BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE ini adalah asli hasil karya saya dan

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

PROSES PEMBUATAN LEG SHIELD YAMAHA MIO J DI PT. SANLY INDUSTRIES

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

PROSES PEMBUATAN BOTOL MILKY DI PT. LURINA PLASTIK INDUSTRIES, CIKARANG

PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

IDENTIFIKASI MECHANICAL PROPERTIES DARI BAHAN DAUR ULANG POLYSTYRENE Taufik Nurhadi 1.a, Cahyo Budiyantoro 1.b, Harini Sosiati 1.c

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah sebuah mesin manufaktur yang digunakan untuk

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan 1980-an, teknologi pencetakan tiga dimensi (3D) yang. mencetak benda dengan mengandalkan ekstrusi termoplastik untuk

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. cairan logam tersebut dicorkan ke dalam rongga cetakan dan didinginkan

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Data Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI CACAT SHRINKAGE PRODUK CHAMOMILE 120 ML PADA PROSES INJECTION MOLDING DENGAN METODE RESPON SURFACE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.2 MESIN EXTRUSI MOLDING CETAK PELLET PLASTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BOTOL PLASTIK. Gisca Agustia Citara Gusti Riri Arnold Constantine

STUDI TEMPERATUR OPTIMAL TERHADAP CAMPURAN BAHAN POLYPROPYLENE DAN POLYETHYLENE PADA PROSES MIXING UNTUK PEMAKAIAN PLASTIC INJECTION MOLDING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

BAB III METODE PENELITIAN

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3.

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR

11.1 Pemrosesan Material Plastik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan. Proses Pengecoran. Hasil Coran. Analisis. Pembahasan Hasil Pengujian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri semakin maju sejalan dengan laju

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Serat kenaf.

14.1 Proses Pembuatan Komposit Material Plastik yang Diperkuat Serat Proses Pencetakan Terbuka (Open-Mold Processes)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN DAUR ULANG PADA KEKUATAN TARIK, MODULUS ELASTISITAS, DAN KEKERASAN BAHAN ACRYLONITRILE BUTADIENE STYRENE (ABS)

PENGEMBANGAN FORMULA COMPOUND RUBBER DALAM PEMBUATAN SOL SEPATU

KOMPARASI SIFAT MEKANIS MATERIAL POLYPROPYLENE DENGAN VARIASI PERSENTASE KANDUNGAN FILLER CaCO3 TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING

Pengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line pada Produk SP 04 Haemonetics

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

Botol Plastik. Sustainable Design Monica Tjenardi Putri Anastasia Sonia Olivia Sylvia Bellani

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN an, teknologi pencetakan tiga dimensi (3D) yang mencetak. benda dengan mengandalkan ekstrusi termoplastik untuk pembuatan

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan isi uraian tentang jenis data, metode pengambilan data, metode pengolahan data, metode analisis data dan langkah langkah penelitian. 3.1 Diagram Alir Penelitian MULAI Persiapan Bahan dan Alat pembuatan Produk Studi Observasi Studi Wawancara Studi Daftar Pustaka Proses Pencetakan (Injeksi Molding) Sampel Material (Hanger) Persiapan Pengujian Nilai Sifat Mekanis Material Uji Tarik (Tensile Strength) Uji Kekerasan (Shore D) Data Analisa dan Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran SELESAI 23

3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah polypropylene, high impact polystyrene & ABS, dari ketiga bahan material ini merupakan pellet recycle (daur ulang) yang telah mengalami beberapa kali pembentukan dengan proses pemanasan yang didapat dari limbah tidak terpakai yang kemudian dihancurkan kembali menjadi pellet atau bijih plastik dan kemudian dilakukan pencetakan kembali dengan proses pemanasan dalam hal ini injeksi mold. Gambar 3.1 Pellet plastik ABS (kiri atas), HIPS (kanan atas) & Polipropilen (tengah bawah) Sumber : google.com/gambar pellet plastik (ABS, HIPS, PP) 24

3.2.2 Peralatan 3.2.2.1 Peralatan Pembuat Sampel (Hanger) Dalam hal ini peneliti menggunakan proses permesinan Injection Molding untuk mencetak bentuk spesimen yang akan digunakan. Gambar 3.2 komponen mesin injeksi plastik Sumber : google.com/gambar komponen mesin injeksi plastik Butiran material pellet dimasukan kedalam tangki penampungan pellet (Hopper) dari setiap masing masing material yang akan digunakan, kemudian dikeringkan dengan temperatur tertentu untuk menghilangkan adanya kadar air dan cairan kimia lain dari limbah pembuangan yang terkandung dan dicairkan pada temperatur tinggi pada bagian screw lalu di injeksi (disuntikkan) ke dalam cetakan (mold) dan hasil cetakan tersebut sudah dapat di ambil. 25

Gambar 3.3 Proses Pemasukan pellet kedalam Hopper Sumber : Pabrik cetakan injeksi plastik Gambar 3.4 hasil cetakan injeksi mold (spesimen produk) 26

3.2.2.2 Peralatan Pengujian Peralatan yang akan dilakukan pada pengujian sifat mekanis adalah : Uji Tarik (Tensile) = Shimadzu AGS 10 kng Uji Kekerasan (Shore D) = Shore Hardness Tester 3.3 Tahap Pengujian 3.3.1 Kekuatan Tarik Kekuatan suatu struktur disain sangat berpengaruh oleh kekuatan sifat mekanis material. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tensile tester. Dalam dunia manufaktur pengetahuan tentang sifat sifat fisik suatu bahan sangat penting khususnya dalam mendesain dan menentukan proses manufakturnya. Prinsip pengujian ini yaitu dengan memberikan tegangan aksial berupa tarikan pada kedua ujung spesimen tarik hingga spesimen terputus atau sampai titik putus suatu material. Kemudian dengan pengukuran dimensi dari benda uji yang mengalami perubahan bentuk atau panjang, mengamati perubahan yang terjadi terhadap beban yang diberikan serta mereduksi data pada mesin uji. 27

Gambar 3.5 Tensile Tester Pada uji tarik, ujung ujung benda uji dijepit dengan kuat dengan salah satu ujungnya dihubungkan dengan alat pengukur beban, sedangkan ujung yang satu lagi dengan alat penarik. Regangan (elongasi) benda uji terlihat pada pergerakan relatifnya. Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan diukur dengan metode hidrolik, optik & elektromekanik. 28

Gambar 3.6 kondisi pengujian tarik polipropilene Gambar 3.7 kondisi pengujian tarik HIPS 29

Gambar 3.8 kondisi pengujian tarik ABS 3.3.2 Kekuatan Kekerasan Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Gambar 3.9 Proses Durometer Hardness Tester Sumber : google.com/gambar proses Durometer Hardness Tester 30

Gambar 3.10 Shore Hardness Tester Seperti banyaknya pengujian kekerasan material lainnya, shore hardness tester atau yang biasa disebut dengan durometer ini mengukur kedalaman lekukan dalam material yang diciptakan oleh sebuah kekuatan yang diberikan pada kaki presser standar yang ditekankan terhadap spesimen atau produk yang kemudian didapat nilai pengujian pada jarum pengukur (dial gauge) selama 1 detik dan 15 detik. 31

Gambar 3.11 Uji kekerasan Shore D (Polipropilene) Gambar 3.12 Uji kekerasan Shore D (HIPS) 32