BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU DISIPLIN SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH PANEKAN KABUPATEN MAGETAN TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan aspek penting bagi setiap

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian anak dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

PROBLEMATIKA PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI GAMPONG LHOK SEUNTANG KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR. Skripsi. Diajukan Oleh : J A S M A N I

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat. 1

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai problematika remaja yang terjadi saat ini

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan. Kegiatan tersebut. diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HaidarPputra Daulay, Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2004, hlm

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung diluar kelas. Pendidikan tidak hanya bersifat formal, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan sesamanya dan pendidikan agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya. Pendidikan agama sangat besar peranannya dalam membentuk sikap dan pribadi keagamaan individu atau anak didik, maka untuk mewujudkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional maka salah satunya dengan melaksanakan pendidikan agama, karena pendidikan agama memiliki jangkauan yang menyeluruh terhadap pembentukan seluruh aspek. Pendidikan agama yang dilaksanakan secara formal di sekolah, pada prinsipnya bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, atas dasar keimanan yang dimiliki itu anak didik bersikap dan bertingkah laku yang mencerminkan pelaksanaan pendidikan agama, hal ini sesuai dengan pendapat Zakiyah Darojat 2, yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam secara garis besarnya adalah membina 2 Darajat, Zakiah. Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Karya Unipress, 1993). hlm 35 1

2 manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh dengan seluruh aspek kehidupan, perbuatan, pikiran dan perasaannya. Pendidikan agama merupakan bagian terpenting yang harus dilaksanakan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Dengan demikian pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang benar-benar memiliki keimanan yang kuat dan ketaqwaan yang tinggi dengan dilandasi oleh akhlak mulia sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam memberikan keyakinan dalam hal agama, serta nilai sosial yang mencakup nilai budaya dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan. Pendidikan Agama Islam memperbaiki akhlak anak-anak untuk membersihkan hati dan mensucikan jiwa mereka, agar berkepribadian baik dalam kehidupannya serta anak-anak menjadi mengetahui dan mengerti akan kewajiban sebagian umat beragama, sehingga ia mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan menjauhi dari larangan agama Islam. Artinya melalui pendidikan agama Islam di sekolah diharapkan siswa agar menjadi orang yang disiplin, mempunyai kepribadian yang kuat dan sikap mental yang sehat, serta akhlak perilaku yang terpuji. Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan, baik yang formal (di sekolah) maupun yang informal (di rumah oleh orang tua).

3 Sasaran pendidikan agama tertuju pada pembentukan sikap akhlak atau mental anak didik dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat dan alam atau sesama makhluk. Tujuan dari pendidikan moral dan akhlak dalam Islam ialah untuk membentuk orang-orang yang bermoral, sopan dalam berbicara dan berbuat, mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana, jujur dan suci. Tujuan pendidikan Islam bukanlah sekedar memenuhi otak peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi tujuan itu adalah mendidik akhlak dengan memperhatikan segi-segi kesehatan, pendidikan fisik dan mental, perasaan dan praktek serta mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat. Suatu moral yang tinggi adalah tujuan utama dan tertinggi dari pendidikan Islam dan bukanlah sekedar mengajarkan kepada anak-anak atau peserta didik mengenai apa yang tidak mereka ketahui, tetapi labih dari itu, yaitu menanamkan rasa fadhilah, membiasakan bermoral tinggi, sopan santun sehingga hidup ini menjadi suci dan ikhlas. Pada tingkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mata pelajaran agama Islam diajarkan sejak kelas X sampai kelas XII. Pelajaran ini berisikan keimanan, akhlak, Al-Quran Hadits, ibadah dan tarikh. Yang juga di dalamnya menyangkut teori hukum Islam yaitu tentang kewajiban manusia, khususnya kewajiban individual kepada Allah Swt. Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk ibadah kepada Allah. Dengan demikian siswa dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah SAW.

4 Dalam standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh PAI di SMK, kemampuan ini berorientasai pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar yang harus dicapai di SMK antara lain yaitu beriman kepada Allah Swt, dan lima rukun Islam yang disertai dengan mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi verikal maupun horizontal. Berdasarkan dari paparan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut tentang pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap perilaku disiplin siswa kelas X SMK Muhammadiyah Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2015/2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas perlu dibuat rumusan masalah yang akan menuntun langkah-langkah penelitian berikutnya agar tidak menyimpang dari konsep yang diharapkan, maka penulis mencantumkan rumusan masalah sebagai berikut: Adakah pengaruh prestasi belajar Pendidikan Agama Islam terhadap perilaku disiplin siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Panekan tahun Pelajaran 2015/2016?

5 C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dengan senantiasa yang masih harus di buktikan dengan perhitungan statistik setelah data terkumpul. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul 3. Dengan demikian hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih lemah kebenarannya yang harus dibuktikan dengan statistik melalui analisa data. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap perilaku disiplin siswa kelas X SMK Muhammadiyah Panekan. artinya semakin baik prestasi belajar pendidikan agama Islam maka semakin meningkat pengaruhnya terhadap perilaku disiplin siswa kelas X SMK Muhammadiyah Panekan. Perilaku disiplin yang dimaksud di atas bahwa siswa lebih rajin dan terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar, mengikuti pelajaran. Siswa dalam melaksanakan tatatertib sekolah dilandasi dengan senang hati dan kesadaran pribadi untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang dibuat sekolah. Dengan melaksanakan tatatertib sekolah akan terwujudnya hubungan antara siswa dengan guru, karyawan kepala sekolah dan dengan siswanya dan proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Siswa yang disiplin adalah yang selalu menaati peraturan sekolah, dapat mengatur waktu belajar di 3 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006). hlm.71

6 rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan menjaga ketertiban diri saat belajar di kelas. Siswa mau mengerjakan tugas dengan senang, memperhatikan guru mengajar, respon terhadap guru yang sedang mengajar dan menanyakan pelajaran yang diajarkan, sehingga jika kurang paham mau menanyakannya. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian merupakan sarana yang dapat dipergunakan dalam rangka memperkuat serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada atau bahkan menemukan sesuatu pengetahuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada. Tujuan yang diinginkan dan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh prestasi pendidikan agama Islam terhadap perilaku disiplin siswa kelas X SMK Muhammadiyah Panekan tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Manfaat Penelitian Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh pelaksanaan pendidikan agama Islam terhadap perilaku disiplin siswa, maka diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat dari hasil penelitian yang penulis harapkan adalah: 1. Manfaat Teoritis: Hasil penelitian ini menambah khasanah pengetahuan para pembaca dan sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi perbaikan pendidikan, yakni tentang pelaksanaan pendidikan agama Islam.

7 2. Manfaat Praktis: a. Bagi Penulis Memperoleh peningkatan kualitas keilmuan dan pemahaman baru serta pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mendalami masalah-masalah pendidikan agama Islam dan perilaku disiplin siswa. b. Bagi Siswa Memberikan pemahaman kepada para pendidik dalam dalam melaksanakan pendidikan agama Islam di SMK Muhammadiyah Panekan dan memberikan tuntunan tingkah laku yang disiplin pada siswa. c. Bagi Sekolah Dapat dijadikan sebagai sarana dan acuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. E. Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dalam bab ini dikemukakan: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Hipotesis, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teoritik Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

8 Bab II Kajian Teori tentang: Pengertian Pendidikan Agama Islam, Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam, Pengertian Perilaku Disiplin Siswa, Karakteristik Perilaku Disiplin Siswa, Faktor yang mempengaruhi perilaku disiplin siswa dan pengertian prestasi belajar Bab III Merupakan metode penelitian yang membahas jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan subjek penelitian, popilasi, sampel, metode pengumpulan data, dan mettode analisa data. Bab IV Merupakan hasil penelitian lapangan yang meliputi tinjauan umum tentang SMK Muhammadiyah Panekan yang berisi data sekunder dan data primer yaitu data prestasi belajar Pendidikan Agama Islam serta data hasil angket dan Analisis data yang meliputi analisis pendahuluan, analisis data, analisis lanjut. Bab V Merupakan pembahasan dari hasil analisis data. Bab VI Adalah bab penutup yang merupakan bab terahir dari pembahasan penulisan skripsi yang meliputi kesimpulan, saran-saran, daftar lampiran dan riwayat pendidikan penulis. Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dan bimbingan dari dosen pembimbing.