BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen adalah raja begitulah kata pepatah, karena konsumen merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah industri bisnis. Tanpa konsumen sebuah usaha atau bisnis tidak dapat berjalan dengan lancar. Setiap industri bisnis memerlukan konsumen untuk membeli produk-produknya agar industri tersebut dapat bertahan dan bertumbuh. Bagi sebuah industri, konsumen ditempatkan pada posisi yang utama untuk dilayani atau dipuaskan kebutuhannya. Sehingga semua kegiatan perusahaan diarahkan untuk memenuhi keinginan dan memuaskan kebutuhan konsumen, kegiatan-kegiatan pemasaran ini merupakan kegiatan marketing mix yang dimulai dari perencanaan : (1) produk, adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diteliti, digunakan atau dikomsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan baik berupa barang ataupun dapat berupa jasa (kotler & Armstrong, 1992 : 347), (2) harga, adalah sejumlah nilai pengganti dalam pertukaran barang dan jasa (Rismianti & Suratno 2001 : 215), (3) tempat, adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir (Rismianti & Suratno, 2001 : 277), (4) promosi, adalah memberitahu konsumen atas manfaat yang diperoleh dengan menggunakan jasa tersebut, publikasi adalah peralatan yang utama dalam promosi (Rismianti & Suratno, 2001 : 277), (5) layanan, adalah segala macam bentuk penyajian pelayanan, tindakan, dan informasi yang 1
2 dilakukan oleh penjual untuk meningkatkan kemampuan pelanggang dalam mewujudkan nilai potensial yang terkandung dalam produk inti (Tjiptono, 1997 : 199) Selain aspek produk, harga, tempat, promosi, dan pelayanan, calon konsumen sebuah industri atau perusahaan dapat dipengaruhi oleh aspek subjective norm, atau ajakan-ajakan dari pihak-pihak terdekat calon konsumen, misalkan keluarga dan teman. Dari ajakan-ajakan tersebut, dapat membuat seseorang menjadi loyal atau ingin datang kembali ke tempat tersebut. Loyalitas adalah salah satu bentuk dari sikap seperti kecendrungan berperilaku (behavioral intention) dan kecondongan (propencity). (Jafsar 2002 : 100). Dengan seseorang menjadi loyal terhadap suatu produk atau suatu jasa, hal tersebut dapat menjadi life style orang tersebut. Life style dapat didefenisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Atau life style dapat juga didefinisikan sebagai konsepsi ringkasan yang mencerminkan nilai konsumen (Angel & Blackwell, Miniard, 1994 : 383). Hiburan juga dapat menjadi life style seseorang, mengingat hiburan tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, baik tua maupun muda, setiap orang pasti memerlukan hiburan. Saat ini hiburan yang banyak di cari-cari oleh masyarakat Yogyakarta adalah hiburan pada malam hari, mengingat hiburan ini cukup banyak ditawarkan di Yogyakarta. Sehingga hiburan ini juga sudah menjadi life style sebagian masyarakat Yogyakarta. Hiburan ini hanya ditawarkan pada malam hari atau yang dikenal dengan istilah dunia gemerlapan (dugem) atau Ajeb-ajeb. Alternatif hiburan ini juga bukan saja hanya menjadi life style sebagian
3 masyarakat Yogyakarta tetapi juga sudah menjadi trend khususnya anak muda yogyakarta, dimana setiap hari Rabu dikenal dengan istilah Rabu Gaul, Saat ini Yogyakarta telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara kafe yang satu dengan kafe yang lainnya. Setiap kafe menawarkan jasa hiburan bagi pengunjungnya, hiburan yang ditawarkan satu dengan yang lainnya hampir sama, diantaranya live concert music, Dj perfomance, sexy dancer dan yang lain-lainnya, setiap kafe berusaha menawarkan jasa yang sesuai dengan selera konsumen kafe. Dengan semakin banyaknya persaingan yang muncul menuntut pihak kafe harus lebih gencar dalam mengenalkan produknya kepada masyarakat. Adanya persaingan yang semakin ketat akibat dari ancaman bertambahnya kafe-kafe yang hampir setiap tahunnya muncul di kota Yogyakarta. Seperti pada tahun 2006 yang lalu secara serempak di Yogyakarta munculnya empat kafe baru yang sama-sama menawarkan jasa hiburan di malam hari bagi masyarakat Yogyakarta. Sehingga saat ini di Yogyakarta terdapat kurang lebih Saat ini Yogyakarta terdapat kurang lebih 13 café, diantaranya adalah : Caesar Lounge & Café, Boshe Vvip café, Republik café, liquid, dan lain-lain. Dengan demikian persaingan diantara kafe semakin ketat, sehingga setiap management café dituntut untuk mampu bersaing dan menunjukan identitas keberadaannya. Dengan demikian hiburan malam di kota Yogyakarta, merupakan salah satu industri bisnis yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.
4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Apakah aspek produk mempengaruhi loyalitas konsumen. b. Apakah aspek harga mempengaruhi loyalitas konsumen c. Apakah aspek tempat mempengaruhi loyalitas konsumen d. Apakah aspek promosi mempengaruhi loyalitas konsumen e. Apakah aspek pelayanan mempengaruhi loyalitas konsumen f. Apakah aspek subjective norm mempengaruhi loyalitas konsumen 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut : a. Penelitian dilakukan di daerah Yogyakarta. b. Responden dalam penelitian ini adalah orang yang pernah menggunakan jasa hiburan café di Yogyakarta. Sedikitnya 6 bulan terakhir terhitung saat penelitian ini dilakukan. Karena dalam kurun waktu 6 bulan orang tersebut masih mengingat apa yang terjadi pada saat dia berkunjung ke kafe. c. Jumlah responden yang diteliti adalah 100 orang. d. Variabel-variabel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Produk 2. Harga 3. Tempat 4. Promosi 5. Pelayanan 6. Subjective norm
5 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Menganalisis pengaruh produk terhadap loyalitas konsumen. b. Menganalisis pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen. c. Menganalisis pengaruh tempat terhadap loyalitas konsumen. d. Menganalisis pengaruh promosi terhadap loyalitas konsumen. e. Menganalisis pengaruh pelayanan terhadap loyalitas konsumen. f. Menganalisis pengaruh subjective norm terhadap loyalitas konsumen 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi penulis Sebagai penerapan teori yang diterima penulis selama kuliah serta penelitian ini menambah pengetahuan penulis tentang life style di Yogyakarta khususnya pada industri café. 2. Bagi pembaca Menambah pengetahuan dan informasi kepada para pembaca mengenai life style dan dunia kafe di Yogyakarta.