BAB I PENDAHULUAN. 1 Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008 ), 5

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

Oleh : M. Dalyono SD Negeri Prawoto 02 Sukolilo. Kata kunci : Hasil Belajar, PKn, Metode Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran yang diajarkan di MI pun bermacam-macam salah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

Out Class Learning dengan Media Realia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Plantae Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Demak

JEMBER TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. siswa serta didukung oleh lingkungan belajar mengajar yang kondusif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya mengembangkan perilaku warganegara yang baik. Dengan. negaranya dengan berbagai kompleksitasnya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan karena dianggap sebagai alat pengubah taraf hidup manusia dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggunakan akal pikiran mereka sebagai jawaban dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

PENERAPAN METODE BARTER SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS VIII-F SMPN 3 NGUNUT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di indonesia merupakan masalah nasional. Meningkatkan mutu. merupakan petunjuk adanya usaha yang dilakukan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan. kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh Genda Widayati A54B111032

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kondisi pembelajaran saat ini memberikan peran lebih banyak pada para

ABSTRAK PENERAPAN STRATEGI TEAM BUILDING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA KOSEP EKOSISTEM DI SMPN 2 BATANG SUL-SEL

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Oleh: Naftalia Palimbong Alumni Prodi PPKn FKIP Universitas Tadulako Palu. Kata kunci: Model Pembelajaran, TGT, Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI VIDEO SEBUAH OBJEK PADA SISWA KELAS X TSM 1 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bersifat normatif yaitu bersumber pada tugas-tugas perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara memiliki tingkat penghidupan yang cukup dan mereka

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dihadapi dikelas berkaitan dengan permasalahan pengajaran. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal GeoEco ISSN: Vol. 2, No. 2 (Juli 2016) Hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

ABSTRAK TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. guru agar belajar lebih terarah dalam mencapai tujuan belajar. Guru memiliki

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang selalu dan harus ada dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti dari pendidikan adalah belajar. Secara luas, belajar mencakup semua aktivitas manusia yang dilakukan kapanpun dan di manapun. Dalam pandangan Islam, konsep ini dikenal dengan belajar sepanjang hayat. Sedangkan secara khusus, belajar dikaitkan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada suatu tempat dan waktu tertentu. Bagi siswa, belajar merupakan suatu kebutuhan yang harus mereka peroleh untuk dapat hidup dan menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Sedangkan bagi guru sebagai tumpuan utama bagi peserta didiknya, belajar menjadi suatu keharusan untuk meningkatkan profesionalitasnya agar mampu mengikuti dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru yang tidak mau berupaya terus belajar, maka ia akan menjadi guru statis yang cenderung tertutup, tekstual, merasa lebih pandai, kurang menghargai peserta didik, dan kurang demokratis. Belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. 1 Dari pengertian itu dapat kita garis bawahi bahwa interaksi menjadi kata kunci keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Interaksi ini akan tercapai jika proses pembelajaran berlangsung secara aktif. Oleh karena itu, guru harus membuat perencanaan yang baik agar kegiatan pembelajaran aktif dapat terlaksana. 1 Moh.Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008 ), 5 1

2 Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. 2 Tentunya hal ini dapat terjadi jika kegiatan pembelajaran mampu menarik minat peserta didik. Oleh karena itu, agar peserta didik tergugah untuk mengikuti proses pembelajaran secara aktif, maka guru harus menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara pendidik dan peserta didik, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan 3 Dalam pembelajaran yang menyenangkan, peserta didik merasa tertarik dan tertantang untuk terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut dengan suasana pikiran dan hati yang senang ( flow ). Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk menjadikan pembelajaran menyenangkan adalah dengan menggunakan media yang menarik. Dengan adanya media yang menarik, selain dapat menarik minat belajar siswa juga akan memudahkan guru untuk menjelaskan materi pembelajaran lebih kongkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik pada tingkat SD, misalnya dengan media gambar. Martinis Yamin menyatakan penelitian pengalaman belajar yang telah dilakukan oleh Edgar Dale yang menggambarkan bahwa media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 30 %. 4 Dengan demikian, media perlu digunakan oleh guru walaupun bentuknya sederhana. 2 Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ( Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2006 ), 191 3 Mulyasa, Ibid., h. 194 4 Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan ( Jakarta : GP Press, 2008 ), 7

3 Bertitik tolak dari gambaran ideal pembelajaran tersebut, peneliti mencermati kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada mata pelajaran PKn kelas VI dalam materi proses perumusan Pancasila. Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada siswa kelas VI sebanyak 14 anak diperoleh data bahwa satu anak mendapat nilai 80 ( 7,1 %), dua anak memperoleh nilai 70 ( 14,3 % ), dua anak memperoleh nilai 65 ( 14,3 % ), dan sembilan anak mendapat nilai di bawah 65 ( 64, 3 % ). 5 Dari data tersebut diketahui bahwa sebesar 93 % peserta didik mendapat nilai di bawah 80. Hal ini menandakan bahwa pembelajaran belum berhasil secara klasikal maupun individu karena nilai hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM yang telah ditentukan sebesar 80. Menghadapi persolan tersebut, maka peneliti telah melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk menemukan factor factor yang menyebabkan kegagalan pada proses pembelajaran sebelumnya dan merumuskan rencana perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Untuk menemukan factor factor tersebut, maka peneliti melakukan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran sebelumnya baik yang berkaitan dengan penggunaan metode ataupun media dengan mewawancarai peserta didik secara langsung dan memberikan angket serta observasi langsung pada saat proses pembelajaran berlangsung sebelumnya. Dari hasil wawancara secara langsung dan hasil angket sebagian besar diketahui sebesar 79 % peserta didik kurang memberikan tanggapan positif terhadap metode yang digunakan oleh guru yang memakai metode monoton yaitu ceramah dan media yang terbatas pada buku pelajaran. Di sini, peneliti dapat menemukan bahwa factor yang menyebabkan peserta didik kurang tertarik dalam proses pembelajaran sebelumnya adalah permasalahan metode dan media yang digunakan oleh guru yang kurang menarik sehingga kegiatan pembelajaran dapat dikatakan kurang aktif dan menyenangkan jauh dengan gambaran ideal yang diinginkan. 5 Hasil Uji Kompetensi Yang Dilaksanakan Pada Tanggal 2 September 2014

4 Berangkat dari permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan tindakan dengan mencari metode alternatif dan media yang menunjang untuk memperbaiki pembelajaran berikutnya. Setelah mempelajari berbagai model pembelajaran yang inovatif dari berbagai kajian buku dan curah pendapat dari teman sejawat, maka peneliti menentukan model pembelajaran picture and picture sebagai jalan alternatif untuk mengadakan perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Dalam model pembelajaran picture and picture, media yang dipilih oleh peneliti adalah berupa gambar gambar yang diperoleh asli dari foto dokumenter sejarah ataupun gambar hasil ilustrasi oleh peneliti sendiri yang menggambarkan proses perumusan Dasar Negara pancasila yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi dan sekaligus meningkatkan minat belajar peserta didik. Media ini dipilih guru karena mudah untuk membuatnya dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Sedangkan untuk menggunakan metode bermain peran, peneliti mempertimbangkan kendala yang dialami oleh peserta didik pada usia SD yang kesulitan dalam menjiwai peran yang dimainkan berbeda dengan peserta didik yang tingkat usianya lebih tinggi seperti anak SLTP atau SMA. Dengan mempetimbangkan factor ini, maka peneliti menentukan media gambar sebagai media yang cukup efektif dan efisien. Bertitik tolak dari perencanaan tersebut, maka peneliti menerapkannya dalam suatu penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang berjudul, Peningkatan Hasil Belajar Dalam Mendeskripsikan Proses Perumusan Pancasila Dengan Model Pembelajaran Picture And Picture Pada Mata Pelajaran Pkn Kelas VI di MI Darunnajah Sidoukumpul Bungah Gresik.

5 B. Rumusan Masalah Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, maka perlu penulis tegaskan rumusan masalahnya sebagai berikut : 1. bagaimana penerapan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran materi proses perumusan Pancasila pada mata pelajaran PKn kelas VI di MI Darunnajah Sidokumpul Bungah Gresik? 2. apakah penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan proses perumusan Pancasila pada mata pelajaran PKn kelas VI di MI Darunnajah Sidokumpul Bungah Gresik? C. Tindakan Yang Dipilih Untuk memperbaiki hasil belajar dalam proses pembelajaran sebelumnya, maka peneliti telah merumuskan langkah langkah perencanaan tindakan antara lain : 1. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. 2. Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar gambar yang sesuai dengan materi pembelajaran. 3. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 4. Guru menjelaskan materi perumusan Dasar Negara Pancasila dengan media gambar secara runtut. 5. Peserta didik memahami materi perumusan Dasar Negara Pancasila dengan mengurutkan dan memberikan penjelasan baik secara tertulis maupun lisan secara individu dan kelompok. 6. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dan melaksanakan penguatan.

6 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan antara lain : 1. menjelaskan bagaimana penerapan model pembelajaran picture and picture dalam pembelajaran materi proses perumusan Pancasila pada mata pelajaran PKn kelas VI di MI Darunnajah Sidokumpul Bungah Gresik. 2. mengetahui apakah penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mendeskripsikan proses perumusan Pancasila pada mata pelajaran PKn kelas VI di MI Darunnajah Sidokumpul Bungah Gresik. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian lebih jelas dan terarah pada fokus permasalahan, maka peneliti perlu memberikan ruang lingkup yaitu : 1. Materi pembelajaran yang menjadi focus penelitian adalah proses perumusan Dasar Negara Pancasila dalam KD 1.1 mendeskripsikan nilai nilai juang dalam proses perumusan Dasar Negara Pancasila. 2. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VI MI Darunnajah Sidokumpul Bungah Gresik tahun pelajaran 2014 / 2015. 3. Hasil belajar berupa kemampuan dalam mendeskripsikan proses perumusan Dasar Negara Pancasila. F. Signifikasi Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diambil dari Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain : 1. Manfaat bagi siswa. a. Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa tentang materi proses perumusan Pancasila. b. Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode dan media pembelajaran yang menarik dan inovatif.

7 2. Manfaat bagi guru / peneliti. a. Membantu dalam memperbaiki proses pembelajaran. b. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki. c. Sebagai rujukan atau referensi bagi guru. 3. Manfaat bagi sekolah. a. Dengan meningkatnya profesionalitas guru, maka akan berdampak juga pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah. b. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap sekolah.