BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada masa ini persaingan bisnis di dunia pemasaran semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi yang cepat berubah sehingga telah

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pemasaran yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar menempatkan konsumennya sebagai perhatian utama dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis di antara perusahaan-perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk sangat mempengaruhi market share dari produk-produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

PENGANTAR PEMASARAN PERIKLANAN MARKETING COMMUNICATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran adalah

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan profil responden yang diwakili oleh mahasiswa/i Universitas

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. alat pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran(marketing mix). Marketing

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (beranda.miti.or.id)

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil yang menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran, dan sebagainya. Untuk itu sangat diperlukan pemahaman yang sangat konkret dan rinci mengenai signal pasar, perilaku, maupun kebiasaan konsumen. (Freddy Rangkuti: 2003) Persaingan bisnis merupakan salah satu jenis lingkungan yang harus selalu diperhatikan oleh perusahaan agar perusahaan tidak kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan (Hendri Ma ruf, 2005:4). Maka dari itu, perusahaan perlu memahami dengan baik lingkungan perusahaan sehingga dapat memenangkan persaingan tersebut. Negara Indonesia terdiri atas kira-kira 13,000 pulau dengan jumlah penduduk yang lebih dari dua ratus juta orang. Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang terkemuka di Indonesia, PT Ultrajaya berada pada posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut. PT. Ultrajaya merupakan perusahaan yang memproduksi minuman susu dan jus buah, PT. Ultrajaya berdiri sejak tahun 1950-an dan berkembang pesat hingga mampu meraih posisi saat ini sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia 1

2 untuk produk-produk minuman susu dan jus buah. (Manajemen Ultrajaya; 2008) Seiring dengan kemajuan zaman dan tekhnologi, persaingan diantara perusahaan minuman susu UHT ini semakin meningkat, banyak perusahaan menjual produk, merek, harga, dan keunggulan yang bervariasi diantaranya: Susu Bendera, Frisianflag, Fontera, Nestle, AIMI, Prima japfan, dan perusahaan lainnya yang dapat menghambat tujuan. Hal inilah yang menjadi masalah dan kesulitan yang harus dihadapi oleh PT. Ultrajaya untuk memikirkan bagaimana cara memenangkan konsumen potensial yang lebih banyak dalam persaingan yang terletak dalam hal memasarkan dan kemudian menciptakan citra merek di benak pelanggannya sehingga dapat meningkatkan volume penjualannya agar dapat memperoleh keuntungan maksimal. (Manajemen Ultrajaya: 2008) Terhitung sejak awal Januari 2007, PT. Ultrajaya melakukan produksi sampai 180.000 liter setiap bulannya, 45% diantaranya adalah minuman susu UHT. Artinya PT. Ultrajaya memproduksi minuman susu UHT sebanyak 81.000 liter setiap bulannya. Tingginya tingkat produksi tersebut dipengaruhi oleh tingginya permintaan pasar baik lokal maupun ekspor. Secara keseluruhan kinerja penjualan produk minuman susu UHT yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya dapat dilihat dari tabel volume penjualan dari bulan Januari Desember 2007 dalam bentuk persentase sebagai berikut:

3 Tabel I. Volume Penjualan Produk Minuman susu UHT Ultrajaya (Januari Desember 2007) BULAN TAHUN REALISASI Januari 2007 40% Februari 2007 45% Maret 2007 46% April 2007 45% Mei 2007 50% Juni 2007 55% Juli 2007 48% Agustus 2007 45% September 2007 51% Oktober 2007 53% November 2007 55% Desember 2007 47% (Sumber: manajemen Ultrajaya: 2008) Dari data volume penjualan diatas dapat dilihat bahwa volume penjualan terlihat naik turun. Angka tertinggi dapat dicapai pada bulan Juni 2007 dan November 2007 yaitu sebesar 55%. Data volume penjualan ini menunjukan seberapa besar penjualan yang dapat dicapai oleh perusahaan. Apabila didapati bahwa penjualan menurun dari periode sebelumnya, seperti pada bulan juli yang menurun sebanyak 7% dari bulan sebelumnya, bahkan mengalami penurunan lagi sebesar 3% pada bulan berikutnya. Kemudian mengalami peningkatan pada bulan September sampai November, dan terjadi penurunan sebesar 8% pada bulan desember. Penurunan penjualan seperti ini selain dipengaruhi oleh daya beli konsumen, seringkali hal tersebut juga dipengaruhi oleh tidak tepatnya program bauran pemasaran.

4 Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pelaksanaan program bauran pemasaran dari PT. Ultrajaya yang kurang tepat. Menurut Kotler (2007:23) tugas pemasar adalah menyusun program atau rencana pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan. Marketing Mix atau bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran, meliputi product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi). 1. Produk: Sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar sasaran dan dapat memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen (Kotler, 2007;23). Keberadaan produk dapat dikatakan sebagai titik sentral dari kegiatan pemasaran, karena semua kegiatan dari unsur-unsur bauran pemasaran lainnya berawal dari produk yang dihasilkan. Kotler & Armstrong (2004; 276) menyatakan bahwa A Product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need. Dengan kata lain produk merupakan segala sesuatu atau/ apapun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, akuisisi atau dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dan itu akan memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk - produk yang dihasilkan dan/ atau diperdagangkan PT. Ultrajaya antara lain:

5 Tabel II. Data Jenis Produk PT. Ultrajaya (Sumber: Manajemen Ultrajaya; 2008)

6 Penelitian ini lebih menekankan pada produk minuman susu UHT saja, adapun daftar berikut ukuran dari produk minuman susu UHT yang diproduksi oleh PT. Ultrajaya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel III. Data Jenis produk minuman susu UHT PT. Ultrajaya No Nama Produk Ukuran Rasa 1 Ultra milk 1000 ml Murni & Moca 2 Ultra low fat 1000 ml Coklat & Strawberi 3 Ultra milk 250 ml Coklat & Strawberi 4 Ultra low fat 250 ml Murni & Moca 5 Ultra milk 200 ml 6 Ultra low fat 200 ml 7 Ultra milk 125 ml 8 Ultra mimi 125 ml 9 Susu sehat plain 500 ml 500 ml 10 Susu sehat plain 200 ml 200 ml 11 Susu sehat plavor 200 ml 200 ml 12 SCM Ultra milk full 397 gr cream 13 SCM Ultra milk choco 390 gr 14 Krimmer cap sapi 388 gr Filled / Creamer Coklat / chocolate (Sumber :Manajemen Ultrajaya; 2008) 2. Harga: Sejumlah uang atau nilai yang dibutuhkan untuk mendapatkan jumlah kombinasi dari produk/ pelayanannya. Dalam hal ini, perencanaan akan harga harus memperhatikan lokasi konsumen, fleksiblitias harga, penetapan harga, pada saat perusahaan memasuki pasar. Harga yang ditawarkan oleh PT. Ultrajaya atas produk-produk minuman susu UHT yang dipasarkan dapat berubahubah setiap saat atau setiap periode tergantung kondisi pasar dan

7 juga harga bahan baku serta biaya produksinya. Harga-harga dari produk minuman susu UHT tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel IV. Daftar Harga Retail, Modern Trade Local (Java & Outer Java) Produk minuman susu UHT ( Ultra High Temperature) N Produk Kemasan Price Price Suggested o (Rp) Per (Rp) per CBP Per Karton PAK Pak/Rp 1 Ultra Milk 1000 ml 12x1000ml 121,140 10,095 11,000 2 Ultra low fat 1000 ml 12x1000ml 132,120 11,010 12,000 3 Ultra milk 250 ml 24x250ml 68,760 2,865 3,150 4 Ultra low fat 250 ml 24x250ml 77,160 3,215 3,500 5 Ultra milk 200 ml 24x200ml 55,440 2,310 2,550 6 Ultra low fat 200 ml 24x200ml 62,760 2,615 2,850 7 Ultra milk 125 ml 40x125ml 60,600 1,515 1,650 8 Ultra mimi 125 ml 40x125ml 62,800 1,570 1,750 9 Buavita 100% 100 ml 12x1000ml 154,440 12,620 13,500 10 Buavita 250 ml 24x250ml 67,920 2,830 3,000 11 Buavita 200 ml 24x200ml 48,960 2,040 2,200 12 Buavita mini 125 ml 40x125ml 55,600 1,390 1,500 13 The kotak Jasmine 24x300ml 41,160 1,715 2,000

8 14 The kotak plavor 24x250ml 41,160 1,715 2,000 15 Sari kacang ijo 250 ml 24x250ml 51,600 2,150 2,600 16 Sari kacang ijo 200 ml 24x200ml 41,760 1,740 2,100 17 Sari asam asli 24x250ml 66,000 2,750 3,000 18 Susu sehat plain 500 12x500ml 41,580 3,465 4,500 ml 19 Susu sehat plain 200 40x200ml 62,400 1,560 2,000 ml 20 Susu sehat plavor 200 ml 40x200ml 62,400 1,560 2,000 21 SCM Ultra milk 48x397gr 336,480 7,010 7,500 fullcream 22 SCM Ultra milk choco 48x390gr 285,120 5,940 6,500 23 Krimmer cap sapi 48x388gr 249,600 5,200 5,700 (Sumber: Manajemen Ultrajaya; 2008) 3. Tempat: merupakan aktivitas yang dijalankan perusahaan untuk mendistribusikan produk ke tangan konsumen yang dituju, agar tersedia dan mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat, dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. PT. Ultrajaya memiliki kantor sekaligus pabrik yang bertempat di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang, kabupaten Bandung. Sedangkan kantor-kantor perwakilan pemasaran terletak di beberapa kota besar seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Masing-masing kantor perwakilan pemasaran memiliki

9 depo-depo pemasaran yang terletak di beberapa kota lainnya di P. Jawa. 4. Promosi: kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan produknya ke pasar sasaran. (Kotler, 2007; 23). PT. Ulrajaya mengkategorikan promosi yang dilakukan kedalam dua bagian yaitu: ATL (Above The Line): seperti Advertising (di berbagai majalah, Koran, dan bulletin), pemasangan billboard, iklan TV, dan print Advertising. BTL (Bellow The Line): seperti melakukan berbagai event, promosi langsung, dan sponsorship. Hal ini dilakukan agar produk yang dipasarkan mampu menjangkau sampai ke pelosok negeri bahkan luar negeri, juga memperkuat merek Ultrajaya di masyarakat. Salah satu aspek dalam produk yang menjadi bahan pertimbangan penjual (produsen) adalah citra merek (Brand Image). Brand Image adalah kesan seseorang yang terbentuk oleh iklan merek, kemasan, nilai, dan atribut produk (Assael, 2000:155). Sedangkan menurut (Temporal & Trott, 2001:37) Brand image refers to the schematic memory of brand which contains the target markets interpretation of the product attributes, benefit, usage situations, user and manufacturer or marketer characteristics.. Dengan kata lain brand image mengenai ingatan bagan dari merek yang berisi interpretasi pasar sasaran dari

10 atribut produk, manfaat, situasi pemakaian, pengguna dan karakteristik pemasar. Menurut Dolak (2004) Brand image is defined as consumer s perceptions as reflected by the associations they hold in their minds when they think of your brand. Bahwa citra merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dicerminkan dari perkumpulan yang mereka percayai dalam benak mereka ketika mereka memikirkan merek tersebut. Hal ini didukung oleh pendapat (Aaker & Joachimsthaler, 2000:40) mengenai brand image yang sering diartikan bagaimana konsumen memandang sebuah brand dan mempersepsikannya di dalam pikirannya. Sesuai dengan beberapa pendapat para ahli diatas, PT. Ultrajaya memandang merek sebagai suatu hal yang harus diperhatikan. Sehingga merek produk minuman susu UHT memegang peranan penting dalam preferensi pembelian dan minat beli pelanggannya. Dalam hal ini PT. Ultrajaya mempunyai kekuatan utama yang terletak dalam visi pemasaran yang terfokus terus menerus membangun merek yang kuat dan memperlebar ragam produk makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Kekuatan utama dalam visi pemasaran tersebut telah membawa PT. Ultrajaya dapat mampu menguasai pasar produk minuman susu cair yang ada di Indonesia. (Manajemen Ultrajaya; 2008) Hasil penelitian yang dilakukan oleh Esch and Langner, et all (2006; 5), yang menyatakan bahwa Brand image has a total effect of 0.63 on

11 current purchase and 0.62 on future purchase. Brand image, in particular, exercises a strong direct influence on current brand-loyal purchase behavior. Dengan kata lain, Brand image mempunyai pengaruh sebesar 0,63 pada pembelian saat ini dan 0,62 pada pembelian yang akan datang. Brand image, dalam faktanya, melatih pengaruh langsung yang kuat pada perilaku pembelian merek yang setia saat ini. Mengingat pentingnya peranan Brand Image dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian, maka penulis melakukan penelitian mengenai: Pengaruh Brand Image Terhadap Volume Penjualan Susu UHT (Ultra High Temperature). (Studi Kasus PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk.) 1.2.Identifikasi Permasalahan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap brand image produk minuman susu UHT di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk? 2. Bagaimana Volume Penjualan minuman susu UHT di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk? 3. Bagaimana pengaruh brand image Produk minuman susu UHT (Ultra) terhadap Volume Penjualan? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

12 1. Untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap brand image minuman susu UHT di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. 2. Untuk mengetahui Volume Penjualan minuman susu UHT di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand image minuman susu UHT (Ultra) terhadap Volume Penjualan. 1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan teoritis Sebagai masukan kepada ilmuwan manajemen terutama manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh brand image terhadap volume penjualan. Kegunaan praktis Dari penelitian ini penulis mengharapkan memberikan kontribusi kepada: 1. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan merek, dalam usaha meningkatkan dan mempertahankan volume penjualannya 2. Penulis

13 Untuk menambah wawasan berpikir dan pengetahuan mengenai merek (brand), dan perilaku konsumen, dan marketing pada umumnya Untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 di Universitas Kristen Maranatha 3. Pembaca Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai merek (brand), perilaku pembelian konsumen, dan sebagai referensi pendukung yang tertarik melakukan penelitian yang berhubungan dengan brand image dan volume penjualan.