ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG Oleh: GUSNI MARYULI NPM: 1210013411152 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG Disusun Oleh: GUSNI MARYULI NPM: 1210013411152 Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebagai Syarat Mengeluarkan Nilai Tugas Akhir Skripsi Pembimbing I Padang, Juni 2016 Pembimbing II Dra. Gusmaweti, M.Si Erwinsyah Satria, S.T., M.Si., M.Pd
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG Gusni Maryuli 1, Gusmaweti 2, Erwinsyah Satria 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: gusnimaryuli@gmail.com Abstract The purpose of this research is to improve the students activities in expressing idea, doing experiment, and cognitive learning result of fifth grade students at elementary school 08 Surau Gadang by using Model Treffinger. This research is a Class Action Research (CAR) which was implemented in two cycles. The subject of research is fifth grade students, and the member of subject was 23 students. The instruments used are observation sheets for teacher s activities, students activities and sheet student activity observation test end of cycle I and II. The results showed that an increase in the activity of students in a guring opinion with an average percentage on cycle I namely 52.17% increase in cycle II became 80,43%, and the activity of the students in doing experiment with the average percentage of the cycle I namely 58.69% and in cycle II was 80,43%. Then the students average grade of test in cycle I namely 58.69 and in percentage of students who had grade 75 or above was 39.13%, and the students average grade increase in cycle II became 78.91 and of students who had grade 75 or above was 78,26%. From this study, it was concluded that the students activity and learning results in learning IPA can be improved by using Treffinger's Model. Based on this study researchers suggest that teachers can use Treffinger's Model to enhance the students activity Treffinger's Model and learning outcomes. Keywords: IPA, Activity And Learning Outcomes, Treffinger's Model PENDAHULUAN Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, diketahui bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa faktafakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Hamalik (2012:176) menyatakan, aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar, baik dalam kelas maupun metode mengajar di luar kelas. Hanya saja pengunaanya dilaksanakan dalam bentuk yang berlainlainan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan disesuaikan pula pada orientasi sekolah yang menggunakan jenis kegiatan itu.
Istarani dan Pulungan (2015:19) menyatakan, Hasil belajar adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku dan penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Hamalik, (2006:57) menyatakan, Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsurunsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur, yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Srini M. Iskandal (1997:2) menyatakan, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturanaturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesa. Hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 5 dan 7 Januari 2016 bersama Ibu Syaflis Eriani,S.Pd. selaku guru kelas VA SD Negeri 08 Surau Gadang. Pada saat pembelajaran IPA berlangsung, terlihat guru masih menggunakan metode konvensional dan berpusat pada guru. Kemudian guru kurang mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan kurang dapat membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik. Mencermati hasil dari nilai Ulangan Harian 1 Semester II tahun ajaran 2015/2016 pada Tabel 1, terlihat belum optimal (Terlihat pada lampiran I halaman 75) dan ada siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 75. Dari 23 orang jumlah siswa kelas VA hanya 6 orang siswa (26,08%) yang mendapat nilai diatas KKM, dan 17 orang siswa (73,91%) lainya dibawah KKM. Nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa yaitu 95 dan nilai terendah adalah 20. Rata rata nilai Ulangan Harian 1 Semester II pada mata pelajaran IPA kelas VA adalah 65,86. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD Negeri 08 Surau Gadang, salah satunya adalah Model Treffinger. Melalui model Treffinger siswa dapat mengembangkan kreativitas, maksudnya siswa diberi keleluasan untuk berkreativitas menyelesaikan permasalahannya sendiri dengan cara-cara yang ia kehendaki. Selain itu, kemampuan yang diperoleh siswa bukan hanya pada ranah pengetahuan (kognitif) saja, tetapi seimbang antara ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut peneliti melakukan sebuah penelitian dengan judul Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA dengan Model Treffinger di Kelas VA SD Negeri 08 Surau Gadang. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wardhani dan Wihardit (2008:1.4) menyatakan, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah peneitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang. Sekolah itu terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk. 2. Subjek Peneliti Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang dengan jumlah siswa 23 orang, terdiri dari 13 orang lakilaki dan 10 orang perempuan. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakasanakan pada semester II tahun ajaran 2015 / 2016. Pelaksanaan tindakan kelas dimulai pada bulan Maret sampai April tahun 2016. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada desain PTK yang dirumuskan Arikunto (2012:16) yang menyatakan empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/pengamatan, dan refleksi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA berdasarkan Model Treffinger dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Merancang pembelajaran dengan Model Treffinger. Membuat media, alat dan bahan ajar, serta Lembar Diskusi Siswa (LDS). c. Menyiapkan instrumen penelitian (Lembar observasi proses pelaksanaan pembelajaran oleh guru). d. Menyiapkan soal-soal untuk tes evaluasi (Tes akhir siklus), yang sesuai dengan materi dalam pelaksanaan PTK. e. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar berupa tes akhir Siklus. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. 3. Tahap Pengamatan/Observasi
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas Syaflis Erniani, S.Pd di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kecamatan Kota Padang. 4. Tahap Refleksi Dalam proses pengkajian data ini, refleksi dilakukan setiap akhir siklus. Peneliti juga melibatkan pengamat (observer) untuk membantu, seperti pada tahap observasi, agar hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik. D. Indikator Keberhasilan 1. Aktivitas mengemukakan pendapat siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan 75% dengan Model Treffinger di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang. 2. Aktivitas melakukan percobaan siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA dapat ditingkatkan 75% dengan Model Treffinger di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang. 3. Hasil belajar sisiwa kelas VA pada pembelajaran IPA dapat ditingkatkan 75% dengan Model Treffinger di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang. 4. Data dan Sumber Data 1. Jenis Data dalam Penelitian ini berupa: a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden yaitu siswa kelas VA SD Negeri 08 Surau Gadang. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dengan cara menyalin data yang dimiliki guru mengenai prestasi peserta didik/kondisi yang dicatat oleh guru tentang peserta didik. 2. Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian diperoleh dari: a) Siswa b) Guru F. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi b. Tes c. Dokumentasi G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu: a. Lembar observasi kegiatan guru yang diamati. b. Lembar observasi memuat indikator pelaksanaan tindakan pembelajaran seperti: (a) Kegiatan awal yaitu melakukan apersepsi, (b) Kegiatan inti yaitu model pembelajaran yang akan digunakan, penguasaan materi, memberikan evaluasi, (c) Kegiatan akhir yaitu menyimpulkan pelajaran. c. Lembar observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengamati berlangsungnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan berpedoman pada indikator untuk keberhasilan PTK yang diamati.
d. Lembar tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi pelajaran siswa. e. Kamera dokumentasi H. Teknik Analisis Data 1. Data Kegiatan Guru 2. Data Aktivitas Siswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 08 Surau Gadang, Kota Padang. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VA yang berjumlah 23 orang. Tindakan yang dilakukan peneliti adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan Model Treffinger pada semester II Tahun Ajaran 2015/2016. Tabel 2. Persentase Kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Model Treffinger pada Siklus I Pertemuan Jumla Persen- Kriteria h skor tase 1 14 70 Cukup 2 15 75 Baik Rata-rata 14,5 72,5 Baik Target 75 Baik Tabel 3. Persentase Observasi Aktivitas Siswa Indikator Jum lah Pertemuan 1 2 % Jum lah % Rata-rata Persentase 1 11 47,82 13 56,52 52,17 2 12 52,17 15 65,21 58,69 Jumlah 23 23 Siswa Ratarata 55,43 Keterangan: 1. Aktivitas mengemukakan pendapat 2. Aktivitas melakukan percobaan Tabel 4. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Model Treffinger pada Siklus I Jumlah siswa yang hadir Ketuntasa n 23 orang 58,69 39,13% (9 orang) Tidak tuntas 60,86% (14 orang) Tabel 5. Persentase Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran IPA dengan Model Treffinger pada Siklus II Jumlah skor Kriteria 1 17 85 Baik 2 18 90 Sangat Baik Rata-rata 17,5 87,5 Sangat Baik Target 75 Baik Tabel 6. Persentase Aktivitas Siswa Indika -tor Pertemuan 1 2 Jum % Jum % lah lah 1 18 78,26 20 86,95 82,60 2 17 73,91 20 86,95 80,43 23 23 Jumla h Siswa Nilai ratarata Pertemuan Persentase Ratarata Persentase Ratarata Keterangan: 1. Aktivitas mengemukakan pendapat 2. Aktivitas melakukan percobaan 81,51 Tabel 7. Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Model Treffinger Pada Siklus II
Jumlah siswa yang hadir Nilai ratarata Ketuntasan 23 orang 78,91 78,26% (18 orang) Tidak tuntas 21,73% (5 orang) Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan satu tes akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan melalui Model Treffinger. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar kegiatan guru, lembar aktivitas siswa dan tes hasil belajar berupa tes akhir Siklus. Pembelajaran IPA melalui Model Treffinger membuat siswa merasa bingung, sehingga dalam pelaksanaannya peneliti menemui berbagai masalah yang disebabkan oleh siswa. Akan tetapi, penggunaan model Treffinger ini juga menyebabkan perubahan cara belajar bagi setiap siswa. Biasanya siswa yang aktif dalam kelas tersebut hanya beberapa orang sehingga siswa yang lain dapat dikatakan pasif dalam belajar dan sedikit sekali terjadi interaksi, namun setelah menggunakan Model Treffinger tersebut siswa dapat menunjukkan aktivitas yang baik secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. 1. Aktivitas Siswa Pembelajaran dengan penggunaan Model Treffinger telah berdampak positif terhadap siswa dan telah meningkatkan aktivitas siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini disebabkan pada siklus I guru belum terbiasa membawakan pembelajaran melalui Model Treffinger. Pada siklus II, rata-rata persentase kegiatan gurunya 87,5%, sehingga pelaksanaan pembelajaran dengan Model Treffinger sudah jauh meningkat dari siklus I, ini disebabkan karena guru sudah terbiasa menggunakan model Treffinger sehingga siswa lebih memahami materi yang disajikan oleh guru dan guru sudah bisa mengkondisikan kelas sehingga siswa lebih aktif, tidak sering mengobrol dengan temannya serta siswa tidak keluar masuk kelas saat pembelajaran berlangsung sehingga berdampak pada aktivitas mengemukakan pendapat dan melakukan percobaan siswa menjadi lebih baik. 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif (Aspek Pemahaman ) Siswa Dalam hal ini, terlihat perbedaan peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa dalam 2 siklus, terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas belajar ada 9 orang (39,13%), dengan nilai rata-rata secara klasikal 58,69, sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar ada 18 orang (78,26%), dengan nilai rata-rata secara klasikal 78,91. Persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan sebesar 39,13%, sedangkan untuk nilai rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal, juga mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM. Hal ini sejalan dengan pendapat Huda (2014:320) manfaat/kelebihan yang bisa diperoleh dari model Treffinger adalah (a) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan, (b) Membuat siswa aktif dalam pembelajaran, (c) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa karena disajikan masalah pada awal pembelajaran dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk mencari arah-arah penyelesaiannya sendiri, (d) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis data, membangun hipotesis, dan percobaan untuk memecahkan suatu permasalahan, (e) Membuat siswa dapat menerapkan pengetahuan yang sudah dimilikinya ke dalam situasi baru. Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka hipotesis penelitian ini dinyatakan dapat diterima, yaitu Hal ini dapat dibuktikan bahwa melalui model Treffinger terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VA pada pembelajaran IPA di SD Negeri 08 Surau Gadang. Dengan diterimanya hipotesis penelitian ini, maka penelitian tentang pembelajaran IPA dengan Model Treffinger yang peneliti lakukan, telah dapat diakhiri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Aktivitas mengemukakan pendapat siswa kelas VA pada pembelajaran IPA dengan Model Treffinger di SD Negeri 08 Surau Gadang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 52,17% menjadi 82,60%. Pada siklus II dengan peningkatan sebesar 30,43%. 2. Aktivitas melakukan percobaan siswa kelas VA pada pembelajaran IPA dengan Model Treffinger di SD Negeri 08 Surau Gadang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 58,69% menjadi 80,43%. Pada siklus II dengan peningkatan sebesar 21,74%. 3. Hasil belajar kognitif (Aspek pemahaman) Siswa kelas VA SD Negeri 08 Surau Gadang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 39,13% menjadi 78,26%. Pada siklus II dengan peningkatan sebesar 39,13%. Saran 1. Bagi siswa, agar melakukan aktivitas dan hasil belajar yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran, agar dapat menunjang penguasaan terhadap materi pembelajaran yang sudah dipelajari dan sedang dipelajari. 2. Bagi guru disarankan untuk menggunakan model sebagai salah satu
Model Treffinger dalam pelaksanaan pembelajaran IPA sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 3. Bagi pengambil kebijakan di sekolah untuk dapat menggunakan Model Treffinger dalam proses pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Bagi peneliti lainnya, disarankan untuk dapat menggunakan Model Treffinger dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Istarani dan Pulungan, Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Mediapersada. Wardhani, I.G.A.K dan Wirhadit.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.