PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

BAB II LANDASAN TEORI

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pengolahan citra. Materi 3

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

BAB II TI JAUA PUSTAKA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH WAJAH DALAM SEBUAH CITRA DIGITAL BERDASARKAN SEGMENTASI WARNA KULIT

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS KERAMIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE LOG DAN PREWITT

BAB II LANDASAN TEORI

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dilakukan oleh para peneliti, berbagai metode baik ekstraksi fitur maupun metode

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Model Citra (bag. 2)

Implementasi Reduksi Noise Citra Berwarna dengan Metode Filter Median dan Filter Rata-rata

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

IDENTIFIKASI SEL DARAH BERBENTUK SABIT PADA CITRA SEL DARAH PENDERITA ANEMIA

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Muhammad Zidny Naf an, Lc., S.Kom., M.Kom. Genap 2015/2016

PERBANDINGAN METODE PENDETEKSI TEPI STUDI KASUS : CITRA USG JANIN

MKB3383 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Pemrosesan Citra Biner

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK RANCANGAN. Berikut adalah analisis masalah dan kebutuhan dalam perancangan aplikasi

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing)

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

SAMPLING DAN KUANTISASI

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE EARTH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GOGRAFIS MENGGUNAKAN METODE IMAGE ENHANCEMENT

Pengolahan Citra Berwarna

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

SEGMENTASI CITRA TELUR AYAM BERDASARKAN PERBEDAAN RUANG WARNA RGB DAN LAB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE OTSU THRESHOLDING UNTUK SEGMENTASI CITRA DAUN

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

Histogram Warna Pada Image

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

Transkripsi:

Jurnal Dinamika, April 2017, halaman 18-29 P-ISSN: 2087-889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.1 PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 STMIK STIKOM Bali 1 wirahadi@stikom-bali.ac.id ABSTRAK Malaria merupakan salah satu penyebab kematian terbesar yang disebabkan oleh parasite plasmodium sp. Deteksi parasite malaria dapat dilakukan dengan bantuan teknologi pada bidang medis. Penerapan metode image processing pada data medis sel darah tipis memungkinkan untuk memunculkan informasi mengenai parasite malaria. Kesalahaan dalam penggunaan Segmentasi akan berpengaruh pada ekstraksi fitur yang nantinya akna berdampak pada kesalahan dalam identifikasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan segmentasi single kanal dan multi kanal. Singel kanal menggunakan kanal S pada ruang warna HSV sedangkan pada multi kanal akan menggunakan 2 buah kanal pada ruang warna yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan secara visual, metode segmentasi pada citra multikanal mampu menghasilkan ekstraksi fitur parasite malaria lebih baik dibandingkan dengan ekstraksi pada single kanal. Kata kunci : malaria, segmentasi, ruang warna PENDAHULUAN Malaria merupakan salah satu penyebab kematian terbesar yang disebabkan oleh parasite plasmodium sp. Berdasarkan jurnal, terdapat 4 tipe parasite penyebab malaria, yaitu 1) Plasmodium falciparum (P.falciparum), 2) Plasmodium vivax (P.vivax), 3) Plasmodium ovale (P.ovale), dan 4) Plasmodium malariae (P.malariae). Plasmodium vivax (P.vivax) merupakan jenis parasite maliara dengan tingkat infeksi mencapai 43% pada manusia. Deteksi parasite malaria dapat dilakukan dengan bantuan teknologi pada bidang medis. Penerapan metode image processing pada data medis sel darah tipis memungkinkan untuk memunculkan informasi mengenai parasite malaria. Dalam memunculkan informasi sel yang terinfeksi malaria dilakukan dalam beberapa tahapan. Adapun tahapanya adalah akuisisi data, segmentasi, dan ekstraksi fitur. Segmentasi merupakan salah satu 18

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. tahapan yang sangat penting dalam memunculkan informasi sel penyakit malaria. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agus dalam makalah Perbandingan Metode Segemntasi Kanal Ruang Warna Untuk Memunculkan Fitur Plasmodium Vivax Pada Thin Blood Films ( Putra, 2016) dilakukan penelitian mengenai perbandingan segmentasi antar kanal dalam mendeteksi parasite Plasmodium sp. Tujuan dari penelitian ini menghasilkan kanal warna yang optimal dalam mendetksi sel parasite Plasmodium sp. Metode segmentasi dengan menggunakan satu kanal memiliki kelemahan dimana metode ini memiliki noise serta akurasi yang tidak optimal ketika sel parasite memiliki kontras yang rendah. Kelemahan ini berdampak pada kesalahan segmentasi yang berdampak pada kesalahan dalam ekstraksi fitur sel parasite Plasmodium sp. Untuk dapat meningkatkan akurasi dan memperbaiki kesalahan ekstraksi fitur yang diakibatkan oleh kelemahan segmentasi dengan satu kanal warna makan dilakukan penelitian yang berjudul Metode Segmentasi Multi Kanal Untuk memunculkan fitur sel parasite Plasmodium sp. Segmentasi multi kanal merupakan salah satu metode segmentasi yang menggunakan lebih dari satu kanal warna untuk memunculkan fitur. Dengan menggunakan metode segmentasi multi kanal diharapkan dapat meningkatkan akurasi dalam memunculkan sel parasite Plasmodium sp. TINJAUAN PUSTAKA Ruang Warna Ruang warna merupakan model matematis yang menjelaskan mengenai warna yang direpresentasikan ke dalam model angka. Warna merupakan hasil presepsi dari cahaya dalam spectrum wilayah tampak dan memiliki panjang gelombang 400b nm sampai dengan 700nm (Gonzales dan Woods, 1992). Terdapat berbagai macam ruang warna, dimana masingmasing ruang warna memiliki rentang nilai yang berbeda-beda. Ruang warna sering digunakan sebagai acuan dalam analisis citra. 1. RGB color space 19

I Made Agus Wirahadi Putra dan I Made Satria Wibawa (2017) RGB merupakan salah satu ruang warna yang umum digunakan. Ruang warna RGB didasarkan pada konsep dimana warna merupakan hasil kombinasi atau penambahan kuat cahaya primer yaitu read, green dan blue. Sebagian besar spectrum yang terlihat oleh mata manusia dapat direpresentasikan dengan mengkombinasikan antara warna merah, hijau dan biru (RGB) dalam perbandingan intensitas beragam. Namun tidak semua warna yang dapat dilihat oleh mata dapat direpresentasikan oleh ketiga warna dasar ini. Ruang warna RGB memiliki rentang nilai yaitu dari nilai minimum 0 sampai dengan nilai maksimum 255 untuk setiap masing-masing kanal ruang warna. Nilai 0 mengidentifikasikan intensitas gelap dan 255 mengidentifikasikan intensitas terang. Kombinasi antar kanal akan menghasilkan 16.777.216 jenis warna. Gambar 1 meruapak RGB color space. Gambar 1. RGB Color Space Jika sebuah warna dan B. Gambar 2 menunjukkan direpresentasikan pada ruang tiga dimensi, maka garis koordinat x, y, warna RGB dalam ruang dimensi tiga. dan z akan diganti dengan R, G, 20

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. Gambar 2. Skema Ruang Warna RGB dalam Ruang 3 Dimensi [3] Berdasarkan skema pada Gambar 2 warna merah akan nampak apabila kanal merah memiliki nilai sedangkan kanal hijau dan kanal biru bernilai 0. Apabila kanal biru dan kanal merah memiliki nilai maka akan memunculkan nilai magenta. 2. HSV color space Ruang warna HSV merupakan ruang warna yang tersusun atas tiga komponen (kanal) yaitu Hue, Saturation, dan Value. Hue berkaitan dengan kemurnian atau corak warna, misalnya warna biru, warna hijau, warna kuning, dan warna yang lain. Untuk saturation berkaitan dengan kejenuhan warna, misalnya dari biru paling muda hingga biru paling tua, kuning paling muda hingga kuning paling tua. Sementara untuk value menyatakan tingkat kecerahan dari warna tersebut, dari putih atau cerah hingga hitam atau gelap dengan gradasi sesuai warna antara kombinasi hue dan saturation. Gambar 4 merupakan ruang warna HSV. Gambar 4. Ruang warna HSV 21

I Made Agus Wirahadi Putra dan I Made Satria Wibawa (2017) Ruang warna HSV merupakan ruang warna yang diturunkan dari ruang warna RGB. Untuk memperoleh ruang warna HSV maka dilakukan proses koversi dari ruang warna RGB dengan menggunakan rumus sebagai berikut. variabel ditentukan untuk membedakan beberapa kelompok yang muncul secara alami. Analisis ini akan memaksimumkan variabel tersebut sehingga dapat memisahkan objek dengan latarnya (Putra, 2010). Prinsip kerja Otsu pertama kali akan menentukan probabilitas nilai intensitas i dalam histogram yang dihitung melalui persamaan berikut berikut (Kadir, 2013). Outsu Segmetation Segmentasi merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi-informasi tertentu. Proses segmentasi bertujuan untuk memisahkan atau mengelompokan objek tertentu dari latar atau objek lainya. Sehingga dengan memisahkan informasi utama dengan latar akan memperjelas objek yang dicari. Outsu merupakan salah satu metode segmentasi yang umum digunakan untuk menentukan nilai ambang batas. Otsu menggunakan pendekatan analisis diskriminan yaitu suatu dengan n i = jumlah piksel berintensitas i N = jumlah semua piksel citra. Median Filtering Noise atau gangguan acak pada citra umumnya memiliki ukuran yang relatif kecil. Noise tetap dapat mengakibatkan kesalahan dalam analisis citra, sehingga perlu adanya merupakan bagian upaya peningkatan kualitas citra. Penapisan seluas citra dapat digunakan dalam mengurangi atau menghilangkan noise (Munir). 22

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. Penapisan dilakukan dengan Tapis median menghitung nilai mengitung nilai piksel baru piksel baru, yaitu nilai tengah (median) berdasarkan nilai piksel tetangga. di dalam kernel. Nilai tengah dari Perhitungan nilai piksel baru piksel di dalam kernel tergantung pada didasarkan pada kombinasi pikselpiksel ukuran kernel. Untuk ukuran kernel m tetangga ataupun dapat baris dan n kolom maka banyaknya diperoleh dengan mengambil nilai piksel tetangga (Putra, 2010). Terdapat piksel dalam kernel adalah (m x n), m serta n adalah bilangan ganjil, karena berbagai macam metode dalam posisi tengahnya untuk nilai baru yang menghilangkan noise seperti diperoleh, yaitu posisi (m x n + 1)/2. penerapan Sobel filter (Goodman, 2007), Prewitt filter (Caselles, 1997), dan lain sebagainya. Median filter Semua nilai piksel bertetangga harus diurutkan besaranya dan diambil posisi tengah. merupakan salah satu metode dalam mengurangi atau menghilangkan noise. Secara matematis, tapis median dapat dinyatakan sebagai berikut. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam 3 fase. Fase pertama dilakukan proses akuisisi data dari data mentah menjadi data digital (citra digital). Fase kedua merupakan tahapan proses perbaikan kualitas data citra. Sedangkan fase 3 meraupakan tahapan ekstraksi fitur sehingga memunculkan ciri sel parasite. Gambar 5 menunjukan alur penelitian 23

I Made Agus Wirahadi Putra dan I Made Satria Wibawa (2017) Fase 1 Start Fase 3 Pemecahan Kanal Akuisis data Fase 2 ROI Kanal Ruang Warna R,G,B Kanal Ruang Warna H,S,V Peregangan Kontras Citra dengan Kanal R,S Penghilangan Derau Segmentasi metode Outsu Pengujian Hasil End Gambar 5. Alur penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN dengan mahsiswa jurusan Teknik Fase 1 Elektro UGM dan Laboratorium Pengambilan data citra sel Parasitologi, Fakultas Kedokteranparasit malaria pada thin blood films UGM. Gambar 5.1 merupakan sampel dalam penelitian ini bekerjasama data citra sel parasite malaria Gambar 5.1 Akuisisi thin blood films 24

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. Fase 2 Prapengolahan merupakan tahapan peningkatan kualitas citra. Pada tahapan ini citra mengalami proses ROI, filtering dan peregangan kontras warna. Gambar 5.2 menunjukan alur pada fase 2. Citra Inputan ROI Filtering Peregangan Kontras Citra output a. ROI Region of Interest (ROI) merupakan teknik pengkodeaan untuk memunculkan atau mempersempit cakupan area yang akan di teliti. Citra sel parasit hasil pemindaian memiliki Gamabar 5.2. Alur Fase 2 cakupan area yang luas. Dalam citra tersebut terdapat bagian objek pengganggu sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dan penurunan akurasi. Gambar 5.3 merupakan hasil proses ROI. Gambar 5.3 ROI b. Filtering Metode median filter adalah satu teknik filtering yang bekerja dengan cara menggantikan intensitas suatu pixel dengan rata-rata nilai pixel dari pixel-pixel tetangganya. Penerapan median filtering didasarkan atas banyaknya nois dengan tipe salt and pepper ketika proses akuisisi citra sampel. Gambar 5.4 merupakan citra 25

I Made Agus Wirahadi Putra dan I Made Satria Wibawa (2017) parasite malaria yang sudah mengalami proses median filtering. Gambar 5.4 Median Filtering c. Peregangan Kontras Peregangan kontras bertujuan untuk meningkatkan kontras antara objek dan benda di sekitarnya. Tujuan dari peregangan ini adalah meningkatkan fitur warna objek sehingga objek menjadi mudah dikenali. Gambar 5.5. merupakan hasil peregangan kontras citra yang telah di filtering Gambar 5.5 Citra sel parasite malaria yang sudah mengalami proses peregangan kontras. Fase 3 Fase 3 merupakan fase utama dalam penelitian. Dalam fase ini citra mengalami proses pemecahan kanal warna, penggabungan kanal warna ruang yang berbeda, serta proses segmentasi menggunakan metode outsu. Gambar 5.6 merupakan alur penelitian fase 3. 26

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. Gambar 5.6. Gambar alur penelitian fase 3 ruang warna HSV, dibentuk citra yang a. Kanal Ruang Warna hanya diwakilkan oleh satu kanal Pada tahap ini ruang warna ruang warna. Gambar 5.7 merupakan citra yang sebelumnya RGB dirubah citra dengan 1 kanal ruang warna. menjadi HSV. Setelah mendapatkan b. Segmentasi Gambar 5.7 Citra dengan 1 kanal ruang warna. background. Metode yang digunakan Segmentasi merupakan tahapan pemisahan antara objek dan adalah otsu segmentation. Data inputan merupakan hasil 27

I Made Agus Wirahadi Putra dan I Made Satria Wibawa (2017) penggabungan citra kanal R pada RGB dank kanal S pada ruang warna HSV. Gambar 5.8 menunjukan hasil segmentasi citra dimana daerah gelap merupakan background sedangkan daerah terang merupakan objek. Gambar 5.10 menujukan perbandingan overlay hasil segmentasi dengan citra sel parasite malaria. Gambar 5.9. Citra Segmentasi Gambar 5.10 Sel parasite malaria. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakan kombinasi antara kanal S pada ruang warna HSV dan R pada ruang warna RGB memberikan hasil yang optimal dalam memunculkan fitur parasite. DAFTAR PUSTAKA Putra, M. 2016. Perbandingan Metode Segemntasi Kanal Ruang Warna Untuk Memunculkan Fitur Plasmodium Vivax Pada Thin Blood Films 28

Penerapan Segmentasi Multi Kanal dalam Mendeteksi Sel Parasit Plasmodium Sp. Gonzales and Woods. 1992. Digital Image Processing, 1st ed, Addison-Wesley,. Hunter Lab Color Scale, Vol.8 No.9, Hunter Lab Putra, D. 2010. Pengolahan Citra Digital, 1st ed. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kadir, A. 2013. Dasar Pengolahan Citra dengan Delphi, 1st ed. Yogyakarta: Penerbit Andi. Munir, R.. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Bandung: Penerbit Informatika Goodman J. W. 2007. Speckle Phenomena in and Applications, Englewood, CO: Company. V. Caselles, R. Kimmel, and G. Sapiro. 1997. G contours, Int. J.Comput. Vis., vol. 22, no Feb. 29