Education of physical training Faculty of teachers training and educational science University of riau

dokumen-dokumen yang mirip
THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

SPORT COACHING EDUCATION FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

THE EFFECT OF COUPLE DOWN PASSING DRILLS TOWARD PASSING DOWN SKILLS TO VOLLEYBALL TEAM SMPN 06 SIAK HULU

INTERVAL TRAINING EXERCISE EFFECT ON HEALTH RESISTANCE AND HEART AT TEAM BASKET PUTRA SMKN 7 PEKANBARU

UNDER THE INFLUENCE SERVICE TRAINING ON THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE ABILITY OF THE SERVICE UNDER THE WOMEN S VOLLEYBALL TEAM MAN 1 PEKANBARU

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

EFFECT OF EXERCISE ON THE PASSING DOWN TWO ARMS DOWN ON PASSING SKILLS VOLLEYBALL DAUGHTER TEAM SMPN 24 PEKANBARU.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

PENGARUH MODIFIKASI LATIHAN LOMPAT BALOK DAN LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

EFFECTS OF SKILLS TRAINING PENALTY AREA SHOTS ON SHOOTING ACCURACY OF TALENT IN SSB BINA BAKAT U-17 PEKANBARU

PERBEDAAN LATIHAN PASSING

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

THE EFFECT OF DRIBBLE SLALOM TRAINING ON MAN 1 MUARA FAJAR PEKANBARU SOCCER TEAM S DRIBBLING ABILITY

MARPION SAPUTRA NIM

THE INFLUENCE OF TRAINING CIRCUIT (CIRCUIT TRAINING) AGAINST RESISTANCE FROM THE CLUB BADMINTON PLAYER PB. SON STAR CITY PEKANBARU.

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

THE EFFECT OF TRAINING VARIATIONS ON SHOOTING PRECISION ON TEAM OF SMAN 2 TANAH PUTIH

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH LATIHAN STANDING ISO TOE RAISE TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA TIM VOLI PUTRA SMK NEGERI 5 PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN H-MOVEMENT TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

THE INFLUENCE OF SKIPPING ON THE SPEED OF TABLE TENNIS MAN S TEAM SMA NEGERI OLAHRAGA RIAU PROVINCE

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

THE EFFECT OF INSTEP DRIVE EXERCISE TRACKING ON SHOOTING SKILL ON TEAM SSB DURI GALAXY

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

Pengaruh Latihan Reverse Curl Terhadap Ketepatan Smash pada Pemain Bulutangkis Siswa Sma Olahraga Pekanbaru.

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

PENGARUH LATIHAN X-PATTERN MULTI SKILL TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB RUMBAI PRATAMA PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

THE EFFECT OF MULTIBALL TRAINING ON BACKHAND DRIVE SKILL OF TABLE TENNIS MALE ATHLETES IN STUDENT EDUCATION AND TRAINING CENTER (PPLP) RIAU

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

HUBUNGAN KELENTURAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN HASIL PASSING ATAS PADA TIM BOLA VOLI PUTRI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAME for UNDERSTANDING (TGfU) TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BOLA BASKET YUFENSIUS EVARISCO USMAN NIM : F

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

THE EFFECT OF UNDER THE BASKET SHOT TRAINING TO THE SKILL OF SHOOTING THE BASKETBALL GAME ON MALE OF CLUB ANGKASA JUNIOR TUALANG KABUPATEN SIAK

THE INFLUENCE OF CONTROLLED SPEED POLYGON EXERCISE TOWARD RESISTANCE IN FEMALE FUTSAL TEAM DABORIBO

PENGARUH LATIHAN VARIASI PASSING TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 14 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE EFFECT OF DRILL PASSING BALL ON PASSING ACCURACY FOOTBALL IN PATRIOT MUDA U-15 KUOK FOOTBALL SCHOOL

THE EFFECT PARTNER-RESISTED BACK SQUAT EXERCISE TOWARD STRENGHT OF LEG MUSCLE OF SMAN 2 PEKANBARU MAN VOLLYBALL CLUB

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

THE EFFECT OF EXERCISE IN FIVE THE BALL INTO THE NET ON THE ACCURACY OF THE SHOOTING ON THE FOOTBALL TEAM KOTO RANAH

SKRIPSI. Oleh: TRI SANDI ADI PANGESTU NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN TANGGA DAN LATIHAN HURDLE JUMP

THE EFFECT OF EXERCISE PASSIMANIACS PASSING SKILL TO PLAYER S SMA AN-NAAS PEKANBARU

Ismawandi B.P. Dosen Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas PGRI Adi Buana Surabaya - Abstrak

Maiwahyudi 1, Drs.Ramadi,S.Pd,M.Kes,AIFO 2, Ardiah Juita, S.pd, M.Pd

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

Education Coaching Sports Faculty of Teacher Training and Education Riau University

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

THE INFLUENCE OF BOX JUMP TRAINING TO LEG MUSCLES POWER ON SPORT LADIES STUDENTS IN THE SEMESTER OF 6 A YEAR 2013 RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI PUTRA SMA NEGERI 6 PURWOREJO

INFLUENCE EXERCISE USING NET GAME THE IMPROVEMENT OF SET UP THE PARTICIPANTS IN EXTRACURRICULAR VOLLEYBALL AT SMK YPKK 1 SLEMAN YEAR 2015/2016

Transkripsi:

1 THE COMPARISON OF IMPACT ON LOWER PASSING TRAINING TO LOWER PASSING SKILL BETWEEN PAIRED LOWER PASSING AND INDIVIDUAL LOWER PASSING IN MALE VOLLEYBALL TEAM OF SMAN 1 PEKANBARU Egi Sanjaya 1, Drs. Ramadi, S.Pd,M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita S.Pd, M.Pd 3 Email : egi.sanjaya@yahoo.com, No HP :085355064855, Mr.ramadi59@gmail.com, ardiah_juita@yahoo.com Education of physical training Faculty of teachers training and educational science University of riau Abstract: The problem in this research is that the lower passing skill of male volleyball team SMAN 1 Pekanbaru is considered to be poor, it could be seen when the team was attempting to catch the lower passing ball by the teammate, and also the ball movement was not correct. This is an experimental research, population used for this research is male volleyball team of SMAN 1 Pekanbaru, and a total of 12 players was contributed as samples. The data needed was collected from pre-test and post-test. The instrument of this research is a lower pass to the wall to measure their skill on it. The variables of this research are paired and individual lower passing as independent variable (X) and lower passing skill as dependent variable (Y). data collected was processed statistically to examine the normality by using liliefors test at 0,05α significance level. Hypothesis proposed was there is an impact on doing paired and individual lower passing exercise to lower passing skill. Referred to t-test analysis, it is concluded: 1) T count 9,42 > T table 2,015, 2) T count 12,15 > T table 2,015, 3) T count 4,28 > T table 1,812. In conclusion, H o is rejected and H I is accepted, it has shown a significant impact of paired and individual lower passing training to lower passing skill on male volleyball team of SMAN 1 Pekanbaru. Keywords: Paired and Individual Lower Passing Training

2 PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH PERORANGAN TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH PADA TIM BOLA VOLI PUTRA SMAN 1 PEKANBARU Egi Sanjaya 1, Drs. Ramadi, S.Pd,M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita S.Pd, M.Pd 3 Email : egi.sanjaya@yahoo.com, No HP :085355064855, Mr.ramadi59@gmail.com, ardiah_juita@yahoo.com Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bahwa kemampuan passing bawah pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru masih kurang baik, ini terlihat pada saat tim putra menerima passing bawah banyak bola masih belum maksimal saat mengarahkan keteman setim, dan juga jalanya bola yang belum maksimal. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan perlakuan percobaan (Eksperimental), populasi dalam penelitian ini adalah tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru, sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 12 orang. Tehnik pengambilan data didapat dari pre-test dan post-test. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah passing bawah kedinding, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan passing bawah. Variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yaitu latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan yang dilambangkan dengan X sebagai variabel bebas, sedangkan dengan Kemampuan passing bawah dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat. Setelah itu, data diolah dengan statistik, untuk menguji normalitas dengan uji liliefors pada taraf signifikan 0,05α. Hipotesis yang diajukan adalah adanya terdapat pengaruh latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan terhadap keterampilan passing bawah. Berdasarkan analisis uji t maka diperoleh kesimpulan yaitu : 1. T hitung sebesar 9,42 > T tabel sebesar 2,015, 2. T hitung sebesar12,15 > T tabel sebesar 2,015, 3. T hitung sebesar 4,28 > T tabel sebesar 1,812. Dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan H I diterima, hal ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah prorangan terhadap kemampuan passing bawah pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. Kata Kunci: Latihan Passing Bawah Berpasangan Dan Passing Bawah Perorangan

3 PENDAHULUAN Olahraga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, dengan berolahraga manusia dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Terlepas dari itu, olahraga juga dilakukan guna mencapai prestasi setinggi-tingginya sehingga dapat menaikan pamor suatu daerah atau bangsa. Untuk itu pembinaan dibidang olahraga perlu diperhatikan dalam upaya pembentukan watak manusia yang mempunyai kepribadian yang berdisiplin tinggi serta memiliki sikap sportif. Didalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 3 tahun 2005 pasal 4 tentang dasar, fungsi dan tujuan olahraga yaitu: keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani, prestasi, kualitas manusia, menanmkan nilai moral dan akhlak manusia, sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh pertahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa. Dari kutipan di atas, jelaslah bahwa Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kebugaran dan meningkatan kemampuan serta keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak. Sajoto (1995:10) mengatakan Tujuan manusia melakukan olahraga ada empat, yaitu: 1) untuk rekreasi, yaitu mereka melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan. 2) untuk tujuan pendidikan, kegiatan yang dilakukan adalah formal, tujuannya guna mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga yang disusun melalui kurikulum. 3) untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani, dalam hal ini mulai dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan manusia seperti pengetahuan kedokteran, sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan lain-lain. 4) untuk prestasi, hal ini ilmu-ilmu pengetahuan yang terkait mengenai manusia sebagai objek yang akan diolah prestasinya agar lebih baik. Untuk mencapai sasaran tersebut pendidikan jasmani dan olahraga diberikan dalam bentuk formal yakni termasuk kedalam kurikulum pendidikan sehingga harus mampu memberikan sumbangan yang positif dan efektif bagi pertumbuhan nilai-nilai pokok manusia yang merupakan kekuatan pendorong bagi terciptanya generasi muda sebagai tunas bangsa yang lebih baik, lebih bertanggung jawab, lebih kuat jiwa dan raga, dan lebih berkepribadian. Kosasih (1993:4) mengatakan perlu ditingkatkan pendidikan jasmani dan olahraga di lingkungan sekolah, pengembangan olahraga prestasi, upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat serta dalam rangka menciptakan iklim yang lebih mendorong masyarakat untuk berprestasi secara bertanggung jawab dalam membina dan mengembangkan olahraga. Ada berbagai macam cabang olahraga di dunia yang dapat dikembangkan seperti atletik, taekwondo, sepak bola, basket, karate, bola voli, takraw, tenis dan lain sebagainya. Untuk mencapai prestasi yang baik dalam olahraga semua itu harus melalui pembinaan atlet secara merata disetiap daerah di Indonesia. Adapun cabang olahraga yang perlu ditingkatkan prestasi di Indonesia adalah bola voli. Bola voli digemari hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, karena bola voli adalah suatu cabang yang sederhana dan menyenangkan ketika dimainkan, selain itu semua pergerakan yang dilakukan membuat tubuh sehat. Menurut Waluyo (2012 : 8) bola voli adalah permainan yang dimainkan oleh 2 tim dan masing-masing tim terdiri dari 6 orang pemain dan setiap tim berusaha untuk mencapai angka (point) 25 terlebih dahulu untuk memenangkan suatu babak. Dalam

4 permainan bola voli hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan lengan (tangan). Dalam ruang lingkup bola voli yang perlu diperhatikan adalah upaya pembinaan untuk menghasilkan pemain yang baik. Menurut Guntur Blume (2004:12) Dalam pemantapan serta untuk membentuk suatu tim yang kuat dan untuk mendapatkan suatu prestasi, Permainan bola voli juga memiliki faktor-faktor yang dapat menunjang permainan bola voli itu sendiri seperti: (a) Kemampuan fisik, (b) kemampuan teknik, (c) Kemampuan taktik, dan (d), kemampuan psikis (mental). Ke empat faktor ini menentukan prestasi setiap pemain dan tim secara keseluruhan, oleh karena itu dalam perencanaan latihan harus diperhatikan. Guntur (2004:22) mengatakan dari berbagai komponen kondisi fisik,terdapat kondisi khusus didalam permainan bola voli yang sangat dibutuhkan, seperti : daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya ledak (explosiv power), dan reaksi (reaction), tidak hanya fisik kemampuan taktik merupakan suatu bidang penting dari seluruh latihan yang diberikan terhadap pemain bola voli, untuk mendapatkan taktik baik di pola penyerangan maupun dipola pertahanan sangat berpengaruh terhadap teknik, dimana dijelaskan tanpa teknik yang baik taktik permainan tidak bisa dikembangkan secara bervariasi, maka dari itu Aspek teknik tidak kalah pentingnya dari aspek fisik, adapun teknik dalam permainan bola voli yaitu: servise, passing bawah, passing atas, smash dan block. Dari ketiga aspek kemampuan tersebut akan berjalan dengan baik apabila suatu tim memiliki mental yang kuat baik secara individual maupun kelompok. Dari penjelasan diatas jelas dapat disimpulkan bahwa untuk mengolah suatu penyerangan dan pertahanan, teknik sangat berperan penting, maka dari itu salah satu teknik yang penting adalah passing bawah. Waluyo (2012:25) mengatakan passing bawah merupakan salah satu teknik dasar pada permainan bola voli, bahkan passing bawah merupakan teknik yang sangat penting terutama untuk menahan serangan lawan, pada bola-bola smash yang sangat keras. Adapun kegunaan passing bawah menurut Nuril Ahmadi (2007:23) antara lain: (a) untuk penerimaan bola servis. (b) untuk menerima bola serangan dari lawan. (c) untuk menyelamatkan bola yang kadangkadang terpental jauh diluar lapangan. (d) untuk mengembalikan bola yang rendah dan mendadak datangnya. Di dalam pembinaan keterampilan teknik passing bawah bola voli, latihanlatihannya harus dapat dilakukan secara sistematis, teratur, dan selalu meningkat, dengan penyusunan program latihan yang cermat, sistematis, dan mengikuti berbagai macam prinsip serta metode latihan yang akurat agar tercapai tujuan yang diharapkan. Melihat kondisi tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru dalam melaksanakan kegiatan olahraga cabang bola voli terdapat banyak kekurangan yang dimilik oleh tim tersebut antara lain: kurangnya penempatan dan perkenaan bola di sisi lengan dalam, kurang tepat melakukan teknik dasar passing bawah bola voli yang terlihat dari sikap persiapan, pelaksanaa dan gerak lanjutan, sehingga saat melakukan passing bawah belum begitu maksimal, seperti hasil passing tidak sampai keteman, bola tidak naik, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak permasalah tersebut yang lebih cenderung terlihat adalah sering terjadi kesalahan dalam melakukan passing bawah saat penerimaan bola servis dari lawan saat bermain dilapangan, sehingga bola langsung kembali kelapangan lawan dan terkadang bola tidak sampai dan sulit di jangkau oleh teman se tim, sehingga tim bola voli SMAN 1 Pekanbaru tidak bisa untuk membentuk penyerangan dan mencari point, dan lawan dengan mudah membentuk penyerangan sehingga point

5 mengutungkan bagi lawan, maka dari itu tim masih sangat lemah dan mudah terkalahkan. Kemudian ketika penulis melakukan tes passing bawah kedinding (pretest), 3 dari 6 sampel masi diklasifikasikan kurang baik, hal inilah yang menjadi permasalahan pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. Berdasarkan hasil observasi di atas menunjukkan kecenderungan keterampilan teknik passing bawah berperan terhadap kemampuan melaksanakan passing bawah. Adapun bentuk latihan yang dapat diberikan untuk meningkatkan keterampilan teknik passing bawah adalah latihan passing bawah perorangan dan passing bawah berpasangan (Guntur Blume. 2004:72). Alasan penulis memilih latihan passing bawah perorangan dan passing bawah berpasangan dikarenakan tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru belum pernah diberikan latihan tersebut pada saat latihan sebelumnya. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: Perbandingan Pengaruh Latihan Antara Passing Bawah Berpasagan Dengan Passing Bawah Perorangan Terhadap Keterampilan Passing Bawah Tim Bola Voli Putra SMAN 1 Pekanbaru. METODE PENELITIAN Karena penelitian menggunakan dua kelompok maka penelititan ini memakai Matching Only Design. Design ini tidak menggunakan random, tetapi menggunakan mactching, yaitu memasangkan subjeck satu dengan yang lain berdasarkan variabel tertentu. (Ali Maksum,2012:100). M M T 1 X 1 T 2 T 1 X 2 T 2 Meski cara ini banyak mengandung kelemahan, pada kondisi tertentu yang sulit dihindari,desain ini bisa digunakan. Misalnya karena keterbatasan subjek penelitian dari sisi jumlah atau karena alasan kelas tidak mungkin dipecah-pecah (intack group) kedalam kelas-kelas percobaan. M = Kelompok 1 M = Kelompok 2 T 1 = Nilai pretest (sebelum diberi diklat) T 2 = Nilai posttest (setelah diberi diklat) X 1 = Perlakuan kelompok 1 (passing bawah berpasangan) X 2 = Perlakuan kelompok 2 (passing bawah perorangan) Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006:130). Sugiyono (2012:80) menyatakan bahwa, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

6 Populasi dalam penelitian ini berjumlah 12 siswa tim bola voli SMAN 1 Pekanbaru. Dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi yang berjumlah 12 orang (total sampling). Menurut suharsimi arikunto (2006:134) apabila populasi kurang dari 100 orang maka lebih baik diambil semua.lanjut menurut suharsimi arikunto (2006:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan penentuan sampel, maka sampel yang akan diberi perlakuan dan latihan oleh peneliti hanya 12 orang. Mengingat jumlah sampel relatif kecil, maka dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sampel. Dengan demikian Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling (sampel jenuh) dimana seluruh populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2012: 85) sebanyak 12 orang pada tim bola voli Putra yang masih aktif mengikuti Etrakurikuler di SMAN 1 Pekanbaru. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Perbandingan Pengaruh Latihan antara Passing Bawah Berpasangan dengan Passing Bawah Perorangan Terhadap Keterampilan Passing Bawah Tim Bola Voli Putra SMAN 1 Pekanbaru. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan dibahas secara berturut-turut mengenai deskripsi data dari masing-masing kelompok Pree-test A Setelah dilakukan test keterampilan Passing bawah pada seluruh sampel sebelum melakukan latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan maka dapat diperoleh data awal dengan perincian dalam analisis pretest pada sebagai berikut: Dari tabel analisis hasil Pre-test ketranpilan passing bawah diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pretest sebagai berikut : skor tertinggi kelompok A adalah 36, skor terendah 10, dengan mean 22, standar devisiasi 8,88 dan varian 78,8. Sedangkan untuk kelompok B, skor tertinggi 34, skor terendah 13, dengan mean 23, standar devisiasi 8, dan varian 64. Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 6 orang sampel ternyata 1 orang sampel (16,67 %) memiliki hasil kemampuan passing bawah dengan kelas interval 10-16 dapat digolongkan sedang, selanjutnya ada sebanyak 3 orang sampel (50 %) memilki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 17 24 dapat digolongkan cukup, 1 orang sampel (16,67%) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 25-31 dapat digolongkan baik, dan 1 orang sampel (16,67 %) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 32 38 dapat digolongkan baik. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil pre-test keterampilan passing bawah kelompok A.

7 Histrogram data hasil Pree-test keterampilan passing bawah kelompok A. Pree-test B Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 6 orang sampel ternyata 2 orang sampel (33,33%) memiliki hasil kemampuan passing bawah dengan kelas interval 13-18 dapat digolongkan cukup, selanjutnya ada sebanyak 2 orang sampel (33,33 %) memilki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 19 24 dapat cukup, 0 orang sampel (00,00%) dengan kelas interval 25 29 dapat digolongkan cukup, dan 2 orang sampel (33,33 %) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 30 34 dapat digolongkan baik. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil pre-test keterampilan passing bawah kelompok B. Histrogram data hasil Pree-test keterampilan passing bawah kelompok B.

8 Post-test A Setelah dilakukan post-test keterampilan passing bawah dan dilaksanakanya program latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan terhadap 2 kelompok sampel maka dapat diperoleh data akhir dengan perincian dalam analisis Post-Test sebagai berikut : Dari analisis hasil Post-test ketranpilan passing bawah diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pretest sebagai berikut : skor tertinggi kelompok A adalah 45, skor terendah 23, dengan mean 30,67, standar devisiasi 8,12 dan varian 65,87. Sedangkan untuk kelompok B, skor tertinggi 41, skor terendah 19, dengan mean 28,83 standar devisiasi 8,73 dan varian 76,18. Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 6 orang sampel ternyata 3 orang sampel (50 %) memiliki hasil kemampuan passing bawah dengan kelas interval 23 29 dapat digolonkan baik,selanjutnya ada sebanyak 2 orang sampel (33,33 %) memilki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 30 35 dapat digolongkan baik, 0 orang sampel (00,00%) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 36-41 dapat digolongkan baik, dan 1 orang sampel (16,67 %) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 42 47 dapat digolongkan baik. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil post-test keterampilan passing bawah kelompok A. Histrogram data hasil Post-test keterampilan passing bawah kelompok A. Post-test B Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas, persentasi dari 6 orang sampel ternyata 2 orang sampel (33,33 %) memiliki hasil kemampuan passing bawah dengan kelas interval 19-25 dapat digolongkan cukup, selanjutnya ada sebanyak 2 orang sampel (33,33 %) memilki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 26 31 dapat digolongkan baik, 1 orang sampel (16,67%) memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 32-38 dapat digolongkan baik, dan 1 orang sampel (16,67 %)

9 memiliki kemampuan passing bawah dengan kelas interval 39 44 dapat digolongkan baik. Untuk lebih jelasnya berikut histogram data hasil post-test keterampilan passing bawah kelompok B. Histrogram data hasil Post-test keterampilan passing bawah kelompok B. Uji Normalitas Hasil Keterampilan Passing Bawah Pantulkan bola kedinding. Variabel Kelompok L Hitung L Tabel Kelompok A 0,160 Hasil Pre-Test Kelompok B 0,167 0,319 Kelompok A 0,219 Hasil Post-Test Kelompok B 0,158 Dari tabel diatas terlihat bahwa data hasil pre-test keterampilan passing bawah seelah dilakukan perhitungan pada kelompok A L hitung sebesar 0,160 dan L tabel sebesar 0,319, serta kelompok B L hitung sebesar 0,167 dan L tabel 0,319, ini berarti L hitung lebih kecil dari L tabel dapat disimpulkan penyebaran data hasil pre-test keterampilan passing bawah adalah berdistribusi normal. Untuk hasil post-test keterampilan passing bawah menghasilkan kelompok A L hitung sebesar 0,219 dan L tabel 0,319, serta kelompok B L hitung sebesar 0,158 dan L tabel 0,319. Maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran data hasil keterampilan passing bawah post-test adalah berdistribusi normal. Uji Persyaratan Analisis Homogenitas Varians No Variabel F hitung F tabel Keterangan 1 Latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan 1,23 5,05 Homogen

10 Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil F hitung lebih kecil dari F tabel, maka dapat disimpulkan baha data homogen. Pengujian Hipotesis Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima keberadaanya atau tidak maka dilakukan pengujian data yang memakai uji T sampel terikat masing-masing pengujian hipotesis ini dapat dikemukakan sebagai berikut : Terdapat perbedaan pengaruh latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan terdapat peningkatan keterampilan passing bawah pada Tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. Dari analisi yang dilakukan diperoleh nilai t hitung antara lain passing berpasangan dan passing perorangan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 4,28 selanjutnya nilai yang diperoleh dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikan 0,05 derajat kebebasan NI+N2-2 (10) ternyata menunjukan angka 1,182 hal ini menunjukan bahwa nilai t hitung (4,28) > t tabel (1,182) maka hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan pengaruh dari latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan terhadap keterampilan passing bawah pada Tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. Dimana latihan berpasangan lebih baik digunakan dibandingkan dengan passing bawah perorangan untuk meningkatkan keterampilan passing bawah, dilihat dari rata-rata, bahwa rata-rata latihan passing bawah lebih baik digunakan dibandingkan dengan latihan passing bawah perorangan. Dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan H I diterima, hal ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah prorangan terhadap kemampuan passing bawah pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilaksanakan pre-test pada kelompok A (passing bawah berpasangan) dengan rata-rata sebesar 22, kemudian dilakukan latihan singkat selama 16 kali pertemuan pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru yang berjumlah 6 orang dan didapatkan hasil rata-rata post-test sebesar 30,67. Berdasarkan analisis data pre-test dan post-test ada peningkatan rata-rata sebesar 8,67 dan menghasilkan T hitumg sebesar 9,42 dan T tabel sebesar 2,015 pada α= 0,05. Sedangkan pre-test pada kelompok B (passing bawah perorangan) dengan rata-rata sebesar 23, kemudian dilakukan latihan singkat selama 16 kali pertemuan pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru yang berjumlah 6 orang dan didapatkan hasil rata-rata post-test sebesar 28,83. Berdasarkan analisis data pre-test dan post-test ada peningkatan rata-rata sebesar 5,83 dan menghasilkan T hitumg sebesar 12,15 dan T tabel sebesar 2,015 pada α= 0,05. Ini membuktikan bahwa dengan melakukan latihan antara kelompok A dan kelompok B memberikan pengaruh yang signifikan,dan terdapat pengaruh yang besar terhadap bentuk latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah perorangan tim bola voli SMAN 1 Pekanbaru terlihat dari perhitunganya.

11 Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Terdapat pengaruh latihan passing bawah berpasangan terhadap keterampilan passing bawah Tim Bola Voli putra SMAN 1 Pekanbaru terbukti dengan T hitung 9,42 > T tabel 2,015 pada α = 0,05. 2. Terdapat pengaruh latihan passing bawah perorangan terhadap keterampilan passing bawah Tim Bola Voli putra SMAN 1 Pekanbaru terbukti dengan T hitung 12,15 > T tabel 2,015 pada α = 0,05. 3. Terdapat perbandingan yang signifikan antara latihan passing bawah berpasangan dan latihan passing bawah perorangan terhadap keterampilan passing bawah Tim Bola Voli putra SMAN 1 Pekanbaru dimana T hitung 4,28 > T tabel 1,812 pada α = 0,05. Dimana pengaruh latihan passing bawah berpasangan lebih baik jika dibandingkan dengan latihan passing bawah perorangan terhadap keterampilan passing bawah pada Tim Bola Voli putra SMAN 1 Pekanbaru. 4. Dapat disimpulkan bahwa H o ditolak dan H I diterima, hal ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan latihan passing bawah berpasangan dan passing bawah prorangan terhadap kemampuan passing bawah pada tim bola voli putra SMAN 1 Pekanbaru. Rekomendasi Sesuai kesimpulan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan Olahraga, dan penelitian yang bermaksud melanjutkan dan mengembangkan penelitian ini. 2. Kepada para pelatih agar dapat menerapkan metode latihan dengan menggunakan latihan passing bawah agar lebih efektif dalam meningkatkan passing bawah. 3. Bagi pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan penguasaan teknik olahraga dikalangan atlet. 4. Diharapkan bagi mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Riau menjadi pendorong penguasaan teknik yang lebih baik, sehingga kualitas teknik juga semakin baik.

12 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Nuril. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. ERA PUSTAKA UTAMA: Solo Arsil. (2000). Pembinaan Kondisi Fisik. DIP Universitas Negeri Padang: Padang Beutelstahl, Dieter. (2011). Belajar Bermain Bola Volley. Pionir Jaya: Bandung Beutelstahl, Dieter. (2011). Belajar Bermain Bola Volley (edisi revisi). Pionir Jaya: Bandung Blume Gunter, 2004. Permainan Bolavoli (training-teknik-taktik). FIK UNP, Padang Bompa. (1932). Power Training For Sport. Canada Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, P2LPTK: Jakarta Maksum,Ali.2012. Metode Penelitian Dalam Olahraga. Unesa University Prees. Surabaya Nurhasan. (2001). Tes Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Direktorat Jenderal Olahraga: Jakarta Pusat Koasih, Engkos (1993). Teknik dan Program Latihan Olahraga. AKADEMI PRESINDOJakarta. Ritonga, Zulfan (2007). Statistik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Cendikia Insani.Pekanbaru Sukirno & Waluyo. (2012). Cabang Olahraga Bola Voli. Unsri Press: Palembang Sugiono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alpabeta. Bandung Syafruddin, (2004). Permainan Bola Voli (Training teknik taktik). Padang. Winarno. 2006. Tes Keterampilan Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang..