ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH PENGOLAH KERUPUK KULIT IKAN PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA KENANGA, KABUPATEN INDRAMAYU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

DESKRIPSI TENAGA KERJA INDUSTRI KERUPUK RAFIKA DI KELURAHAN TANJUNG HARAPAN KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2012

ANALYZE THE INCOME AND WALFARE FISHERMAN SOCIETY AT PINANG SEBATANG TIMUR VILLAGE TUALANG DISTRICT SIAK REGENCY RIAU PROVINCE

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENAMBANG PASIR DESA KENDALSARI KECAMATAN KEMALANG KABUPATEN KLATEN

Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING (SAPI, BABI DAN AYAM ) DI DESA SEA I KECAMATAN PINELENG

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

ANALISIS CURAHAN WAKTU KERJA WANITA PENGUSAHA AGROINDUSTRI MAKANAN SKALA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

KONTRIBUSI WANITA NELAYAN DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA NELAYAN DI MUARA ANGKE KECAMATAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

TESIS. Oleh : INON BEYDHA / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2000

Pada gambar 2.3 diatas, digambarkan bahwa yang melatarbelakangi. seseorang berpindah tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian

The Welfare Level Of Fisherman Household Of Napangga Lake At Tanjung Medan Village Tanjung Medan Subdistrict Rokan Hilir Regency Riau Province

KONTRIBUSI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI DESA PANJANGREJO KECAMATAN PUNDONG BANTUL

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA BALINURAGA TAHUN 2016 (JURNAL) Oleh PUTU NILAYANTI

ABSTRACT. By: Zul Mai Roffi* Dasrizal** Farida**

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Edu Geography

HUBUNGAN PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN DI DESA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI KABUPATEN BANYUWANGI SKRIPSI

EVALUASI KETERCAPAIAN TUJUAN PROGRAM BEASISWA BIDIKMISI MAHASISWA FT UNP

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DANAU PULAU BESAR DAN DANAU BAWAH DI KECAMATAN DAYUN KABUPATEN SIAK PROPINSI RIAU

ANALISIS KEMISKINAN DI WILAYAH BENCANA BANJIR ROB DESA TIMBULSLOKO, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK. Nanang Ahmad Fauzi

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

JOURNAL KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DALAM MEMAHAMI FAKTA DAN OPINI SISWA KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN OLEH

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

THE INCOMES AND HOUSEHOLD WELFARE LEVELS OF SAND MINERS IN PASEKAN HAMLET GONDOWANGI VILLAGE SAWANGAN DISTRICT MAGELANG REGENCY

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI KAKAO DALAM MEMILIH BENTUK PENJUALAN BIJI KAKAO DI DESA BANJAROYA KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO

ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Karakteristik Sosial Ekonomi Kepala Rumah Tangga Di Perumahan Permata Biru Kelurahan Sukarame Tahun 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

PERANAN PENYULUH TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BERBASIS UBI KAYU (Manihot utillisima Pohl)

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA TAHUN 2016 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : Psychological contract, transactional, relational, balanced. viii Universitas Kristen Maranatha

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

PERSEPSI GURU BAHASA INDONESIA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TEATER DI SMA NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA ARTIKEL E-JOURNAL

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

KEADAAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA PETANI SAWAH TADAH HUJAN DI DESA FAJAR BARU KECAMATAN JATI AGUNG. Oleh: Dila Afdila, Sudarmi*, Edy Haryono** ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE (SAR)

KAJIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2010 DAN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI DISTRIBUSI BERAS MISKIN ( RASKIN ) DI DESA TOLONGANO KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

KAJIAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA PENGEMIS DI DESA PAGERALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

STUDY HOUSEHOLD CRAFTSMEN STONE LADO, KOTO PANJANG LIMAU MANIS VILLAGE DISTRICT CITY PAUH PADANG

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

ABSTRACT. Hendra Saputra 1) dan Jamhari Hadipurwanta 2) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

Abstrak. Kata kunci : dukungan sosial, pensiunan pria, dewasa akhir. Universitas Kristen Maranatha

TOMI YOGO WASISSO E

INCOME ANALYSIS, OF SMALL SCALE DAIRY FARMING ACTIVITY AT BOTO PUTIH VILLAGE BENDUNGAN SUB DISTRICT TRENGGALEK REGENCY

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PEMBELIAN MINYAK GORENG CURAH PADA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

Hubungan Perilaku Komunikasi Interpersonal...Muhammad Fauzi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Oleh : Ulfatun Nisa Hidayati, Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,

ANALISIS SUSTAINABILITAS USAHATANI PADI PADA LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KAPUAS ANALYSIS OF PADDY FARMING SUSTAINABILITY ON PEATLAND IN KAPUAS DISTRICT

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics

BAB III METODE PENELITIAN

KONSUMSI RUMAH TANGGA PADA KELUARGA SEJAHTERA DAN PRA SEJAHTERA DI KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

Transkripsi:

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1/Juli 2017 (53-57) ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH PENGOLAH KERUPUK KULIT IKAN PADA SKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA KENANGA, KABUPATEN INDRAMAYU ABSTRAK Christopher Radyaputra Moelyosusanto, Iwang Gumilar, dan Achmad Rizal Universitas Padjadjaran Penelitian ini mengenai analisis kesejahteraan buruh pengolah kerupuk kulit ikan skala industri rumah tangga di Desa Kenanga Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan dan kesejahteraan ikan di Desa Kenanga Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara menggunakan kuisioner, jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pemilihan responden dilakukan dengan metode sensus, responden yang diwawancarai adalah pengolah kerupuk kulit ikan yang bertempat tingal di Desa Kenanga dan sudah memiliki keluarga. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pendapatan buruh pengolah kerupuk kulit ikan berasal dari upah yang diterima sebesar Rp. 40.000 Rp. 70.000 per hari. Total pendapatan rata-rata keluarga per bulan yaitu sebesar Rp.2.705.625 sedangkan pendapatan per tahun ikan sebesar Rp.32.467.500 dengan rata-rata pendapatan per kapita keluarga yaitu sebesar Rp.8.046.167 dengan rata-rata per perkapita per bulan keluarga yaitu Rp.901.141. Dibandingkan dengan UMK Kabupaten Indramayu sebesar Rp.1.803.239,00. Maka rumah tangga pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga Kabupaten Indamayu dikategorikan miskin, karena tingkat pendapatan per perkapita per bulan lebih kecil dari upah minimum Kabupaten Indramayu. Kesejahteraan rumah tangga pengolah kerupuk kulit ikan di indikasikan berpedoman pada 10 indikator tingkat kesejahteraan rumah tangga menurut Badan Pusat Statistik 2015 tingkat kesejahteraannya tergolong kategori kesejahteraan sedang (skor 2,19 / 32 responden). ABSTRACT This study analyzes the welfare of workers processing fish skin crackers industrial scale Kenanga households in the Indramayu district. This study aimed to analyze the level of household income and welfare of workers processing fish skin crackers in Boxwood Village Indramayu district. The method used in this study is a survey method using a questionnaire with interview techniques, types of data collected included primary data and secondary data. Respondent selection technique using census method, those interviewed are processing fish skin crackers housed lived at Boxwood Village and own family. The data were analyzed using quantitative descriptive method. Based on the results of research that has been done can be concluded about the income of fish crackers processing workers derived from wages received Rp. 40,000 - Rp. 70.000 per day The average amount of family income per month with Rp 2,705,625 while income per year of household of fish cracker processing worker is Rp 32,467,500 with average income per capita of Rp 8,046,167. Compared with MSE of Indramayu Regency Rp.1.803.239,00. So household processing of fish skin crackers in Kenanga Village Indamayu Regency is categorized not poor, because the level of income per month is greater than minimum wage of Indramayu Regency. The welfare of household processing of fish crackers is indicated based on 10 indicators of household welfare level according to Central Bureau of Statistics 2015 the level of welfare belongs to high welfare category (score 2,89 / 32 respondent). Keywords: welfare, processing laborer of fish skin crackers, fish skin crackers 192

PENDAHULUAN Kabupaten Indramayu salah satu wilayah potensi yang dimiliki, Kegiatan pengolahan hasil perikanan dan kelautan menjadi faktor pendorong upaya peningkatan produksi perikanan dan kelautan di Kabupaten Indramayu. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2016). Desa Kenanga Indramayu, sebuah sentra industri kerupuk terkenal di wilayah Pantura Indramayu hasil produksi dari kawasan industri kerupuk ini yang sangat terkenal yaitu kerupuk ikan dan kerupuk kulit ikan. Kerupuk ikan dan udang merupakan produk agribisnis yang dijadikan sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Indramayu dan sampai saat ini masih terus berkembang. Hal ini dapat terlihat dari jumlah unit usaha pengolahan kerupuk ikan atau udang yang mengalami peningkatan. Produksi pengolahan hasil perikanan Indramayu pada tahun 2014 peningkatan prosentase 109,37%. dan peningkatan pada tahun 2015 prosentase 106,47 % dari total produksi hasil pengolahan perikanan Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan setiap tahun. (Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2015). Pengembangan usaha pengolahan kerupuk ikan/udang ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dilihat dari adanya peningkatan perekonomian masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian ini meggunakan metode studi kasus. Penelitian dengan pendekatan studi kasus merupakan bagian dari penelitian deskriptif yaitu penelitian dengan memberikan gambaran tentang permasalahan yang terjadi saat ini, dengan adanya gambaran seperti ini kita dapat menjelaskan fenomena-fenomena dengan mengumpulkan informasi atau data yang sesuai dengan kenyataan (Arifin 2012 dalam Wulandari 2015). Metode penentuan responden menggunakan metode purposive sampling dimana responden dianggap mempunyai kemampuan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan baik dan dapat memahami permasalahan yang ada. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakterisik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono 2005), untuk 193 besaran sampel yang digunakan adalah sebesar 32 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menafsirkan data yang berkenan dengan situasi yang terjadi secara sistematis, aktual dan akurat mengenai faktafakta serta hubungan antara variable untuk mendapatkan kebenaran, sedangkan metode kuantitatif bertujuan untuk mengangkat fakta keadaan variable dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya (Sugiono 2002 dalam Wulandari 2015). Sedangkan metode kuantitatif yang dijelaskan oleh Sugiyono 2011 dalam Alafgani 2013 adalah metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan filsafat positive: metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu; teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan teknik sampel tertentu yang sesuai; pengumpulan data kuantutatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotensis yang telah ditetapkan. Pada penelitian akan dianalisis kesejahteraan menggunakan metode deskriptif kuantutatif melalui pendeketan faktor internal dan eksternal. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Keadaan Umum Wilayah Penelitian Desa Kenanga adalah salah satu desa di Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Propinsi Jawa Barat, Berdasarkan Data Statistik Kabupaten Indramayu (Indramayu dalam angka, 2016). Luas wilayah desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu yaitu 252.178 Ha dengan penggunaan untuk industri seluas 5135 Ha, pasar desa luas 0,175 Ha, tanah wakaf 0,689 Ha, tanah sawah seluas 66,178 Ha, tanah kering seluas 27,715 Ha. Lainnya yaitu untuk jalan, irigasi, pekuburan dan lain sebagainya. Dengan batas wilayah sebelah utara desa Bojongsari, sebelah timur desa Pekandangan, sebelah selatan desa Kandanganjaya dan sebelah barat desa Penyindangan Wetan. Desa Kenanga dilihat dari letak geografisnya terletak pada 107 0 52-108 0 36 Bujur Timur dan 6 0 15-6 0 40 Lintang Selatan. Sedangkan berdasarkan tofografniya

Christopher Radyaputra : Analisis Tingkat Kesejahteraan Buruh. merupakan dataran rendah atau daerah landai dengan kemiringan tanahnya rata-rata 0-2 %. Ketinggian dari permukaan laut 2,50 m banyaknya curah hujan 2571 mm/th dengan suhu udara rata-rata 34 0 (Badan Pusat Statistik 2016) 2. Karateristik Responden Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, buruh pengolah kerupuk ikan di Desa Kenanga, Kabupaten Indramayu dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan, antara lain pemilik usaha kerupuk kulit ikan dan buruh pengolah kerupuk kulit ikan. Pemilik usaha kerupuk kulit adalah orang yang memiliki suatu usaha pengolahan kerupuk ikan dan buruh pengolah kerupuk kulit ikan, yaitu orang yang melakukan produksi tanpa memiliki usaha tersebut. Usia buruh pengolah kerupuk kulit ikan terlihat bahwa pada umur 21-30 tahun terdapat 12 orang dengan presentase 37,5%, umur 31-40 tahun mendapatkan sebanyak 12 orang persentase sebesar 37,5%, umur 41-50 tahun sebanyak 8 orang dengan presentase 8%. Hal ini menunjukkan bahwa buruh pengolah kerupuk ikan di Desa Kenanga sebagian besar berumur 21-48 tahun dan secara keseluruhan merupakan usia produktif. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Berdasarkan gambar 5, bahwa jenjang pendidikan terakhir buruh pengolah kerupuk ikan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sebesar 43,75%, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 37,5%, dan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 18,75% yang berarti bahwa buruh pengolah kerupuk kulitikan rata-rata berpendidikan terakhir pada jenjang SD yaitu sebanyak 14 orang, jenjang SMP sebanyak 12 orang, dan jenjang SMA yaitu sebanyak 6 orang. Jumlah tanggungan rumah tangga buruh pengolah kerupuk ikan menunjukkan bahwa pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga yang memiliki tanggungan sebanyak 1-2 orang sebanyak 22 keluarga dengan presenase 68,75% dan 3-4 orang sebanyak 10 keluarga dengan presentase 31,25%. Lama pengalaman buruh pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga 0-5 tahun sebesar 9,38%, 6-10 tahun sebesar 34,38%, 11-15 tahun sebesar 37,5% dan 16-20 tahun sebesar 18,75%. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman pengolah kerupuk kulit ikan pada lama pengalaman 11-15 tahun (37,5%) memiliki tingkat tertinggi yaitu sebanyak 12 orang, sedangkan lama pengalaman 16-20 tahun (18,75%) sebanyak 6 orang. Lamanya pengalaman para buruh pengolah kerupuk kulit ikan mempengaruhi keterampilan buruh tersebut tersebut, baik dalam menggunakan alat pengolah kerupuk kulit ikan maupun menentukan barang yang layak untuk di konsumsi serta di pasarkan. 3. Analisis Tingkat Kesejahteraan Buruh Pengolah Kerupuk Kulit Ikan Pada Skala Industri Rumah Tangga Di Desa Kenanga Kabupaten Indramayu. Hasil rekapitulasi menunjukkan bahwa ikan di Desa Kenanga termasuk dalam golongan kesejahteraan tinggi. Hasil ini didapat berdasarkan hitungan dari 10 indikator kesejahteraan menurut BPS 2015. No Indikator Skor Bobot(%) 1 Pendapatan Rumah Tangga 14 25 2 Pengeluaran Rumah Tangga 5,12 16 3 Keadaan Tempat Tinggal 12,48 13 4 Fasilitas Tempat Tinggal 3,84 4 5 Kesehatan Rumah Tangga 8,3 10 6 Kemudahan Pemanfaatan Fasilitas Tenaga Kesehatan 2,56 4 7 Kualitas Pendidikan Keluarga 7,9 10 8 Kemudahan Memasukan Anak ke Jenjang Pendidikan 9,6 10 9 Rasa Aman Dari Gangguan Kejahatan 3,84 4 10 Kemudahan Mengakses Tekologi Informasi Komunikasi 2,56 4 Jumlah 70,2 100 194

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1/Juli 2017 (53-57) Dapat dilihat bahwa pendapatan keluarga memiliki skor 32 dengan bobot 25%, karena merupakan salah satu faktor penting dalam suatu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. Pengeluaran rumah tangga memiliki skor 9,28 dengan bobot 16%. Hal ini dikarenakan pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu penunjang yang dianggap cukup besar dalam suatu rumah tangga. Keadaan tempat tinggal memiliki skor 12,48 dengan bobot 13% karena dianggap menjadi salah satu sarana yang penting, dengan adanya tempat tinggal yang memadai dapat memberikan kenyamanan bagi anggota rumah tangga. Kesehatan rumah tangga memiliki skor 8,3 dengan bobot 10% maka harus diperhatikan, karena apabila anggota rumah tangga sering mengalami sakit maka akan berpengaruh terhadap besarnya biaya pengeluaran serta jika kepala keluarga yang mengalami sakit maka tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Kualitas pendidikan keluarga dengan skor 7,9 dan kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan dengan skor 9,6 memiliki bobot 10% hal ini dikarenakan pendidikan merupakan indikator penting untuk mengukur kualitas dari seseorang maupun kualitas dari anggota keluarga. Fasilitas tempat tinggal dengan skor 3,84 kemudahan Pemanfaatan Fasilitas Tenaga Kesehatan dengan skor 2,56, rasa aman dari gangguan kejahatan dengan skor 3,84 dan kemudahan mengakses teknologi infomasi dan komunikasi dengan skor 2,56 dengan bobot 4% maka dianggap sebagai pelengkap dalam rumah tangga, karena sifatnya yang tidak terlalu penting dipenuhi secara keseluruhan namun tetap menjadi perhatian oleh anggota rumah tangga. Pembobotan ini didapat berdasarkan penelitian Usman (2016) yang dimodifikasi dengan acuan indikator kesejahteraan menurut BPS tahun 2015. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga buruh pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga No Indikator Skor 1 Pendapatan Rumah Tangga 0,44 2 Pengeluaran Rumah Tangga 0,16 3 Keadaan Tempat Tinggal 0,39 4 Fasilitas Tempat Tinggal 0,12 5 Kesehatan Rumah Tangga 0,26 6 Kemudahan Pemanfaatan Fasilitas Tenaga Kesehatan 0,08 7 Kualitas Pendidikan Keluarga 0,25 8 Kemudahan Memasukan Anak ke Jenjang Pendidikan 0,30 9 Rasa Aman Dari Gangguan Kejahatan 0,12 10 Kemudahan Mengakses TIK 0,08 Jumlah 2,19 Menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan rumah tangga buruh pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga memiliki skor 2,19 / 32 responden. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan ikan berada pada tingkat sejahteran sedang. Hal ini sesuai pada penentuan tingkat kesejahteraan (BPS 2015) yang dikelompokkan kedalam 3 bagian, yaitu skor antara 2,61-3,41 (tingkat kesejahteraan tinggi), skor antara 1,81-2,60 (tingkat kesehteraan sedang), dan skor antara 1,0-1,80 (tingkat kesejahteraan rendah). SIMPULAN 195 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap rumah tangga buruh pengolah kerupuk kulit ikan skala industri rumah tangga di Desa Kenanga Kabupaten Indramayu dapat disimpulkan bahwa pendapatan buruh pengolah kerupuk kulit ikan berasal dari upah yang diterima sebesar Rp. 40.000 Rp. 70.000 per hari. Total pendapatan rata-rata keluarga per bulan yaitu sebesar Rp.2.705.625 sedangkan pendapatan per tahun ikan sebesar Rp.32.467.500 dengan rata-rata pendapatan per kapita keluarga yaitu sebesar Rp.8.046.167 dengan rata-rata per perkapita per bulan keluarga yaitu Rp.901.141. Dibandingkan dengan UMK Kabupaten

Christopher Radyaputra : Analisis Tingkat Kesejahteraan Buruh. Indramayu sebesar Rp.1.803.239,00. Maka rumah tangga pengolah kerupuk kulit ikan di Desa Kenanga Kabupaten Indamayu dikategorikan miskin, karena tingkat pendapatan per perkapita per bulan lebih kecil dari upah minimum Kabupaten Indramayu. Kesejahteraan rumah tangga pengolah kerupuk kulit ikan di indikasikan berpedoman pada 10 indikator tingkat kesejahteraan rumah tangga menurut Badan Pusat Statistik 2015 tingkat kesejahteraannya tergolong kategori kesejahteraan sedang (skor 2,19 / 32 responden). SARAN Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat di ajukan dalam penelitian ini adalah penggunaan indikator tingkat kesejahteraan rumah tangga Badan Pusat Statistik tahun 2015 kurang cocok untuk rumah tangga buruh pengolah kerupuk kulit ikan, hal ini dikarenakan indikator tersebut terlalu umum untuk indikator kemiskinan rumah tangga buruh pengolah kerupuk. Pengunaan indikator kesejahteraan dalam menetapkan sasaran untuk strategi pengentasan kemiskinan mempunyai peranan yang sangat penting. Kesalahan dalam menentukan kondisi aktual akan menyebabkan salah sasaran dan tidak suksesnya program pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu untuk penelitian tentang tingkat kesejahteraan rumah tangga buruh pengolah kerupuk ikan selanjutnya dipergunakan suatu indikator yang mudah, cepat, dan akurat untuk melakukan targeting dengan baik. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai ikan di tempat lain dengan metode serta teknik penelusuran yang berbeda agar didapatkan hasil penelitian yang lengkap tentang suksesnya program pengentasan kemiskinan yang selanjutnya di pergunakan indikator yang lebih akurat DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Badan Pusat Statistik. 2016. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2016. BPS. Indramayu. Badan Pusat Statistik. 2015. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015. BPS. Jakarta Irawan, R. 2014. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Buruh Nelayan Rumpon di Palabuhanratu Sukabumi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Bandung Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Wulandari, D. 2015. Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Buruh Badan Pusat Statistik 2008. Statistik Kesejahteraan Rumah Tangga, Badan Pusat Statistik, Jakarta. 196