BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

M A T E R I G E N E T I K

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu

adalah proses DNA yang mengarahkan sintesis protein. ekspresi gen yang mengodekan protein mencakup dua tahap : transkripsi dan translasi.

Bagian-bagian kromosom

SINTESIS PROTEIN. Yessy Andriani Siti Mawardah Tessa Devitya

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

Substansi Genetik. By Ms. Evy Anggraeny. SMA Regina Pacis Jakarta. Sept

STRUKTUR KIMIAWI MATERI GENETIK

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN ANTARA DNA dengan RNA

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

Indikator 30. Urutan yang sesuai dengan sintesis protein adalah

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

Aulia Dwita Pangestika A2A Fakultas Kesehatan Masyarakat. DNA dan RNA

Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotidanukleotida. Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging

ketebalan yang berbeda-beda dan kadang sangat sulit ditemukan dengan mikroskop. Namun, ada bukti secara kimiawi bahwa lamina inti benar-benar ada di

Organisasi DNA dan kode genetik

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan kurikulum (Nasution, 1992: 120). Pernyataan di atas didukung oleh

INTISARI MATERI GENETIK

BIOTEKNOLOGI. Struktur dan Komponen Sel

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

DNA, RNA, DAN SINTESIS PROTEIN

PEMBAHASAN Replikasi DNA

Home -- Reproduksi Sel -- Hereditas -- Struktur & Ekspresi Gen. Regulasi Ekspresi Gen Teknologi DNA Rekombinan -- Genom Manusia GLOSSARY

Kromosom, gen,dna, sinthesis protein dan regulasi

DNA DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat penyimpanan informasi genetik.

MISKONSEPSI MATERI GENETIKA DALAM BUKU BIOLOGI SMA KELAS XII YANG DITULIS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KULON PROGO

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

ASAM NUKLEAT (NUCLEIC ACID)

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Definisi Sintesis Protein

19/10/2016. The Central Dogma

PERBEDAAN DNA DAN RNA MATA KULIAH KIMIA ORGANIK II

EKSPRESI GEN. Kuliah ke 5 Biologi molekuler Erlindha Gangga

replikasi akan bergerak melebar dari ori menuju dua arah yang berlawanan hingga tercapai suatu ujung (terminus).

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN TEORI DASAR BIOTEKNOLOGI

REPLIKASI DNA. Febriana Dwi Wahyuni, M.Si.

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

bagian yang disebut suppressor yang menekan intensitas, dan ada yang disebut enhancer yang memperkuatnya.

BIOTEKNOLOGI. Perubahan Genetik, Replikasi DNA, dan Ekspresi Gen

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

BIO306. Prinsip Bioteknologi

BAB II LANDASAN TEORI

Modul Pembelajaran Biologi XII IPA 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang deoxyribonukleic acid, DNA 1.2 Tujuan

Modifikasi String dan Pattern untuk Mempercepat Pencocokan Rantai Asam Amino pada Rantai DNA

EKSPRESI GEN. Dyah Ayu Widyastuti

AKTIVITAS GEN DAN PENGATURANNYA: SINTESIS PROTEIN. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Semua aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus. Cara

KIMIA KEHIDUPAN, BIOLOGI SEL, GENETIKA, DAN BIOLOGI MOLEKULAR

Berdasarkan fungsinya, kromosom dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

Proses biologis dalam sel Prokariot (Replikasi) By Lina Elfita

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. Pendahuluan...1 II. Tinjauan Pustaka...4 III. Kesimpulan...10 DAFTAR PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan Penulisan

Bab. Materi Genetik. Peta Konsep. Pengertian gen dan alel. Gen dan alel. Fungsi gen dan alel DNA. DNA dan RNA RNA. Penggolongan kromosom

REKAYASA GENETIKA. By: Ace Baehaki, S.Pi, M.Si

Oleh : Muhammad Arif M. S.Pi

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN

II. MATERI A. NUKLEUS

GENETIKA adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat keturunan (hereditas) serta segala seluk beluknya secara ilmiah.

GENETIKA HAND OUT SAEFUDIN. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2007

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Struktur. Ingat: basa nitrogen, gula pentosa, gugus fosfat

DNA (Deoxyribo Nukleid Acid) adalah macam asam nukleat yang berhubungan dengan

V. GENETIKA MIKROORGANISME

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analisis konten/isi (content analysis).

MAKALAH KESIMPULAN BIOLOGI SEL

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

KROMOSOM, GEN, DAN DNA

BIOLOGI OLEH: TAUFIK RAHMAN BIOLOGI BAGIAN DARI IPA/SAINS

Tabel Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik Perbedaan Sel Prokariotik Sel Eukariotik Ukuran Sel

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Topik 5 DNA : Organisasi Dalam Kromosom

REPLIKASI DNA 1. Pengertian Replikasi 2. Komponen Penting dalam Replikasi DNA cetakan Molekul deoksiribonukleotida Enzim DNA polimerase

Makalah Biokimia Komponen Penyusun Sel Tumbuhan NUKLEUS. Oleh :

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

Kasus Penderita Diabetes

BIOLOGI BAB VI SEL EUKARIOT

Identifikasi Gen Abnormal Oleh : Nella ( )

STRUKTUR BAHAN GENETIK, MEKANISME DAN REGULASI EKSPRESI GENETIK PADA ARAS MOLEKULAR

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali

Struktur DNA dan Pengaruh Perubahannya

XI. Expresi Gen (From Gene to Protein) Diambil dari Campbell et al (2009), Biology 8th

BAB 3 GENETIKA. Gambar pecah. Memori gambar ini kecil. (kalau ada diganti)

Ciri Khas Materi Genetik

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

Mutasi Nonsense Gen Tirosin Menjadi Penyebab Albino Pada Manusia

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian miskonsepsi pada materi genetika (materi genetik dan pola-pola heriditas) dalam buku pelajaran biologi SMA yang ditulis berdasarkan kurikulum 2013 di Kabupaten Kulon Progo, telah dilakukan analisis oleh tiga panelis dan menghasilkan data berupa: macam kategori dan persentase masing-masing kategori miskonsepsi yang teridentifikasi. Pengelompokan kategori miskonsepsi didasarkan pada kategori miskonsepsi menurut Hersey (2005, 1-3), yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations, obsolute concepts and terms,dan undergeneralizations. Data hasil pengkategorian miskonsepsi yangdiperoleh dari tiga panelis kemudian dianalisis uji kehandalan untuk mengetahui nilai koefisien kecocokan (α) dengan menggunakan formula Neuendorf yang diturunkan dari rumus alpha Krippendorf (Eriyanto,2013:296). Jika nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable (Krippendorf, 2004:323). 1. Reliabilitas Data Berdasarkan data perhitungan uji kehandalan yang telah dilakulan oleh ketiga panelis pada buku biologi A, B dan C diperoleh nilai koefisien kecocokan (α) sebagai berikut: 80

Tabel 3. Nilai Koefisien Kecocokan(α) Miskonsepsi pada Unit Analisis Teks buku A, B, dan C Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α) A 0,74 B 0,78 C 0,75 Rata-rata 0,76 Keterangan: 0,667 = data kurang handal 0,667 0,8 = data handal 0,8 = data sangat handal Tabel 4. Nilai Koefisien Kecocokan (α) pada Unit Anaisis Gambar buku A, B, dan C. Buku Pelajaran Koefisien Kecocokan (α) A 0,74 B 0 C 0,78 Rata-rata 0,76 Keterangan: 0,667 = data kurang handal 0,667 0,8 = data handal 0,8 = data sangat handal Rata-rata nilai koefisien kecocokan (α) yang diperoleh dari ketiga panelis dari ketiga buku teks, pada unit analisis teks dan gambar menunjukkan nilai 0,76. Berdasarkan pendapat Krippendorf (2004:232), yang menyatakan bahwa nilai α lebih dari 0,7 dikatakan handal atau reliabel, maka data dari tiga panelis dikatakan handal atau reliable. Ada atau tidaknya miskonsepsi dari buku sampel dilakukan melalui analisis data yang diperoleh dari ketiga panelis.analisis penilaian sesuai atau tidaknya konsep dalam buku teks dilakukan melalui perbandingan dengan konsep literatur. Temuan konsep dari dari buku pelajaran dinyatakan miskonsepsi apabila tidak sesuai dengan literatur.suatu konsep dinyatakan mengalami miskonsepsi, 81

apabila konsep tersebut dinyatakan miskonsepsi oleh lebih dari satu panelis, baik dalam kategori misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, undergeneralisation. Sebaliknya, konsep tidak mengalami miskonsepsi, apabila konsep tersebut tidak termasuk kedalam kategori miskonsepsi manapun oleh lebih dari satu panelis. Suatu konsep dalam buku pelajaran yang dinyatakan miskonsepsi hanya oleh satu panelis masih diragukan kesesuaiannya, sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang antar panelis melalui diskusi dengan acuan konsep pada literatur untuk melihat kembali apakah konsep tersebut mengalami miskonsepsi atau tidak. Data hasil analisis miskonsepsi dinyatakan dalam bentuk persentase melalui perhitungan frekuensi miskonsepsi. Persentase miskonsepsi yang diperoleh digolongkan dalam kategori miskonsepsi menurut intervalnya. Berikut ini merupakan tingkat persentase kategori miskonsepsi menurut Zulfiani dkk, (2014: 138). Tabel 5. Tingkat Persentase Kategori Miskonsepsi. Persentase Miskonsepsi (%) 0-30 31-60 61-100 Kategori Rendah Sedang Tinggi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilalukan oleh tiga panelis diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi yaitu misidentification, oversimplifications, overgeneralization, obsolute concepts and terms dan, 82

undergeneralisation. Berikut adalah data dari masing-masing kategori miskonsepsi yang telah ditemukan: 83

Tabel 6. Konsep-konsep Teks pada Buku A, B dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Misidentifications Buku A 1. 99 Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah. Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati (Crowder, 2006: 41) Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sentromer terletak di bagian tengah-tengah kromosom. Seharusnya, letak sentromer bisa di tengah, hampir diujung dan diujung kromosom. 2. 99 Untaian DNA membentuk pintalan pada protein histon menjadi nukleosom yang merupakan unit dasar kromosom. 3. 99-100 Nukleosom nukleosom tersusun padat dan terpilin membentuk lipatan solenoid. Nukleosom merupakan struktur seperti kancing yang secara periodik dibentuk sepanjang kromatin oleh DNA dan protein-protein histon (Pai, 1996: 117). Solenoid merupakan struktur pilinan nukleosom. Struktur solenoid selanjutnya dirapatkan lagi dengan membentuk pilinan solenoid (Triwibowo Yuwono, 2005: 82) Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa untaian DNA untuk membentuk nukleosom terjadi pada protein histon. Seharusnya adalah nukleosom dibentuk oleh DNA dan protein histon, serta dibentuk di sepanjang kromatin. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah lipatan.seharusnya pilinan 84

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 4. 104 DNA merupakan penyusun gen pada kromosom di dalam inti sel. Namun, DNA dapat ditemukan pula di dalam mitokondria, sentriol,kloroplas,dan plastid. 5. 104 DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan 6. 115 Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa asam amino. 7. 115 Transkripsi adalah sintesis RNA pada suatu cetakan DNA dengan enzim RNA polymerase. Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). DNA merupakan polimer dari berbagai tipe nukleotida (sebagai unit berulang) dengan jumlah ratusan sampai jutaan nukleotida (Yohanis Ngili, 2009: 227) Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom (Suleman Rondonuwu, 1989: 154). Sintesis protein menggunakan bahan baku asam amino. (Suryo, 1986: 43) Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA merupakan suatu polimer yang terdiri atas nukleotida-nukleotida dengan jumlah ratusan hingga ribuan. Seharusnya jumlah nukleotida yang menyusun DNA berjumlah ratusan sampai jutaan. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasmaterutama pada struktur sitologik yaitu ribosombukan di inti sel. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kalimat pada suatu cetakan DNA, seharusnya menggunakan cetakan DNA 85

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 8. 116 Tahap terminasi (pengakhiran) transkripsi: proses transkripsi akan berhenti pada saat RNA polymerase menstranskripsi suatu untai DNA terminator. 9. 180 Alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. 10. 183 Atavisme adalah interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru. Tahap terminasi transkripsi : transkripsi berlanjut melalui sekuens terminator pada DNA. terminator yang ditranskripsikan (suatu sekuens RNA) berfungsi sebagai sinyal terminasi, menyebabkan RNA polymerase melepaskan diri dari DNA dan mengakhiri transkripsi, yang bisa digunakan langsung sebagai mrna (Campbell dan Reece, 2010: 361). Alel letal adalah alel yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot (Agus Hery Susanto, 2011: 25). Atavisme adalah peristiwa timbulnya kembali suatu sifat keturunan yang telah menghilang untuk beberapa generasi (Suryo, 2008: 137). Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah suatu untai DNA terminator seharusnya sekuens terminator. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa alel letal adalah alel yang menyebabkan kematian pada individu yang memilikinya. Kalimat yang memilikinya ini tidak dijelaskan dengan jelas, bisa diartikan individu yang heterozigot ataupun homozigot. Padahal hanya untuk individu homozigot saja. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata menghasilkan. Seharusnya timbulnya kembali suatu sifat. 86

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Buku B 11. 86 Tempat gen di dalam kromosom tersebut dinamakan lokus. 12. 87 Peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel. 13. 89 Kebanyakan DNA terletak di inti sel, dan sejumlah kecil DNA juga dapat ditemukan di dalam kloroplas dan mitokondria. 14. 92 Tipe RNA ada 3, yaitu (1) RNA duta/rnad atau messenger RNA/mRNA, berfungsi sebagai pembawa pesan atau kodon dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma), (2). RNA ribosom /RNAr atau ribosom RNA/rRNA berfungsi sebagai tempat pembentukan ribosom. (3) Lokasi spesifik suatu gen pada suatu kromosom disebut lokus (Campbell dan Reece, 2010: 268). Gen yang memiliki alel tiga atau lebih disebut multiple alel (Klug, 2000: 80). Sebagian besar DNA terdapat di dalam kromosom, sedikit DNA terdapat di dalam mitokondria dan kloroplas dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi (Suryo,2008: 29). Tiga macam RNA yaitu RNA duta atau messenger RNA (mrna), transfer RNA (trna), dan RNA ribosomal atau ribosomal RNA (rrna) (Agus Hery Susanto, 2011: 171-172). mrna berfungsi untuk membawa Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan kata tempat gen seharusnya lokasi spesifik suatu gen. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa peristiwa yang menunjukkan di mana suatu gen mempunyai alel lebih dari satu disebut multiple alel. Seharusnya multiple alel adalah suatu gen yang memiliki alel tiga atau lebih. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa DNA dapat ditemukan di dalam sentriol dan plastid. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa ribosom RNA/rRNA berfungsi sebagai tempat pembentukan ribosom.seharusnyarnar membentuk bagian dari ribosom. 87

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan RNA transfer /RNAt atau transfer RNA/ trna, berfungsi sebagai pembawa asam amino satu per satu ke ribosom. 15. 94 Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mrna untuk disampaikan kepada trna. Kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh. keterangan genetik yang diterimanya dari DNA, setelah itu mrna keluar dari nucleus melalui pori-pori nucleus menuju ke ribosom (Suryo, 2008: 81) rrna membentuk bagian dari ribosom. rrna ada hubungannya dengan protein untuk membentuk unit ribosom (Crowder, 2006: 103). trna berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom. (Campbell dan Reece, 2010: 365). Kodon yang berupa 3 basa mrna berpasangan dengan 3 basa dari trna yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47). Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 4 3 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya adalah tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. 88

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 16. 95 Transkripsi adalah percetakan mrna oleh DNA 17. 138 Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis dan yang tertutupi disebut hipostasis Buku C 18. 85 RNA duta, disebut juga mrna (messenger RNA), dibentuk oleh DNA di dalam nukleus, berperan membawa kode genetika dari DNA. untuk satu macam asam amino. Hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA (Klug, 2000: 284). Epistasis dan hipostasis adalah peristiwa dimana gen yang saling menutupi dan ditutupi gen lain yang bukan alelnya (Suryo, 2008:131). Epistatik adalah gen yang menutupi. Hipostatik merupakan gen yang tertutupi (Pai,1992:90) mrna dibuat dalam inti sel, menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). RNAd berfungsi menerima informasi/keterangan genetik dari DNA (Suryo, 1986: 42). Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa transkripsi adalah percetakan RNA duta oleh DNA. Seharusnya adalah RNA dibentuk menggunakan cetakan DNA. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah epistasis dan hypostasis.seharusnya disebut gen Epistatik dan gen Hipostatik Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa RNA duta dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah mrna dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. 89

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 19. 85 RNA ribosom (rrna), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom. 20. 85 RNA transfer (trna), dibentuk oleh DNA, berada dalam sitoplasma, berperan mengikat asam amino. 21. 86 Sintesis protein berbahan dasar asam amino, berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. 22. 87 Pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh trna. Asam amino terlebih dahulu diaktifkan dengan ATP (adenosine trifosfat). Proses ini rrnadibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. (Suleman Rondonuwu.1989:150). rrna terutama terdapat di dalam ribosom. (Suryo, 1986: 42). transfer RNA dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dengan dibantu enzim RNA polymerase (Suleman Rondonuwu, 1989: 150). trna berfungsi menstransfer asam amino dari sekumpulan asam amino di sitoplasma ke ribosom (Campbell dan Reece, 2010: 365 Asam amino sebagai bahan sintesis protein ( Wildan Yatim,1996: 240) Sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. (Suleman Rondonuwu, 1989: 154). Proses translasi diawali dengan trna yang berada di sitoplasma mengikat asam amino yang berenergi dengan ATP. Asam amino melekat ke trna Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa rrna dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah RNA ribosom dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa trna dibentuk oleh DNA. Seharusnya adalah trna dibentukmenggunakan DNA sebagai cetakan dan enzim RNA polymerase. Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa sintesis proteinberlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Adanya kata inti sel, justru menjadikan konsep salah. Seharusnya sintesis protein berlangsung dalam sitoplasma terutama pada struktur sitologik yaitu ribosom. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah enzim amino asil sintetase. Seharusnya adalah aminoasil trna sintetase. 90

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan dipengaruhi oleh enzim amino asil sintetase. 23. 88 Dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. 24. 94 Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. 25. 122 Hasil persilangan parental disebut filus (anak) dan disimbolkan dengan huruf F (huruf kapital). 26. 140 Polimetri adalah gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi oleh enzim yang sangat spesifik yang dikenal sebagai aminoasil trna sintetase. Di dalam ribosom terjadi proses translasi, dimana sel menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mrna menjadi sekuens asam amino polipeptida (Campbell dan Reece.2011:335) Telomer,merupakan DNA tandem yang berulang (repetitif) diujung molekul DNA pada kromosom eukariot yang melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut (Campbell dan Reece, 2010: 344) Filial ialah generasi keturunan hasil persilangan. Filial biasanya disimbolkan dengan huruf F. (Agus Hery Susanto, 2011: 318). Poligen/polimeri merupakan pengaturan suatu sifat oleh sejumlah Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa dalam ribosom berlangsung penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. Penggunaan kata DNA menjadikan konsep salah. Seharusnya adalah menerjemahkan atau mentranslasi sekuens basa molekul mrna Konsep di dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu menyatakan bahwa fungsi telomereadalah menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya.seharusnya fungsi telomer adalah melindungi gen-gen organisme dari pengikisan akibat beberapa kali replikasi berturut-turut. Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah filus, seharusnya adalah filial Konsep di dalam buku teks membuat kesalahan dalam menyebutkan istilah 91

mempengaruhi bagian yang sama dari suatu gen non alelik secara kumulatif polimetri, seharusnya adalah organisme. (Agus Hery Susanto, 2011: 329). polimeri/poligen No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Oversimplifications Buku A 27. 97 Kromosom dalam suatu spesies memiliki pola tampilan tertentu yang disebut kariotipe. 28. 97 Kromosom homolog yaitu kromosom yang berasal dari kedua induknya sehingga memiliki bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hampir sama. 29. 99 Kromatid (lengan) merupakan badan kromosom yang mengandung filamen tipis kromonema. 30. 100 Bentuk dan ukuran kromosom antarspesies bervariasi. Panjang kromosom ±0,5 µm dengan diameter 0,2-20 µm. Kariotipe adalah gambar susunan kromosom dari sel somatik suatu individu menurut standar berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom (Suryo, 1996: 123). Kedua kromosom yang menyusun satu pasangan memiliki kesamaan panjang, posisi sentromer,dan pola pewarnaan disebut kromosom homolog. Satu kromosom dari kromosom homolog berasal dari masing-masing orang tua. (Campbell, dan Reece, 2010: 270). Di dalam kromatid (lengan kromosom) tampak adanya pita berbentuk spiral yang disebut kromonema (Suryo, 2007: 58). Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-50 µm, diameternya antara 0,2 20 µm (Suryo, 1986: 9). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan standar penyusunan kariotipe, yaitu dengan berdasarkan panjang, jumlah serta bentuk kromosom. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan kesamaan pada panjang, posisi sentromer, dan pola pewarnaan. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak memberikan keterangan bentuk spiral dari kromonema. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan angka 0,2µm pada panjang kromosom. 92

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 31. 102 Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu memiliki ribuan sifat. 32. 103 Keaktifan suatu gen pada manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tempat keberadaan gen, jenis kelamin, dan umur. 33. 104 Nukleotida yang tidak memiliki gugus fosfat disebut nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida merupakan prekusor dalam sinteis DNA. Gen menumbuhkan karakter ( sifat keturunan baik struktural dan fungsional). Ada 1 gen yang menumbuhkan 1 karakter, ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter ( Wildan Yatim, 1996: 147). Kenampakan suatu gen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, umur, jenis kelamin,species, fisiologis, genetik dan macam-macam faktor lainnya (Crowder, 2006: 61). Nukleotida yang tanpa gugus fosfat disebut nukleosida(campbell, dan Reece, 2010: 93). Nukleosida atau deoksiribonukleosida dapat berperan sebagai prekusor elementer untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 61). Nukleotida dapat pula mempunyai dua atau tiga gugus fosfat (ADP atau ATP). Inilah nukleosida triposfat yang merupkan prekusor langsung untuk sintesis DNA (Suryo, 2008: 64). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang ada banyak gen menumbuhkan 1 karakter, ada pula 1 gen yang menumbukan banyak karakter. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan beberapa faktor yaitu lingkungan, species, fisiologis, dan macam-macam faktor lainnya. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang nukleotida yang merupakan prekusor dalam sintesis DNA, tidak hanya nukleosida saja yang sebagai prekusor dalam sintesis DNA. 93

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 34. 108 DNA ligase, berfungsi menyambungkan fragmen-fragmen DNA (fragmen Okazaki) yang baru terbentuk sehingga menjadi untaian DNA yang lengkap. 35. 114 Sintesis protein adalah proses pembentukan partikel protein yang melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA. DNA ligase berfungsi menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: 341-342). Sintesis protein adalah proses pembentukan protein, dengan cara pembentukan ikatan peptide antara dua buah asam amino; ujung COOH pada sebuah asam amino mengadakan ikatan dengan ujung NH 2 pada asam amino yang lain, dengan mengeluarkan H 2 O (Wayan Bawa, 1988: 116-117). Dalam proses sintesis protein molekul DNA berperan sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA, sedangkan molekul RNA kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan fungsi lain DNA ligase yaitu menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan cara pembentukan protein, penjelasan peran DNA dalam sintesis protein dan peran RNA. 94

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 36. 180 Pengaruh alel letal dapat terjadi pada masa embrio sehingga menyebabkan kematian sebelum lahir atau kematian pada usia anak-anak hingga dewasa (subletal). Buku B 37. 79 Kromosom hanya terlihat saat metafase pada pembelahan sel. 38. 89 DNA adalah materi hereditas pada makhluk hidup. Alel letal dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran. Akan tetapi, adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa ( Agus Hery Susanto, 2011:25). Tahap metafase merupakan tahap mitosis dengan kenampakan kromosom paling jelas karena kromosom menebal, memendek dan menempati bidang tengah sel (ekuator) (Agus Hery Susanto, 2011: 56). DNA (deoxyribonucleic acid, asam deoksiribonukleat) merupakan molekul asam nukleat beruntai ganda dan berbentuk heliks yang tersusun atas monomer-monomer nukletida dengan gula deoksiribosa, mampu bereplikasi dan menentukan struktur terwariskan dari protein-protein Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alel letal mengakibatkan kematian pada individu homozigot. Konsep dalam buku teks menghilangkan sebagian esensi konsep yang tepat yaitu alasan mengapa kenampakan kromosom paling jelas terlihat pada tahap metafase. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak menjelaskan struktur dan fungsi DNA. 95

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 39. 92 RNA adalah makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. 40. 132 Tujuan persilangan testcross untuk mengetahui heterogenitas suatu persilangan. Buku C 41. 82 DNA dapat membentuk RNA yang berfungsi dalam sintesis protein. suatu).sel (Campbell dan Reece, 2010: 332 Fungsi RNA tergantung dari macamnya; mrna bertugas menerima informasi/keterangan genetik dari DNA. trna bertugas mengikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma dan membawa asam amino ke ribosom sehingga terjadi proses translasi. rrnabertugas mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam amino. Prosesnya berlangsung di ribosom dan hasilnaya berupa polipeptida (Suryo, 2008: 42-43). Istilah silang uji digunakan untuk menunjukkan bahwa persilangan semacam ini dapat menentukan genotype suatu individu (Agus Hery Susanto, 2011: 23) DNA dapat membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA, melalui proses yang disebut transkripsi (Klug, 2000: 284) Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan hanya menjelaskan fungsi RNA secara umum tanpa menjelaskan fungsi dari tiap-tiap macam RNA. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan tidak menjelaskan fungsi RNA dalam sintesis protein. 96

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 42. 84 Replikasi DNA Teori semikonservtif menyatakan bahwa dua pita dari double helix memisahkan diri dan masing-masing pita yang lama mendapatkan pasangan pita baru seperti pasangannya yang lama, sehingga terbentuklah dua DNA baru yang sama persis. 43. 85 Proses replikasi DNA ini melibatkan beberapa enzim : (1) helikase untuk mempermudah membuka untai ganda DNA menjadi dua buah untai tunggal. (2) polimerase untuk menggabungkan deoksiribonukleosida trifosfat. (3) ligaseuntuk menyambung bagianbagian-bagian untai tunggal DNA yang baru terbentuk. RNA dalam proses sintesis protein berperan untuk mengarahkan urutan asam amino dalam pembentukan molekul protein yang berlangsung dalam ribosom (Anna Poedjiadi, 2006: 326). Replikasi DNA model Semikonservatif yaitu dua rantai spiral dari double helix memisahkan diri, tiap rantai dari DNA berlaku sebagai pencetak membentuk rantai pasangan komplemen yang baru. (Suleman Rondonuwu, 1989: 145). Beberapa enzim yang dibutuhkan dalam replikasi DNA beserta fungsinya: Helikase merupakan enzim yang dapat menguraikan heliks ganda DNA, memisahkan dan menjadikan kedua untai siap sebagai untai cetakan baru (Campbell dan Reece, 2010: 338-339). Topoisomerase membantu mengurangi tegangan pembukaan berlebihan di depan garpu replikasi dengan cara mematakan, memutir Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan penjelasan tentang tiap rantai dari DNA lama berfungsi sebagai cetakan. Konsep dalam buku teks menyederhanakan konsep yang tepat dengan menghilangkan salah satu enzim yang terlibat dalam proses replikasi DNA yaitu enzim topoisomerase 97

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 44. 85 Struktur kimia RNA seperti pada DNA, yaitu tersusun dari polinukleotida yang terdiri atas asam nukleat. Sementara itu gulanya ribose dan tidak mempunyai basa nitrogen timin, melainkan urasil. 45. 87 Di dalam sitoplasma banyak terdapat trna, asam-asam amino, dan lebih dari 20 dan menggabungkan kembali untaiuntai DNA. DNA polymerase berfungsi mengkatalis sintesis DNA baru dengan cara menambahkan nukleotida-nukleotida ke rantai yang telah ada sebelumnya (Campbell dan Reece, 2010: 340). DNA ligase berfungsi menggabungkan 3 dari DNA yang menggantikan primer ke bagian lain dari untai maju dan menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki menjadi untai DNA tak terputus (Campbell dan Reece, 2010: 341-342). Seperti halnya DNA molekul RNA terdiri dari nukleotida-nukletida dari gula, fosfat, dan basa-basa purin dan pirimidin, hanya perbedaannya pada RNA terdapat gula ribosa dan basa timin diganti dengan urasil. Struktur molekul dari RNA adalah rantai tunggal yang tidak berpilin (Suleman Rondonuwu, 1989: 145) Sitoplasma adala fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan menghilangkan penjelasan struktur RNA yang rantai tunggal. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menenyebutkan 98

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan enzim amino asil sintetase. 46. 123 Genotip homozigot BB dan RR disebut homozigot dominan, sedangkan bb dan rr adalah homozigot resesif. organel sel, antara lain mitokodria, RNA (terutama trna, karena rrna berada diribosom dan RNAd berada di nukleus), ribosom dan lain-lain. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit dan beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat enzim-enzim untuk proses glikolisis, serta enzim untuk biosintesis asam lemak (Anna Poedjiadi, 2006: 194). Homozigot dominan adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan biasanya bersifat kuat. misalnya TT. Homozigot resesif adalah individu yang genotipnya terdiri dari alel yang sama dan bersifat lemah. (Suryo, 2008: 7) Gen dominan dilambangkan dengan huruf kapital, sedangkan gen resesif dilambangkan dengan huruf kecil (L. Hartanto Nugroho, 2004: 67-68). komponen-komponen lainnya yang ada di dalam sitoplasma. Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh dengan tidak menjelaskan pengertian homozigot dominan dan resesif. 99

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Overgeneralizations Buku B 47. 155 Faktor-faktor yang mempengaruhi pindah silang antara lain: a. temperatur, makin tinggi atau makin tendah dari temperatur biasa makin besar persentase pindah silang. b. umur, makin tua makin sedikit terjadi pindah silang. c. zat kimia, zat-zat kimia tertentu dalam makanan dapat memperbesar pindah silang. d. sinar X dapat memperbesar terjadinya pindah silang. e. jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Beberapa faktor yang mempengarui kemungkinan berlangsungnya pindah silang ialah: a. temperatur, temperatur yang kurang atau melebihi temperatur kamar (normal) dapat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. b. umur, makin tua individu, makin kecil kemungkinan berlangsungnya pindah silang. c. zat kimia, zat kimia tertentu dpat memperbesar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. d. perlakuan sinar X, penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang e. jarak antara gen-gen yang terpaut, makin jauh jarak gengen terpaut, makin besar kemungkinan berlangsungnya pindah silang. Konsep dalam buku teks diberlakukan untuk semua komponen tanpa memperhatikan pengecualian yaitu jenis kelamin kadang-kadang mempengaruhi berlangsungnya pindah silang. Padahal terdapat pengecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. 100

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Obsolete Concepts and Terms Buku A. 48. 102 Pada setiap sel tubuh manusia, diperkirakan mengandung sekitar 26.000-40.000 gen yang tersimpan di dalam 46 kromosom. 49. 149 Pautan yaitu peristiwa terdapatnya dua atau lebih banyak gen pada sebuah kromosom sama. 50. 150 Pautan autosomal merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat bersegregasi secara bebas dan cenderung diturunkan bersamaan. f. jenis kelamin, pada umumnya pindah silang dijumpai baik pada makhluk betina maupun jantan. Namun ada perkecualian pada ulat sutera yang betina dan lalat Drosophila jantan. (Suryo, 1996: 166). DNA manusia mengandung sekitar 50.000 sampai 100.000 gen, 10-30 kali dari jumlah pada E. coli (Marks, 2000: 155-156). Tautan adalah kondisi dimana dua atau lebih gen terletak pada kromosom yang sama, tidak dapat secara bebas berpisah, tetapi dapat memisah dengan pindah silang (Klug, 2000:137) Tautan autosomal adalah jika dua gen atau lebih terletak pada kromosom tubuh yang sama dan gen tersebut tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan Konsep dalam buku teks sudah tidak berlaku karena konsep yang baru sudah ditemukan. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. 101

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 51. 150 Pautan seks adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin dan sifat yang ditimbulkan gen pada kromosom ini diturunkan bersamaan dengan jenis kelamin. Undergeneralizations Buku C 52. 86 Transkripsi adalah pembentukan mrna (messenger RNA/RNA duta ) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Stansfield, 2007: 114) Gen-gen yang terdapat pada kromosom kelamin yang sama disebut gen-gen terpaut kelamin dan gen tersebut tidak memisah menjadi gamet-gamet secara bebas satu sama lain saat pembelahan meiosis ( Elford dan Stansfield, 2007: 114) Transkripsi adalah transfer informasi genetik yang berasal dari DNA untuk membentuk RNA dengan menggunakan cetakan DNA dibantu dengan enzim polymerase (Klug, 2000: 284). Konsep dalam buku teks menggunaan istilah yang sudah tidak sesuai lagi yaitu pautan, istilah ini tidak lagi digunakan pada zaman sekarang. Penggunaan istilah yang tepat adalah tautan. Konsep dalam buku teks mempersempit fakta yang sesungguhnya bahwa transkripsi adalah pembentukan RNA, baik mrna, rrna, dan trna. 102

Tabel 7. Konsep-Konsep Gambar pada Buku A, B, dan C yang dinilai Miskonsepsi. No Hal Konsep Gambar pada Buku Konsep gambar dalam Buku Literatur Keterangan Misidentifications Buku A 1. 103 Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada gambar (c), dengan menuliskan genotip homozigot resesif adalah Bb. Seharusnya penulisan menggunakan huruf kecil semua yaitu bb. Gambar: Pasangan alel pada kromosom sehomolog. Sumber:(Campbell dan Reece, 2010:148) 103

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan 2. 105 Konsep gambar dalam buku teks membuat identifikasi yang keliru yaitu pada basa sitosin, dengan menuliskan ujung rumus kimianya adalah NH 3. Seharusnya NH 2. Gambar: basa nitrogen pada DNA Gambar: empat basa nitrogen penyusun nukleotida. Sumber: (BSCS, 2006: 41) 104

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan Oversimplyfications Buku A 3. 99 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang kromonema, kromomer, matrix dan heterkarmin. Gambar : Struktur kromosom Gambar : Struktur kromosom (Sumber: Strickberger, 1985:24) 105

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan 4. 109 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan DNA ligase, Okazaki fragment, RNA primerase dan topoisomerase. Gambar: Replikasi DNA Sumber:(Lewis, 210, 300) 106

No Hal Konsep Gambar dalam Buku Konsep Gambar dalam Buku Literatur Keterangan 5. 112 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan tentang asam amino yang di kode masing-masing kodon. Gambar: mrna Sumber: (Solomon, 2008: 283) Gambar: Ilustrasi untai tunggal mrna 107

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 6. 114 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan anticodon, dan arah pembacaan basa nukleotida yaitu dari ujung 5 menuju ujung 3. Gambar:mRNA,tRNA, dan ribosom dalam sintesis protein Gambar: Komponen dalam sintesis protein Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:313) 108

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 7. 118 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010: 369) 109

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan Buku C 8. 87 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan gambar dan keterangan energi GTP dan sisi pengikat mrna. Gambar: inisiasi translasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2010:368). Gambar: proses inisiasi 110

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 9. 88 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan keterangan tentang sisi A, P, dan E pada gambar dan energi berupa GTP. Gambar: Proses Elongasi Gambar: Siklus pemanjangan translasi Sumber: (Campbe dan Reece, 2010: 369) 111

No Hal Konsep Teks dalam Buku Konsep Teks dalam Buku Literatur Keterangan 10. 89 Konsep dalam buku teks tidak lengkap atau utuh, sehingga konsep terlalu sederhana, yaitu dengan tidak mencantumkan energi GTP dan kodon stop (UAG, UAA, dan UGA) Gambar: Terminasi translasi Gambar: Proses terminasi Sumber: (Campbell dan Reece, 2011: 370) 112

2. Persentase Konsep Benar dan Miskonsepsi Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terhadap persentase konsep benar dan miskonsepsi dapat di lihat pada tabel 8. Tabel 8. Persentase Kebenaran Konsep dan Miskonsepsi pada buku A, B, dan C. Buku Teks Total Konsep (Teks+ Total Konsep yang Total Konsep yang Benar Persentase Konsep yang Benar (%) Persentase Miskonsep si (%) Gambar) Miskonsepsi A 131+31= 162 29 133 82,10 17,90 B 68+11= 79 15 64 81,01 18,99 C 110+21= 131 19 112 85,50 14,50 Data pada tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa pada setiap buku teks yang dianalisis terdapat miskonsepsi. Persentase miskonsepsi dari masing-masing buku bervariasi dengan rentang 14% - 18%. Persentase miskonsepsi yang ditemukan pada buku A sebesar 17,90%, artinya sebanyak 29 konsep dari 162 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku B sebesar 18,99%, artinya sebanyak 15 konsep dari 79 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi pada buku C sebesar 14,50%, artinya sebanyak 19 konsep dari 131 konsep teks dan gambar mengalami miskonsepsi. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar.pada buku A ditemukan tiga kategori miskonsepsi yaitu misidentifications, oversimplifications, dan obsoletconsepts and terms. Pada buku B misidentifications, oversimplifications, overgeneralizations dan obsolete consepts 113

and terms, dan pada buku C ditemukan dua kategori miskonsepsi yaitu misidentifications, oversimplifications. dan undergeneralications. 3. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar Data persentase miskonsepsi untuk setiap kategori miskonsepsi dari masing-masing buku untuk konsep teks dan gambar ditunjukkan dalam tabel 9. Tabel 9. Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C Misidentifications 8,02 % 8,86% 6,87% Oversimplifications 9,25% 5,06% 6,87% Overgeneralizations 0% 1,26% 0% Obsolete Consepts and Terms 0,61% 3,7% 0% Undergeneralisation 0% 0% 0,76% Berdasarkan tabel 9 di atas, diketahui bahwa persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yang terdapat pada buku A yaitu oversimplifications 9,25%, misidentifications 8,02%, dan obsolete consepts and terms 0,61%. Persentase kategori miskonsepsi pada buku B yaitu misidentifications 8,86%, oversimplifications 5,06%, obsolete concepts and terms 3,79%, dan overgeneralication 1,26%. Persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah pada buku C yaitu misidentifications 6,87%, oversimplifications 6,78% dan undergeneralication 0,76%. Jika persentase miskonsepsi untuk konsep teks dan gambar disajikan dalam bentuk grafik, maka dapat ditunjukkan grafiknya pada gambar 21. 114

Persentase (%) Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku A,B, dan C 10 9 8 7 6 5 4 8,02 8,86 6,87 9,25 6,87 5,06 3,79 Buku A Buku B Buku C 3 2 1 0 1,26 0,61 MI OS OG OC UG 0,76 Kategori Miskonsepsi Gambar 21.Grafik Persentase Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Buku Teks A, B, dan C. 4. Persentase Keseluruhan Miskonsepsi. Apabila seluruh persentase setiap kategori miskonsepsi pada masingmasing buku teks digabungkan, maka dapat ditunjukkan jumlah keseluruhan miskonsepsi pada tabel 10. Tabel 10. Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. Buku Teks Konsep Teks Konsep Gambar A 16,79% 22,58% B 22.05% 0% C 14,54% 14,28% 115

Persentase (%) Berdasarkan tabel 10 di atas, diketahui bahwa pada konsep teks, persentase miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku B yaitu sebesar 22,05 %, artinya 15konsep dari 68 konsep teks pada buku B mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi berikutnya terdapat pada buku A yaitu sebesar 16,79 %, artinya 22 konsep dari 131 konsep teks pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi terendah terdapat pada buku C yaitu sebesar 14,54%, artinya 16 konsep dari 110 konsep teks pada buku C mengalami miskonsepsi. Untuk unit analisis gambar, persentase jumlah keseluruhan miskonsepsi tertinggi terdapat pada buku A yaitu sebesar 22,58 %, artinya 7 konsep dari 31 konsep gambar pada buku A mengalami miskonsepsi. Persentase miskonsepsi tertinggi selanjutnya terdapat pada buku C yaitu sebesar14,28 %, artinya 3 konsep dari 21 konsep gambar pada buku C mengalami miskonsepsi. Pada buku B tidak ditemukan miskonsepsi. Keseluruhan persentase setiap kategori miskonsepsi pada masing-masing buku teks yang digabungkan dibuat dalambentuk grafik, ditunjukkan grafiknya pada gambar 22. Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi (Teks dan Gambar) 25 22,58 22,05 20 16,79 15 14,54 14,28 10 Teks Gambar 5 0 Buku A Buku B Buku C Gambar 22. Grafik Persentase Jumlah Keseluruhan Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar dalam Buku A, B, dan C. 116

5. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Berdasarkan data dari buku A, B, dan C yang digabungkan, namun dikelompokkan menurut masing-masing kategori miskonsepsi, maka dapat diperoleh persentase untuk setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar dari ketiga buku teks. Data persentase tersebut disajikan dalam tabel 11. Tabel 11. Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi pada Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks. Kategori Miskonsepsi Persentase (%) Misidentifications 7,91 Oversimplifications 7,06 Overgeneralizations 0,42 Obsolete Consepts and Terms 1,47 Undergeneralisation 0,25 Tabel 11 di atas menunjukkan persentase kategori miskonsepsi tertinggi hingga terendah yaitu misidentifications yaitu 7,91%, oversimplifications yaitu 7,06%, obsolete consepts and terms yaitu 1,47%, overgeneralizations yaitu 0,42%, dan undergeneralisation yaitu 0,25%. Jika persentase setiap kategori miskonsepsi pada konsep teks dan gambar pada semua buku teks ditunjukkan dalam bentuk grafik, maka grafiknya dapat dilihat pada gambar 23. 117

Persentase (%) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Miskonsepsi Tiap Kategori 7,91 7,06 1,47 0,42 0,25 MI OS OG OC UG Persentase Gambar 23. Grafik Persentase Setiap Kategori Miskonsepsi Konsep Teks dan Gambar pada Semua Buku Teks 6. Total Kategori Miskonsepsi Tiap Panelis Jumlah hasil analsisi miskonsepsi dari tiap panelis untuk setiap kategori miskonsepsi dapat ditunjukkan dalam tabel 12. Tabel 12.Total Kategori dari Tiap Panelis pada Buku A, B, dan C. Kategori Miskonsepsi Buku A Buku B Buku C P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 Misidentifications 15 10 13 7 6 9 11 8 11 Oversimplifications 20 12 20 7 4 5 12 8 10 Overgeneralizations 1 6 0 2 1 1 2 0 0 Obsolete Consepts and Terms 1 2 1 3 3 3 0 0 0 Undergeneralisation 1 1 0 0 0 0 1 1 1 Keterangan: P: Panelis Berdasarkan data dari tabel 14, diketahui bahwa kategori miskonsepsi yang paling banyak ditemukan oleh ketiga panelis pada setiap buku adalah kategori misidentifications. 118

B. PEMBAHASAN Paul Suparno (2005:4) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah penjelasan yang salah atau suatu gagasan yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima pada ahli. Miskonsepsi yang terjadi pada buku teks biologi jika tidak dideteksi oleh guru, maka akan berpengaruh negatif terhadap pemahaman konsep biologi peserta didik. Suwarto (2013:77-78), menjelaskan lebih lanjut bahwa kesalahpahaman pada siswa yang ditimbulkan dari miskonsepsi dalam buku pelajaran sangat sulit untuk diubah walaupun telah diusahakan dengan penalaran logis dan menunjukkan perbedaanya dengan fakta-fakta yang ada dan observasi atau percobaan. Analisis miskonsepsi dilakukan pada konsep teks dan gambar yang terdapat dalam buku A, B, dan C. Analisis dilakukan berdasarkan lima kategori miskonsepsi menurut Hersey. Hasil Analisis dari ketiga panelis menunjukkan bahwa terdapat miskonsepsi pada ketiga buku, baik pada konsep teks maupun pada konsep gambar. Apabila dirinci secara terpisah, persentase miskonsepsi pada unit analisis teks lebih tinggi dibandingkan unit analisis gambar. Berdasarkan hasil analisis dari ketiga panelis, diketahui bahwa ditemukan lima kategori miskonsepsi, yaitu misidentifications, oversimplifications, overgeneralization, obsolete concepts and terms, dan undergeneralizations. 1. Misidentifications Misidentifications adalah kesalahan dalam mengidentifikasi suatu konsep Biologi sehingga menyebabkan pernyataan konsep menjadi salah (Hersey, 2005:1-5). Berikut ini merupakan indikator dari misidentifications: 119

a. Konsep yang dinyatakan bertentangan dengan konsep dari literatur ilmiah yang dinyatakan oleh ahli. b. Konsep yang dinyatakan salah karena pemahaman dan identifikasi atau penafsiran yang salah. Misidentifications merupakan kategori miskonsepsi tertinggi yang ditemukan dalam buku. Persentase misidentifications ditemukan terbanyak pada buku B (8,86%), kemudian disusul oleh buku A (8,02%), dan buku C (6,87%). Misidentifications yang ditemukan dalam buku teks sangat berpotensi menyebabkan miskonsepsi yang fatal bagi peserta didik karena konsep yang dinyatakan oleh penulis bertentangan dengan konsep yang benar dari literatur atau ahli. Misidentifications ditemukan pada konsep teks dan gambar. Berikut ini contoh misidentifications dalam buku pada konsep teks dan gambar. a. Konsep teks Konsep yang termasuk dalam kategori misidentifications yang terdapat pada: Buku A, halaman 99: Sentromer merupakan bagian kromosom yang berkontriksi (mengecil), menyerupai bulatan kecil ditengah-tengah kromosom, berwarna terang karena daya serap terhadap zat warna rendah Konsep literatur: Sentromer adalah daerah penyempitan pada kromosom, letaknya ada yang ditengah, hampir diujung dan diujung 120

kromosom. Dapat menyerap zat pewarna sehingga mudah diamati ( Crowder, 2006: 41) Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa letak dari sentromer tidak hanya di tengah-tengah kromosom, tetapi ada juga yang berada hampir diujung dan diujung kromosom. Buku B, halaman 94: Kodon atau kode genetik adalah kode yang dibawa oleh mrna untuk disampaikan kepada trna.kodon ini berupa urutan 3 basa nitrogen yang membentuk suatu triplet. 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Ada 64 macam kodon yang disintesis tubuh. Konsep literatur: Kodon yang berupa 3 basa mrna berpasangan dengan 3 basa dari trna yang disebut antikodon (Suryo, 2008: 47).Tiap tiga buah basa yang berurutan (triplet) disebut kodon. Oleh karena basa pada RNA ada empat buah yaitu A, U, C, G maka akan terdapat 4 3 kombinasi atau 64 buah kodon. Mengingat jumlah asam amino hanya 20 buah, maka tidak setiap kodon disediakan bagi satu macam asam amino.umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino.hanya triptofan dan metionin yang mempunyai satu jenis kodon (Anna Poedjiadi, 2004: 328). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa terjadi kesalahan identifikasi tentang 1 kodon akan diterjemahkan menjadi 1 asam amino. Seharusnya, tidak setiap kodon disediakan bagi satu 121

macam asam amino. Umumnya beberapa jenis kodon disediakan untuk satu macam asam amino. Misalnya: UUA dan UUG merupakan dua kodon yang mengkode asam amino leusin dan GCU, GCC, dan GCA merupakan tiga kodon yang mengkode asam amino alanin. Buku C, halaman 85 : RNA ribosom (rrna), dibentuk oleh DNA, banyak terdapat di dalam ribosom. Konsep literatur: rrna dibuat menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase (Suleman Rondonowu, 1989: 150). rrna terutama terdapat di dalam ribosom (Suryo, 1986: 42). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa RNA ribosom (rrna) bukan dibentuk oleh DNA, melainkan dibentuk menggunakan DNA sebagai cetakan dibantu oleh enzim RNA polymerase. b. Konsep Gambar Konsep gambar yang termasuk dalam kateori miskonsepsi misidentifications yang terdapat pada: 122

Buku A, halaman 105. Konsep Gampar pada Buku A Konsep Literatur Gambar: Basa Nitrogen DNA Gambar: Basa Nitrogen DNA Sumber: BSCS, 2006:41 Berdasarkan perbandingan tersebut, diketahui bahwa rumus kimia sitosin pada buku teks berbeda dengan buku literatur. Pada buku teks A, rumus kimia sitosin diujungnya dituliskan NH 3, padahal rumus kimia sitosin yang betuladalah diujungnya dituskan NH 2. Penulisan rumus kimia sitosin yang salah menunjukkan bahwa gambar tersebut masuk kedalam kategori misidentifications. 123