BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TIPS-TIPS MENJADI MARKETING. Pertemuan 14 Manajemen Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan perubahan sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PELUANG BISNIS BIMBINGAN BELAJAR SISWA SD, SMP DAN SMA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. dengan Motto Narada School: Bahusacca Sippa Sila (Ilmu Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan antar kompetitor membuat perguruan tinggi terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan. membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah industri pariwisata, yang merupakan salah satu industri

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pastry yang semakin meningkat memicu pelaku bisnis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kanak (TK) di DIY, terdiri dari 16 TK Negeri dan TK Swasta, yang. tersebar di 5 Kota dan Kabupaten di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Gambar 1.1 Logo Yayasan Badan Perguruan Indonesia

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan perpindahan dari satu tempat ketempat lain. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baik yang bergerak di bidang jasa dan non jasa semakin ketat dan meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat menciptakan kemajuan dan

Bab I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia properti semakin ketat. berkualitas dan terjangkau ikut mempengaruhi banyaknya

Merintis Usaha Warnet

BAB I PENDAHULUAN. melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang serba modern dan canggih ini, dimana perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan perekonomian Indonesia semakin meningkat.

BAB II DESKRIPSI SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE

BAB I PENDAHULUAN. PT Rineka Cipta, 2010), hlm Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta:

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas & Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. kebutuhan nasabahnya agar tidak berpindah ke bank pesaing.

Bab I. Pendahuluan. persaingan yang semakin ketat di dalam dunia kerja. mengkonsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan untuk

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA. A. MA Unggulan PP Amanatul Ummah Surabaya. M.Ag sebagai kepala sekolah. Prestasi dan ke unggulan dari MA unggulan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB II DESKRIPSI SD SURYA BANGSA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Perkembangan rumah sakit di Indonesia terus meningkat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pendidikan dan lain sebagainya. Menurut Robbins dan Coulter

KUISIONER ANALISIS RESPON & PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP SISTEM PEMASARAN BERBASISKAN MULTI LEVEL MARKETING

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

MENJALANKAN BISNIS KULINER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. pesaing. Setelah mampu manghadapi persaingan, perusahaan juga harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya perusahaan-perusahaan yang mampu menawarkan produk

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bukan hanya hak monopoli bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor pendukung yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba mempromosikan beragam paket menarik sebagai kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dibelinya merupakan produk yang mempunyai kualitas yang baik. agar terciptanya suatu loyalitas terhadap produk tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa, pendidikan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KUALITAS LAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU SELULER INDOSAT IM3. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dampak era globalisasi ekonomi telah menyebabkan dunia usaha atau kalangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan

BAB 1 Perilaku Konsumen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB I PENDAHULUAN. mencetak tenaga yang terdidik dan siap memasuki dunia kerja. di antara sesama tenaga kerja yang semakin ketat.

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Era baru bangsa Indonesia diawali dengan lahirnya Era Reformasi. Era ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Sebagai bekal untuk menghadapi persaingan ini para pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sehingga media komunikasi antar penduduk dunia juga semakin mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

Bab Enam Pendekatan Baru Membangun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seperti sekolah, universitas, rumah sakit, yayasan, Seperti akuntan, operator komputer, penasihat hukum, arsitek.

Bab 3. Gambaran Umum Perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta dalam mengatur perekonomian sangat diperlukan. Salah satu hal, yang semakin disorot oleh pemerintah adalah bidang pendidikan, dimana pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan utama seseorang. Tetapi, memang terdapat perbedaan kondisi, jaman dahulu orang tua mencarikan sekolah nasional yang dekat dengan rumah. Saat ini, orang tua diperhadapkan dengan berbagai macam pilihan sekolah yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan orangtua dan anak. Pendidikan adalah suatu usaha dasar untuk menghasilkan sesuatu dan proses belajar agar peserta didik memiliki kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Pendidikan juga, adalah usaha mempromosikan tujuan, nilai dan produk dari yang sekolah tawarkan kepada konsumen. Pendidikan, dipercaya sebagai suatu alat yang strategik dalam meningkatkan kemampuan manusia, melalui pendidikan manusia menjadi lebih cerdas, pandai dan memiliki keahlian. Pendidikan menjadi investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa bermartabat dan invidunya menjadi manusia yang memiliki derajat (Komariah, 2010). 1

2 Pendididikan saat ini, menarik perhatian berbagai macam pihak. Biayanya yang tidak sedikit menjadi salah satu alasan pengeluaran finansial keluarga semakin besar. Juga, banyaknya sekolah yang bermunculan menimbulkan persaingan dan tantangan baru bagi sebuah sekolah untuk tetap bertahan, tidak pantang menyerah, mengimplementasikan strategi-strategi pemasaran sekolah, memperkenalkan nama sekolah ke publik dengan mengandalkan media cetak, media sosial. Banyak hal yang bisa dilakukan, contohnya dengan diadakannya acara pengenalan sekolah, memasang spanduk di jalan-jalan, iklan di media cetak, sekolah bukan hanya mempromosikan diri ke luar, pendidikan sekolah haruslah mampu meyakinkan calon orang tua bahwa dengan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, pendidikan anaknya terjamin, juga perlunya eksistensi lembaga pendidikan yang untuk mencari potensial pelanggan. Bentuk dan pendekatan yang digunakan setiap sekolah memang berbedabeda dalam usaha untuk memperkenalkan sekolah yang menarik minat orang tua. Dalam dunia pendidikan, tidak hanya pemain-pemain lama yang mengembangkan sekolah, namun pelaku usaha non kependidikan bahkan penyelenggara pendidikan dari luar negeri (Sumurung, 2005). Menurut Wijaya (2008) pemasaran bagi lembaga pendidikan, diperlukan. Pertama, sebagai lembaga di bidang jasa pendidikan untuk level apa saja perlu meyakinkan konsumen (calon siswa, orang tua serta pihak terkait dalam pendidikan). Kedua, perlu meyakinkan masyarakat dan konsumen bahwa pendidikan relevan bagi calon siswa. Ketiga, kegiatan pemasaran dalam pendidikan bertujuan agar sekolah tersebut lebih bisa dikenal oleh masyarat dan dimengerti secara luas sebagai institusi pendidikan yang memiliki citra yang baik. Dimana kegiatan

3 pemasaran bukan sekedar sebagai lembaga pendidikan semata, tetapi sebagai tanggung jawab terhadap masyarakat luas dan untuk mencerdaskan putra-putri bangsa dan melahirkan generasi-generasi penerus yang lebih baik. Penelitian pada bidang pendidikan yang akan difokuskan oleh penulis adalah bagaimana perilaku konsumen melakukan pemilihan sekolah bagi putra dan putrinya, dikarenakan jenis sekolah yang beraneka ragam, mulai dari kurikulum nasional, kurikulum nasional plus, sekolah internasional yang mempunyai hubungan dengan negara tertentu, sekolah internasional independen. Dikarenakan banyaknya jenis kurikulum, konsumen yang awam dengan pendidikan cenderung bingung dalam pemilihan sekolah bagi anaknya, kebanyakan hanya memilih sekolah yang biayanya murah tapi ingin kualitasnya bagus. Kualitas yang bagus bagi konsumen pun bergantung pada masing-masing persepsi orang tua, yang dipengaruhi oleh promosi dan referensi dari kerabat terdekat maupun teman. Mengakibatkan tren pemilihan sekolah yang berbeda dari setiap tahunnya. Salah satu cara yang dapat menarik orangtua siswa menyekolahkan anaknya dapat dengan meningkatkan citra sekolah tersebut, agar orang tua memiliki persepsi yang positif mengenai sekolah dan memutuskan untuk memilih jasa pendidikan tersebut. Dimana, persepsi merupakan bagaimana seseorang dapat mengenali sesuatu lebih baik, melalui apa yang telah diterima oleh pengideraan yang prosesnya berwujud. Saat ini pula tren sangat berpengaruh yaitu, antara sekolah internasional dan nasional plus. Sekolah menentukan strategi pemasarannya masing-masing untuk mendapatkan murid yang banyak. Misalnya dengan program member get member,

4 beasiswa, sibling discount, bebas uang pangkal, bebas biaya pendaftaran. Tren setiap tahun selalu berubah. Tren biasanya dipengaruhi oleh adanya dominasi oleh komunitas-komunitas yang berpengaruh pada sekolah, seperti contohnya komunitas orangtua siswa. Dalam permilihan sekolah saat ini, terkadang beberapa orangtua siswa sudah tidak mengandalkan lagi kualitas, tetapi lebih menginginkan diskon biaya, sehingga secara finansial bisa menghemat pengeluaran biaya pendidikan anaknya. Hal ini berkaitan dengan tingkat perekonomian orangtua siswa, apakah orangtua siswa masih dapat memenuhi kewajibannya akan harga sekolah yang semakin lama makin mahal. Dalam penelitian ini, penulis akan memakai objek salah satu sekolah swasta di kawasan Tangerang Selatan yaitu Sekolah X, yang berbasis internasional menggunakan kurikulum Singapore untuk level TK dan SD, dan kurikulum Cambridge untuk level pendidikan SMP dan SMA, yang mulai beroperasi pada bulan Juli 2007. Sekolah X, adalah sekolah internasional di bawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia, sehingga selain menerapkan pendidikan internasional, sekolah ini tetap menawarkan Ujian Sekolah dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kepada siswa kelas 6 (Sekolah Dasar), kelas 9 (Sekolah Menengah Pertama) dan kelas 12 (Sekolah Menengah Atas). Para siswa dan siswi yang belajar di Sekolah X berharap, dapat meningkatkan kemampuan siswa di bidang Bahasa Inggris, meningkatkan kepercayaan diri siswa, siswa bisa bersaing dengan dunia global di kemudian hari, meningkatkan kemampuan generasi yang cerdas, dan dapat mengembangkan kreativitas siswa.

5 Sekolah berkurikulum internasional Cambridge memang mulai banyak diminati orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah internasional, banyaknya perumahan-perumahan di kawasan Tangerang Selatan turut serta mendukung perkembangan sekolah internasional. Dimana orangtua berusaha untuk mendapatkan sekolah yang memiliki kualitas terbaik untuk anaknya, menjadikan industri jasa pendidikan memiliki prospek, potensi untuk berkembang pesat. Sekolah internasional banyak bermunculan di kawasan Tangerang Selatan, terutama di kawasan BSD City, Alam Sutera, Serpong dan Gading Serpong. Sekolah-sekolah berusaha menonjolkan kurikulum, fasilitas, penghargaan yang pernah diraih, lingkungan belajar, dan lulusan terbaik. Sekolah-sekolah berusaha menarik orangtua siswa baru dan berusaha memuaskan keinginan orangtua. Hal ini menjadi persaingan ketat antar sekolah, dimana orangtua siswa yang menjadi target adalah berada di kawasan dengan jarak radius yang sama, kondisi bermunculannya sekolah-sekolah baru yang menawarkan berbagai macam konsep. Dikarenakan banyaknya pilihan-pilihan sekolah, orangtua dibuat bimbang dalam pemilihan sekolah yang sesuai dengan keinginannya. Penelitian yang dilakukan pada Sekolah X ini, bertujuan untuk mengetahui pertimbangan orang tua siswa dalam melanjutkan pendidikan putra dan putrinya ke tingkat SMP (kelas 7) dan SMA (kelas 10) di sekolah yang sama. Dimana akan banyak faktor-faktor yang berguna sebagai informasi untuk diteliti apakah faktor tersebut bisa berpengaruh besar secara mayoritas kepada pertimbangan orang tua, dan apakah ada faktor lainnya yang menjadi penyebab.

6 Selain itu, akan diketahui faktor kelemahan di sekolah. Hal ini terjadi setelah dalam beberapa tahun belakangan, bermunculan alternatif sekolah, beberapa orangtua mulai tertarik pada layanan jasa pendidikan yang ditawarkan sekolah lain dan mengapa orangtua tertarik memindahkan anaknya ke sekolah lain, padahal perpindahannya ke sekolah lain belum tentu lebih baik. Menurut data sekolah, untuk tahun ajaran 2015-2015, tingkat kesuksesan dari siswa SD yang telah mendaftar lanjut ke tingkat SMP sebesar 61% dari jumlah total siswa, sedangkan siswa SMP yang telah mendaftar lanjut ke tingkat SMA sebesar 70% dari jumlah total siswa. Bila jumlah siswa dibandingkan dengan target yang perlu dicapai, angka tersebut bagus dan telah mencapai target karena sudah berada pada posisi di atas 90%. Karena menurut pihak Keuangan, penentuan target didasari dari nilai pencapaian pada tahun ajaran 2014-2015. Sehingga untuk saat ini penentuan target pendaftaran SMP sebesar 65% dari 191 siswa, SMA sebesar 69% dari 204 siswa, dan tidak ada baku untuk penentuan kenaikan persentase target. Persentase nilai kegagalan pendaftaran akan diteliti lebih lanjut, karena peneliti perlu mengetahui faktor-faktor pemicu kepindahan tersebut, yang disebabkan karena menurunnya kualitas sekolah atau memang ada hal khusus yang tidak bisa dipaksakan, dimana setelah didapatkan datanya yaitu siswa SD yang tidak lanjut SMP sebesar 39% dan siswa SMP yang tidak lanjut SMA sebesar 30%, Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut akan diteliti, setelah diteliti diharapkan sekolah bisa meningkatkan kinerja yang baik sesuai dengan harapan orangtua siswa.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan penelitian. Beberapa rumusan masalah yang akan diteliti yaitu: 1. Apa sajakah faktor pertimbangan orangtua siswa dalam memilih sekolah di tingkat SMP dan SMA yang sama? 2. Apakah faktor-faktor kelemahan sekolah? 3. Apakah faktor-faktor penyebab dari orangtua siswa memindahkan anaknya ke sekolah lain? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pertimbangan orangtua siswa dalam memilih sekolah di tingkat SMP dan SMA yang sama. 2. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi kelemahan sekolah. 3. Mengetahui faktor-faktor penyebab dari orangtua siswa memindahkan anaknya ke sekolah lain. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Hasil analisa bisa digunakan sebagai informasi mengenai langkah strategi yang perlu dilakukan sekolah. 2. Memperbandingkan analisa antara hal yang telah dilakukan dan usulan yang bisa dilakukan.

8 3. Upaya mengetahui kondisi sekolah saat ini, dan menjaga jumlah siswa sekolah tetap stabil. 4. Mengetahui penyebab orangtua memindahkan anak ke sekolah lain, dan apakah permasalahannya. 5. Mengevaluasi hal-hal apa saja yang baik perlu dipertahankan dan yang kurang baik perlu dilakukan perbaikan. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian 1. Penelitian berfokus pada pendaftaran siswa kelas 6 ke kelas 7 (SMP) dan kelas 9 ke kelas 10 (SMA) di sekolah yang sama. 2. Penelitian dilakukan di sekolah X. 3. Penelitian dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada orangtua siswa dan perwakilan staf sekolah untuk menggali informasi lebih dalam.