BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Obyek 1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar dikelompokkan menjadi obyek wisata alam, budaya, pendidikan dan buatan. Obyek wisata alam di Kabupaten Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi perkemahan. Obyek wisata budaya berupa peninggalan sejarah, purbakala serta ziarah/ makam raja-raja. Obyek wisata pendidikan berupa taman pendidikan, museum. Dan terakhir obyek wisata buatan berupa taman rekreasi dan agrowisata. Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Karanganyar tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetapi oleh berbagai pihak seperti Perhutani, Pemerintah Desa, yayasan dan bahkan pihak swasta. Sehingga pendapatan wisata dari obyek wisata tidak sepenuhnya masuk dalam pos pendapatan asli daerah Pemerintah Kabupaten melainkan hanya berupa sharing pendapatan dengan pihak pengelola. Berikut ini data jumlah pengunjung wisata dan pendapatan dari masing-masing obyek wisata : 20
21 a. Obyek Wisata i. Jumlah obyek wisata tahun 2014 sebanyak 45 buah yang terdiri dari obyek wisata alam 18 buah, obyek wisata budaya 18 buah, obyek wisata 2 buah dan obyek wisata buatan sebanyak 7 buah. ii. Arus kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara tahun 2014 mengalami peningkatan, dari tahun 2013 yang terdapat 1.116.629 orang dari 19 obyek wisata menjadi 1.124.657 orang dari 19 obyek wisata pada tahun 2014. Peningkatan pengunjung sebesar 8.028 orang. iii. Dari jumlah urutan kunjungan wisata tercatat bahwa jumlah kunjungan tertinggi yaitu Air Terjun Grojogan Sewu sebanyak 417.127 orang, disusul Astana Giribangun sebanyak 234.005 orang, Agrowisata Sondokoro sebanyak 217.485 orang. Sedangkan untuk angka kunjungan dibawah 100.000 tertinggi yaitu obyek wisata Air Terjun Jumog sebanyak 50.521 orang, Candi Cetho sebanyak 48.290 orang, obyek wisata New Balenkambang sebanyak 39.370 orang, dan Air Terjun Parang Ijo sebanyak 37.612 orang. b. Pendapatan Pariwisata i. Pendapatan obyek wisata/taman rekreasi tahun 2014 mencapai Rp. 680.140.251,-. Sedangkan tahun 2013
22 pendapatan yang diperoleh dari penjualan karcis masuk obyek wisata, kawasan wisata maupun usaha rekreasi dan hiburan umum mencapai Rp. 798.005.718,- sehingga pendapatan pariwisata mengalami penurunan sebesar Rp. 117.865.467,-. ii. Berdasarkan data jumlah pendapatan, tercatat jumlah pendapatan terbesar adalah gerbang TPR(Tempat Pemungutan Retribusi) kawasan Somokado (yang saat ini sudah ditutup per Agustus 2015, bersamaan dengan 6 TPR lain) sebesar Rp. 286.248.000,- kemudian obyek wisata Grojogan Sewu sebesar Rp. 99.336.628,-, obyek wisata Air Terjun Jumog sebesar Rp. 44.586.795,-, obyek wisata Candi Sukuh sebesar Rp. 44.006.575,- dan kawasan Sukuh sebesar Rp. 40.075.000,-. 2. Akomodasi Sarana pendukung utama pariwisata adalah akomodasi, untuk menampung jumlah wisatawan yang berkunjung dan menginap di Kabupaten Karanganyar, jumlah dan kualitas akomodasi yang tersedia cukup memadai. Selain itu di Kabupaten Karanganyar juga tersedia rumah makan, restoran ataupun pemancingan yang siap melayani para wisatawan. a. Hotel dan Penginapan i. Hotel Berbintang Hotel berbintang tahun 2010 tercatat sebanyak 5 hotel.
23 - Hotel Bintang 5 : 1 hotel - Hotel Bintang 2 : 1 hotel - Hotel Bintang 1 : 3 hotel ii. Hotel Melati Jumlah hotel melati yang tercatat tahun 2010 sebanyak 53 hotel. iii. Pondok Wisata Jumlah pondok wisata tahun 2010 sebanyak 9 unit, sedangkan cottage ada 2 unit. iv. Home Stay Sejalan dengan meningkatnya laju perkembangan pariwisata di Kabupaten Karanganyar, untuk meningkatkan pelayanan jasa penginapan terdapat 5 home stay di kawasan Sukuh dan Cetho. b. Rumah Makan, Restoran, dan Pemancingan Rumah makan maupun restoran merupakan salah satu fasilitas pendukung pariwisata. Di Kabupaten Karanganyar terdapat sekitar 410 rumah makan, restoran dan pemancingan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar. 3. Kebudayaan Selain panorama yang indah, Kabupaten Karanganyar juga kaya akan budaya, seperti upacara adat. Selain itu Kabupaten Karanganyar juga
24 mempunyai seniman-seniwati yang tergabung dalam grup-grup kesenian baik seni tradisional, modern maupun religi, sanggar tari, teater maupun seni wayang. a. Upacara Adat Upacara adat di Kabupaten Karanganyar terdapat 19 jenis. b. Grup Kesenian Seni musik tradisional 138 grup, seni musik modern 76 grup, seni musik religi 40 grup, seni teater 13 grup, dan seni wayang 13 grup. c. Seni Tradisional Terdapat sekitar 20 jenis seni tradisional yang berkembang di Kabupaten Karanganyar. 4. Daftar Obyek Wisata dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Karanganyar Jenis Obyek/Usaha Rekreasi & No Hiburan Umum A. Obyek Wisata 1. Obyek Wisata Alam a. Hutan Wisata b. Wisata Alam c. Goa d. Bumi Perkemahan 2. Obyek Wisata Budaya a. Bangunan Bersejarah b. Tempat Bersejarah c. Peninggalan Purbakala 3. Obyek Wisata Edukasi a. Taman Pendidikan Jumlah Potensi 5 Lokasi 7 Lokasi 3 Lokasi 3 Lokasi 2 Lokasi 10 Lokasi 6 Lokasi 1 Lokasi Keterangan Pengelolaan Perhutani, Pemkab, dan Desa Pemkab, Desa, dan Swasta Desa/Inventarisasi Yayasan dan Pemkab Dinas Pariwisata/PTP Keraton Mangkunegaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Pemkab
25 b. Gelanggang Renang 4. Obyek Wisata Buatan a. Waduk, Dam, Bendungan b. Taman Ria c. Agrowisata 1 Lokasi 5 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi Swasta, PDAM DPU PTT PG Tasikmadu B. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 1. Pemandian Alam 2. Kolam Pemancingan 3 Lokasi 1 Lokasi Pemkab, Swasta Swasta Tabel 3.1 Potensi Wisata, Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum Kab. Karanganyar Tahun 2015 (sumber:buku statistik pariwisata dn kebudayaan Kab. Karanganyar tahun 2015) Berikut ini beberapa contoh dari obyek wisata di Kabupaten Karanganyar : a. Obyek Wisata Alam i. Hutan Grojogan Sewu Gambar 3.1 Air Terjun Grojogan Sewu (sumber foto:karanganyarkab.go.id)
26 Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 30.000 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah hutan lindung, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK. ii. Air Terjun Jumog Gambar 3.2 Air Terjun Jumog (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Air Terjun Jumog berada di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Penduduk desa setempat menjuluki Air Terjun Jumog sebagai Surga Yang Hilang karena keindahan alamnya. Ketinggian air terjun ini sekitar 30 meter. Beberapa fasilitas dai obyek wisata ini adalah kolam renang, warung, panggung hiburan, permainan flying fox, gazebo, dan MCK. iii. Telaga Madirda
27 Gambar 3.3 Telaga Madirda (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Telaga Madirda terdapat di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Obyek wisata ini terbilang baru dan jarang didengar oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, karena itulah kondisi telaga ini masih sangat alami. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini adalah permainan flying fox, gazebo, dan MCK. iv. Bumi Perkemahan Sekipan Gambar 3.4 Sekipan Camp (sumber foto:kompasana.com)
28 Bumi Perkemahan Sekipan berada di desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Tempat ini menjadi lahan berkemah dan outbound bagi wisatawan pecinta alam dan wisatawan yang menyukai kegiatan di alm bebas. Fasilitas yang terdapat disini antara lain ahan perkemahan dan MCK. b. Obyek Wisata Budaya i. Candi Sukuh Gambar 3.5 Candi Sukuh (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1.186 meter diatas permukaan laut dan berjarang kurang lebih 20 km dari kota Karanganyar. Candi ini termasuk dalam kategori candi Hindu karena ditemukan beberapa arca-arca
29 hindu disekililingnya. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini antara lain gazebo, aula pertemuan, MCK, dan tempat parkir. ii. Candi Cetho Gambar 3.6 Candi Cetho (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Candi Cetho berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1.496 meter diatas permukaan laut. Candi ini juga termasuk dalam candi Hindu dan masih digunakan penduduk setempat dan peziarah beragama hindu sebagai tempat pemujaan. Fasilitas dari obyek wisata ini antara lain gazebo, aula pertemuan, tempat do a, MCK, dan tempat parkir. c. Obyek Wisata Edukasi i. Edupark
30 Gambar 3.7 Pesawat yang dimodifikasi sebagai tempat edukasi dirgantara (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Edupark berada di Jalan Gatot Subroto, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Edupark merupakan wahana pembelajaran bagi masyarakat umum. Bentuk wahana terdiri dari dua alat tranportasi udara yaitu pesawat terbang dengan kapasitas 100 orang dan helikopter dengan kapasitas 6 orang. Wisata edukasi ini sebagai sarana pendidikan dirgantara terhadap masyarakat umum. Fasilitas yang terdapat disini adalah pesawat, helikopter, foodcourt, souvenir shop, aula pertemuan, MCK, dan tempat parkir. d. Obyek Wisata Buatan i. Agrowisata Sondokoro
31 Gambar 3.8 Mesin-mesin pengolah tebu yang sudah tidak digunakan dijadikan museum di Sondokoro (sumber foto: agrowisata-sondokoro.blogspot.co.id) Agrowisata Sondokoro merupakan tempat wisata yang dahulunya merupakan area pabrik gula Tasikmadu. Tempat wisata ini dijadikan tempat untuk mengenal lebih dekat tentang pengolahan tebu menjadi gula. Salah satu wahana yang paling diminati yaitu Spoor Tebu, yaitu kereta uap yang digunakan untuk mengangkut wisatawan mengelilingi pabrik gula. Fasilitas yang terdapat di agrowisata ini antara lain kereta uap, museum lokomotif, museum mesin giling, flying fox, kolam renang, gedung pertemuan, dan MCK. e. Rekreasi dan Hiburan Umum i. Taman New Balekambang
32 Gambar 3.9 Miniatur dunia di Taman New Balekambang (sumber foto: koleksi pribadi) Salah satu tempat wisata yang sudah dikenal masyarakat Karanganyar. Lokasinya berada di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dengan jarak sekitar 30 km dari Kota Karanganyar. Fasilitas yang dimiliki tempat ini yaitu arena outbond, arena bermain, rumah makan, tempat parkir, dan MCK. Daftar lebih lengkap dan lebih rinci mengenai setiap obyek wisata dan daftar jumlah pengunjung per tahun terdapat pada lampiran. 5. Promosi Yang Sudah Dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sudah melakukan beberapa usaha untuk mempromosikan potensi wisata Karanganyar kepada masyarakat luas. Salah satu usahanya yaitu membuat laman khusus di jejaring sosial Facebook dengan nama Karanganyar Tenteram. Laman tersebut memuat tentang obyek-obyek wisata di
33 Karanganyar melalui foto-foto yang diunggah oleh anak-anak muda. Dinas Pariwisata melihat bahwa anak-anak muda sekarang ketika berkunjung ke tempat wisata tidak akan lupa untuk berfoto ria dan berselfie dengan kamera mereka masing-masing, sehingga Dinas Pariwisata membuat suatu wadah yang dijadikan tempat untuk mengumpulkan fotofoto tersebut untuk dijadikan sarana berbagi dan sarana promosi wisata. Selain dari jejaring sosial, Dinas Pariwisata juga membuat beberapa promosi dalam bentuk media lain seperti leaflet, kalender wisata atau kalender event, buku profil dan sebagainya yang diberikan kepada tamu dinas dari luar kota atau saat pameran wisata di luar kota. Gambar 3.10 Pamflet tentang obyek wisata di Kabupaten Karanganyar B. Komparasi Saat ini Kabupaten Karanganyar belum mempunyai buku panduan mengenai obyek wisata dan berbagai macam potensi wisata lainnya seperti
34 kuliner, kerajinan, dan lain-lain. Sebagai pembanding, kota Garut yang mempunyai kemiripan dalam segi geografis yaitu terletak di lereng gunung, memiliki sebuah buku panduan wisata sendiri yang diterbitkan oleh sebuah penerbit swasta. Gambar 3.11 Cover Buku Panduan Wisata Kota Garut Buku dengan judul GARUT SWISS VAN JAVA tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup obyek wisata alam, wisata kuliner, situs-situs sejarah dan tradisi, kesenian, dan kerajinan. Selain menjelaskan mengenai obyek wisata yang ada, buku ini juga memberi daftar nomor-nomor telepon dan alamat tempat seperti hotel/penginapan, restoran, layanan kesehata, tempat ibadah, polisi, sentra belanja, dan lain-lain.
35 Berikut ini adalah keterangan umum dari buku Garut Swiss Van Java : 1. Penulis : Edi Dimyati, Adnan Nanda, Yhusanti Pratiwi 2. Halaman : 238 halaman 3. Ukuran buku : 13 cm x 21 cm 4. Tebal buku : ± 1,2 cm 5. Penerbit : Kompas Gramedia 6. Harga : Rp 80.000,- Buku ini menggunakan foto sebagai ilustrasi utama yang disusun dengan berbagai ukuran, mulai dari kotak kecil hingga memenuhi 2 halaman sekaligus. Gambar 3.12 Contoh layout dengan foto yang besar
36 Gambar 3.13 Contoh layout dengan foto yang kecil Buku ini bukan buku fullcolor, hanya beberapa halaman saja yang berwarna selebihnya menggunakan hitam putih. Halaman fullcolor terdapat di bagian depan buku, sedangkan untuk beberapa foto ada yang berwarna di beberapa bagian tengah buku. Foto berwarna tersebut disusun bersama dengan layout hitam putih (gambar 3.13). Gambar 3.14 Contoh layout hitam putih
37 Tipografi yang digunakan adalah huruf jenis serif untuk judul utama dan penjelasan utama, sementara untuk informasi tambahan menggunakan jenis huruf sans serif. Huruf serif merupakan huruf yang bersifat berkelas dan intelektual. Hampir semua material yang dicetak seperti buku, koran, majalah menggunakan tipe huruf serif, maka tidak mengherankan jika buku ini juga menggunakan tipe huruf yang sama. Sedangkan huruf jenis sans serif merupakan huruf yang bersifat modern, efisien, dan mudah dibaca. Huruf ini biasa dipakai untuk hal-hal yang menuntut tingkat keterbacaan tinggi seperti signage, heading, atau informasi-informasi yang menggunakan ukuran huruf kecil. Maka dari itu di dalam buku ini informasi tambahan menggunakan huruf sans serif karena hurufnya berukuran lebih kecil. Selain itu bagian informasi juga diberi tambahan kotak sebagai pembeda dari isi utama. Gambar 3.15 Ilustrasi peta wisata kota Garut
38 Buku ini juga memuat sebuah ilustrasi yang menggambarkan peta lokasi wisata yang ada di Kota Garut lengkap beserta legenda peta (gambar 3.15). Selain itu buku ini juga memeberikan sebuah pembatas buku (gambar 3.16) sebagai bagian dari satu set buku. Gambar 3.16 Pembatas buku yang masuk dalam satu set buku Dari deskripsi diatas, kelebihan dari buku ini antara lain dari semua potensi wisata dijelaskan dengan detail seprti sejarah, fasilitas, seluk beluk disekitar potensi wisata tersebut dan lain-lain. Namun disisi lain buku ini memiliki kekurangan yaitu layout buku yang tidak menentu, di halamanhalaman depan buku dan menggunakan layout fullcolor sedangkan sebagian
39 besar halaman menggunakan layout hitam putih. Beberapa foto di halaman tengah menggunakan layout fullcolor yang kemudian kembali kehitam putih. Kesimpulannya, buku ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dirumah dan menjadi referensi untuk rencana berlibur. Karena di buku ini terdapat daftar telepon penting dan peta kota, maka buku ini dapat menjadi buku bacaan referensi wisata yang bisa dibawa ketika melakukan perjalanan ke kota Garut. C. Analisa SWOT Dari hasil pengambilan data dari statistik dan wawancara narasumber dapat di ambil analisa sebagai berikut : 1. Strength a. Memiliki obyek wisata yang banyak, terutama obyek wisata alam. b. Kabupaten Karanganyar memiliki beberapa obyek wisata ang menjadi ikon Kabupaten Karanganyar. c. Infrastruktur kota yang memadai untuk menunjang kemudahan dan kenyamanan para wisatawan. d. Dinas Pariwisata dan pemerintahan telah berupaya menambahkan berbagai fasilitas dan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk promosi Kabupaten Karanganyar agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.
40 e. Arus lalu lintas yang hampir tidak pernah macet. 2. Weakness a. Obyek wisata di Kabupaten Karanganyar banyak yang tidak diketahui oleh wisatawan selain ikon wisatanya sendiri, yaitu Candi Cetho, Candi Sukuh, dan Tawangmangu. b. Kurangnya transportasi umum untuk mencapai beberapa obyek wisata, sehingga mengharuskan wisatawan menggunakan kendaraan pribadi. 3. Opportunity a. Pemerintah memberikan anjuran bahwa setiap tahun harus ada setidaknya satu buah obyek wisata baru untuk menambah jumlah wisatawan yang berkunjung. b. Karena daerah Kabupaten Karanganyar yang strategis yaitu di lereng gunung Lawu, maka banyak potensi wisata alam yang dapat dikembangkan lagi. 4. Threat a. Beberapa fasilitas obyek wisata kurang terawat, sehingga menimbulkan kesan kumuh. b. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar sebagian besar hanya mengetahui Tawangmangu sebagai pusat wisata. c. Adanya obyek wisata milik Kabupaten tetangga yang berada di daerah gunung Lawu dan dilewati jalur utama antar provinsi,
41 sehingga dapat mengalihkan minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata Karanganyar yang berada di desa.