BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi merupakan isi uraian tentang jenis data, metode pengambilan data, metode pengolahan data, metode analisis data dan langkah langkah penelitian. 3.1 Diagram Alir Penelitian MULAI Persiapan Bahan dan Alat pembuatan Produk Studi Observasi Studi Wawancara Studi Daftar Pustaka Proses Pencetakan (Injeksi Molding) Sampel Material (Hanger) Persiapan Pengujian Nilai Sifat Mekanis Material Uji Tarik (Tensile Strength) Uji Kekerasan (Shore D) Data Analisa dan Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran SELESAI 23
3.2 Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah polypropylene, high impact polystyrene & ABS, dari ketiga bahan material ini merupakan pellet recycle (daur ulang) yang telah mengalami beberapa kali pembentukan dengan proses pemanasan yang didapat dari limbah tidak terpakai yang kemudian dihancurkan kembali menjadi pellet atau bijih plastik dan kemudian dilakukan pencetakan kembali dengan proses pemanasan dalam hal ini injeksi mold. Gambar 3.1 Pellet plastik ABS (kiri atas), HIPS (kanan atas) & Polipropilen (tengah bawah) Sumber : google.com/gambar pellet plastik (ABS, HIPS, PP) 24
3.2.2 Peralatan 3.2.2.1 Peralatan Pembuat Sampel (Hanger) Dalam hal ini peneliti menggunakan proses permesinan Injection Molding untuk mencetak bentuk spesimen yang akan digunakan. Gambar 3.2 komponen mesin injeksi plastik Sumber : google.com/gambar komponen mesin injeksi plastik Butiran material pellet dimasukan kedalam tangki penampungan pellet (Hopper) dari setiap masing masing material yang akan digunakan, kemudian dikeringkan dengan temperatur tertentu untuk menghilangkan adanya kadar air dan cairan kimia lain dari limbah pembuangan yang terkandung dan dicairkan pada temperatur tinggi pada bagian screw lalu di injeksi (disuntikkan) ke dalam cetakan (mold) dan hasil cetakan tersebut sudah dapat di ambil. 25
Gambar 3.3 Proses Pemasukan pellet kedalam Hopper Sumber : Pabrik cetakan injeksi plastik Gambar 3.4 hasil cetakan injeksi mold (spesimen produk) 26
3.2.2.2 Peralatan Pengujian Peralatan yang akan dilakukan pada pengujian sifat mekanis adalah : Uji Tarik (Tensile) = Shimadzu AGS 10 kng Uji Kekerasan (Shore D) = Shore Hardness Tester 3.3 Tahap Pengujian 3.3.1 Kekuatan Tarik Kekuatan suatu struktur disain sangat berpengaruh oleh kekuatan sifat mekanis material. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tensile tester. Dalam dunia manufaktur pengetahuan tentang sifat sifat fisik suatu bahan sangat penting khususnya dalam mendesain dan menentukan proses manufakturnya. Prinsip pengujian ini yaitu dengan memberikan tegangan aksial berupa tarikan pada kedua ujung spesimen tarik hingga spesimen terputus atau sampai titik putus suatu material. Kemudian dengan pengukuran dimensi dari benda uji yang mengalami perubahan bentuk atau panjang, mengamati perubahan yang terjadi terhadap beban yang diberikan serta mereduksi data pada mesin uji. 27
Gambar 3.5 Tensile Tester Pada uji tarik, ujung ujung benda uji dijepit dengan kuat dengan salah satu ujungnya dihubungkan dengan alat pengukur beban, sedangkan ujung yang satu lagi dengan alat penarik. Regangan (elongasi) benda uji terlihat pada pergerakan relatifnya. Tegangan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu regangan diukur dengan metode hidrolik, optik & elektromekanik. 28
Gambar 3.6 kondisi pengujian tarik polipropilene Gambar 3.7 kondisi pengujian tarik HIPS 29
Gambar 3.8 kondisi pengujian tarik ABS 3.3.2 Kekuatan Kekerasan Kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan). Gambar 3.9 Proses Durometer Hardness Tester Sumber : google.com/gambar proses Durometer Hardness Tester 30
Gambar 3.10 Shore Hardness Tester Seperti banyaknya pengujian kekerasan material lainnya, shore hardness tester atau yang biasa disebut dengan durometer ini mengukur kedalaman lekukan dalam material yang diciptakan oleh sebuah kekuatan yang diberikan pada kaki presser standar yang ditekankan terhadap spesimen atau produk yang kemudian didapat nilai pengujian pada jarum pengukur (dial gauge) selama 1 detik dan 15 detik. 31
Gambar 3.11 Uji kekerasan Shore D (Polipropilene) Gambar 3.12 Uji kekerasan Shore D (HIPS) 32