I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

TOKOH WANITA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA DAN IMPLIKASI PEMBELAJARANNYA Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 1. Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting untuk menuangkan ide pokok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang yang dijalani pengarang. Faktor sosio-budaya, ideologi dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. dituliskan, seperti menceritakan cerita yang bersifat imajinasi, dongeng, dan cerita

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

Skripsi. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

II. LANDASAN TEORI. dimensi kehidupan. Salah satu hasil karya sastra adalah novel. Novel adalah salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyimak (listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3)

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan, gambaran atau refleksi kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA

I. PENDAHULUAN. Karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal di dalam dunia kesastraan. Karya

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciptaan sosial yang menampilkan gambaran kehidupan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2015 PENOKOHAN PADA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah objek kajian yang menarik dan tidak akan ada habisnya.

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Karya sastra adalah gambaran kehidupan manusia yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan dimanfaatkan oleh pembacanya. Karya sastra merupakan suatu bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara yang khas dengan memberikan kebebasan kepada pengarang untuk menuangkan kreativitas imajinasinya. Hal ini menyebabkan karya sastra menjadi kompleks sehingga memiliki berbagai kemungkinan penafsiran dalam memahami karya sastra tersebut. Berawal dari inilah kemudian muncul berbagai teori untuk mengkaji karya sastra, termasuk karya sastra novel. Novel diciptakan oleh sastrawan dengan maksud untuk mengajak pembaca memahami isi cerita lewat gambaran-gambaran realita kehidupan melalui alur yang terkandung dalam novel tersebut. Dalam sebuah novel terdapat unsur-unsur pembangun teks seperti tokoh, alur, dan latar. Unsur-unsur tersebut merupakan struktur yang dibentuk untuk keutuhan cerita. Keseluruhan unsur yang membangun pembentukan karya sastra itu ialah unsur yang terkandung dalam karya sastra itu sendiri. Analisis struktural dilakukan untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan unsur apa saja yang ada dalam sebuah karya sastra. Untuk memahami makna dari karya sastra, harus

2 dikaji berdasarkan strukturnya sendiri, lepas dari latar belakangan sejarah, lepas dari diri dan niat penulis, dan lepas pula dari efeknya pada pembaca (Jabrohim, 2012: 69). Novel yang menjadi objek penelitian skripsi ini adalah novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang diterbitkan tahun 2011. Novel ini menceritakan tentang perjuangan tokoh-tokoh wanita Islam yang mencari jati diri dan kebenaran mengenai agama Islam ditengah keterbatasan dan minoritas masyarakat Eropa. Tokoh-tokoh tersebut digambarkan oleh Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra sebagai wanitayang tangguh dan berani dalam mengkaji seluk beluk agama Islam di Eropa. Wanita sudah sejak lama menjadi pusat perhatian para pengarang. Bahkan tradisi penulisan novel di dalam dunia sastra Indonesia diawali dengan tokoh wanita melalui novel azab dan sengsara karya Merari Siregar. Novel tersebut disusul oleh sebuah novel yang judulnya berupa nama wanitayaitu Sitti Nurbaya oleh Marah Rusli. Dari penjelasan tersebut terbukti bahwa kehidupan tokoh wanita merupakan aspek yang sangat penting dan menarik untuk dikaji. Selanjutnya, ada kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk peminatan Bahasa dan Sastra SMA/MA. Materi mengenai tokoh secara jelas tertuang dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai berikut:

3 Satuan Pendidikan Kelas : Sekolah Menengah Atas (SMA) : X (Sepuluh) Kompetensi Inti (KI) : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetesi Dasar (KD) : 3.7 Mengidentifikasi tema, amanat, tokoh,alur, latar, sudut pandang, amanat, dan tema cerita hikayat yang disampaikan secara langsung/ melalui rekaman Indikator : 3.7.1 Siswa mampu memahami penggalan cerita novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.

4 3.7.2 Siswa mampu mengidentifikasi tokoh wanita yang terdapat dalam cuplikan novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Tujuan Pembelajaran : Setelah disajikan penggalan cerita novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, siswa mampu mengidentifikasi tokoh yang terdapat dalam cuplikan novel tersebut. Oleh sebab itu, dengan mengetahui tokoh dalam novel, siswa dapat mengidentifikasi tokoh wanita dan mampu menyampaikannya secara langsung atau melalui rekaman. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa perlu untuk meneliti tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Sebelumnya sudah ada peneliti yang melakukan penelitian serupa, yaitu 1) Alfian Rokhmansyah pada Tahun 2009 dari Universitas Negeri Semarang dengan judul skripsi Tokoh Utama Wanita dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane dari Persfektif Feminisme. Penelitian tersebut memfokuskan pada tokoh utama wanita saja, sedangkan peneliti memfokuskan pada semua tokoh wanita dalam sebuah novel. Objek yang menjadi penelitian pun berbeda penelitian tersebut menggunakan Novel Belenggu Karya Armijn Pane, sedangkan peneliti menggunakan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais

5 dan Rangga Almahendra. Peneliti mengimplikasikan penelitian ke dalam pembelajaran siswa SMA dengan menggunakan kurikulum 2013, sedangkan penelitian tersebut tidak mengimplikasikan penelitian dalam pembelajaran. 2) Wahyudi pada Tahun 2009 dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama dengan Teori Firo pada Novel Mimpi dan Badai Karya Bonari Nabonenar. Penelitian tersebut memfokuskan pada tokoh utama saja sedangkan peneliti memfokuskan pada semua tokoh wanita (tokoh utama dan bawahan) dalam sebuah novel. Objek yang menjadi penelitian pun berbeda penelitian tersebut menggunakan Novel Mimpi dan Badai Karya Bonari Nabonenar, sedangkan peneliti menggunakan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Teori yang digunakan peneliti menggunakan pendekatan feminisme, sedangkan pada penelitian tersebut menggunakan teori firo. Peneliti mengimplikasikan penelitian ke dalam pembelajaran siswa SMA dengan menggunakan kurikulum 2013, sedangkan penelitian tersebut tidak mengimplikasikan penelitian dalam pembelajaran. 3) Aileen Yessica Putisari pada Tahun 2010 dari Universitas Sebelas Maret dengan judul skripsi Peran dan Kedudukan Tokoh Perempuan dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian tersebut memfokuskan pada peran dan kedudukan perempuan dalam novel secara sosiologi, sedangkan peneliti memfokuskan pada tokoh wanita sebagai unsur intrinsik novel. Objek yang menjadi penelitian pun berbeda penelitian tersebut menggunakan Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu, sedangkan peneliti menggunakan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Peneliti mengimplikasikan penelitian ke dalam pembelajaran siswa SMA dengan

6 menggunakan kurikulum 2013, sedangkan penelitian tersebut hanya mengkaji nilai-nilai edukatif yang terdapat dalam novel tersebut. 4) Susi Rosiana Dewi pada Tahun 2011 dari Universitas Indonesia dengan judul skripsi Tokoh dan Penokohan Alif dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi. Penelitian tersebut memfokuskan pada tokoh dan penokohan tokoh utama saja yang bernama Alif sedangkan peneliti memfokuskan pada tokoh dan penokohan semua tokoh wanita dalam novel. Objek yang menjadi penelitian pun berbeda penelitian tersebut menggunakan Novel Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi, sedangkan peneliti menggunakan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Peneliti mengimplikasikan penelitian ke dalam pembelajaran siswa SMA dengan menggunakan kurikulum 2013, sedangkan penelitian tersebut tidak mengimplikasikan penelitian dalam pembelajaran. 5) Rusmawani pada Tahun 2012 dari Universitas Sumatera Utara dengan judul skripsi Analisis Tokoh Utama pada Novel Pearl Of China Karya Anchee Min Berdasarkan Pendekatan Struktual. Penelitian tersebut memfokuskan pada tokoh utama saja sedangkan peneliti memfokuskan pada semua tokoh wanita (tokoh utama dan bawahan) dalam sebuah novel. Objek yang menjadi penelitian pun berbeda penelitian tersebut menggunakan Novel Pearl Of China Karya Anchee Min, sedangkan peneliti menggunakan Novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Teori yang digunakan peneliti menggunakan pendekatan struktural dan feminisme, sedangkan pada penelitian tersebut hanya menggunakan pendekatan struktural. Peneliti mengimplikasikan penelitian ke dalam pembelajaran siswa SMA dengan menggunakan kurikulum

7 2013, sedangkan penelitian tersebut tidak mengimplikasikan penelitian dalam pembelajaran. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. Bagaimanakah tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA)? Adapun rincian masalah tersebut sebagai berikut. 1. Bagaimanakah tokoh wanita dan penokohannya dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra? 2. Bagaimanakah analisis feminisme tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra? 3. Bagaimanakah implikasi tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra untuk menunjanng pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan tokoh wanita dan penokohannya dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.

8 2. Mendeskripsikan analisis feminisme tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. 3. Mengimplikasikan tokoh wanita dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra untuk menunjanng pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Kedua manfaat tersebut sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat (1) memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa dalam kajian unsur intrinsik novel khususnya dalam bidang tokoh wanita dan penokohannya, serta (2) menambah referensi penelitian khususnya tentang tokoh wanita dan penokohannya sehingga penelitian ini dapat memberikan sumbangan sebagai bahan pemikiran bagi para peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat (a) memberikan gambaran, wawasan, dan pengetahuan bagi pembaca tentang sudut pandang pencerita, (b) memberikan informasi bagi pembaca tentang sudut pandang pencerita dalam novel, (c) memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bahasa dan sastra dalam hal pemilihan bahan ajar, dan (d) membantu guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk mencari alternatif bahan pembelajaran sastra, khususnya di tingkat SMA.

9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah tokoh wanita (tokoh utama dan tokoh bawahan, tokoh statis dan tokoh berkembang) dan penokohannya serta analisis feminisme tokoh wanita (sebagai istri, sebagai ibu, sebagai anak, sebagai wanita karir) dalam novel 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA.