KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA DISAMPAIKAN OLEH : EKO PUTRO SANDJOJO MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI PADA: TEMU SUKARELAWAN SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT (TEMU SIBAT) TINGKAT NASIONAL II Gunung Pancar, Sentul-Bogor, 18 September 2017
2
POTRET KEBENCANAAN DI INDONESIA 1. 2. Terdapat target 136 Kab / Kota sasaran RPJMN 2015 2019 Pengurangan IRBI yang berada di lokasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, Ditetapkan 35 kabupaten Prioritas Nasional dari 122 Daerah tertinggal yang memiliki INDEKS RESIKO BENCANA INDONESIA (IRBI) tinggi. Berdasarkan hasil Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2013 yang diterbitkan oleh BNPB, dari jumlah 497 kabupaten/kota, terdapat 388 kabupaten/kota dengan risiko tinggi, sedangkan 109 kabupaten/kota dengan risiko sedang Ada 12 jenis ancaman bencana di Indonesia. Lebih dari 50% bencana disebabkan kelalaian dan keserakahan manusia. Tidak ada Kab/Kota yang bebas dari ancaman bencana Lebih dari 204 juta penduduk tinggal di daerah rawan bencana
STRATEGI NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA DALAM RPJMN 2015-2019 SASARAN NASIONAL MENURUNNYA INDEKS RISIKO BENCANA PADA PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN YANG BERISIKO TINGGI ARAH KEBIJAKAN 1. Menurunkan risiko bencana 2. Meningkatkan kapasitas pemerintah, pemda dan masyarakat dalam menghadapi bencana STRATEGI Internalisasi PRB dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di Pusat dan daerah 1.Integrasi PRB dalam perencanaan nasional dan daerah; 2.Pengenalan, pengkajian dan pemantauan risiko bencana 3.Pemanfaatan kajian dan peta risiko untuk penyusunan RPJMD; 4.Integrasi kajian dan peta risiko bencana dalam penyusunan dan review RTRWP/K/K; 5.Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana di Pusat dan daerah; 6.Penyusunan rencana kontinjensi pada kabupaten/kota Penurunan tingkat kerentanan terhadap bencana 1.Mendorong dan menumbuh kembangkan budaya sadar bencana 2.Peningkatan sosialisasi dan diseminasi PRB kepada masyarakat 3.Penyediaan dan penyebarluasan informasi kebencanaan kepada masyarakat 4.Pelatihan menghadapi bencana secara berkala dan berkesinambungan 5.Meningkatkan kerjasama dengan berbagai stakeholder 6.Peningkatan kualitas hidup masyarakat daerah pasca bencana 7.Pemeliharaan dan penataan lingkungan di daerah rawan bencana alam 8.Membangun dan menumbuhkan kearifan lokal dalam membangun dan mitigasi bencana Peningkatan kapasitas pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana 1.Penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur 2.Penyediaan sistem peringatan dini bencana 3.Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dan pendidikan 4.simulasi dan gladi kesiapsiagaan menghadapi bencana secara berkala dan berkesinambungan 5.Penyediaan infrastruktur mitigasi dan kesiapsiagaan 6.Pengembangan Desa Tangguh Bencana 7.Peningkatan kapasitas manajemen dan pendistribusian logistik kebencanaan
RANCANGAN PROGRAM PRIORITAS: PENCEGAHAN DAN PENANGGULAN BENCANA: PROGRAM PRIORITAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Kegiatan Prioritas Pemberdayaan Masyarakat Proyek Prioritas Pembentukan Masyarakat Tangguh Bencana pada daerah risiko bencana tinggi Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Penguatan Kapasitas SDM Penanggulangan Bencana Sarana dan Prasarana Kebencanaan Proyek Prioritas Proyek Prioritas Sosialisasi dan Simulasi Bencana Penyediaan Sistem Peringatan dini Pembentukan dan pelatihan SDM Penanggulangan Bencana Pembangunan pusat logistik kebencanaan Pembangunan infrastruktur mitigasi bencana Pemulihan pelayanan dasar di daerah pascabencana Proyek Prioritas Pengembangan teknologi kebencanaan Pelayanan Dasar Kebencanaan Penyediaan layanan data dan informasi bencana Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Pengembangan Ekonomi di Daerah Pascabencana Pengelolaan SDA dan LH Berkelanjutan Penguatan Kelembagan dan Regulasi Proyek Prioritas Proyek Prioritas Pemulihan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah pascabencana Penataan ruang kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kapasitas kawasan Rehabilitasi pesisir Penyusunan kajian dan peta risiko Proyek Prioritas Pencegahan dan Penanggulangan Karhutlan Rehabilitasi DAS Penguatan koordinasi penanggulangan bencana Harmonisasi kebijakan dan regulasi penanggulangan bencana 5
PEMBANGUNAN DESA DAN PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
ROAD MAP DANA DESA 3. Permendesa no 22 tahun 2016 telah mendorong pemanfaatan dana desa untuk pembangunan desa berbasis pengurangan risiko bencana (pasal 5 huruf d). 1. 2. 3. 4. Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam; Penanganan bencana alam; Penanganan kejadian luar biasa lainnya; dan Pelestarian lingkungan hidup. 1. Besarnya pemanfaatan jumlah Dana Desa yang diterima oleh Desa dari tahun ke tahun harus mampu membawa dampak signifikan dalam upaya mewujudkan pemerataan pembangunan; 2. Diperlukan upaya refocusing pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung produktivitas Desa, melalui: Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), BUM Desa, Pembangunan Embung, dan Pembangunan Sarana Olahraga Desa.
PELAKSANAAN BIDANG PEMBINAAN DAN PERMBERDAYAAN MASYARAKAT PERLU DIDORONG UNTUK MENGAKOMODIR DUKUNGAN KESIAPSIAGAAN DAN PENANGANAN BENCANA (PERMENDESA NO. 22 TAHUN 2016 PASAL 7 HURUF F DAN G)
DAMPAK DANA DESA 2015 DAN 2016 DANA DESA 74.093 DESA Rp 20,7 T Alokasi Dana Desa Kontribusi Dana Desa Tambahan GDP 0,39% 0,019% Pertumbuhan Ekonomi Penyerapan 1.154.035 Tenaga Kerja (orang) Infrastruktur (Sementara) 29.609 Penyerapan (orang) Tenaga Kerja 2015 Alokasi Dana Desa Alokasi Dana Desa 85,77% Infrastruktur 4,47% Pemberdayaan 9,76% Pemerintahan dan Pembinaan Kemasyarakatan 2016 Rp 46,98 T Alokasi Dana Desa Alokasi Dana Desa 81,14% Infrastruktur 9,05% Ekonomi, dll. 9,82% Kebutuhan Dasar, Pemerintahan dll. 74.754 DESA Alokasi Dana Desa Kontribusi Dana Desa 0,82% Tambahan GDP 0,041% Pertumbuhan Ekonomi 2.477.800 (orang) 136.054 (orang) (Pemberdayaan) 0,17% Penurunan Kemiskinan 0,385 Penyerapan Tenaga Kerja Infrastruktur (Sementara) Penyerapan Tenaga Kerja (Pemberdayaan) Penurunan Kemiskinan
KONTRIBUSI KEMENDES, PDT DAN TRANSMIGRASI DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB) : KEGIATAN DAN DAMPAKNYA
BENTUK KEGIATAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA YANG SUDAH DILAKUKAN 2015-2017 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEBENCANAAN 1. Pembangunan bronjong / TALUD 45 kabupaten; 2. Pembangunan Sarana Air Bersih di 35 kabupaten ; 3. Early Warning System 12 unit di 12 kabupaten; PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DAN KELEMBAGAAN 1. 2. 3. 4. 5. Kader siaga bencana (150 Kader), Jurnalistik penanganan daerah rawan bencana (100 Kader), Bimtek kajian kerusakan dan kerugian (250 Kader), Bimtek kajian risiko bencana berbasis komunitas (150 kader), Bimtek kajian kebutuhan pasca bencana (250 kader) KERJASAMA PENGURANGAN RISIKO DAN PENANGANAN BENCANA BNPB dan PMK : 1. 2. 3. 4. PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAH DAN MASYARAKAT PENGAMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN INTEGRASI PENGURANGAN RISIKO BENCANA KOORDINASI PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA
MANFAAT KEGIATAN PENANGANAN DAERAH / DESA RAWAN BENCANA Menko PMK, Kemendagri, BNPB, Kemensos, Kemenkes, Kemen PUPERA, KLHK, PMI, MPBI, UGM: 1. Mencegah/mengurangi terjadinya bencana kerusakan rumah penduduk; MANFAAT KEGIATAN BRONJONG KERJASAMA 2. Rasa aman jika suatu saat hujan besar turun kembali karena sudah terpasangnya bronjong disekitar larinya arus air; Pemanfaatan air sungai untuk keperluan sehari-hari, sehingga membuat masyarakat sekitar lebih aman; 3. PEMBANGUNA SARANA N 2. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Pusat, Daerah & Masyarakat; PELATIHAN KEBENCANAAN AIR BERSIH 1. Peringatan Dini 1. Sinergi dan integrasi kegiatan penanganan bencana; 2. Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana di Garut, Ponorogo, Sinabung, Aceh EARLY WARNING SYSTEM Evakuasi lebih cepat 1. Bertambahnya kader siaga bencana 2. 3. Penanganan bencana lebih cepat; Peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tertinggal dalam penanggulangan bencana
BANTUAN PEMBANGUNAN TALUD DAN BRONJONG TAHUN 2016 KAB. KONAWE KAB. BOMBANA KAB. PASAMAN BARAT
BANTUAN PEMBANGUNAN TALUD DAN BRONJONG TAHUN 2016 KAB. LAMPUNG BARAT
BANTUAN PEMBANGUNAN BRONJONG DAN TALUD TAHUN 2016 KAB. MUNA BARAT KAB. FAK FAK
BANTUAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH TAHUN 2016 KAB. HALMAHERA SELATAN
BANTUAN PEMBANGUNAN EARLY WARNING SYSTEM BANJIR DAN LAHAR DINGIN KAB. TOLI TOLI KAB. KARO
BIMTEK KADER SIAGA BENCANA
BIMTEK PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN (DAMAGE AND LOSS ASSESSMENT / DaLA) D.I YOGYAKARTA
BIMTEK PENGKAJIAN KEBUTUHAN PASCA BENCANA (JITUPASNA) D.I YOGYAKARTA
KOORDINASI REKOMENDASI SINERGITAS PROGRAM K/L DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS DAERAH RAWAN BENCANA
DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG KAB. GARUT
DAMPAK BENCANA BANJIR BANDANG KAB. GARUT
TIM DIREKTORAT PDRB BERKOORDINASI DENGAN BPBD KAB. GARUT
TIM DIREKTORAT PDRB BERKOORDINASI DENGAN BPBD KAB. PONOROGO
PENGKAJIAN RISIKO BENCANA PARTISIPATIF
PROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI DAERAH/DESA 2018 2019 Mendukung dan memperkuat Program Daerah Tangguh Bencana (DTB); Memperkuat institusi, lembaga dan forum-forum pengurangan risiko bencana di daerah/desa; Mengintensifkan pelatihan-pelatihan kebencanaan di daerah/desa; Memfasilitasi penguatan kebijakan kebencanaan di dearah/desa Membangun insfraktur Kebencanaan di daerah/desa; Memfasilitasi program penguatan ekonomi produktif di daerah/desa rawan bencana
PENUTUP Penggunaan dana desa dapat dimanfaatkan dalam pengurangan risiko bencana berdasarkan kesepakatan dan kebutuhan desa. Pendamping desa turut melakukan sosialisasi penggunaaan dana desa terhadap pembangunan yang berbasis pengurangan risiko bencana; Pembangunan Daerah Tangguh Bencana (DTB) merupakan salah satu program unggulan dalam pengurangan risiko bencana; Fasilitasi infrastruktur kebencanaan di daerah/desa seperti Pembangunan bronjong/talud, early warning system (EWS), dan penanaman mangrove /mengatasi abrasi pantai; Penguatan dan pengembangan kapasitas (pelatihan) kebencanaan di daerah/desa; Sinergi dan integrasi dalam Pengembangan program pengurangan risiko bencana dilakukan dengan K/L, Pemda, PMI, perguruan tinggi, swasta, penggiat dan relawan kebencanaan serta lembaga internasional.
TERIMA KASIH