Perancangan bioproses. By: KUSNADI,MSI.

dokumen-dokumen yang mirip
Pokok Bahasan V RANCANG BANGUN BIOREAKTOR

BIOPROSES 3 SKS. By: KUSNADI,MSI.

PRODUKSI BIOMASSA PROBIOTIK KHAMIR DALAM MEDIA EKSTRAK UBI JALAR DALAM SKALA FERMENTOR 18L

TEKNIK FERMENTASI (FER)

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

TIN 330 (2 3) DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 2010

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Bacillus subtilis dan Bacillus cereus yang diperoleh di Laboratorium

PROSES FERMENTASI. Iman Rusmana. Departemen Biologi FMIPA IPB

BIOTEKNOLOGI DASAR Program studi BIoteknologi. By Seprianto S.Pi, M.Si

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-2. Prinsip Bioreaktor & Sistem Batch

PEMANFAATAN MEDIUM TAPIOKA IRADIASI UNTUK OPTIMALISASI KONDISI FERMENTASI ISOLAT KHAMIR R210

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LOGO. Oleh : Nurlaili Humaidah ( ) Pembimbing : Prof.Dr.Ir. Tri Widjaja M.Eng Dr.Ir. Tontowi Ismail, MS.

BAB I PENGANTAR. dapat menghemat energi dan aman untuk lingkungan. Enzim merupakan produk. maupun non pangan (Darwis dan Sukara, 1990).

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan protease Bacillus pumilus yang diperoleh

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MIKOLOGI (PAB SKS)

Pengambilan sampel tanah yang terkontaminasi minyak burni diambil dari

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

TEKNOLOGI FERMENTASI DAN ENZIM

Inokulum adalah bahan padat/cair yang mengandung mikrobia/spora/enzim yang ditambahkan kedalam substrat/media fermentasi

VIII. PENGENDALIAN BIOPROSES. Kompetensi: Setelah kuliah mahasiswa dapat menetapkan kendali bioproses pada rancangan bioproses

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil pengukuran Nilai OD pada Media NB. Tabel 1. Pengukuran Nilai OD pada Media NB. Waktu OD (Optical Density)

PENGGANDAAN SKALA BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat menggandakan skala bioproses dengan menggunakan salah satu metoda

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-November 2013 di Laboratorium

3. METODOLOGI PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuliah ke-1. Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. PS Teknologi Hasil Pertanian September 2011

Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengadaan Alat dan Bahan a. Pengadaan alat b. Pengadaan tetes tebu

UJI KUALITATIF ETANOL YANG DIPRODUKSI SECARA ENZAMATIS MENGGUNAKAN Z. MOBILIS PERMEABEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Penyiapan Inokulum dan Optimasi Waktu Inokulasi. a. Peremajaan Biakan Aspergillus flavus galur NTGA7A4UVE10

Produksi Antibiotik (Manufacture Of Antibiotics) Marlia Singgih Wibowo Sekolah Farmasi ITB Klasifikasi antibiotik berdasarkan mekanisme aksi nya

Bakteri. mikroorganisme dalam industri. Minggu 02: Contoh peran mikroorganisme 9/13/2016

A. BAHAN DAN ALAT B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

Disusun Oleh : Sulfahri ( ) Desen Pembimbing Ir. Sri Nurhatika, MP. Tutik Nurhidayati, S.Si.M.Si.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN LIMBAH PEWARNAAN KONVEKSI DENGAN BANTUAN ADSORBEN AMPAS TEBU DAN ACTIVATED SLUDGE

BAB 1 PENDAHULUAN. D-glukosa D-sorbitol L-sorbosa Vitamin C Acetobacter

Judul PEMBUATAN MINYAK DARI SANTAN KELAPA DENGAN FERMENTASI. Kelompok B Pembimbing

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

Oleh : Putri Paramita ( )

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Mei 2015 di Laboratorium

Effect of ammonium concentration on alcoholic fermentation kinetics by wine yeasts for high sugar content

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES FERMETASI FED BATCH Lactobacillus acidophilus UNTUK PRODUKSI PROBIOTIK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat eksperimen karena terdapat suatu

Potensi Desikator untuk Inkubator Anaerob

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembuatan starter di pondok pesantren pertanian Darul Fallah

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Pengaruh Hidrolisa Asam pada Produksi Bioethanol dari Onggok (Limbah Padat Tepung Tapioka) Oleh :

Mikrobiologi Industri 7. Fermentasi Substrat Cair. Fermentasi Substrat Cair 10/19/2016 FERMENTATION

BAB III METODE PENELITIAN A.

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini sudah dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA. 2. Pemilihan mikroba pelarut fosfat CONTOH ISOLAT DARI TANAH VERTISOL GADING GUNUNG KIDUL

Rekayasa Bioproses. Deskripsi. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Strategi Perancangan Bioreaktor: Pertemuan Ke-6 Dasar Perancangan Bioreaktor

11/23/2007 MATERI KULIAH 7 REKAYASA BIOPROSES

PENGARUH RASIO WAKTU PENGISIAN : REAKSI PADA REAKTOR BATCH DALAM KONDISI AEROB

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei-November 2013 di Laboraturium

Rekayasa Bioproses. Pertemuan Ke-4 Dasar Perancangan Bioreaktor

PEMANFAATAN TETES TEBU (MOLASES) DAN UREA SEBAGAI SUMBER KARBON DAN NITROGEN DALAM PRODUKSI ALGINAT YANG DIHASILKAN OLEH BAKTERI

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Instrumentasi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Bioindustri, Pusat

OPTIMALISASI PRODUKSI SEL RHIZOBIUM DARI TUMBUHAN LEGUMINOSA LAHAN GAMBUT SEBAGAI BIOFERTILIZER

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

1. Isolasi dan seleksi bakteri selulolitik menggunakan Media CMC (carboxymethyl cellulose) Pembuatan kurva tumbuh dan kurva aktivitas selulase.

A. Isolasi Mikrobia merupakan proses pemisahan mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan harus

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. selulosa dan lignin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Oleh karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2010 di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental.

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - April 2015 di Laboratorium

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini isolat actinomycetes yang digunakan adalah ANL 4,

Transkripsi:

Perancangan bioproses By: KUSNADI,MSI.

RANCANGAN BIOPROSES 1. Skala laboratorium: tahapan penyeleksian mikroba atau deskripsi kinerja enzim : fermentor 1-5 liter 2. Skala pilot-plan: optimalisasi kondisikondisi/variabel bioproses: fermentor 5 500 Liter 3. Skala industri: mempertimbangkan perhitungan ekonomi : fermentor 500 5000 liter

Perlunya perancangan Bioproses Transfer proses dari laboratorium ke bioreaktor skala industri, beberapa tahapan proses yang harus diperhatikan : Tahap percobaan di laboratorium: menunjukkan indikasi fermentasi menarik untuk diaplikasikan ke industri. Percobaan tahap awal di laboratorium untuk optimasi pertumbuhan dan aktivitas mikrobia peningkatan proses, menggunakan fermentor gelas (1-5 liter). Percobaan di laboratoirum, meliputi menguji berbagai macam media, temperatur, ph, dan sebagainya semurah mungkin Tahap percobaan lapangan (pilot plant stage) biasanya menggunakan bioreaktor 300 3.000 liter. Pada tahap ini kondisi mendekati dengan skala industri. Tahap komersial atau industri, menggunakan fermentor 10.000 400.000 liter.

Peningkatan kinerja fermentor/bioreaktor (Scale-up) Beberapa aspek penting dalam bioproses adalah perpindahan dari skala laboratorium ke skala industri. Prosedur ini disebut peningkatan proses (scale-up) Mengapa scale up itu sangat penting? Karena aktivitas masing-masing mikrobia pada fermentor skala laboratorium itu sama Mengapa proses mikrobia berbeda antara skala industri dengan skala laboratoirum? Mengapa pengetahuan scale up sangat esensial? Pengadukan dan oksigen lebih mudah ditangai pada fermenter kecil.

Peningkatan skala bioproses Peningkatan skala (scale-up) : - peningkatan sistem baru yang lebih besar - perancangan dan penyusunan sistem yang lebih besar berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan model yang berukuran lebih kecil

Pertimbangan proses Scale-up Kalau ukuran fermentor melalui scale-up: Maka perbandingan antara permukaan/volume berubah. Tipe Bioreaktor besar maka volume meningkat, memberikan area permukaan yng meluas. Transfer oksigen kemungkinan lebih sukar terjadi. Hampir semua bioreaktor pada umumnya aerobik maka transfer oksigen yang efektif sangat diperlukan. Perlu media yang kaya sehingga terjadi peningkatan biomasa yang perlu oksigen lebih besar.

Kajian yang diperlukan dalam Scale up Scale up proses industri merupakan tanggung jawab insinyur biokimia karena mereka ahli dalam transfer oksigen, dinamika cairan, pengadukan dan termodinamika, bekerja sama dengan ahli mikrobiologi industri untuk memastikan semua parameter yang diperlukan sehingga menghasilkan proses fermentasi berlangsung dengan baik. Ahli mikrobiologi industri sangat diperlukan dalam scale-up yaitu berperan untuk meningkatkan strain mikrobia yang tepat yang diaplikasikan pada proses skala besar.

Penyiapan dan aktivasi inokulum Inokulum adalah biakan mikroba pemroses yang sudah diketahui karateristik pertumbuhannya Inokulum merupakan biakan yang siap diinokulasikan ke dalam medium fermentasi Sebelum diinokulasikan inokulum harus diaktivasi untuk mendapatkan pertumbuhan dan proses fermentasi yang optimum Proses aktivasi biasanya dilakukan secara bertingkat dari volume kecil sampai volume yang diinginkan

Biakan mikroba Diambil satu oose Dimasukan dalam medium aktivasi Sebanyak 10 ml Shaker, 24 jam Dipelajari karakteristik pertumbuhannya: dibuat Kurva tumbuh Dimasukan dalam volume Yg lebih besar: 90 ml Shaker 24 jam

Proses fermentasi scale-up Optimalisasi Dalam medium aktivasi Optimalisasi dalam Medium adaptasi Optimalisasi dalam Medium fermentasi

Faktor-faktor keberhasilan scale-up Faktor-faktor yang perlu diperhatikan selama scale-up diantaranya: 1. Faktor internal: jenis dan galur mikroba pemroses 2. Faktor eksternal fermentasi: suhu inkubasi, ph medium, agitasi, aerasi, konsentrasi inokulum, konsentrasi substrat, tipe bioreaktor, pre-treatment substrat dll.