BAB I PENDAHULUAN. kali di dunia secara resmi di trek balap Brookland. Trek tersebut merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERANCANGAN

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I

BANJAR BARU INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR. BALI INTERNATIONAL CIRCUIT Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SIRKUIT INTERNASIONAL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SIRKUIT TERPADU TAWANG MAS DI SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur High Tech)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

REDESAIN FASILITAS UTAMA SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL, BOGOR

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mendatangkan devisa dan menambah penerimaan negara. Kegiatan promosi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

SIRKUIT MOTOR PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1"Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Sepak Bola: Stadion: a. b.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

Denpasar, Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sektor andalan dalam pembangunan Indonesia dan pembangunan daerah

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

otomotif dapat dijadikan alternatif untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut.2 Sirkuit

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 251 juta orang (Komisi Pemilihan Umum, 2012), Indonesia menyimpan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, salam sejahtera bagi kita sekalian. Salam Olah Raga!

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

EKSPLORASI DESAIN SIRKUIT BALAP MOBIL FORMULA SATU DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi, juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Antusias masyarakat dunia mulai dari masa lampau terhadap perkembangan otomotif sangatlah tinggi, sampai-sampai mereka memacu kendaraan mereka sendiri di jalanan terbuka secara ugal-ugalan. Pada tahun 1907 Inggris mengadakan even balapan motor pertama kali di dunia secara resmi di trek balap Brookland. Trek tersebut merupakan trek balap pertama kali di dunia. Lalu setahun kemudian balapan tersebut diadakan di trek jalan raya Isle of Man (Hugo Wilson, 1993: 12). Gambar 1.1.1 Balapan motor pertama kali di dunia di trek Brookland, Inggris (sumber: Hugo Wilson, 1993: 12) Cabang olah raga otomotif memang sangatlah banyak menarik perhatian dari masyarakat. Sampai saat ini cabang olah raga otomotif masih menjadi salah satu favorit bagi masyarakat global serta mempunyai banyak ragam seperti Formula 1, Indy Car, motogp, Superbike, 24 Heures du Le Mans, Formula-Drift, NASCAR dan GT-1. Banyak negara yang memulai membangun sirkuit balap untuk menampung even-even besar cabang olahraga motorsport, dan juga sirkuit itu 1

sendiri menjadi suatu ikon tersendiri yang dimiliki oleh negara tersebut. Contohnya Malaysia, setelah membangun Sepang International Circuit, mereka berhasil mendapatkan kepecayaan dunia sebagai tuan rumah untuk mengadakan berbagai macam even olah raga otomotif berkelas Internasional, hal itu mengakibatkan citra dan popularitas mereka terangkat di mata masyarakat dunia. Setiap berlangsungnya even Formula 1 di Sepang International Circuit, pemerintah Malaysia mendapatkan keuntungan sekitar USD 30 juta setiap tahunnya, keuntungan tersebut belum termasuk dari kategori perlombaan lainnya seperti motogp maupun GT-1. Prestasi yang luar biasa juga dialami oleh negara India, tahun lalu mereka berhasil menyelesaikan sirkuit balap pertama mereka yang bernama Buddh International Race Circuit. Pada tanggal 30 Oktober 2011 untuk pertama kalinya India menjadi tuan rumah dalam ajang Formula 1. Vicky Chandok yang merupakan President of Motor Sports Club of India (FMSCI) mengaku sangatlah bangga karena India bisa menjadi salah satu dari tuan rumah ajang balap paling bergengsi Formula 1 (F1 Guide Book, 2011: 99). Antusias dari masyarakat Indonesia terhadap even olah raga otomotif juga sangatlah tinggi, terbukti dengan diadakannya berbagai macam klub komunitas pecinta otomotif di berbagai penjuru kota serta menggelar acara nonton bareng di kafe-kafe, tidak hanya itu, masyarakat Indonesia berhasil menempati peringkat pertama di dunia sebagai penggemar fanatik terbanyak ajang motogp. Indonesia memiliki sebuah sirkuit balap bernama Sentul yang terletak di desa Babakan- Bogor, Jawa Barat. Sirkuit ini selesai dibangun pada tahun 1994. Akan tetapi dikarenakan panjang Sirkuit Sentul yang hanya 4.12 km, serta 2

banyak tikungan tajam dan fasilitas yang ada kini telah tertinggal oleh perkembangan zaman, menyebabkan Sirkuit Sentul tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang yang super cepat sekelas Formula 1. Indonesia mempunyai kekayaan alam serta kebudayaan daerah yang melimpah, maka pemerintah mencanangkan sebuah program yang bernama Visit Indonesia. Program tersebut mempunyai berbagai macam fungsi, seperti memperkenalkan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Indonesia kepada masyarakat dunia serta menarik para turis, terutama turis dari mancanegara untuk berlibur dan mengunjugi Indonesia, program ini juga berfungsi untuk menambah cadangan devisa negara melalui bidang pariwisata. Gambar 1.1.2 Program Visit Indonesia 2011 (sumber: Ministry of Tourism and Creative Economy, Republic of Indonesia 2013) Pariwisata merupakan aset yang sangat berharga bagi perkembangan pada suatu daerah, baik dalam bidang sosial maupun budaya, kegiatan pariwisata mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan suatu daerah. Pariwisata mempunyai potensi yang tinggi untuk memberikan keuntungan ekonomi bagi wilayah tersebut maupun wilayah sekitarnya. Selain itu kegiatan pariwisata juga dapat memberikan dampak positif seperti terciptanya tambahan lapangan pekerjaan. Mengingat sekarang ini Indonesia mengalami krisis di bidang perekonomian, maka perlu adanya tambahan devisa negara. Salah 3

satu sumber devisa negara yang didapat dari bidang pariwisata sebagian besar dari wisata Pulau Bali. Maka untuk menambah devisa negara serta untuk mengangkat popularitas dan nama baik Indonesia dalam kancah panggung Internasional yang makin terpuruk diperlukannya sebuah kepercayaan dari negara-negara lain. Nama baik dan kehormatan haruslah dijaga, baik itu nama baik milik diri sendiri maupun orang lain, tak terkecuali nama baik bangsa dan negara. Allah SWT mernurunkan firman-nya dalam surat Al-Furqan ayat 72 yaitu: Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya (QS. Al-Furqan: 72). Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa manusia haruslah menjaga perbuatan dan sikap dalam kehidupannya, karena setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia senantiasa tercatat amal perbuatannya. Jadi muslim yang baik haruslah mempunyai rasa cinta terhadap tanah airnya dan merasa bangga bila negaranya mempunyai nama harum di mata bangsa lain. Salah satu solusi untuk menambah cadangan devisa negara serta untuk mengangkat citra dan nama baik Indonesia di panggung Internasional dapat dilakukan dengan mengadakan even-even berkelas Internasional dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan even-even balap bergengsi dunia sep- 4

erti Formula 1 atau GT-1. Maka untuk mewujudkan hal tersebut perlu diadakannya sebuah tambahan sirkuit balap baru yang mempunyai lisensi Grade 1 dari induk cabang olah raga otomotif dunia, Federation Internationale De L automobile (FIA). Pemilihan lokasinya juga haruslah sesuai untuk mendukung potensi dari sirkuit tersebut. Pulau Bali merupakan tempat wisata yang sangat populer serta banyak menjadi sorotan para turis mancanegara untuk berlibur tiap tahunnya. Di sana terdapat banyak tempat pariwisata, seperti Pantai Kuta yang mempunyai salah satu ombak terbaik di dunia. Tak heran bila lomba selancar laut dunia sering diadakan di Pulau Bali. Di Pulau Bali terdapat pula sarana yang mendukung sebagai objek pariwisata, seperti adanya Bandara Internasional Ngurah Rai, Pelabuhan Internasional Benoa serta adanya beberapa hotel resort bintang lima, hal ini akan sangat membantu bila di Pulau Bali menjadi alternatif utama dalam pemilihan lokasi untuk dibangunnya sirkuit balap baru tersebut di masa yang akan datang. Tahun 2001, Hermann Tilke seorang arsitek Jerman melakukan observasi pada lahan dengan luas 120 hektar yang terletak di desa Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Dia merencanakan ingin merancang sirkuit Formula 1 pada lahan tersebut dikarenakan berbagai macam alasan seperti: 1. Pada daerah tersebut masih banyak terdapat lahan kosong. 2. Memadukan antara sirkuit Formula 1 dengan desa Negara sehingga sirkuit tersebut mempunyai ciri khas dengan adanya pusat kebudayaan yang dimiliki desa tersebut. Namun usahanya tersebut tidak terealisasi karena menurutnya saat itu ekonomi Indonesia masih belum stabil. Hermann Tilke merupakan se- 5

orang arsitek terkenal yang banyak merancang sirkuit Formula 1 di berbagai negara, salah satunya adalah Malaysia dan India. Hal ini menjadi penguat untuk dibangunnya sirkuit Formula 1 di Bali pada masa mendatang. Gambar 1.1.3 Potret dari Hermann Tilke (sumber: Sutton Images, 2012) Maka dari itu perlu diadakannya pembangunan sebuah sirkuit balap yang memenuhi standar FIA, serta fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk menyelenggarakan berbagai even balap Internasional yang fungsinya bukan hanya untuk pariwisata dan menambah devisa negara saja, namun juga untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, khususnya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Bali kepada masyarakat dunia. Menurut pihak federasi FIA, sirkuit juga mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan teknologi serta keadaan lingkungan seperti: 1. Mengembangkan sebuah bangunan yang ramah lingkungan untuk menampung berbagai macam kegiatan olah raga otomotif. 2. Mengembangkan alternatif energi baru yang ramah lingkungan bagi olah raga otomotif. 6

3. Mempromosikan teknologi dan konsep alternatif energi baru yang bersifat ramah lingkungan untuk masa mendatang. 4. Membantu mengembangkan format standar baru dalam olah raga otomotif. Pembangunan dari sirkuit ini juga berperan penting untuk mengembangkan potensi serta ketangkasan yang dimiliki oleh para atlet nasional, khususnya atlet dalam bidang motorsport. Maka dari itu sirkuit ini nantinya diharapkan dapat memacu motivasi bagi para atlet nasional agar nantinya mereka mampu bersaing dengan atlet-atlet lain di kancah panggung Internasional. 1.1.2 Latar Belakang Pemilihan Tema Rancangan Terkait dengan tema objek perancangan sirkuit Internasional di Pulau Bali adalah High-Tech Architecture, yang nantinya perancangan dari sirkuit tersebut akan memanfaatkan kecanggihan serta teknologi modern dari masa kini. Pemilihan dari tema ini dikarenakan beberapa aspek, seperti perkembangan dalam inovasi teknologi masa kini yang semakin maju, alasan yang lainnya adalah persaingan dari perkembangan tiap tim-tim balap setiap tahunnya yang selalu berbenah dan menciptakan teknologi baru untuk menghasilkan sebuah mesin balap dengan inovasi yang berbeda setiap tahunnya mulai dari mesin hingga bentukan mesin balap tersebut. Penerapan tema High-Tech Architecture ini kedepannya dapat menjadikan citra bangunan tersebut sebagai sirkuit Internasional yang mempunyai kecanggihan teknologi modern yang mempunyai fasilitas-fasilitas lengkap dengan pelayanan, kenyamanan dan keamanan yang lebih baik, serta mempunyai nilai keindahan yang 7

tinggi. Dengan adanya hal tersebut maka akan menjadikan sirkuit balap tersebut lebih layak dan memiliki potensi untuk mengadakan ajang balapan besar seperti Formula 1. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana racangan sebuah sirkuit balap bertaraf Internasional di Pulau Baliyang dapat digunakan untuk mengadakan even Formula 1 maupun motogp yang bertempat di Pulau Bali dengan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Federation Internationale De L automobile (FIA)? 2. Bagaimana penerapan tema High-Tech Architecture dalam perancangan sirkuit balap Formula 1 bertaraf Internasional yang mampu memperkenalkan dan mengekspresikan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Bali? 1.3 Tujuan Perancangan 1. Merancang sebuah sirkuit balap bertaraf Internasional di Pulau Bali yang mampu menampung even Formula 1 maupun motogp serta memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Federation Internationale De L automobile (FIA) sehingga dapat berfungsi secara optimal sebagai tempat olah raga maupun tempat pariwisata dan rekreasi. 2. Merancang sebuah sirkuit Formula 1 bertaraf Internasional yang menerapkan tema High-Tech Architecture yang mampu untuk memperkenalkan dan mengekspresikan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Bali. 1.4 Manfaat Perancangan Pembangunan dari sirkuit tersebut nantinya mempunyai beberapa manfaat sekaligus seperti: 8

1.4.1 Untuk Pemerintah 1. Dapat mensukseskan program Visit Indonesia dalam menarik para wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. 2. Dapat menambah cadangan devisa negara di masa mendatang. 3. Dapat menjalin kerja sama dengan luar negeri dalam bidang olah raga khususnya cabang olahraga otomotif. 4. Sebagai salah satu ikon kebanggaan tersendiri yang dimiliki oleh Indonesia. 1.4.2 Untuk Pulau Bali 1. Menjadi investasi yang tinggi bagi pemerintah Provinsi Bali. 2. Dapat menambah objek pariwisata yang ada di Pulau Bali. 3. Sebagai nilai tambah serta dapat menaikkan citra dan popularitas dari Pulau Bali di mata Internasional. 4. Dapat lebih mudah untuk memperkenalkan kebudayaan dari masyarakat Bali kepada masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. 1.4.3 Untuk Masyarakat Pulau Bali 1. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan tambahan bagi masyarakat Bali. 1.4.4 Untuk Masyarakat Luar Pulau Bali 1. Sebagai tempat rekreasi & pariwisata bagi para masyarakat seluruh Indonesia yang ingin melihat secara langsung even-even balapan bergengsi kelas dunia yang sebelumnya hanya bisa dilihat melalui media elektronik. 2. Sebagai tempat solidaritas dan tempat berkumpul bagi para komunitas pecinta otomotif di seluruh Tanah Air. 9

1.4.5 Untuk Para Atlet Olah Raga 1. Sebagai tempat latihan bagi para atlet balap untuk mengasah kemampuan mereka. 2. Sebagai pemacu motivasi bagi para atlet di bidang otomotif agar bisa meningkatkan prestasi dalam mengikuti even-even balapan yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mereka dapat mengangkat nama baik bangsa dan negara di mata Internasional. 1.4.6 Bagi Pihak Penyelenggara Olah Raga 1. Dapat membuat cabang olah raga otomotif yang ada di tanah air menjadi lebih semarak dan lebih berkualitas, karena sebelumnya cabang olah raga otomotif kurang begitu sukses di Indonesia. 1.5 Batasan Perancangan 1. Merancang sirkuit balap Formula 1 bertaraf Internasional di Pulau Bali dengan menerapkan tema High-Tech Architecture yang mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Federation Internationale De L automobile (FIA). 2. Setidaknya luas lahan kurang lebih minimal adalah 130 hektar yang berlokasi di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. 3. Perancangan meliputi sarana dan prasarana dari sirkuit bertaraf Internasional. 10