FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NEED DAN DEMAND IBU HAMIL TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSIA PERTIWI KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MULTIPARA TERHADAP METODE INISIASI MENYUSUI DINI DI RSKIA X KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

ABSTRAK. Pembimbing II : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M.Kes.

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Daftar Pustaka : 44 ( ) Kata Kunci : Perilaku Bidan, Inisiasi Menyusu Dini

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU BERSALIN DALAM PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) sangat bermanfaat untuk imunitas, pertumbuhan dan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PERAN BIDAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI TESIS

ABSTRAK PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI BAYI DI BPM APRI OGAN ILIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir. Sebenarnya bayi manusia

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI FACTORS RELATED TO INITIATION OF BREAST-FEEDING EARLY

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. membiarkan kontak kulit dengan ibunya setidaknya selama satu jam. Mengingat

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG INISIASI MENYUSU DINI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUANG KEBIDANAN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN.

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PASCA MELAHIRKAN TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DI RSUD UJUNGBERUNG BANDUNG

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERSEPSI DIRI TERHADAP PERILAKU INISIASI MENYUSUI DINI. Yuli Trisnawati ABSTRACT

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

ABSTRAK PENGARUH ASI EKSKLUSIF TERHADAP MORBIDITAS BAYI SAMPAI USIA 6 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Putri, et al, Hubungan Antara Faktor Ibu dan Inisiasi Menyusu Dini dengan Pemberian ASI... Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat 2

HUBUNGAN PELAKSANAAN RAWAT GABUNG DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI DI RB GRIYA HUSADA NGARAN, POLANHARJO, KLATEN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui secara Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik dan termurah yang diberikan ibu kepada bayinya, dimana pemberian ASI

Hubungan Pengetahuan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tehnik Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0 12 BULAN

GAMBARAN PARITAS DAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN TENTANG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI BPM HUSNIYATI PALEMBANG

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011

PERILAKU PETUGAS KESEHATAN TERHADAP LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN MENYUSUI DI RSIA PERTIWI KOTA MAKASSAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DI RSIA PERTIWI MAKASSAR. Practice at Early Breastfeeding Initiation in RSIA Pertiwi Makassar

Ni Nyoman Sumiasih 1. 1 Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar

Linda Januarti Kamariatmi*), Sigit Ambar W.**), Gipta Galih Widodo***)

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional salah satu tujuannya yaitu membangun sumber

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

KORELASI LAMA INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) TERHADAP PENGELUARAN ASI DI PUSKESMAS KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KEBERHASILAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

Sugiarti dan Vera Talumepa

ABSTRAK. Moch Erwin Jaya Sanjaya, Pembimbing: Evi Yuniawati, dr, MKM.

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU BIDAN PRAKTEK SWASTA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah pembangunan sumber

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI DI KELURAHAN WARNASARI KECAMATAN CITANGKIL KOTA CILEGON

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. IBU Surakarta, yang dikumpulkan pada tanggal November 2013,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU TAHUN 2010 SKRIPSI.

PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU HAMIL SETELAH EDUKASI DAN PRAKTEK INISIASI MENYUSU DINI DI RSIA SITI FATIMAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2011

PENDAHULUAN. sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NEED DAN DEMAND IBU HAMIL TERHADAP PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSIA PERTIWI KOTA MAKASSAR Factors Affecting Need and Demand Pregnant Women on The Implementation of Early Initiation in RSIA Pertiwi City of Makassar Febriana Salamba, Citra Kesumasari, Ulfah Najamuddin Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (febrianasalamba@gmail.com, citra_fkmuh@yahoo.co.id, ulfanajamuddin@gmail.com, 085299068224) ABSTRAK Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses menyusu sendiri, minimal satu jam pertama pada bayi yang baru lahir. Bayi yang baru lahir harus segera didekatkan kepada ibu dengan cara ditengkurapkan di dada atau perut ibu dengan kotak kulit antara bayi dan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui need dan demand ibu hamil terhadap pelaksanaan IMD di RSIA Pertiwi Kota Makassar. Jenis penelitian ini merupakan longitudinal dengan desain cross-sectional, pada 5 Mei- 31 Mei 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dengan umur kehamilan 8-9 bulan di ANC RSIA Pertiwi Kota Makassar pada bulan April Tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53 orang melalui purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan dan cheklist informasi yang didapatkan ibu hamil di ANC. Pengolahan data dianalisis mengunakan program komputer. Hasil penelitian, hanya terdapat 62,3% sampel yang memiliki need dan 41,5% yang memiliki demand pelaksanaan IMD. Yang mendapatkan informasi yang cukup di ANC hanya 39,6% dan terdapat 84,9% yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang IMD. Terdapat 37,7% yang mendapakan dukungan dari petugas kesehatan dan hanya sebesar 43,4% ibu hamil yang melaksanakan IMD. Kesimpulannya, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara need dengan demand pelaksanaan IMD dan terdapat hubungan yang signifikan antara demand ibu hamil dengan pelaksanaan IMD. Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara need dengan pelaksanaan IMD. Kata kunci: Need, demand, inisiasi menyusu dini (IMD) ABSTRACT Early initiation is a process of sucking child own, at least one hour first on a newborn. Of a newborn child must be immediately put to the mother by means of turned on its back on their chests or stomachs of a mother by a box of the skin between an infant and mother. This research aims to know the need and demand of pregnant women againts the implementation of early initiation in RSIA Pertiwi Makassar City. This type of researchis logitudinal with design of cross-sectional, on 5 mei until 31 mei 2014. Population in this researchis is pregnant mother came check a pregnancy by the age of 8-9 months of pregnancy at Antenatal Care (ANC) RSIA Pertiwi. A sample in this research are 53 sampelts collected with purposive sampling. An instrument in this research using a questionnaire knowledge and cheklist information obtained pregnant mother in the antenatal care. Processing of data is analyzed using the computer program. Results og the study, there were only 62,3% sampelts who have a need and 41,5% who have a demand the implemantation of early initation. Receiving sufficient information in the ANC only 39,6% and there are 84,9% who has knowledge that is enough about early initiation. There are 37,7% is got support from medic and just as much as 43,4% pregnant women who executes early initiation. In conclusion, that there is a significant relation between need with demand the early initiation and there is a significant relation between demand pregnant mother with previous early initiation. But not a significant relation exists between need with previous early initiation. Keywords : Need, demand, early initiation

PENDAHULUAN Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Upaya membangun manusia harus dimulai sedini mungkin yakni sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) sedini mungkin. Pemberian ASI sedini mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. 1 Salah satu strategi utama perbaikan gizi balita adalah perbaikan pola asuh dan pemberian makan kepada bayi dan anak yang ditekankan pada pemberian ASI ekslusif (0-6 bulan), dan diteruskan dengan pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi dan tepat waktu 1. Secara nasional, pada tahun 2013 cakupan bayi 0-6 bulan yang disusui secara ekslusif baru mencapai 63,7% 2.Berbagai faktor dan alasan, mendasari kegagalan ibu dalam pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan dimana salah satunya adalah bayi tidak disusui dengan segera setelah lahir. 1 Roeslin mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dimulai dari sumber daya manusia yang berkualitas, untuk menciptakan harus dimulai sejak dini. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah pemberian ASI pada 1 jam pertama kelahiran atau sering disebut dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). 2 Jeanne menyatakan bahwa metode ini mempunyai manfaat yang sangat besar untuk bayi maupun sang ibu yang baru melahirkan. Kontak kulit ibu dan bayi segera setelah lahir penting bagi kehidupan bayi selanjutnya karena ibu dan bayi akan merasa lebih tenang, ikatan kasih sayang antara bayi dan ibu terjalin lebih dini dan akan menjadi lebih erat dikemudian hari. Perasaan tenang, bahagia, merasa dibutuhkan oleh bayinya akan memicu pengeluaran hormon oksitiksin ibu yang berfungsi merangsang pengeluaran ASI dari payudara. Bagi bayi kontak kulit ini akan membuat sistem pernapasan dan aliran darah menjadi lebih stabil, bayi jarang menangis sehingga mengurangi pemakaian energi. Hormon oksitoksin juga terpicu dengan hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting dan payudara ibu, dan juga jilatan dan isapan bayi pada payudara ibu. Pada saat merangkak mencari payudara ibu, bayi akan menjilat-jilat kulit ibu. Aktivitas tersebut memungkinkan bayi menelan bakteri baik dari kulit ibu yang akan berkembang biak membentuk koloni di kulit dan usus bayi dan menyaingi bakteri jahat dari lingkungannya. Dengan demikian bayi sejak dini sudah mempunyai pertahanan pada kulit dan ususnya. 3 Kebutuhan normatif Need dan Demand terhadap pelayanan kesehatan secara prinsip berbeda. Demand terhadap pelayanan kesehatan mengambarkan keinginan individu yang dilatarbelakangi dengan kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan yang dibelinya. 4

Ada kesenjangan antara Need dan Demand disebabkan oleh jumlah pelayanan yang mampu dan mau dibayar oleh masyarakat dengan jumlah pelayanan profesional yang tersedia jarang berlangsung dalam waktu yang bersamaan. 5 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bohari tahun 2010 tentang IMD menyatakan bahwa pengetahuan ibu hamil dalam hal ini Need yang dikategorikan kategori baik sebesar 78,26%, dan memperbaiki sikap positif ibu hamil sebesar 100% 6, namun dalam kenyataannya berdasarkan penelitian lanjutan yang dilakukan oleh A. Asriani Aziz tahun 2011 menyatakan bahwa Demand praktek IMD yang ibu meminta sendiri untuk dilakukan IMD hanya sebasar 23% dan 76 % diarahkan oleh petugas kesehatan. 7 Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sarina pada tahun 2012 di Rumah Sakit Siti Fatimah Makassar menyatakan bahwa hanya 40% dari ibu yang melakukan IMD merupakan permintaan (Demand) ibu sendiri. 8 Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui Need dan Demand ibu hamil terhadap pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Kota Makassar Tahun 2014 BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian ini adalah di RSIA Pertiwi Kota Makassar pada tanggal 5 Mei 31 Mei 2014. Penelitian ini merupakan penelitian longitudinal dengan desain cross-sectional. Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil, informasi di ANC, dukungan petugas kesehatan, need dan demand. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan IMD. Dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dengan umur kehamilan 8-9 bulan di ANC RSIA Pertiwi Makassar pada bulan April Tahun 2014 sebanyak 103 ibu hamil. jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 53 sampel, dan penarikan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Data hasil penelitian diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data hasil yang diperoleh melalui kuesioner seperti data karakteristik sampel, tingkat pengetahuan sampel, informasi yang didapatkan sampel di ANC, dan dukungan petugas kesehatan. Data sekunder diperoleh dari pihak RSIA Pertiwi Kota Makassar tentang profil dan jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di ANC pada bulan April 2014. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan program komputer. Analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 95%. Data disajikan menggunakan tabel. HASIL

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas sampel masuk dalam kelompok umur 20-35 tahun yaitu 38% usia tersebut merupakan usia dimana risiko gangguan kesehatan ibu hamil yang paling rendah dan kematangan reproduksi, emosional maupun aspek sosial. Variabel usia kehamilan dalam penelitian ini 90,6% berusia 9 bulan. Terdapat 39,6% sampel merupakan kehamilan anak pertama. Variabel agama terlihat bahwa 98,1% sampel beragama Islam. Variabel pendidikan terlihat bahwa mayoritas sampel berlatar belakang pendidikan SMA 66%. Variabel pekerjaan dalam penelitian ini mayoritas sampel paling banyak berprofesi sebagai ibu rumah tangga 73,6% (Tabel 1). Sebagian besar sampel memiliki need mengenai IMD hanya sebesar 62,3% dan hanya terdapat 43,3% demand IMD di RSIA Pertiwi Kota Makassar (Tabel 2). Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara need dan demand IMD ibu hamil dengan nilai p=0,50. Tidak terdapat hubungan yang signifikant antara informasi dengan need dengan nilai p=0,26. Berdasarkan variabel informasi terhadap demand menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p=0,102. Variabel pengetahuan menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dengan need dengan nilai p=0,136 namun antara pengetahuan dan demand IMD terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p=0,03. Berdasarkan hasil uji chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan petugas kesehatan dengan demand IMD dengan dengan p=0,00 (Tabel 3). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 62,3% responden yang memiliki need IMD dan 37,7% responden yang tidak memiliki need IMD di RSIA Pertiwi Kota Makassar. Berdasarkan tanya jawab yang dilakukan sebagian responden mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai need IMD karena mereka tidak mengetahui apa itu IMD dan manfaat dari IMD. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tjiptoherijanto yang menyatakan bahwa masyarakat akan lebih memilih satu need untuk dipenuhi dibanding dengan need yang lain, bila need yang dipilih tadi akan memberikan manfaat yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipilih tetapi kemungkinan untuk memenuhi suatu need merupakan fungsi dari biaya dan manfaat yang terkandung dibelakangnya yaitu biaya dan manfaat yang lebih besar. Need bukan merupakan sesuatu yang absolut maupun terbatas, need adalah sesuatu yang dinamis dan cenderung untuk terus tumbuh bersama dengan berjalannya waktu. 9

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa hanya terdapat 43,4 % ibu hamil yang demand atau melaksanakan IMD. Hal ini diakibatkan karena berdasarkan tanya jawab dengan responden mereka tidak melaksanakan IMD karena pada saat melahirkan bayinya tidak menagis dan beberapa responden menyatakan bahwa mereka tidak meminta IMD kepada petugas kesehatan karena pada saat melahirkan bayi langsung diangkat dan dibersihkan oleh petugas kesehatan. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara need dengan demand IMD dengan nilai p = 0,50 (p>0,05). Dimana dapat dilihat bahwa terdapat 48,5% responden yang memiliki need dan demand IMD pada saat melahirkan. Berdasarkan tanya jawab dengan responden yang memiliki need pada saat hamil dan tidak demand IMD pada saat melahirkan mengemukakan bahwa ketika responden melahirkan petugas kesehatan langsung mengangkat bayi lalu dibersihkan dan ditimbang, dan pada saat itu responden tidak memiliki pikiran untuk meminta kepada petugas kesehatan untuk melakukan IMD karena responden masih sangat lemah dan kesakitan setelah melahirkan sehingga menyerahkan semuanya kepada petugas kesehatan. Berdasarkan uji chi-square yang dilakukan bahwa tidak hubungan yang signifikan antara informasi terhadap need dimana nilai p=0,265. Terlihat bahwa terdapat 56,2% responden yanga masuk dalam kategori kurang dalam mendapatkan informasi namun memiliki need IMD. Hal ini disebabkan karena responden yang tidak mendapatkan informasi yang cukup dari ANC aktif dalam mencari informasi melalui media internet dan membaca majalah mengenai ibu hamil sehingga walaupun mereka kurang mendapatkan informasi di ANC mereka dapat mendapatkan infomasi mengenai manfaat IMD sehingga mereka merasa membutuhkan IMD pada saat melahirkan dan disebabkan karena responden yang masuk dalam kategori cukup dalam mendapatkan informasi dan kurang dalam informasi hampir sama besar sehingga menyebabkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara informasi dengan need. Dari hasil uji chi-square yang dilakukan diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara informasi yang didapatkan oleh responden di ANC pada saat memeriksakan kehamilan dengan demand IMD dengan nilai p = 0,102. Hal ini disebabkan karena hanya terdapat 57,1% responden yang masuk dalam kategori memiliki informasi yang cukup mengenai IMD yang demand IMD pada saat melahirkan dan terdapat 42% yang tidak demand IMD. Dapat dilihat bahwa yang melaksanakan dan tidak demand IMD hampir sama besar sehingga menyebabkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara infomasi dengan demand IMD. Penting untuk menyampaikan informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini pada petugas kesehatan yang belum menerima informasi tentang IMD. Dianjurkan juga kepada petugas

kesehatan untuk menyampaikan informasi Inisiasi Menyusu Dini pada orang tua dan keluarga sebelum melakukan Inisiasi Menyusu Dini. Juga dianjurkan untuk menciptakan suasana yang tenang, nyaman dan penuh kesabaran untuk memberi kesempatan bayi mencari payudara ibu atau the breast crawl 2. Berdasarkan hasil uji chi-square terlihat bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan need IMD deangan nilai p = 0,136 (p > 0,05). Hal ini disebabkan karena terdapat 75% responden yang berpengetahuan kurang namun memiliki Need IMD, sehingga menyebakan tidak ada hubungan yang signifikan antara Need dengan pengetahuan. Tingkat pengetahuan responden dengan demand IMD memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,035 (p<0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sulaningsih ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu untuk memberikan ASI segera setelah lahir, antara lain kurangnya dukungan petugas penolong persalinan dan dukungan keluarga yang memberikan pengertian tentang ASI satu jam pertama setelah kelahiran 39. Berdasarkan hasil analisis chissquare menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan petugas kesehatan dengan demand IMD. Dimana dari 23 responden yang melakukan IMD terdapat 100% ibu hamil mendapatkan dukungan dari petugas kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziah Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara waktu menyusu pertama kali pada bayi baru lahir dengan dukungan petugas kesehatan (p = 0,05) 42. Selain itu, penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalia bahwa ada hubungan yang signifikan dengan antara perilaku penolong kesehatan dengan pemberian ASI segera pada bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Cianjur (p = 0,00) 43. KESIMPULAN DAN SARAN Dapat disimpulkan bahwa hanya Terdapat 62,3% responden yang memiliki need IMD. Terdapat 43% responden yang memiliki demand IMD. Tidak ada hubungan yang signifikan antara need dengan demand IMD. Terdapat 39,6% responden yang mendapatkan informasi yang cukup di ANC RSIA Pertiwi Kota Makassar serta tidak ada hubungan yang signifikan antara informasi dengan need dan demand IMD Di RSIA. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan need namun terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan demand IMD dan semua responden yang demand IMD mendapatkan dukungan dari petugas kesehatan.

Disarankan kepada pihak Rumah Sakit agar dapat mengoptimalkan fungsi dari ANC mengenai pelayanan edukasi mengenai IMD dan ASI Ekslisif kepada ibu hamil agar dapat meningkatkan Informasi dan pengetahuan ibu hamil mengenai IMD maupun ASI Ekslusif sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan IMD dan disarankan kepada pihak rumah sakit agar dapat membuat kebijakan yang mengharuskan petugas kesehatan untuk melaksanakan IMD kepada ibu yang bersalin normal.

DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes. Paket Modul Kegiatan Insiasi Menyusui Dini dan ASI Ekslusif 6 Bulan Panduan Kegiatan Belajar Bersama Masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia`2008. 2. Roesli U. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008. 3. Jeanne R. Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Pondok Indah Health Group Maternity; 2010. 4. Winandari R. Demand Ibu Hamil Terhadap Pertolongan Persalinan dan Faktor-faktor Yang Berhubungan di Kabupaten Bogor Tahun 2002 [Tesis] Jakarta: Universitas Indonesia; 2002. 5. Gani A. Aspek Ekonomi Pelayanan Kesehatan. Cermin Dunia Kedokteran. 1994;Vol.90. 6. Bohari. Perubahan Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil Setelah Edukasi dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar Tahun 2011[Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011. 7. Azriani A. Perubahan Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil Setelah Edukasi dan Praktek Inisiasi Menyusu Dini di RSIA Siti Fatimah Kota Makassar Tahun 2011[Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011. 8. Sarina. Determinan Perilaku Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada ibu hamil (7-9 bulan) yang Bersalin Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Tahun 2012 [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012. 9. Tjiptoherijanto S. Ekonomi Kesehatan. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineke Cipta; 2008. 10. Sulaningsih, Kiki. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Praktek Pemberian ASI Pada 1 Jam Perta Setelah Melahirkan Di Kebupaten Cirebon Jawa Barat Tahun 2003 (Analisis Data Sekunder Dan Data Asuh 2003). [Skripsi. Depok] : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2007. 11. Fauziah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dengan Waktu Menyusui Pertama Kali Pada Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit Umum Koja Jakarta Tahun 2009 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah; 2009. 12. Amalia L. Faktor-faktor yang berhubungan denganpemberian ASI segera pada bayi baru lahir di RSUD Kabupatrn Cianjur. Tesis. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2007.

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karateristik Umum Di RSIA Pertiwi Kota Makassar Karakteristik Umum Jumlah Responden n % Kelompok Umur (Tahun) <20 2 3,8 20-35 38 71,7 >35 13 24,5 Usia Kehamilan (Bulan) 8 5 9,4 9 48 90,6 Anak Ke- 1 21 39,6 2 18 34 3 7 13,2 4 4 7,5 6 3 5,7 Agama Islam 52 98,1 Kristen 1 1,9 Suku Bugis 25 47,2 Makassar 26 49,1 Jawa 1 1,9 Manado 1 1,9 Pendidikan S1 13 24,5 SMA 35 66 SMP 5 9,4 Pekerjaan IRT 39 73,6 PNS 4 7,5 Karyawan 10 18,9 Sumber: Data Primer, 2014

Tabel 2. Gambaran Need da Demand Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Ibu Hamil Di RSIA Pertiwi Kota Makassar Tahun 2014 Variabel Jumlah Responden n % Need Ibu Hamil Ya 33 62,3 Tidak 20 37,7 Demand Ibu Hamil Ya 23 43,4 Tidak 30 56,6 Sumber : Data Primer, 2014 Tabel 3. Hubungan Antara Need dan Demand IMD Ibu Hamil, antara Informasi yang Didapatkan Ibu Hamil Di ANC Terhadap Need Dan Demand IMD, antara Pengetahuan Ibu Hamil terhadap Need Dan Demand IMD, antara Dukungan Petugas Kesehatan Terhadap Demand IMD Ibu Hamil Di RSIA Pertiwi Kota Makassar Ya Tidak Varriabel n % p* n % n % Need Demand Ya 16 48,5 17 51,5 33 62,2 0,50 Tidak 7 35 13 65 20 37,7 Informasi Need Cukup 15 71,4 6 28,6 21 39,6 0,26 Kurang 18 56,2 14 43,8 32 60,3 Informasi Demand Kurang 11 34,4 21 65,6 32 60,4 0,102 Cukup 12 57,1 9 42,9 21 39,6 Pengetahuan Need Kurang 15 75 5 25 20 37,7 0,136 Cukup 18 54,5 15 45,5 33 62,3 Pengetahuan Demand Kurang 5 25 15 75 20 37,7 Cukup 18 54,5 15 45,5 33 62,3 0,035 Dukungan Petugas Kesehatan Demand Ya 23 100 0 0 23 43,4 0,00 Tidak 0 0 30 100 30 56,6 Sumber : Data Primer, 2014 *uji chi-square