dengan asumsi klasik akan diketahui distribusi normal maupun tidak normal, tidak terjadi gejala multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Berikut pemaparannya: 1. Uji Multikolieritas Masalah multikolinieritas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti diantara satu atau lebih variabel independen dalam model. Dalam kasus terdapat multikolinieritas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Dengan demikia, bila tujuan dari penelitian adalah mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel independen secara akurat, masalah multikolinieritas penting untuk diperhitungkan. Terdapat beberapa metode untuk menguji keberadaan multikolinieritas (Gujarati, 2003). 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi u t tidak konstan atau berubahubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 2003). Konsekuensi dari keberadaan heteroskedastisitas adalah analisis regresi akan menghasilkan estimator yang bias untuk nilai variasi µ t

9 dan dengan demikian variasi dari koefisien regresi. Akibatnya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid (Gujarati, 2003).Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Uji White. 3. Uji Normalitas Residual Asumsi normalitas gangguan atau error () penting sekali sebab uji eksistensi model (uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel independen (uji t), dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t, dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid (Gujarati, 2003). Secara empirik, gangguan atau error () dimanifestasikan sebagai selisih antara data variabel dependen yang teramati dengan variabel dependen yang terprediksi oleh persamaan regresi. Oleh karena itu, gangguan atau error seringkali disebut sebagai keslahan prediksi atau residual (Gujarati, 2003). 4. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Autokorelasi akan menyebabkan estimasi nilai variasi u t yang terlalu rendah dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk R 2 (Gujarati, 2003). Uji keberadaan otokorelasi yang akan dibahas di sini adalah uji Breusch-Godfrey. 5. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey Reset) Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi linieritas model, sehingga sering disebut juga sebagai uji linieritas model. Pada penelitian ini digunakan uji Ramsey Reset yang terkenal dengan

10 sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of spesification error (Gujarati, 2003). b. Uji Kebaikan Model a. Uji Eksistensi Model (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak. b. Uji R Square (Koefisien Determinasi Majemuk) Koefisien determinasi merupakan prosentase varian dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai 1, jika R 2 = 1, berati garis tersebut menjelaskan 100% variasi atau proporsi dalam variabel dependen. Jika R 2 = 0, berati model tidak menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel dependen.sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu model dapat dikatakan lebih baik nilai koefisien determinasinya semakin mendekati 1 (Gujarati, 2003). c. Uji Validasi Pengaruh (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji validitas pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel dependen secara dua sisi (two tail).

11 F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi hasil penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menyajikan tinjauan dan landasan teoritis yang menyangkut permasalahan yang meliputi Harga Saham, Indeks Harga Saham Gabungan, Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar (M2). BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti menyajikan lokasi penelitian, jenis dan sumber data serta teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai analisis pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis atau pembahasan serta mengemukakan saran-saran.