BAB III DASAR TEORI 3.1 Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Aplikasi Location-Based Service Pencarian Lokasi Wisata Di Kota Semarang Berbasis Android

BAB II DASAR TEORI II-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. mendefenisikan penelitian yang sebelumnya hampir sama dilakukan

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

APLIKASI PEMETAAN JALAN WISATA PANTAI PULAU BATAM DENGAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID. Abstrak

BAB 3 LANDASAN TEORI

NAVIGASI PERANGKAT BERGERAK DI LINGKUNGAN ITS MENGGUNAKAN PLATFORM WIKITUDE

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan membahas mengenai dasar teori yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sebelumnya dengan penelitian sekarang. Cina dalam mengelola keuangan keluarga. Bagi keluarga Etnis Cina di Kya-

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Judul Platform Deskripsi

Android memiliki empat karakteristik sebagai berikut :

APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori teori yang melandasi didalam pembangunan aplikasi yang akan dibuat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Android adalah sistem operasi berbasisi java yang berjalan pada kernel 2.6 Linux.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka 1.1 Penelitian Terdahulu

BAB II. Tinjauan Pustaka Dan Dasar Teori. Tabel 2.1 Tinjuan Pustaka

PENGENALAN ANDROID AHMAD ZAINUDIN. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

GAME BELAJAR MATEMATIKA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pengenalan Aplikasi Perangkat Bergerak

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Fitnes adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan teknologi AR berbasis lokasi. ini sedang berkembang, dan menjadi perhatian para pengembang perangkat

APLIKASI PENGHITUNGAN PELURUHAN RADIONUKLIDA BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu media cetak dan media elektronik. Aplikasi mobile menjadi salah satu media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tinjauan pustaka yang dipergunakan dalam penelitian disajikan melalui

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 merupakan beberapa penelitian sejenis. Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Tinjauan Pustaka. Web SIG Untuk Fasilitas Umum Di Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Aplikasi Sistem Navigasi Objek Wisata berbasis Android pada Dinas Pariwisata Kota Makassar

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TRY OUT (UJI COBA) SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ONLINE PADA ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan sebuah sistem operasi yang sedang. populer, pada tanggal 3 September 2013 telah mencapai 1 miliar

linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Andorid mereka. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc.

Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. penulis berusaha membangun adanya kemudahan dan efisiensi, terutama di sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Beberapa acuan yang digunakan dalam pengembangan sistem dan aplikasi

Jurnal Rekursif, Vol. 2 Nomor 2 November 2014, ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Untuk membangun aplikasi ini, ada beberapa dasar penelitian seperti,

Sistem Pelacakan Posisi Kapal Berbasis Mobile Android dan Web Server

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bimbingan kepada dosen pembimbing tugas akhir, kartu konsultasi digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

APLIKASI PURWOKERTO PLACE FINDER PADA SMARTPHONE BERSISTEM OPERASI ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

MONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi.

KUMPULAN APLIKASI JAVA J2ME

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 menunjukan perbandingan penelitian dalam bidang augmented

DAFTAR TABEL Tabel 4. 1 Tabel 4. 2 Tabel 4. 3

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI MOBILE LOKASI OBJEK WISATA KOTA DAN KABUPATEN TEGAL BERBASIS ANDROID

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibutuhkan suatu bahasa pemrograman, yaitu language software, yang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

1 BAB II LANDASAN TEORI. metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri. kebutuhan akan beberapa aktivitas (Buyens, 2001).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux

Gambar 1. Perangkat mobile Android

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengharapkan kenaikan angka penjualan (Suyanto, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perangkat Lunak Pengolahan Data Survey Geografis Berbasis Smartphone Android

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

bahasa pemrograman, yaitu language software, yang dapat berbentuk assembler, compiler maupun interpreter. Jadi language software merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada

Billy Pramboro Putra Dosen Pembimbing: Umi Laili Yuhana S.Kom M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setingkat propinsi yang ada di Indonesia. DIY memiliki berbagai predikat, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 aplikasinya yaitu Find My Iphone. Aplikasi Find My Iphone ini memliki fitur seperti melihat lokasi keberadaan dari smartphone pemilik maupun sesama

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kendaraan merupakan angkutan atau alat transportasi yang digunakan masyarakat untuk bepergian. Terlebih lagi diliha

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 3 Perancangan Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti

Gambar 3.1 Diagram Alir aplikasi pada Klien Sistem berjalan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM BERBASIS ANDROID KECAMATAN SUKAMAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR.

BAB 1 PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat memiliki telepon seluler, personal digital assistant

BAB III LANDASAN TEORI

2 operasi ini lebih cepat diterima di kalangan para pengguna dan semakin banyak yang menggunakan sistem operasi ini. Kemajuan teknologi saat ini dapat

BAB II LANDASAN TEORI. komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun kegiatan-kegiatan. seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam pembahasan masalah. 3.1 Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar atau kota pendidikan. Sebutan sebagai kota pelajar sampai saat ini masih melekat pada kota Yogyakarta karena wilayah ini masih menjadi tujuan dalam hal menuntut ilmu bagi kaum pelajar dan mahasiswa dari seluruh wilayah di lndonesia dan negara sekitar.beberapa hal yang menyebabkan kaum terpelajar tertarik menuntut ilmu di Yogyakarta misalnya biaya hidup yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kota besar lainnya, citra Yogyakarta sebagai kota yang aman dan nyaman, dan keadaan fasilitas sosial dan fisik yang menunjang untuk belajar. Selain itu dibandingkan dengan daerah lain, sekolah dan perguruan tinggi di Yogyakarta cenderung memiliki mutu yang lebih baik. Keadaan tersebut menjadi daya tarik mahasiswa untuk datang ke Yogyakarta. Meskipun ada berbagai isu negatif seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tawuran dan premanisme, namun mahasiswa terus berdatangan untuk menuntut ilmu di Yogyakarta. Predikat kota Yogyakarta yang telah melekat 14

sebagai kota pelajar dan kota pendidikan, menjadikan kota ini menjadi incaran utama bagi para calon mahasiswa dari berbagai wilayah di lndonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Setiap tahun ajaran baru mahasiswa terus berdatangan di Yogyakarta. Bahkan ada calon mahasiswa yang telah berada di Yogyakarta untuk mengikuti bimbingan belajar guna mengikuti tes masuk pada tahun berikutnya. Yogyakarta menjadi daerah tujuan belajar bagi para lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, karena di kota ini banyak tersebar perguruan tinggi baik negeri maupun swasta dengan berbagai macam program studi. Perguruan tinggi di Yogyakarta menawarkan berbagai jenis jurusan dan keahlian. Menurut Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Propinsi Daerah lstimewa Yogyakarta, sampai dengan tahun ajaran 2012/2013, di Yogyakarta tercatat 135 perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi kedinasan dan perguruan tinggi swasta, dengan 78 fakultas dan 465 program studi. Rinciannya adalah 5 perguruan tinggi negeri, 7 perguruan tinggi kedinasan, dan 123 perguruan tinggi swasta (www.pendidikandiy.go.id). Menurut data koordinator perguruan tinggi swasta (kopertis) wilayah lima, sampai saat ini di Yogyakarta tercatat 125 buah perguruan tinggi swasta, diantara itu yang aktif berjumlah 123 buah (www.kopertis5.org). Perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta tersebut hadir dengan berbagai jenis lembaga yaitu universitas, sekolah tinggi, politeknik, institut serta akademi. 15

Perguruan Tinggi Swasta menjadi alternatif bagi mereka yang tidak diterima Perguruan Tinggi Negeri. Mahasiswa pendatang di Yogyakarta itu berinteraksi dengan masyarakat setempat sehingga menemukan situasi yang berbeda dengan kehidupan di tempat asalnya. Mahasiswa-mahasiswa tersebut tersebar di berbagai sudut kota dengan kecenderungan tinggal di sekitar kampus masing-masing. Dalam situasi yang berbeda dengan daerah asalnya, mereka perlu menyesuaikan diri untuk mengurangi gesekan nilai dan kebiasaan dengan masyarakat yang telah lama tinggal di daerah itu, dengan cara memahami dan menghargai nilai dan kebiasaan yang dianut masyarakat setempat. Hal ini dimaksud agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pergaulan diantara mereka. Apa yang dianggap baik belum tentu dapat diterima dan dianggap baik oleh masyarakat setempat. Misalnya dalam hal berbicara atau berperilaku. Pada dasarnya mereka masingmasing memiliki pandangan yang berbeda terhadap nilai-nilai budaya yang dianggap baik atau sopan. 3.2 GPS GPS (Global Positiong System) adalah suatu sistem navigasi menggunakan lebih dari 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit atau Middle Earth Orbit)yang mengelilingi bumi sehingga penerima-penerima sinyal di permukaan bumi dapat menangkap sinyalnya. GPS mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan,arah, dan waktu.satelit mengorbit pada 16

ketinggian 12.000 mil di atas bumi dan mampu mengelilingi bumi dua kali dalam 24 jam. Satelit GPS secara kontinyu mengirimkan sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan waktu, pada penerima yang berhubungan. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom yang mempunyai ketepatan waktu satu per satu juta detik. Berdasar informasi ini, stasiun penerima mengetahui berapa lama waktu yang digunakan untuk mengirim sinyal sampai kepada penerima di bumi. Semakin lama waktu yang digunakan untuk sampai ke penerima, berarti semakin jauh posisi satelit dari stasiun penerima Gambar 3.6 Skema Global Positioning System Pada gambar 3.6 adalah sebuah proses bagaimana koordinat suatu titik diketahui dan dapat dilacak oleh satellite. Dimana masing-masing satelit mewakili koordinat x,y,z dan t(waktu). Nama formal GPS adalah 17

NAVSTAR GPS, kependekan dari NAVigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. System yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti, dan juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu diseluruh dunia. (Rifai, 2013). 3.3 Layanan Berbasis Lokasi Layanan Berbasis Lokasi atau Location-Based Services merupakan sebuah layanan pada sebuah telepon genggam atau mobile device lain yang bergantung pada lokasi dari device. Dengan menggunakan location-based service, perangkat akan menentukan lokasinya, dan informasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi berguna lainnya untuk user (Sari, et al., 2014). Ada 2 pendekatan dasar yang dipakai dalam mengimplementasikan LBS, yaitu : 1. Memproses data lokasi diserver dan mengirimkan hasilnya ke alat. 2. Mendapatkan data lokasi dari alat tersebut berdasarkan aplikasi yang menggunakannya secara langsung. Aplikasi dapat menggunakan beberapa pendekatan yang disediakan, yaitu: 1. Menggunakan jaringan telepon seluler, akurasi dari metode ini tergantugn kepada ukuran dari sel dan mungkin tidak akurat. 18

2. Menggunakan satelit, dengan menggunakan bantuan GPS untuk mendapatkan data posisi yang akurat (Rofiq & Uzzy, 2014). Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat 5 komponen penting yaitu meliputi: Gambar 3.7 Komponen LBS Lihat gambar 3.7, berikut penjelasan: 1. Mobile Devices: Suatu alat yang digunakan oleh pengguna untuk meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan text. 2. Communication Network: Komponen kedua adalah jaringan komunikasi yang mengirim data pengguna dan informasi yang diminta dari mobile terminal ke Service Provider kemudian mengirimkan kembali informasi yang diminta ke pengguna. Communication network dapat berupa jaringan seluler(gsm, CDMA), Wireless Local Area Network(WLAN), atau Wirelss Wide Area Network(WWAN). 19

3. Positioning Component:Untuk memproses suatu layanan maka posisi pengguna harus diketahui. 4. Service and Aplication Provider: Penyedia layanan menawarkan berbagai macam layanan kepada pengguna dan bertanggung jawab untuk memproses informasi yang diminta oleh pengguna. 5. Data and Content Provider: Penyedia layanan tidak selalu menyimpan semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses oleh pengguna. Untuk itu, data dapat diminta dari data and content provider. 3.4 Augmented Reality Augmented Reality (AR) adalah suatu lingkungan yang memasukkan objek virtual 3D ke dalam lingkungan nyata. Penggunaan AR saat ini telah melebar ke berbagai aspek dalam kehidupan kita dan diproyeksikan akan mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan penggunaan AR sangat menarik dan memudahkan penggunaannya dalam mengerjakan sesuatu hal, seperti contohnya pada strategi pemasaran penjualan rumah kepada konsumen (Rifa'i, et al., 2014). Saat perkembangan teknologi semakin meningkat, hal ini juga berpengaruh terhadap bidang computer vision. Definisi computer vision secara umum adalah merupakan ilmu dan teknologi bagaimana suatu machine/sistem melihat sesuatu. Masukan untuk suatu sistem berbasis computer vision adalah citra atau image. Data citra dapat berbentuk urutan video, citra dari kamera, dan lain-lain. (Joefric & Anshori, 2011). 20

Sistem Augmented Reality juga memiliki tiga komponen utama yaitu: 1. Tracking system menentukan posisi dan orientasi obyek- obyek dalam dunia nyata. 2. Graphic system menggunakan informasi yang disediakan tracking system untuk menggambarkan gambar-gambar virtual pada tempat yang sesuai, sebagai contoh melalui obyek-obyek nyata. 3. Tampilan sistem menggabungkan dunia nyata dengan gambar virtual dan mengirimkan hasilnya ke pengguna. (Sari, et al., 2014). Gambar 3.8 Contoh Aplikasi yang Memanfaatkan Augmented Reality berbasis Lokasi(Markerless)Source: https://media.licdn.com/mpr/mpr/shrinknp_800_800/p/4/005/027/2f1/16f8237.jpg 21

Gambar 3.9 Contoh Aplikasi yang Memanfaatkan Augmented Reality untuk objek 3D(Marker) 3.5 Mixare Mixare (Mix Augmented Reality Engine) adalah open source augmented reality browser yang diterbitkan dibawah GPLv3. Mixare tersedia untuk Android dan iphone 3GS dan diatasnya. Mixare bekerja sebagai aplikasi yang sangat otonom dan tersedia untuk pengembangan dari implementasi sendiri. Ada beberapa cara dalam menggunakan mixare: a. Mixare adalah sebuah aplikasi otonom yang menampilkan POI Wikipedia terhadap lingkungannya. Mixare dijalankan di perangkat mobile secara langsung. Gambar 3.10 Mixare autonomn 22

b. Mixare dapat diakses oleh link pada situs HTML, dimana sumber data ditransfer ke aplikasi. Gambar 3.11 Mixare acceseed by link HTML c. Mixare dapat diakses oleh launcher-app kita sendiri, data source ditransfer ke aplikasi yang kita buat. Gambar 3.12 Mixare accessed by app-launcher d. Mixare secara bebas diupgrade dan bahkan dapat dimodifikasi ke aplikasi individu. Gambar 3.13 Mixare upgrade 3.6 Google Maps API Google Maps API adalah salah satu Application Programming Interface (API) yang dimiliki Google. API ini 23

mempunyai fitur untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan Google Maps, antara lain menampilkan peta, mencari rute terdekat antara dua tempat, dan lain sebagainya. Google Maps API tersedia untuk platform android, ios, web, dan juga web service. Dalam pengerjaan aplikasi ini, digunakan dua macam API, yaitu Google Maps Android API untuk menampilkan peta pada layout android serta menangani interaksi dengan peta pada android dan Google Maps Javascript API untuk melakukan request rute terpendek ke server milik Google berupa http request dengan format url sebagai berikut https://maps.googleapis.com/maps/api/directions/ + params. Return value dari Google Maps Javascript API berupa string dengan format JSON yang berisi koordinat awal dan tujuan, rute, dan manuver. Pada GoogleMaps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah: a. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi b. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit c. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai d. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil 24

pada ROADMAP (jalan dan nama kota). (Rompas, et al., n.d.). 3.7 Bahasa Pemrograman Java Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang diciptakan oleh James Gosling, seorang developer dari Sun Microsystem pada tahun 1991. Java adalah bahasa pemrograman Object-Oriented dengan unsur-unsur seperti bahasa C++ dan bahasa-bahasa lainnya yang memiliki libraries yang cocok untuk lingkungan internet. (Nyura, 2010).Java dapat melakukan banyak hal dalam melakukan pemrograman, seperti membuat animasi halaman web, pemrograman Java untuk Ponsel dan aplikasi interaktif. Java menurut definisi dari Sun adalah mana untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone ataupun pada lingkungan jaringan. Java 2 adalah generasi kedua dari java platform. Kata berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file.class dari suatu program sebagai representasi langsung dari program yang berisi bahasa mesin. (Warno, 2012) 3.8 Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: 25

a. Multi-platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. b. Multi-language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.. c. Multi-role : Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plugin. (Almuzakki, 2013). 3.9 Android Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat 26

keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Gambar 3.14:Arsitektur Android Pada gambar. 3.14 merupakan susunan dari arsitektur pada android yang terdiri dari Linux Kernel. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan. Library yang terdiri dari Media Library dan Graphic Library, kemudian Android Runtime yang merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, yakni pustaka inti dan mesin virtual dalvik. 27

Application Framework yaitu kerangka aplikasi yang menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Applications yang merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi. Telah dijelaskan uraian dasar teori yang digunakan oleh penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat digunakan sebagai pemanding atau acuan di dalam pembahasan masalah. 28