BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH SURAT IZIN PENYELENGGARAN ANGKUTAN UMUM KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CILEGON, Menimbang : bahwa untuk tertibnya pengangkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum di Kota Cilegon, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3828); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 3. Undang...
- 2-3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5025); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10. Peraturan...
- 3-10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5145); 11. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2008 Nomor 4); 12. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kota Cilegon (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2008 Nomor 7); 13. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 12 Tahun 2012 tentang Retribusi Ijin Trayek (Lembaran Daerah Kota Cilegon Tahun 2012 Nomor 28); 14. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH SURAT IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM KENDARAAN BERMOTOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Cilegon. 2. Walikota adalah Kepala Daerah Kota Cilegon. 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintah Daerah 4. Dinas
- 4-4. Dinas adalah dinas yang membidangi pengelolaan Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor. 5. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha milik daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 6. Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor adalah izin penyelenggaraan yang dikeluarkan dan diberikan oleh Walikota atau pejabat yang di tunjuk olehnya setelah memenuhi persyaratan yang diperlukan. 7. Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakan oleh perelatan teknis yang ada pada kendaraan itu dan biasanya dipergunakan untuk pengangkutan orang atau barang dijalan, selain dari pada kendaraan yang berjalan diatas rel. 8. Kendaraan khusus adalah kendaraan bermotor yang dirancang khusus yang memiliki fungsi dan rancang bangun tertentu. 9. Angkutan barang khusus adalah angkutan yang membutuhkan mobil barang yang dirancang khusus untuk mengangkut benda yang berbentuk curah, cair dan gas, peti kemas, tumbuhan, hewan hidup dan alat berat. BAB
- 5 - BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 2 Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Walikota ini meliputi: a. Izin penyelenggaraan angkutan dalam trayek; b. Izin penyelenggaraan angkutan tidak dalam trayek; dan/atau Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan diterbitkannya Peraturan Walikota ini adalah: a. Sebagai Penyelenggaraan fungsi Pembinaan, Pengawasan dan pengendalian usaha angkutan di Daerah. b. Sebagai pedoman penyelenggaraan Perijinan Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor di Daerah. BAB III KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN Pasal 4 (1) Melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambatnya dalam wakyu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya izin. (2) Melaporkan kegiatan usahanya setiap tahun kepada Dinas melaui Walikota. (3) Melaporkan apabila terjadi perubahan kepemilikan perusahaan atau domisili kegiatan usaha. (4) Mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB...
- 6 - BAB IV KETENTUAN DAN SYARAT PERIZINAN Pasal 5 (1) Setiap perusahaan angkutan umum kendaraan bermotor wajib memiliki Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor tanpa dipungut biaya. (2) Perusahaan angkutan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus berbentuk badan hukum Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Badan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berbentuk : a. Badan Usaha Milik Negara; b. Badan Usaha Milik Daerah; c. Perseroan Terbatas; atau d. Koperasi. (4) Setiap permohonan Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor dibuat secara tertulis dan diajukan kepada Walikota melalui Kepala Dinas. (5) Permohonan Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib melampirkan syarat-syarat sebagai berikut : a. Foto Copy Akte Pendirian Perusahaan/Koperasi; b. Foto Copy NPWP; c. Foto Copy SIUP, SITU; d. Foto copy buku uji; e. Foto copy KTP; dan f. Foto copy STNK. (6) Pengelolaan administrasi dan penandatanganan izin penyelenggaraan angkutan kendaraan bermotor dilaksanakan oleh Dinas atas nama Walikota. (7) Bentuk
- 7 - (7) Bentuk dan isi izin penyelenggaraan dan formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan walikota ini. BAB V MASA IZIN BERLAKU Pasal 6 (1) Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor berlaku selama usaha yang bersangkutan masih menjalankan usahanya. (2) Izin akan dicabut dan tidak berlaku apabila pemegang izin tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4. BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 7 (1) Dalam rangka pengawasan dan pengendalian, pemegang Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor wajib melaporkan realisasi kegiatan usahanya setiap tahun kepada Walikota melalui Dinas. (2) Laporan realisasi Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala dinas dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penyelenggaraan angkutan dalam trayek wajib melampirkan: 1. Foto Copy SIPA; 2. Foto Copy buku uji; 3. Foto Copy KTP; dan 4. Foto Copy STNK 5. Foto Copy Surat Izin Trayek b. Penyelenggaraan
- 8 - b. Penyelenggaraan angkutan tidak dalam trayek wajib melampirkan: 1. Foto Copy SIPA; 2. Foto Copy buku uji; 3. Foto Copy KTP; dan 4. Foto Copy STNK (3) Setelah laporan diterima dan diverifikasi oleh dinas melalui seksi angkutan diterbitkan Kartu Pengawasan Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas. (4) Kartu pengawasan diterbitkan untuk setiap kendaraan yang masih beroperasi. (5) Bentuk dan isi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Kartu Pengawasan Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan walikota ini. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 8 Pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini, Izin Pengusahaan Angkutan Umum Kendaraan Bermotor yang telah ada masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Walikota ini. BAB
- 9 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Cilegon. Ditetapkan di Cilegon pada tanggal 19 April 2013 WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI Diundangkan di Cilegon pada tanggal 19 April 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA CILEGON, ttd ABDUL HAKIM LUBIS BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN 2013 NOMOR 9
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA MEMPEROLEH IJIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN KENDARAAN BERMOTOR MEKANISME PEMBUATAN SIPA PEMOHON - SURAT PERMOHONAN - FOTO COPY BUKU KIR (MASIH BERLAKU) - FOTO COPY STNK (MASIH BERLAKU) - FOTO COPY KTP DINAS PERHUBUNGAN PEMERIKSAAN BERKAS TIDAK LENGKAP LENGKAP TANDA TERIMA BERKAS PROSES PEMARAFAN KEPALA SEKSI PEMARAFAN KEPALA BIDANG TANDA TANGAN KEPALA DINAS PENYERAHAN IJIN BENTUK
- 2 - BENTUK, WARNA, DAN UKURAN BLANKO IJIN USAHA a. BENTUK BARU KARTU IJIN USAHA ANGKUTAN Nomor: 551.21/ -SIUA/DISHUB/20 Berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan 2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan 3. Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 12 Tahun 2012 tentang tentang Retribusi izin Trayek Nama Perusahaan :. Nama Pemilik / Penanggung Jawab :. Alamat NPWP :. :. Kewajiban Pemegang Surat Izin Usaha Jasa Angkutan : 1. Memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam Izin usaha jasa angkutan; 2. Melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambat dalam waktu 6 (enam bulan) sejak diterbitkan Izin usaha jasa angkutan; 3. Melaporkan kegiatan usaha setiap tahun kepada Pejabat Pemberi Izin Usaha Jasa Angkutan; 4. Melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan perusahaan atau domisili perusahaan; Surat Izin Usaha Jasa Angkutan ini dapat dicabut apabila Pemegang Surat Izin Usaha Jasa Angkutan tidak mematuhi kewajiban sebagaimana dimaksud. Surat Izin jasa angkutan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan. Dikeluarkan di :Cilegon Pada tanggal : 20.. An. WALIKOTA CILEGON KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA CILEGON N A M A Nip.. b. BENTUK
- 3 - b. BENTUK (HEREGISTRASI/DAFTAR ULANG) KARTU IJIN USAHA ANGKUTAN NOMOR :. Nama Perusahaan : Pemilik : Alamat Perusahaan : Alamat Pemilik : Registrasi s/d Tanggal : No.Kend/STNK No.Uji Jenis Kend Merk Thn Pembuatan Alamat Cilegon, 20 An. Walikota Cilegon Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon N A M A Nip.. b) UKURAN : 21 cm x 16 cm c) WARNA Terdiri dari 3 lembar dengan 3 warna berbeda, sebagai berikut: 1. lembar pertama berwarna putih, untuk pemohon 2. lembar kedua berwarna merah, untuk bendahara penerimaan 3. lembar ketiga berwarna kuning, untuk pengelola administrasi WALIKOTA CILEGON, ttd Tb. IMAN ARIYADI