REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 CABANG SIBOLGA

6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA

2 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN BITUNG

TUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK

Pesawat Polonia

Arif Mulyasyah NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: Jl. Blinyu No.1 Boom-Baru, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

3 Kondisi Fisik Lokasi Studi

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dari analisa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan

DAFTAR ISTILAH. Kapal peti kemas (containership) : kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar.

ANALISA KINERJA FASILITAS PELABUHAN AMAHAI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU (KAPET) PULAU SERAM

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 CABANG TERMINAL PETIKEMAS DOMESTIK BELAWAN

RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017

ANALISIS DAMPAK PENGERUKAN ALUR PELAYARAN PADA DAYA SAING PELABUHAN, STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

Pelabuhan Ciwandan Banten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Rapat Kerja Penyusunan RKAP Cabang Tanjungpinang

ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DERMAGA PELABUHAN SORONG

Bab 3 Desain Layout Dermaga BAB 3 DESAIN LAYOUT DERMAGA Pengertian Dermaga dan Pelabuhan

PENGEMBANGAN MODEL PRODUKTIVITAS KEGIATAN BONGKAR MUAT PETI KEMAS (Studi Kasus Pelabuhan Peti Kemas Balikpapan)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PELABUHAN LAUT LEMBAR BERDASARKAN KRITERIA KINERJA PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

KAJIAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN LAUT NASIONAL UNTUK MUATAN PETIKEMAS DALAM MENUNJANG KONEKTIVITAS NASIONAL

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. barang dari satu tempat ketempat lainnya yang diangkut melalui jalur transportasi

PEMAPARAN CABANG PELABUHAN PEKANBARU

Fitri Indriastiwi Puslitbang Perhubungan Laut, Badan Litbang Perhubungan Jl. Merdeka Timur No.5, Jakarta Pusat

: Kapal Pandu 2 Unit Kapal Tunda, Kepil, kapal Cepat 1 unit Tenaga Pandu 8 (delapan) orang.

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) CABANG/UPP TAHUN 2016 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

BAB I PENDAHULUAN. besar dengan biaya rendah merupakan keungggulannya. selayaknya memiliki keunggulan di sektor maritim. Salah satu bagian penting

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Pelabuhan Makassar. Status Pelabuhan : Pelabuhan Diusahakan Jenis Pelabuhan : Pelabuhan Umum

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Bab

OPTIMALISASI DERMAGA PELABUHAN BAJOE KABUPATEN BONE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA RESMI STATISTIK

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN BONGKAR MUAT DI KADE TERMINAL OPERASI II PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) CABANG TANJUNG PRIOK

BAB III PERENCANAAN PERAIRAN PELABUHAN

KAJIAN PENGEMBANGAN PELABUHAN MAKASSAR DALAM MENUNJANG ARUS BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MAKASSAR

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

BERITA RESMI STATISTIK

PP 58/1991, PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PELABUHAN III MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan tumbuh pesatnya persaingan pada industri jasa kepelabuhanan.

ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Dampak Pengerukan Alur Pelayaran pada Daya Saing Pelabuhan. Studi Kasus : Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

MODEL PENENTUAN UKURAN KAPAL OPTIMUM KORIDOR PENDULUM NUSANTARA

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ribuan pulau, maka untuk menghubungkan pulau-pulau tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

BERITA RESMI STATISTIK

SURVEI HARGA PRODUSEN

SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI BARAT

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI BARAT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perancangan Rute Transportasi Laut untuk Sumatran Ring dengan Pendekatan Riset Operasi dan Simulasi

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Deskipsi (S. Imam Wahyudi & Gata Dian A.) Menjelaskan tentang fasilitas Pelabuhan di darat meliputi : fasilitas-fasilitas darat yang berada di

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DAN TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SULAWESI BARAT

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan/maritim yang dua pertiga

Transkripsi:

RAHASIA SDT16 - PELABUHAN Triwulan - 2016 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI DWELLING TIME 2016 Tujuan Survei : Memperoleh informasi tentang perkembangan waktu lamanya petikemas / barang berada (tertahan) dan informasi lainnya yang berkaitan dengan fasilitas dan kinerja layanan kepelabuhanan serta prospek usaha kepelabuhanan. Dasar Hukum : Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik Kerahasiaan : Kewajiban : Data yang diberikan responden dijamin kerahasiaannya berdasarkan Undang-Undang (pasal 21 UU No. 16 tahun 1997 tentang Statistik) Responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik berdasarkan Undang-Undang (pasal 27 UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik) BLOK I. IDENTITAS PELABUHAN 1. Provinsi :........... 2. Kabupaten / Kota *) :........... 3. Kecamatan :........... 4. Desa / Kelurahan *) :........... 5. a. Nama Pelabuhan : b. Alamat :.................... Kode Pos c. Nomor Telepon : (. ).... d. Nomor Faks. : (. ).... 6. Hirarki Pelabuhan : Utama 1 Pengumpul 2 Pengumpan 3 7. Contact Person Pelabuhan a. Nama :........ b. Jabatan :........ c. No. Telp. / HP :........ *) coret yang tidak sesuai

BLOK I. IDENTITAS PELABUHAN Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang identitas pelabuhan. Rincian 3 Provinsi: tuliskan nama dan kode provinsi. Kabupaten / Kota: tuliskan nama dan kode kabupaten / kota. Kecamatan: tuliskan nama dan kode kecamatan. Rincian 4 Rincian 5 Desa / Kelurahan: tuliskan nama dan kode desa / kelurahan. Nama Pelabuhan: tuliskan nama pelabuhan pada Rincian 5a, alamat lengkap pelabuhan (termasuk kode pos) pada Rincian 5b, nomor telepon pelabuhan pada Rincian 5c, serta nomor faksimili pelabuhan pada Rincian 5d. Rincian 6 Hirarki Pelabuhan: pilih salah satu jenis hirarki pelabuhan dan tuliskan kodenya, kode 1 untuk pelabuhan utama, kode 2 untuk pelabuhan pengumpul, dan kode 3 untuk pelabuhan pengumpan. Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang. Pelabuhan ini menyediakan pelayanan penumpang dan barang antar propinsi ke pusat kegiatan nasional atau pusat ekonomi. Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang. Pelabuhan ini menyediakan pelayanan penumpang dan barang antar propinsi ke hinterland dan pusat kegiatan wilayah. Pelabuhan Pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan atau/barang. Pelabuhan ini menyediakan pelayanan penumpang dan barang dalam propinsi ke pusat kegiatan lokal. Rincian 7 Contact Person Pelabuhan: tuliskan nama, jabatan, nomor telepon / HP contact person yang memberikan data/informasi kepelabuhanan pada Rincian 7a, 7b, dan 7c. BLOK II. KETERANGAN UMUM Blok ini digunakan untuk memperoleh keterangan umum pelabuhan termasuk keterangan tentang fasilitas dasar pelabuhan. Pengelola Pelabuhan: tuliskan nama, alamat (termasuk kode pos), dan nomor telepon pengelola pelabuhan pada Rincian 1a, 1b, dan 1c. Rincian 3 Rincian 4 Rincian 5 Rincian 6 Rincian 7 Rincian 8 Rincian 9 Alur Masuk Pelabuhan: tuliskan panjang (dalam satuan meter), lebar (dalam satuan meter), dan kedalaman (dalam satuan mlws [mean Low Water Spring ]) kolam pelabuhan pada a, 2b, dan 2c. Kolam Pelabuhan: tuliskan luas (dalam satuan meter persegi) dan kedalaman (dalam satuan mlws [mean Low Water Spring ]) kolam pelabuhan pada Rincian 3a dan 3b. Fasilitas Dermaga: tuliskan panjang (dalam satuan meter), lebar (dalam satuan meter), kedalaman (dalam satuan mlws [mean Low Water Spring ]), kapasitas (dalam satuan ton dan teus), dan peruntukan dermaga pada Rincian 4 kolom s.d kolom (7). Apakah memiliki fasilitas gudang? Lingkari kode 1 jika memiliki fasilitas gudang atau lingkari kode 2 jika tidak memiliki fasilitas gudang, kemudian tuliskan kodenya pada kotak yang tersedia. Jika kode 2 yang dilingkari, langsung ke Rincian 7. Fasilitas gudang yang dimiliki/dioperasikan: tuliskan volume (m 3 ) untuk gudang tertutup dan luas (m 2 ) untuk gudang terbuka pada Rincian 6a dan 6b Kolom, kemudian tuliskan kapasitas masing-masing gudang dalam satuan ton pada Kolom (3). Apakah memiliki fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard )? Lingkari kode 1 jika memiliki fasilitas lapangan penumpukan atau jika tidak lingkari kode 2, kemudian tuliskan kodenya pada kotak yang tersedia. Jika kode 2 yang dilingkari, langsung ke Rincian 9. Fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard ) yang dimiliki/dioperasikan: tuliskan luas (dalam satuan meter persegi) pada Rincian 8a, kapasitas muatan (dalam satuan ton) pada Rincian 8b, dan kapasitas petikemas (dalam satuan teus) pada Rincian 8c. lama kegiatan bongkar muat barang : Tuliskan pada rincian yang sesuai dengan kolom, ratarata lama stevedoring (bongkar barang dari kapal ke dermaga atau muat barang dari dermaga ke kapal) pada kolom, ratarata lama cargodoring (memindahkan barang dari dermaga ke gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya) pada kolom (3), dan rata-rata lama receiving/delivery (memindahkan barang dari gudang/lapangan penumpukan ke truk pengangkut atau sebaliknya) pada kolom (4). Total pada kolom (5) merupakan penjumlahan kolom s.d kolom (4). Kolom s.d. (5) ditulis dalam satuan jam/bln. 0 Kegiatan angkutan laut yang dilayani: Lingkari kode 1 jika hanya melayani dalam negeri (antar pulau) atau lingkari kode 2 jika melayani dalam negeri (antar pulau) dan luar negeri (internasional), kemudian tuliskan kodenya pada kotak yg tersedia. 1 2 Cakupan wilayah angkutan laut dalam negeri yang dilayani: Lingkari kode 1 jika hanya mencakup wilayah dalam provinsi, kode 2 jika mencakup wilayah antar provinsi, atau kode 3 jika mencakup wilayah dalam dan antar provinsi. Jika kode 1 yang dilingkari langsung ke Blok III. Jika 1 kode 2 atau 3, kegiatan angkutan laut yang dilayani menjangkau pulau: lingkari kode pulau yang sesuai, jumlahkan kodenya apabila kode yang dilingkari lebih dari satu, kemudian tuliskan penjumlahan kode tsb. pada kotak yang tersedia.

BLOK II. KETERANGAN UMUM 1. a. Nama Pengelola Pelabuhan :......... b. Alamat :.............. Kode Pos c. Nomor Telepon : (. ).... 2. Alur Masuk Pelabuhan : a. Panjang :.. meter b. Lebar :.. meter c. Kedalaman :.. mlws 3. Kolam Pelabuhan : a. Luas.. m 2 b. Kedalaman :.. mlws 4. Fasilitas Dermaga : No. Panjang Lebar Kedalaman Kapasitas Peruntukan (meter) (meter) (mlws) Ton Teus 1 2 3 4 5 (3) (4) (5) (6) (7) 5. Apakah memiliki fasilitas gudang? Ya 1 Tidak 2 langsung ke Rincian 7 6. Fasilitas gudang yang dimiliki/dioperasikan: Jenis Gudang a. Gudang Tertutup b. Gudang Terbuka Volume / Luas m 3 m 2 Kapasitas (Ton) (3) 7. Apakah memiliki fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard )? Ya 1 Tidak 2 langsung ke Rincian 9 8. Fasilitas lapangan penumpukan petikemas (container yard ) yang dimiliki / dioperasikan : a. Luas :... m 2 b. Kapasitas Muatan : ton c. Kapasitas Petikemas : teus 9. lama kegiatan bongkar muat barang : Kegiatan a. Bongkar (mulai barang dibongkar s.d keluar pelabuhan) b. Muat (mulai barang masuk pelabuhan s.d selesai muat di kapal) Stevedoring Cargodoring (3) Receiving/ Delivery (jam/bln) (jam/bln) (jam/bln) (4) Total kol +(3)+(4) (jam)/bln (5) 10. Kegiatan angkutan laut yang dilayani : Dalam Negeri 1 Dalam Negeri dan Luar Negeri 2 11. Cakupan wilayah angkutan laut dalam negeri yang dilayani : Dalam Provinsi 1 langsung ke Blok III Antar Provinsi 2 Dalam dan Antar Provinsi 3 12. Jika rincian 11 kode 2 atau 3, kegiatan angkutan laut yang dilayani menjangkau pulau : Sumatera 1 Kalimantan 8 Papua 64 Jawa 2 Sulawesi 16 Bali dan Nusa Tenggara 4 Maluku 32

BLOK III.A. PERKEMBANGAN ARUS PETIKEMAS Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi perkembangan arus petikemas pada triwulan pencacahan. Tuliskan bulan ke-1 s.d. ke-3 pada triwulan pencacahan secara berurutan di Kolom. - Triwulan I 2016, bulan ke-1 adalah Januari, bulan ke-2 adalah Februari, dan bulan ke-3 adalah Maret - Triwulan II 2016, bulan ke-1 adalah April, bulan ke-2 adalah Mei, dan bulan ke-3 adalah Juni - Triwulan III 2016, bulan ke-1 adalah Juli, bulan ke-2 adalah Agustusulan ke-3 adalah September - Triwulan IV 2016, bulan ke-1 adalah Oktober, bulan ke-2 adalah November, dan bulan ke-3 adalah Desember Pelayaran Dalam Negeri: tuliskan jumlah (unit/box), jumlah muatan (ton), dan rata-rata lama berada (jam) untuk kegiatan bongkar (a) dan muat (b) petikemas pada kolom yang sesuai per bulan. Pelayaran Luar Negeri: tuliskan jumlah (unit/box), jumlah muatan (ton), dan rata-rata lama berada (jam) untuk kegiatan bongkar/impor (a) dan muat/ekpor (b) petikemas pada kolom yang sesuai per bulan. BLOK III.B. PERKEMBANGAN ARUS NON PETIKEMAS Tuliskan bulan ke-1 s.d. ke-3 pada triwulan pencacahan secara berurutan di Kolom (lihat penjelasan Blok III.A). Pelayaran Dalam Negeri: tuliskan jumlah muatan (ton) dan rata-rata lama berada (jam) untuk kegiatan bongkar (.a1, 1.a2, dan 1.a3) dan muat (.b1, 1.b2, dan 1.b3) barang non petikemas pada kolom yang sesuai per bulan. Dua komoditi pada kegiatan bongkar dan muat dipilih berdasarkan jumlah muatan terbesar selama triwulan pencacahan, kemudian tuliskan jumlah muatan dan rata-rata lama berada dirinci per bulan. Pelayaran Luar Negeri: tuliskan jumlah muatan (ton) dan rata-rata lama berada (jam) untuk kegiatan bongkar/impor (.a1, 2.a2, dan 2.a3) dan muat/ekspor (.b1, 2.b2, dan 2.b3) barang non petikemas pada kolom yang sesuai per bulan. Dua komoditi pada kegiatan bongkar/impor dan muat/ekspor dipilih berdasarkan jumlah muatan terbesar selama triwulan pencacahan, kemudian tuliskan jumlah muatan dan rata-rata lama berada dirinci per bulan. BLOK IV. KINERJA OPERASIONAL KAPAL Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi kinerja operasional kapal pada triwulan pencacahan. Tuliskan bulan ke-1 s.d. ke-3 pada triwulan pencacahan secara berurutan di Kolom (lihat penjelasan Blok III.A). Waktu Tunggu Kapal (Waiting Time ): tuliskan rata-rata waktu tunggu kapal (dalam satuan jam) di tempat yg tersedia. Waktu Tunggu Kapal (Waiting Time) merupakan waktu sejak pengajuan permohonan tambat setelah kapal tiba di lokasi labuh sampai kapal digerakkan menuju tambatan. Atau dapat pula didefinisikan sebagai waktu berlabuh menunggu pelayanan pandu di perairan pelabuhan untuk merapat ke dermaga. Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time ): tuliskan rata-rata waktu pelayanan pemanduan (dalam satuan jam) pada tempat yang tersedia. Waktu Pelayanan Pemanduan (Approach Time) merupakan jumlah waktu terpakai untuk kapal bergerak dari lokasi labuh sampai ikat tali di tambatan atau sebaliknya. Dapat pula didefinisikan sebagai waktu pemanduan kapal dari tempat kapal berlabuh sampai merapat di dermaga atau sebaliknya. Rincian 3 Waktu Tambat (Berthing Time ): tuliskan rata-rata waktu tambat pada Rincian 3, Berth Working Time pada Rincian 3a, Effective Time pada Rincian 3ai, Idle Time pada Rincian 3aii, dan Non Operation Time pada Rincian 3b, masing-masing dalam satuan jam. Waktu Tambat (Berthing Time) adalah waktu mulai sampai dengan lepas ikat tali di tambatan. Berth Working Time adalah waktu untuk kegiatan bongkar muat selama kapal berada di dermaga. Effective Time adalah waktu yang benar-benar digunakan untuk melakukan bongkar muat selama kapal berada di dermaga. Idle Time adalah waktu tidak efektif atau tidak produktif atau terbuang selama kapal berada di tambatan disebabkan beberapa hal seperti pengaruh cuaca dan peralatan bongkar muat yang rusak. Non Operation Time adalah waktu jeda, waktu berhenti yang direncanakan selama kapal, seperti waktu persiapan bongkar muat dan waktu istirahat kerja. Rincian 4 Turn Round Time : tuliskan rata-rata waktu kapal dari mulai tiba sampai dengan meninggalkan pelabuhan (dalam satuan jam) pada tempat yang tersedia. BLOK V. PERKEMBANGAN USAHA KEPELABUHANAN Blok ini digunakan untuk mengetahui pendapat dari masing-masing pengelola usaha kepelabuhanan. :.a:.b: Bagaimana pendapatan usaha triwulan pencacahan dibanding triwulan sebelumnya? Pilih salah satu kode mengenai pendapatan usaha sesuai dengan pendapat responden. Jika pendapatan usaha meningkat atau menurun, berapa persen peningkatan/penurunan tersebut? Rincian ini terisi jika perkiraan pendapatan usaha pada rincian 1 meningkat (kode 1) atau menurun (kode 3). Isikan persentase peningkatan/penurunan pendapatan usaha pada uraian dan kotak yang tersedia. Penyebabnya adalah: Rincian ini akan terisi jika rincian 1 meningkat (kode 1) atau menurun (kode 3). Tuliskan penyebab dari peningkatan/penurunan pendapatan usaha tersebut.

BLOK III.A. PERKEMBANGAN ARUS PETIKEMAS Uraian Muatan Muatan Muatan (Unit/ Box) (Ton) () (Unit/ Box) (Ton) () (Unit/ Box) (Ton) () 1. Pelayaran Dalam Negeri a. Bongkar b. Muat 2. Pelayaran Luar Negeri a. Bongkar/Impor b. Muat/Ekspor (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) BLOK III.B. PERKEMBANGAN ARUS NON PETIKEMAS Uraian Muatan Muatan Muatan (Ton) () (Ton) () (Ton) () (3) (4) (5) (6) (7) 1. Pelayaran Dalam Negeri a. Bongkar a1. Komoditi a2. Komoditi a3. Komoditi Lainnya b. Muat b1. Komoditi b2. Komoditi b3. Komoditi Lainnya 2. Pelayaran Luar Negeri a. Bongkar/Impor a1. Komoditi a2. Komoditi a3. Komoditi Lainnya 2. Muat/Ekspor b1. Komoditi b2. Komoditi b3. Komoditi Lainnya

1. Waktu Tunggu Kapal (WT-Waiting Time ) 2. Waktu Pelayanan Pemanduan (AT - Approach Time ) 3. Waktu Tambat (BT - Berthing Time ) i. ET (Effective Time ) ii. IT (Idle Time ) Uraian a. BWT - Berth Working Time b. NOT - Non Operation Time 4. TRT-Turn Round Time 1. Bagaimana pendapatan usaha pada triwulan pencacahan dibanding triwulan sebelumnya? Meningkat 1 Sama 2 Menurun 3 2. a. Jika pendapatan usaha meningkat atau menurun ( berkode 1 atau 3), berapa persen peningkatan/penurunan pendapatan tersebut?............................. % BLOK IV. KINERJA OPERASIONAL KAPAL Satuan (3) (4) (5) b. Penyebabnya adalah :.... BLOK V. PERKEMBANGAN USAHA KEPELABUHANAN BLOK VI. CATATAN Diisi dengan sebenarnya,....................... (tgl/bln/thn) (................................. ) Nama, tanda tangan, dan cap pelabuhan Tanggal............................ Pencacah Tanggal............................ Pengawas/Pemeriksa (................................. ) Nama dan Tanda tangan (................................. ) Nama dan Tanda tangan Untuk hal-hal yang kurang jelas, harap hubungi BPS Provinsi/Kabupaten/Kota.... Nama :. Alamat/ No. Telp. :.