BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB V BEBAN GANDA WANITA BEKERJA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi dan kemajuan teknologi adalah hal yang tidak dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretasi, dan historiografi. Heuristik atau dalam bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai individu, bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini banyak wanita yang ikut bekerja untuk membantu mencari

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandung yang terjadi setelah selesainya pembangunan jalur

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. penulis gunakan dalam mengkaji permasalahan penelitian skripsi yang berjudul

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi historis (historical studies) meneliti peristiwa peristiwa-peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peran wanita berbeda bagi setiap masyarakat (Hutajulu, 2004).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tingkat produktifitas maksimal. Persaingan yang ketat juga

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan pesat tersebut adalah sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB 1 PENDAHULUAN. A.Latar belakang masalah. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan sempitnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena

BAB V FAKTOR PEMICU KONFLIK PEKERJAAN-KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami masa keemasan. Masyarakat yang mempunyai modal besar berinisiatif untuk mengambil kesempatan mendirikan pabrik genteng, karena menganggap pabrik genteng dapat menjanjikan keuntungan yang sangat besar untuk peningkatan perekonomian keluarga. Pabrik genteng juga menjadi andalan tempat kerja bagi warga Jatiwangi dan sekitarnya baik tenaga kerja lakilaki maupun tenaga kerja wanita. Tenaga kerja adalah potensi yang terkandung di dalam diri manusia yang dikaitkan dengan pendayagunaan di berbagai kegiatan atau usaha yang ada (Artoyo, 1986 : 11). Oleh sebab itu dapat dianggap tenaga kerja merupakan kekayaan yang paling berharga dan merupakan faktor produksi yang dominan dalam perusahaan, baik tenaga kerja laki-laki maupun tenaga kerja wanita. Pada umumnya keterkaitan wanita sebagai tenaga kerja tidak lain hanya untuk membantu perekonomian keluarga karena ada anggapan bahwa tugas mencuci, memasak, menjaga anak merupakan tugas wanita.

2 Di penghujung abad 20, sejalan dengan semakin kompleksnya bidangbidang kehidupan dalam masyarakat dan semakin beratnya beban ekonomi kelaurga, peranan wanita dalam masyarakat dan keluarga semakin diperlukan. Dalam arti luas peranan wanita dalam menopang perekonomian di keluarga telah berlangsung sejak munculnya institusi keluarga itu sendiri. Pembagian tugas antar anggota keluarga, termasuk juga para wanitanya dalam rangka menyelenggarakan kehidupan keluarga pada dasarnya merupakan suatu aktivitas ekonomi. Adapun yang mendorong wanita untuk bekerja yaitu, untuk menambah penghasilan keluarga, untuk mengembangkan diri dan sebagainya. Banyak ditemui wanita yang bekerja di sektor publik, karena adanya dorongan akan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi sehingga wanita ikut bertanggung jawab terhadap perekonomian keluarga. Namun, pergeseran wanita ke wilayah publik tidak disertai dengan pergeseran pandangan masyarakat mengenai pembagian peran antara laki-laki dengan wanita. Laki-laki masih dianggap sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga. Segala pekerjaan domestik seperti pengelolaan rumah tangga dan perawatan anak tetap menjadi tanggungjawabnya, meski terlibat pula di sektor publik. Dalam kultur budaya sunda, wanita hanya bekerja di sektor domestik bukan di sektor publik karena tugas wanita itu hanya memasak, mencuci, mengurus suami dan anak dan lainya. Suami atau laki-laki memiliki peran sebagai kepala rumah tangga yang bertangung jawab atas pencarian nafkah. Keadaan seperti ini juga dialami oleh masyarakat Jatiwangi sebelum adanya pabrik genteng yaitu anggota masyarakatnya menganggap tugas wanita dalam keluarga adalah

3 hanya melahirkan keturunan, mengasuh anak, melayani suami, dan mengurus rumah tangga (wawancara dengan Bapak Sandi Tanggal 8 September 2009). Dalam perkembangan selanjutnya wanita diperbolehkan bekerja asalkan tidak meninggalkan pekerjaan rumah tangga, yaitu memasak, mengurus suami dan anak, mencuci dan lain sebagainya, walaupun sebenarnya pekerjaan itu dapat dilakukan juga oleh para suami atau laki-laki. Hal ini juga terjadi pada tenaga kerja wanita pabrik genteng yang membatu perkonomian kelurga, mereka bekerja di sektor publik walaupun dengan upah yang minim. Mereka bekerja dari pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin berat diraskan, karena mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Ketika pabrik genteng mulai berkembang pesat sekitar tahun 1980an dan dengan semakin kompleksnya kehidupan, wanita harus membantu perekonomian keluarga dan mengerjakan tugas-tugas domestik yang rutin dan diwariskan secara turun menurun. Realitas sosial masyarakat Jatiwangi yang berubah itu ditandai dengan banyaknya kaum wanita yang bekerja di pabrik genteng untuk membantu ekonomi keluarga. Dalam agama Islam tidak dilarang kaum wanita untuk bekerja, asalkan ada batas-batasnya selain itu wanita juga harus mampu menjaga diri, menempatkan diri dan lain-lain. Tenaga kerja wanita yang bekerja di pabrik genteng umumnya merupakan penduduk asli Jatiwangi dan sekitarnya. Mereka sebagian besar lulusan Sekolah Dasar (SD) bahkan ada yang tidak lulus. Hal ini tidak menjadi masalah karena tingkat pendidikan bukan menrupakan syarat utama untuk menjadi tenaga kerja

4 wanita di pabrik genteng. Wanita yang bekerja di pabrik genteng selain bekerja mereka juga sebagai ibu rumah tangga. Mereka dituntut untuk dapat menjalankan pekerjaan keduanya yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja di pabrik genteng. Wanita berperan sebagai pengurus rumah tangga yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga (domestik) seperti memasak, mencuci, melahirkan, merawat anak dan lain-lain. Pekerja wanita memperoleh upah yang sangat minim jika dibandingkan dengan upah yang diterima oleh pekerja laki-laki. Namun pekerja wanita pabrik genteng masih bertahan karena mereka ingin membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Bagi pekerja wanita yanng belum menikah penghasilan yang diperolehnya sebagian diberikan kepada orang tua untuk membantu ekonomi keluarga sedangkan bagi pekerja wanita yang sudah menikah penghasilannya untuk membantu meringankan beban suami. Jam kerja pabrik genteng tidak terlalu mengikat terhadap para pekerjanya termasuk pada pekerja wanitanya karena pekerja wanita akan pergi bekerja setelah mereka menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya (domestik). Pabrik genteng sudah adanya penetapan hari libur selain hari raya yaitu hari minggu. Namun dalam penetapan hari libur tidak adanya perlakuan khusus terhadap pekerja wanita misalnya cuti hamil, cuti melahirkan dan lain-lain. Selain itu, juga terdapat jam istirahat selama satu jam pada waktu bekerja. Bagi pekerja wanita yang masih mempunyai anak kecil dapat dibawa bekerja di pabrik genteng sehingga mereka dapat mengawasi anaknya. Berdasarkan beberapa pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti akan mengkaji kondisi tenaga kerja wanita pada pabrik genteng dalam

5 skripsi ini dengan judul Peranan Tenaga Kerja Wanita Pabrik Genteng di Jatiwangi Kabupaten Majalengka Tahun 1980-2005: Kajian Sosial Ekonomi. Alasan yang mendasari peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan ini adalah karena terlibatnya wanita terutama yang sudah berkeluarga dalam sektor publik yang pada kenyataannya tidak mengubah peranannya sebagai ibu rumah tangga. Hal ini tanpa disadari menyebabkan terjadinya peran ganda yang harus dijalankan kaum wanita. Meskipun mereka bekerja untuk membantu ekonomi keluarga tetapi yang menjadi prioritas utamanya adalah kehidupan keluarga. Adapun batasan tahun kajian dalam penelitian ini adalah tahun 1980-2005. Kurun waktu penelitian diawali pada tahun 1980, hal itu didasarkan pada tahun tersebut pabrik genteng mengalami kemajuan yang sangat pesat ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang mendirikan pabrik genteng di Jatiwangi. Banyaknya pabrik genteng tersebut telah memberikan kesempatan kerja khususnya bagi kaum wanita untuk bekerja pada sektor publik. Tahun kajian dibatasi sampai tahun 2005 karena tahun ini pabrik genteng mulai bangkit kembali dari krisis. 1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah, yaitu Mengapa begitu penting tenaga kerja wanita pada pabrik genteng?. Rumusan tersebut diuraikan lagi ke dalam pertanyaan-pertanyaan, sebagai berikut :

6 1. Bagaimana perkembangan pabrik genteng di Jatiwangi pada tahun 1980-2005? 2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitar Jatiwangi? 3. Bagaimana kondisi sosial-ekonomi tenaga kerja wanita di Pabrik Genteng Jatiwangi? 4. Bagaimana kontribusi tenaga kerja wanita pabrik genteng dalam meningkatan ekonomi keluarga? 1.3 Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah dan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi dan peranan tenaga kerja wanita di tempat kerja dan di dalam keluarga. Adapun tujuan-tujuan khususnya antara lain : 1. Mendokumentasikan keberadaan pabrik genteng di Jatiwangi sekitar tahun 1980-2005. Pembahasan ini meliputi sejarah perkembangan pabrik genteng sebelum tahun 1980 sampai 2005, masalah modal, produksi, tenaga kerja dan proses pemasaran. 2. Menggambarkan kehidupan tenaga kerja wanita tahun 1980-2005 dilihat dari segi sosial budaya yang mencakup aspek pendidikan, hubungan sosial, mobilitas sosial, kedudukan wanita dalam tradisi masyarakat dan agama, dan sebagainya. 3. Menggambarkan keadaan tenaga kerja wanita di Pabrik Genteng Jatiwangi yang meliputi umur, jam kerja, upah kerja, dan posisi pekerjaan.

7 4. Memberikan gambaran tentang kontribusi yang diberikan oleh tenaga kerja wanita di Pabrik Genteng dalam kehidupan sosial ekonomi. Khususnya peran wanita sebagai istri, ibu yang mendidik anaknya, pengatur rumah tangga sampai berperan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. 1.4 Metode dan Teknik Penulisan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu pada metodologi penelitian sejarah yang mengandung empat langkah. 1. Heuristik Heuristik merupakan kegiatan mencari dan mengumpulkan sumbersumber utnuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang menjadi kajian penelitian. Menurut Philipe Carrad (Sjamsuddin,1996:96) heuristik (heuristics) atau dalam bahasa Jerman Quellenkunde, sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan datadata, atau materi sejarah, evidensi sejarah. Dalam tahap heuristik ini, penulis mengunjungi objek penelitian, mengunjungi perpustakaan untuk mencari referensi di antaranya perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, perpustakaan Universitas Padjadjaran. Selain itu, penulis juga mencari dan membeli buku-buku di toko, pameran buku, serta mencari sumber-sumber penunjang lainnya.

8 2. Kritik Kritik, yakni kegiatan meneliti sumber-sumber, baik substansi maupun bentuknya. Ada dua macam kritik dalam penelitian sejarah yaitu kritik eksternal dan internal kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Adapun yang dimaksudkan dengan kririk eksternal ialah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak (Sjamsuddin,1996 : 104-105). Kebalikan dari kritik eksternal, kritik internal sebagaimana yang disarankan oleh istilahnya menekankan aspek dalam yaitu isi dari sumber kesaksian (testimon) (Sjamsuddin,1996 : 105). Dalam tahap kritik internal, penulis melakukan pengkajian terhadap isi dari sumber-sumber yang telah diperoleh untuk kemudian dijadikan bahan penelitian dan penulisan. Penulis juga melakukan kritik eksternal dengan cara melakukan penelitian terhadap sumbersumber yang berkaitan dengan kajian penelitian. 3. Interpretasi Interpretasi. Dalam langkah ini penulis memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah diperoleh. Kegiatan penafsiran ini dilakukan dengan cara melakukan penafsiran terhadap data dan fakta dengan konsep-konsep yang telah ada sebelumnya. Dalam penafsiran ini penulis memberikan pemaknaan terhadap data dan fakta yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan dibuat hubungan

9 satu sama lain. Data dan fakta yang telah diseleksi untuk selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar dalam penyusunan proposal. Dalam kegiatan ini, penulis memberi penekanan penafsiran terhadap data dan fakta yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah diseleksi dan dianggap relevan dengan tenaga kerja wanita. 4. Historiografi Historiografi merupakan langkah terakhir dari penulisan ini. Dalam langkah terakhir penulis menyajikan hasil penelitiannya setelah melakukan tiga langkah sebelumnya dengan cara menyusunnya dalam suatu tulisan yang mengacu pada kaidah penulisan karya ilmiah. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah teknik wawancara dan studi literatur. Teknik wawancara dilakukan dengan cara melaksanakan wawancara kepada narasumber yang berkaitan. Format wawancara disusun secara terstruktur dan tidak terstruktur. Terstruktur maksudnya membuat daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber sedangkan tidak terstruktur maksudnya yaitu memperluas dan mengembangkan pertanyaan sebelumnya telah dibuat. Teknik studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji dari berbagai buku yang dapat membantu penulis dalam mengkaji permasalahan yang diteliti.

10 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi tersusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dipaparkan tentang latar belakang masalah yang memberikan gambaran umum mengenai permasalahan yang akan peneliti kaji tentang peranan tenaga kerja wanita pabrik genteng di Jatiwangi kabupaten Majalengka tahun 1980-2005. Pembatasan dan permasalahan serta tujuan penulisan memberi arah dan pemahaman tentang pokok permasalahan dalam penulisan ini yang akan dikembangkan pada bab IV, sehingga diperoleh suatu persepsi dan konsepsi yang relevan dengan kajian yang akan dibahas. Pada bab ini terdapat metode dan teknik penelitian sebagai cara untuk mendapatkan data dan fakta, dan sitematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai sumber-sumber kepustakaan yang digunakan untuk membahas permasalahan yang dikaji. Kajian pustaka ini merupakan kerangka dasar berfikir bagi penulis untuk dapat memahami temuantemuan yang diperoleh di lapangan, hingga diharapkan dapat mempermudah dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yang diangkat. Adapun pokokpokok pemikiran yang dibahas di sini meliputi industri kecil, kedudukan wanita dalam keluarga dan masyarakat, masalah ketenagakerjaan, dan perubahan sosial.

11 BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN, Dalam bab ini akan dibahas tentang langkah-langkah metode penelitian dan teknik peneltian yang ditempuh penulis dalam melaksanakan penelitian. Yaitu pencarian sumber, pengolahan sumber dengan melakukan kritik eksternal dan internal, intrpretasi yaitu menganalisis fakta-fakta yang sudah didapat, dan terakhir adalah historiografi yaitu penulisan laporan penelitian. BAB IV TENAGA KERJA WANITA DALAM LINGKUNGAN PABRIK GENTENG JATIWANGI TAHUN 1980-2005 Bab ini memuat uraian penjelasan dan analisis dari hasil penelitian berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dalam rumusan masalah pada Bab I. uraian ini meliputi perkembangan singkat pabrik genteng selama tahun kajian, keadaan tenaga kerja wanita pabrik genteng dalam kehidupan sosial-budaya, kontribusi tenaga kerja wanita dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan dampak dari perkembangan pabrik genteng bagi masyarakat Jatiwangi dan sekitarnya. Dalam pemabahasan ini, peneliti menggunakan pendekatan interdispliner dan beberapa konsep sosiologi-ekonomi untuk mempertajam analisis. BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil-hasil temuan peneliti di lapangan. Pada bab ini peneliti mencooba melihat korelasi antara konsep-konsep yang digunakan dengan temuan dilapangan kemudian menarik kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.