BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sebuah perantara atau penyalur pesan secara serentak yang menjangkau masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA MONITORING 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memperoleh suara 20%. Perolehan suara tertinggi dimiliki oleh PDIP

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN PENGELOLAAN PROGRAM DAN REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Teori yang digunakan

Sri Mulyani jadi Menteri Keuangan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG TIM NASIONAL PERSIAPAN PEMBANGUNAN JEMBATAN SELAT SUNDA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

PRESIDEN JOKOWI: PERMUDAH PERIZINAN, PERLANCAR INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Presiden Jokowi: 2016 sebagai Tahun Percepatan Pembangunan Nasional Selasa, 16 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KPK juga hampir KO di Era SBY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-C TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS KELOMPOK JABATAN STAF AHLI WALIKOTA WALIKOTA SURAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG UTUSAN KHUSUS PRESIDEN, STAF KHUSUS PRESIDEN, DAN STAF KHUSUS WAKIL PRESIDEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG UTUSAN KHUSUS PRESIDEN, STAF KHUSUS PRESIDEN, DAN STAF KHUSUS WAKIL PRESIDEN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. dirumuskan kesimpulan sebagaimana berikut: eksekutif dan legislatif hingga ancaman impeachment, maka dari itu

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN PENGELOLAAN PROGRAM DAN REFORMASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG WAKIL MENTERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan media sebagai salah satu alatnya (Maryani, 2011:3).

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGESAHAN, PENGUNDANGAN, DAN PENYEBARLUASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG UTUSAN KHUSUS PRESIDEN, STAF KHUSUS PRESIDEN, DAN STAF KHUSUS WAKIL PRESIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Memasuki 50 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia-Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Senin, 14 November 2016

BAB I PENDAHULUAN. separuh APBN terkonsentrasi pada pemberian subsidi. Menurut Kompas.com

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya disebut. demokratis sehingga dapat menciptakan kesejahteraan rakyat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 40 TAHUN 2005 TENTANG STAF KHUSUS PRESIDEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. media yang memberitakan konflik Sunni Syiah Sampang Madura karena alasan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Joko Widodo melantik Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 31 Desember 2014 lalu. Sebelumnya Luhut menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Luhut dengan jabatan barunya ini mendapat hak keuangan dan fasilitas lain setara dengan menteri. Salah satu poin Luhut sebagai Kepala Staf Kepresidenan adalah menjadi jembatan pemerintahan Jokowi dengan pihak legislatif (Akuntono, 2015, para. 3). Pada Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2015 tentang Kantor Staf Presiden yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 23 Februari 2015 mengalami perluasan fungsi. Jika sebelumnya hanya bertugas memberikan dukungan komunikasi politik dan pengelolaan isu-isu strategis kepada Presiden dan Wakil Presiden, kini Kantor Staf Kepresidenan juga melaksanakan tugas pengendalian program-program prioritas nasional (Yus, 2015, para. 3). Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menepis anggapan bahwa keberadaan Kantor Staf Kepresidenan dapat menimbulkan tumpang tindih, apalagi berpotensi mereduksi kewenangan Wakil Presiden (Rastika, 2015, para. 10). Selain itu, Kantor Staf Kepresidenan dapat menggunakan jasa konsultan dari luar pemerintahan sepanjang diperlukan dan tidak merugikan kepentingan negara. Sementara untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan 1

fungsinya, pada Kantor Staf Presiden dibentuk Sekretariat Kantor Staf Presiden (Yus, 2015, para. 8). Kantor Staf Presiden lebih mirip Sekretariat Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalopbang) pada era Presiden Soeharto dan hampir sama dengan Unit kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Staf Presiden juga menyerupai Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) saat Presiden Yudhono dan Wakil Presiden Boediono (Rastika, 2015, para. 8). Rangkaian peristiwa politik diatas memiliki nilai berita, dimana media massa akan memuat peristiwa yang memiliki nilai berita. Sebuah peristiwa yang mempunyai unsur nilai berita paling banyak dan paling tinggi lebih memungkinkan untuk ditempatkan dalam headline, sedangkan berita yang tidak mempunyai unsur nilai berita atau nilai beritanya tidak besar maka berita tersebut akan dibuang (Eriyanto, 2008, h. 105). Majalah Tempo edisi 23-29 Maret 2015 secara khusus memberitakan berita seputar Staf Kepresidenan. Hanya media cetak ini yang penulis temukan membahas secara detail berita tersebut. Majalah cetak yang serupa dengan Majalah Tempo, seperti Majalah Detik atau Majalah Gatra pada periode yang sama tidak membicarakan permasalahan yang sama. Hal ini terlihat pada masingmasing website majalah tersebut. Majalah Detik periode 30 Maret 2015 2

membahas harta tak wajar pada rekening Ujar. Majalah Gatra periode 19-25 Maret 2015 membahas partai politik di Indonesia. Pada halaman depan Majalah Tempo bertuliskan KUDA-KUDA KALLA, dilengkapi tulisan dibawahnya, Tak libatkan dalam pengambilan sejumlah keputusan penting, Jusuf Kalla merapatkan barisan mempersoalkan Kantor Staf Presiden. Berikut cuplikan narasi berita pada salah satu artikel dalam Majalah Tempo, Kalla juga memandang Kantor Staf Presiden bisa ikut mengendalikan dan mengelola program pemerintah. Fungsi itu, menyitir konstitusi, semestinya hanya bisa dilakukan pembantu presiden, yakni wakil presiden, menteri koordinator, atau menteri. (Tempo, 2015, h. 1). Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana kasus yang menyangkut orang penting di Indonesia ini digambarkan melalui narasi berita pada Majalah Tempo edisi 23-29 Maret 2015. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu dilakukan analisis secara mendalam terhadap narasi berita menggunakan teknik analisis naratif. Analisis naratif dapat digunakan untuk meneliti sebuah teks dan menemukan hal-hal tersembunyi di balik teks tersebut. Menurut Nichols yang dikutip Jane Stokes dalam buku How To Do Media and Cultural Studies, program-program berita dan informasi terkini menjadi objek analisis yang baik untuk analisis naratif. terlepas dari klaim-klaimnya terhadap objektivitas, mereka merupakan teks-teks yang sangat terkoding dan konvensional (Stokes, 2006, h. 74). 3

Analisis naratif adalah cara yang kuat dan bermanfaat untuk menjelajahi teks-teks media, yang dahulunya cukup diabaikan. Sebuah narasi mempunyai struktur bercerita. Jika sebuah narasi dipotong-potong, maka narasi mempunyai beberapa bagian (sub) dimana masing-masing bagian saling terhubung. Penelitian ini akan menggunakan analisis naratif dengan pendekatan Tzvetan Todorov, dimana wartawan membuat narasi menjadi flashback sehingga menarik perhatian khalayak. Menurut Todorov, narasi adalah apa yang dikatakan, karenanya mempunyai urutan kronologis, motif dan plot, dan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa. Suatu narasi mempunyai struktur dari awal hingga akhir. Narasi dimulai dari adanya keseimbangan yang kemudian terganggu oleh adanya kekuatan jahat. Narasi diakhiri oleh upaya untuk menghentikan gangguan sehingga keseimbangan tercipta kembali (Eriyanto, 2013, h. 46). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan, rumusan masalah penelitian ini mencakup: - Bagaimana struktur narasi berita mengenai Kantor Staf Presiden pada majalah Tempo? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: - Untuk mengetahui struktur narasi berita mengenai Kantor Staf Presiden pada majalah Tempo 4

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan serta ilmu pengetahuan, khususnya ilmu jurnalistik yang berkaitan dengan narasi berita. Selain itu, dapat memberikan referensi tentang bagaimana penelitian menggunakan analisis naratif, terutama dalam menganalisis narasi berita media cetak. 1.4.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian mengenai analisis naratif pada media cetak ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagaimana melihat struktur narasi berita yang dibentuk oleh media massa. 5