BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 0030 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian ESDM, dimana pada Pasal 459 disebutkan bahwa: Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawasan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. 2.1. Tugas dan Fungsi Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian.Dalam melaksanakan tugasnya, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan rumusan kebijakan pengawasan; b. pelaksanaan pengawasan kinerja, keuangan, dan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri; c. pelaksanaan urusan administrasi Inspektorat Jenderal. d. penyusunan laporan hasil pengawasan. 2.2. Susunan Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM, terdiri dari: a. Sekretariat Inspektorat Jenderal; 6
7 b. Inspektorat I; c. Inspektorat II; d. Inspektorat III; dan e. Inspektorat IV. dengan struktur organisasi, sebagai berikut: Gambar2.1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM 2.2.1. Inspektorat I Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan lingkup Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi dan satuan kerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), serta pengawasan fungsional atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang energi dan ketenagalistrikan. Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang listrik dan pemanfaatan energi, dengan susunan organisasi sebagai berikut:
8 a. Sekretariat Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi; b. Direktorat Pembinaan Program Ketenagalistrikan; c. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan; d. Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan; dan e. Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Sedangkan, satuan kerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan satuan kerja yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh wilayah Indonesia yang pendanaannya bersumber dari APBN dan/atau PHLN (Pinjaman/Hibah Luar Negeri). Satuan kerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), terdiri dari: a. Induk Pembangkit dan Jaringan, sebanyak 5 (lima) satuan kerja; dan b. Listrik Perdesaan, sebanyak 28 (dua puluh delapan) satuan kerja. 2.2.2. Inspektorat II Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan lingkup Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi, serta pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang mineral, batubara dan panas bumi. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Kementerian, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Biro Perencanaan dan Kerja Sama;
9 b. Biro Kepegawaian dan Organisasi; c. Biro Keuangan; d. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat; dan e. Biro Umum. Di lingkungan Sekretariat Jenderal juga terdapat unit eselon II, yaitu Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral, yang mempunyai tugas mengelola sistem informasi Kementerian, serta penelaahan kebijakan strategis energi dan sumber daya mineral, dan penyelenggaraan kesekretariatan Badan Koodinasi Energi Nasional (Bakoren) dan data nasional energi dan sumber daya mineral. Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral adalah unsur penunjang Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Sekretaris Jenderal. Direktorat Jenderal Mineral, Batubara, dan Panas Bumi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang mineral, batubara, dan panas bumi, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Sekretariat Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi; b. Direktorat Pembinaan Program Mineral, Batubara dan Panas Bumi; c. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara; d. Direktorat Pembinaan Pengusahaan Panas Bumi dan Pengelolaan Air Tanah; dan e. Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
10 Selain itu, Inspektorat II juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi bidang pertambangan umum. Kegiatan Dekonsentrasi ini dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tingkat provinsi yang membidangi urusan pertambangan dan energi. Untuk setiap tahun anggaran, dibentuk 33 (tiga puluh tiga) satuan kerja kegiatan Dekonsentrasi. 2.2.3. Inspektorat III Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan lingkup Inspektorat Jenderal, Badan Geologi dan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, serta pengawasan fungsional atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang geologi. Badan Geologi mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pelayanan di bidang geologi, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Sekretariat Badan Geologi; b. Pusat Sumber Daya Geologi; c. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi; d. Pusat Lingkungan Geologi; dan e. Pusat Survei Geologi. Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang energi dan sumber daya mineral, dengan susunan organisasi sebagai berikut:
11 a. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM; b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara; c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi Lemigas ; d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan; dan e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan. 2.2.4. Inspektorat IV Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan lingkup Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, dan pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang minyak dan gas bumi. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang minyak dan gas bumi, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Sekretariat Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi; b. Direktorat Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi; c. Direktorat Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi; d. Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi; dan e. Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi.
12 Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang energi dan sumber daya mineral, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan ESDM; b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi; c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara; d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan; dan e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Inspektorat IV juga melaksanakan pengawasan terhadap Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan Gas Bumi (PTK Akamigas), yang dibentuk melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 0003 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja PTK Akamigas. PTK Akamigas mempunyai tugas melaksanakan pendidikan pada jalur pendidikan formal Diploma I, Diploma II, Diploma III, dan Diploma IV yang ditujukan pada keahlian bidang minyak dan gas bumi, serta panas bumi. Selain unit organisasi internal Kementerian, Inspektorat IV juga melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundangundangan lingkup Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Berdasarkan Pasal 1 angka 24 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, BPH Migas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi melalui pipa pada Kegiatan Usaha Hilir. BPH Migas mempunyai fungsi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penyediaan
13 dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi melalui pipa, dalam suatu pengaturan agar ketersediaan dan distribusi Bahan Bakar Minyak yang ditetapkan Pemerintah dapat terjamin di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi di dalam negeri, dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Sekretariat BPH Migas; b. Direktorat Bahan Bakar Minyak; dan c. Direktorat Gas Bumi. 2.2.5. Sekretariat Inspektorat Jenderal Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inpektorat Jenderal. Sekretariat Inspektorat Jenderal, terdiri dari: a. Bagian Rencana dan Laporan Bagian Rencana dan Laporan mempunyai tugas menyiapkan perencanaan kerja, ketatalaksanaan, akuntabilitas kinerja, pelaporan, serta pengelolaan sistem dan jaringan informasi Inspektorat Jenderal. b. Bagian Pemantauan dan Evaluasi Bagian Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis hasil pengawasan, serta evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan.
14 c. Bagian Hukum dan Kepegawaian Bagian Hukum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan peraturan perundang-undangan pelaksanaan pengawasan Departemen, serta pemberian pertimbangan hukum, urusan pengelolaan kepegawaian dan organisasi Inspektorat Jenderal. d. Bagian Umum dan Keuangan Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha, perlengkapan, rumah tangga dan kehumasan, serta pengurusan administrasi keuangan, perbendaharaan, dan akuntansi Inspektorat Jenderal. 2.3. Kekuatan Personil Auditor Personil auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM per 31 Desember 2009 berjumlah 78 orang, yang dijabarkan menurut komposisi pendidikannya dan jenjang peran dalam kegiatan audit sebagai berikut: Tabel 2.1. Jumlah Auditor Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan No Unit Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2 S3 Jumlah 1 Inspektorat I 1 16 5 22 2 Inspektorat II 2 13 2 17 3 Inspektorat III 1 12 3 16 4 Inspektorat IV 1 17 5 23 Jumlah 0 0 5 0 0 0 0 58 15 0 78
15 Tabel 2.2. Jumlah Auditor Berdasarkan Jenjang Peran Jabatan No Jenjang Peran Jabatan Jumlah 1 Auditor Ahli Utama - 2 Auditor Ahli Madya 24 3 Auditor Ahli Muda 19 4 Auditor Ahli Pertama 25 5 Auditor Penyelia 6 6 Auditor Pelaksana Lanjutan - 7 Auditor Pelaksana - 8 Calon Auditor 4 Jumlah 78