1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan dunia industri semakin ketat, hal ini memicu setiap perusahaan untuk melakukan proses kerja terbaik untuk memperoleh strategi baru yang lebih efektif, supaya setiap sumber daya yang ada bisa dimanfaatkan dan memberikan hasil yang optimal. Pemborosan yang terjadi pada perusahaan manufaktur diantaranya yaitu menghasilkan produk cacat, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan jika tidak ditangani secara efisien dan perbaikan berkelanjutan. Kualitas produk menjadi syarat utama dari pelanggan. Salah satunya yaitu kualitas Mold atau cetakan produk. Mold yang baik akan menghasikan produk yang baik dan berkualitas. Proses Issuing atau assembly Mold sangat penting, karena awal mulanya proses produksi dilakukan. pastikan Mold dalam keadaan baik dan tidak problem sebelum running. Gambar 1.1 Ejector Pin AR 1130 K SUS 304 (kiri) dan SKS3 (kanan)
2 Salah satu defect pada produk yaitu rubber flash dan sering mengalami deformasi plastis atau perubahan Struktur mikro yang sudah tidak bisa kembali ke bentuk asal sehingga materialnya sendiri tidak bisa kembali ke bentuknya semula, baik bengkok maupun patah yang dialami Ejector Pin AR 1130 K pada mold oil seal sehingga produk susah untuk diambil karena menempel erat pada mold sehinga perlu repair yang cukup lama dan terganggunya proses produksi. Ejector Pin disebut juga dengan Pin Pendorong. Ejector Pin adalah pin yang ditempatkan (diassembly) pada mold berfungsi untuk mengeluarkan dan mendorong hasil cetakan (product). Selain fungsi di atas, Ejector Pin juga berguna untuk mengeluarkan sisa gas ataupun udara dari dalam mold, juga memperlancar pengisian material (Filling Material). Penyebab Pin AR 1130 K dengan material SKS 3 mengalami deformasi diantaranya yaitu After washing ( pencucian mold) biasanya terjadi pin bengkok disebabkan air terjebak dalam mold yang menimbulkan karat, pin bergerak tidak lancar dan tidak bersamaan, Human error misalnya peletakan metal case yang miring saat loading pada proses Curing, Ada celah antara part R dengan pin, yang menimbulkan potensi cepat mengalami deformasi seperti patah karena sifat material yang getas. Sehingga perlu melakukan proses milling Part R untuk mengeluarkan pin yang patah tersebut. Sedangkan pada material SUS 304 tidak mengalami karat setelah After Washing, lebih ulet (tidak getas) maka Ejector Pin lebih tahan terhadap beban. Pin ini lebih sering terjadi bengkok saja sehingga tidak perlu melakukan proses milling. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas dari kondisi yang terjadi dilapangan, terdapat beberapa identifikasi permasalahan antara lain: 1. Ejector pin AR 1130 K pada mold oil seal sering mengalami deformasi plastis baik bengkok maupun patah 2. Jumlah defect rubber flash pada produk cukup tinggi
3 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu : 1. Menganalisa sifat mekanis, diantaranya dengan pengujian impak, uji tarik, Rockwell dari Ejector pin AR 1130 K pada mold oil seal baik material SKS3 maupun SUS 304, serta Stress Analysis menggunakan Solidworks. 2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Ejector pin AR 1130 K pada material yang berbeda dan material mana yang cocok untuk digunakan. 3. Mengurangi problem pin deformasi plastis baik bengkok maupun patah dan defect rubber flash pada produk 1.4 BATASAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN Agar pembatasan masalah tidak melebar, lebih tertuju atau terkonsentrasi pada masalah yang akan dibahas yaitu menganalisa Ejector Pin AR 1130 K pada mold oil seal dengan material SKS3 dan SUS 304, mengetahui kelebihan dan kekurangan dari dua jenis material tersebut. 1.5 METODOLOGI PENELITIAN Metode yang akan diterapkan sebagai dasar dari laporan ini dalam mencapai tujuan yaitu : 1. Studi literatur Mengumpulkan dan mempelajari teori dan materi dari buku-buku acuan yang menyangkut permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan. Terutama berbagai hal yang berhubungan dengan material teknik, pengujian material serta analisis.
4 2. Studi Lapangan Metode pengumpulan data dilakukan dengan analisa terhadap material yang diuji. 3. Laboratorium Analisa data dilakukan setelah penulis mendapatkan data-data berdasarkan hasil dari Pengujian material dan perhitungan dengan didasari teori-teori yang diperoleh sehingga pada akhirnya dapat diperoleh suatu kesimpulan. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk dapat mengetahui secara ringkas permasalahan dalam penulisan. Laporan Tugas Akhir ini maka digunakan sistematika penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan ruang lingkup penelitian, asumsi dan sistematika penulisan Bab II Tinjauan Pustaka, menguraikan tentang penelitian penelitian terdahulu dan teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan masalah yang membahas tentang perlakuan material, ejector pin dan materialnya serta pengujian material. Bab III Metodologi Penelitian, Menjelaskan perlakuan material dari SKS3 maupun SUS304, pengujian bahan dengan uji impact, uji tarik, Rockwell, Stress Analysis (Solidworks) serta analisanya. Bab IV Hasil yang dicapai dan manfaat bagi mitra, menguraikan tentang data perhitungan dan hasil pengujian material dan analisa Ejector Pin AR 1130 K pada mold oil seal.
5 Bab V Kesimpulan dan Saran, Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang telah dilakukan.