BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Data Obyek. Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi

dokumen-dokumen yang mirip
Pariwisata Obyek Wisata Alam

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERANCANGAN BUKU PANDUAN WISATA SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

ANALISIS PERAN SOSIAL MEDIA UNTUK MEMPERKENALKAN DESTINASI PARIWISATA KABUPATEN KARANGANYAR

Revitalisasi PG. Colomadu sebagai Kawasan Agrowisata di Kecamatan Colomadu

BAB IV A. KESIMPULAN. Terjun Parang Ijo.Berdasarkan pengamatan dilapangan maka dapat mengambil

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. dilakukan oleh pihak pengelola Agrowisata Gondang Winangoen. Mengelola

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB III POTENSI KAWASAN AIR TERJUN PARANG IJO. A. Destinasi Umum Obyek Wisata Air Terjun Parang Ijo. 1. Sejarah Ditemukannya Air Terjun Parang Ijo

P E N D A H U L U A N

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 27 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG

STUDI PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KABUPATEN BLORA TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ilmu geografi pada dasarnya mempelajari tentang bumi beserta isinya serta hubungan antara keduanya.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI KAWASAN PARIWISATA, OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diterapkan nilai-nilai asli

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN DESA WISATA TANGGUL WETAN KECAMATAN TANGGUL - KABUPATEN

PERATURAN DESA NITA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA DI KECAMATAN CILIMUS. Friolintina, ¹ Lilis Sri Mulyawati, ² Ichwan Arief, ³ ABSTRAK

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA. NOMOR : 6 Tahun 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Tawangmangu merupakan daerah wisata yang berpotensi

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara agraris karena memiliki area pertanian

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB I PENDAHULUAN. kawasan wisata primadona di Bali sudah tidak terkendali lagi hingga melebihi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEWAJIBAN PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN USAHA PARIWISATA DI KABUPATEN BANYUWANGI

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

Transkripsi:

BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Data Obyek 1. Obyek dan Daya Tarik Wisata Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar dikelompokkan menjadi obyek wisata alam, budaya, pendidikan dan buatan. Obyek wisata alam di Kabupaten Karanganyar terdiri dari hutan alam, wisata alam, goa dan bumi perkemahan. Obyek wisata budaya berupa peninggalan sejarah, purbakala serta ziarah/ makam raja-raja. Obyek wisata pendidikan berupa taman pendidikan, museum. Dan terakhir obyek wisata buatan berupa taman rekreasi dan agrowisata. Obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Karanganyar tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar tetapi oleh berbagai pihak seperti Perhutani, Pemerintah Desa, yayasan dan bahkan pihak swasta. Sehingga pendapatan wisata dari obyek wisata tidak sepenuhnya masuk dalam pos pendapatan asli daerah Pemerintah Kabupaten melainkan hanya berupa sharing pendapatan dengan pihak pengelola. Berikut ini data jumlah pengunjung wisata dan pendapatan dari masing-masing obyek wisata : 20

21 a. Obyek Wisata i. Jumlah obyek wisata tahun 2014 sebanyak 45 buah yang terdiri dari obyek wisata alam 18 buah, obyek wisata budaya 18 buah, obyek wisata 2 buah dan obyek wisata buatan sebanyak 7 buah. ii. Arus kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara tahun 2014 mengalami peningkatan, dari tahun 2013 yang terdapat 1.116.629 orang dari 19 obyek wisata menjadi 1.124.657 orang dari 19 obyek wisata pada tahun 2014. Peningkatan pengunjung sebesar 8.028 orang. iii. Dari jumlah urutan kunjungan wisata tercatat bahwa jumlah kunjungan tertinggi yaitu Air Terjun Grojogan Sewu sebanyak 417.127 orang, disusul Astana Giribangun sebanyak 234.005 orang, Agrowisata Sondokoro sebanyak 217.485 orang. Sedangkan untuk angka kunjungan dibawah 100.000 tertinggi yaitu obyek wisata Air Terjun Jumog sebanyak 50.521 orang, Candi Cetho sebanyak 48.290 orang, obyek wisata New Balenkambang sebanyak 39.370 orang, dan Air Terjun Parang Ijo sebanyak 37.612 orang. b. Pendapatan Pariwisata i. Pendapatan obyek wisata/taman rekreasi tahun 2014 mencapai Rp. 680.140.251,-. Sedangkan tahun 2013

22 pendapatan yang diperoleh dari penjualan karcis masuk obyek wisata, kawasan wisata maupun usaha rekreasi dan hiburan umum mencapai Rp. 798.005.718,- sehingga pendapatan pariwisata mengalami penurunan sebesar Rp. 117.865.467,-. ii. Berdasarkan data jumlah pendapatan, tercatat jumlah pendapatan terbesar adalah gerbang TPR(Tempat Pemungutan Retribusi) kawasan Somokado (yang saat ini sudah ditutup per Agustus 2015, bersamaan dengan 6 TPR lain) sebesar Rp. 286.248.000,- kemudian obyek wisata Grojogan Sewu sebesar Rp. 99.336.628,-, obyek wisata Air Terjun Jumog sebesar Rp. 44.586.795,-, obyek wisata Candi Sukuh sebesar Rp. 44.006.575,- dan kawasan Sukuh sebesar Rp. 40.075.000,-. 2. Akomodasi Sarana pendukung utama pariwisata adalah akomodasi, untuk menampung jumlah wisatawan yang berkunjung dan menginap di Kabupaten Karanganyar, jumlah dan kualitas akomodasi yang tersedia cukup memadai. Selain itu di Kabupaten Karanganyar juga tersedia rumah makan, restoran ataupun pemancingan yang siap melayani para wisatawan. a. Hotel dan Penginapan i. Hotel Berbintang Hotel berbintang tahun 2010 tercatat sebanyak 5 hotel.

23 - Hotel Bintang 5 : 1 hotel - Hotel Bintang 2 : 1 hotel - Hotel Bintang 1 : 3 hotel ii. Hotel Melati Jumlah hotel melati yang tercatat tahun 2010 sebanyak 53 hotel. iii. Pondok Wisata Jumlah pondok wisata tahun 2010 sebanyak 9 unit, sedangkan cottage ada 2 unit. iv. Home Stay Sejalan dengan meningkatnya laju perkembangan pariwisata di Kabupaten Karanganyar, untuk meningkatkan pelayanan jasa penginapan terdapat 5 home stay di kawasan Sukuh dan Cetho. b. Rumah Makan, Restoran, dan Pemancingan Rumah makan maupun restoran merupakan salah satu fasilitas pendukung pariwisata. Di Kabupaten Karanganyar terdapat sekitar 410 rumah makan, restoran dan pemancingan yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar. 3. Kebudayaan Selain panorama yang indah, Kabupaten Karanganyar juga kaya akan budaya, seperti upacara adat. Selain itu Kabupaten Karanganyar juga

24 mempunyai seniman-seniwati yang tergabung dalam grup-grup kesenian baik seni tradisional, modern maupun religi, sanggar tari, teater maupun seni wayang. a. Upacara Adat Upacara adat di Kabupaten Karanganyar terdapat 19 jenis. b. Grup Kesenian Seni musik tradisional 138 grup, seni musik modern 76 grup, seni musik religi 40 grup, seni teater 13 grup, dan seni wayang 13 grup. c. Seni Tradisional Terdapat sekitar 20 jenis seni tradisional yang berkembang di Kabupaten Karanganyar. 4. Daftar Obyek Wisata dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Karanganyar Jenis Obyek/Usaha Rekreasi & No Hiburan Umum A. Obyek Wisata 1. Obyek Wisata Alam a. Hutan Wisata b. Wisata Alam c. Goa d. Bumi Perkemahan 2. Obyek Wisata Budaya a. Bangunan Bersejarah b. Tempat Bersejarah c. Peninggalan Purbakala 3. Obyek Wisata Edukasi a. Taman Pendidikan Jumlah Potensi 5 Lokasi 7 Lokasi 3 Lokasi 3 Lokasi 2 Lokasi 10 Lokasi 6 Lokasi 1 Lokasi Keterangan Pengelolaan Perhutani, Pemkab, dan Desa Pemkab, Desa, dan Swasta Desa/Inventarisasi Yayasan dan Pemkab Dinas Pariwisata/PTP Keraton Mangkunegaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Pemkab

25 b. Gelanggang Renang 4. Obyek Wisata Buatan a. Waduk, Dam, Bendungan b. Taman Ria c. Agrowisata 1 Lokasi 5 Lokasi 1 Lokasi 1 Lokasi Swasta, PDAM DPU PTT PG Tasikmadu B. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum 1. Pemandian Alam 2. Kolam Pemancingan 3 Lokasi 1 Lokasi Pemkab, Swasta Swasta Tabel 3.1 Potensi Wisata, Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum Kab. Karanganyar Tahun 2015 (sumber:buku statistik pariwisata dn kebudayaan Kab. Karanganyar tahun 2015) Berikut ini beberapa contoh dari obyek wisata di Kabupaten Karanganyar : a. Obyek Wisata Alam i. Hutan Grojogan Sewu Gambar 3.1 Air Terjun Grojogan Sewu (sumber foto:karanganyarkab.go.id)

26 Hutan Wisata Grojogan Sewu memiliki luas 30.000 Ha. Kawasan hutan ini banyak ditumbuhi berbagai jenis pohon hutan dan dihuni oleh sekelompok kera jinak. Beberapa fasilitas dari hutan wisata ini adalah hutan lindung, kolam renang, tempat istirahat, kios makanan, kios buah-buahan dan cinderamata, mushola dan MCK. ii. Air Terjun Jumog Gambar 3.2 Air Terjun Jumog (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Air Terjun Jumog berada di desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Penduduk desa setempat menjuluki Air Terjun Jumog sebagai Surga Yang Hilang karena keindahan alamnya. Ketinggian air terjun ini sekitar 30 meter. Beberapa fasilitas dai obyek wisata ini adalah kolam renang, warung, panggung hiburan, permainan flying fox, gazebo, dan MCK. iii. Telaga Madirda

27 Gambar 3.3 Telaga Madirda (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Telaga Madirda terdapat di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Obyek wisata ini terbilang baru dan jarang didengar oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar, karena itulah kondisi telaga ini masih sangat alami. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini adalah permainan flying fox, gazebo, dan MCK. iv. Bumi Perkemahan Sekipan Gambar 3.4 Sekipan Camp (sumber foto:kompasana.com)

28 Bumi Perkemahan Sekipan berada di desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Tempat ini menjadi lahan berkemah dan outbound bagi wisatawan pecinta alam dan wisatawan yang menyukai kegiatan di alm bebas. Fasilitas yang terdapat disini antara lain ahan perkemahan dan MCK. b. Obyek Wisata Budaya i. Candi Sukuh Gambar 3.5 Candi Sukuh (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1.186 meter diatas permukaan laut dan berjarang kurang lebih 20 km dari kota Karanganyar. Candi ini termasuk dalam kategori candi Hindu karena ditemukan beberapa arca-arca

29 hindu disekililingnya. Fasilitas yang terdapat di obyek wisata ini antara lain gazebo, aula pertemuan, MCK, dan tempat parkir. ii. Candi Cetho Gambar 3.6 Candi Cetho (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Candi Cetho berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya yaitu di lereng gunung Lawu dengan ketinggian 1.496 meter diatas permukaan laut. Candi ini juga termasuk dalam candi Hindu dan masih digunakan penduduk setempat dan peziarah beragama hindu sebagai tempat pemujaan. Fasilitas dari obyek wisata ini antara lain gazebo, aula pertemuan, tempat do a, MCK, dan tempat parkir. c. Obyek Wisata Edukasi i. Edupark

30 Gambar 3.7 Pesawat yang dimodifikasi sebagai tempat edukasi dirgantara (sumber foto:karanganyarkab.go.id) Edupark berada di Jalan Gatot Subroto, Desa Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Edupark merupakan wahana pembelajaran bagi masyarakat umum. Bentuk wahana terdiri dari dua alat tranportasi udara yaitu pesawat terbang dengan kapasitas 100 orang dan helikopter dengan kapasitas 6 orang. Wisata edukasi ini sebagai sarana pendidikan dirgantara terhadap masyarakat umum. Fasilitas yang terdapat disini adalah pesawat, helikopter, foodcourt, souvenir shop, aula pertemuan, MCK, dan tempat parkir. d. Obyek Wisata Buatan i. Agrowisata Sondokoro

31 Gambar 3.8 Mesin-mesin pengolah tebu yang sudah tidak digunakan dijadikan museum di Sondokoro (sumber foto: agrowisata-sondokoro.blogspot.co.id) Agrowisata Sondokoro merupakan tempat wisata yang dahulunya merupakan area pabrik gula Tasikmadu. Tempat wisata ini dijadikan tempat untuk mengenal lebih dekat tentang pengolahan tebu menjadi gula. Salah satu wahana yang paling diminati yaitu Spoor Tebu, yaitu kereta uap yang digunakan untuk mengangkut wisatawan mengelilingi pabrik gula. Fasilitas yang terdapat di agrowisata ini antara lain kereta uap, museum lokomotif, museum mesin giling, flying fox, kolam renang, gedung pertemuan, dan MCK. e. Rekreasi dan Hiburan Umum i. Taman New Balekambang

32 Gambar 3.9 Miniatur dunia di Taman New Balekambang (sumber foto: koleksi pribadi) Salah satu tempat wisata yang sudah dikenal masyarakat Karanganyar. Lokasinya berada di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dengan jarak sekitar 30 km dari Kota Karanganyar. Fasilitas yang dimiliki tempat ini yaitu arena outbond, arena bermain, rumah makan, tempat parkir, dan MCK. Daftar lebih lengkap dan lebih rinci mengenai setiap obyek wisata dan daftar jumlah pengunjung per tahun terdapat pada lampiran. 5. Promosi Yang Sudah Dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sudah melakukan beberapa usaha untuk mempromosikan potensi wisata Karanganyar kepada masyarakat luas. Salah satu usahanya yaitu membuat laman khusus di jejaring sosial Facebook dengan nama Karanganyar Tenteram. Laman tersebut memuat tentang obyek-obyek wisata di

33 Karanganyar melalui foto-foto yang diunggah oleh anak-anak muda. Dinas Pariwisata melihat bahwa anak-anak muda sekarang ketika berkunjung ke tempat wisata tidak akan lupa untuk berfoto ria dan berselfie dengan kamera mereka masing-masing, sehingga Dinas Pariwisata membuat suatu wadah yang dijadikan tempat untuk mengumpulkan fotofoto tersebut untuk dijadikan sarana berbagi dan sarana promosi wisata. Selain dari jejaring sosial, Dinas Pariwisata juga membuat beberapa promosi dalam bentuk media lain seperti leaflet, kalender wisata atau kalender event, buku profil dan sebagainya yang diberikan kepada tamu dinas dari luar kota atau saat pameran wisata di luar kota. Gambar 3.10 Pamflet tentang obyek wisata di Kabupaten Karanganyar B. Komparasi Saat ini Kabupaten Karanganyar belum mempunyai buku panduan mengenai obyek wisata dan berbagai macam potensi wisata lainnya seperti

34 kuliner, kerajinan, dan lain-lain. Sebagai pembanding, kota Garut yang mempunyai kemiripan dalam segi geografis yaitu terletak di lereng gunung, memiliki sebuah buku panduan wisata sendiri yang diterbitkan oleh sebuah penerbit swasta. Gambar 3.11 Cover Buku Panduan Wisata Kota Garut Buku dengan judul GARUT SWISS VAN JAVA tersebut merupakan sebuah buku panduan wisata yang mencangkup secara lengkap potensi wisata kota Garut. Buku ini mencakup obyek wisata alam, wisata kuliner, situs-situs sejarah dan tradisi, kesenian, dan kerajinan. Selain menjelaskan mengenai obyek wisata yang ada, buku ini juga memberi daftar nomor-nomor telepon dan alamat tempat seperti hotel/penginapan, restoran, layanan kesehata, tempat ibadah, polisi, sentra belanja, dan lain-lain.

35 Berikut ini adalah keterangan umum dari buku Garut Swiss Van Java : 1. Penulis : Edi Dimyati, Adnan Nanda, Yhusanti Pratiwi 2. Halaman : 238 halaman 3. Ukuran buku : 13 cm x 21 cm 4. Tebal buku : ± 1,2 cm 5. Penerbit : Kompas Gramedia 6. Harga : Rp 80.000,- Buku ini menggunakan foto sebagai ilustrasi utama yang disusun dengan berbagai ukuran, mulai dari kotak kecil hingga memenuhi 2 halaman sekaligus. Gambar 3.12 Contoh layout dengan foto yang besar

36 Gambar 3.13 Contoh layout dengan foto yang kecil Buku ini bukan buku fullcolor, hanya beberapa halaman saja yang berwarna selebihnya menggunakan hitam putih. Halaman fullcolor terdapat di bagian depan buku, sedangkan untuk beberapa foto ada yang berwarna di beberapa bagian tengah buku. Foto berwarna tersebut disusun bersama dengan layout hitam putih (gambar 3.13). Gambar 3.14 Contoh layout hitam putih

37 Tipografi yang digunakan adalah huruf jenis serif untuk judul utama dan penjelasan utama, sementara untuk informasi tambahan menggunakan jenis huruf sans serif. Huruf serif merupakan huruf yang bersifat berkelas dan intelektual. Hampir semua material yang dicetak seperti buku, koran, majalah menggunakan tipe huruf serif, maka tidak mengherankan jika buku ini juga menggunakan tipe huruf yang sama. Sedangkan huruf jenis sans serif merupakan huruf yang bersifat modern, efisien, dan mudah dibaca. Huruf ini biasa dipakai untuk hal-hal yang menuntut tingkat keterbacaan tinggi seperti signage, heading, atau informasi-informasi yang menggunakan ukuran huruf kecil. Maka dari itu di dalam buku ini informasi tambahan menggunakan huruf sans serif karena hurufnya berukuran lebih kecil. Selain itu bagian informasi juga diberi tambahan kotak sebagai pembeda dari isi utama. Gambar 3.15 Ilustrasi peta wisata kota Garut

38 Buku ini juga memuat sebuah ilustrasi yang menggambarkan peta lokasi wisata yang ada di Kota Garut lengkap beserta legenda peta (gambar 3.15). Selain itu buku ini juga memeberikan sebuah pembatas buku (gambar 3.16) sebagai bagian dari satu set buku. Gambar 3.16 Pembatas buku yang masuk dalam satu set buku Dari deskripsi diatas, kelebihan dari buku ini antara lain dari semua potensi wisata dijelaskan dengan detail seprti sejarah, fasilitas, seluk beluk disekitar potensi wisata tersebut dan lain-lain. Namun disisi lain buku ini memiliki kekurangan yaitu layout buku yang tidak menentu, di halamanhalaman depan buku dan menggunakan layout fullcolor sedangkan sebagian

39 besar halaman menggunakan layout hitam putih. Beberapa foto di halaman tengah menggunakan layout fullcolor yang kemudian kembali kehitam putih. Kesimpulannya, buku ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dirumah dan menjadi referensi untuk rencana berlibur. Karena di buku ini terdapat daftar telepon penting dan peta kota, maka buku ini dapat menjadi buku bacaan referensi wisata yang bisa dibawa ketika melakukan perjalanan ke kota Garut. C. Analisa SWOT Dari hasil pengambilan data dari statistik dan wawancara narasumber dapat di ambil analisa sebagai berikut : 1. Strength a. Memiliki obyek wisata yang banyak, terutama obyek wisata alam. b. Kabupaten Karanganyar memiliki beberapa obyek wisata ang menjadi ikon Kabupaten Karanganyar. c. Infrastruktur kota yang memadai untuk menunjang kemudahan dan kenyamanan para wisatawan. d. Dinas Pariwisata dan pemerintahan telah berupaya menambahkan berbagai fasilitas dan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk promosi Kabupaten Karanganyar agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

40 e. Arus lalu lintas yang hampir tidak pernah macet. 2. Weakness a. Obyek wisata di Kabupaten Karanganyar banyak yang tidak diketahui oleh wisatawan selain ikon wisatanya sendiri, yaitu Candi Cetho, Candi Sukuh, dan Tawangmangu. b. Kurangnya transportasi umum untuk mencapai beberapa obyek wisata, sehingga mengharuskan wisatawan menggunakan kendaraan pribadi. 3. Opportunity a. Pemerintah memberikan anjuran bahwa setiap tahun harus ada setidaknya satu buah obyek wisata baru untuk menambah jumlah wisatawan yang berkunjung. b. Karena daerah Kabupaten Karanganyar yang strategis yaitu di lereng gunung Lawu, maka banyak potensi wisata alam yang dapat dikembangkan lagi. 4. Threat a. Beberapa fasilitas obyek wisata kurang terawat, sehingga menimbulkan kesan kumuh. b. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karanganyar sebagian besar hanya mengetahui Tawangmangu sebagai pusat wisata. c. Adanya obyek wisata milik Kabupaten tetangga yang berada di daerah gunung Lawu dan dilewati jalur utama antar provinsi,

41 sehingga dapat mengalihkan minat wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata Karanganyar yang berada di desa.