Master Plan Pembangunan Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Tim Transisi Bidang Ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

BAPPEDA Planning for a better Babel

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DALAM ACARA MUSRENBANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

Analisis Isu-Isu Strategis

5.1. VISI MEWUJUDKAN KARAKTERISTIK KABUPATEN ENDE DENGAN MEMBANGUN DARI DESA DAN KELURAHAN MENUJU MASYARAKAT YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKEADILAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Strategi dan Program Prioritas Penguatan Ekonomi Masyarakat Kota Bontang Bidang Industri Berbasis Petrokimia Tahun 2018

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DERAH DALAM PENGUATAN IKLIM USAHA DAN INVESTASI

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KEPALA DINAS

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

Berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 2006 Konsolidasi Program, Sub Fungsi, dan Fungsi (Form C)

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

DAFTAR ISI PENGANTAR

D A F T A R I S I Halaman

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Transkripsi:

Master Plan Pembangunan Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017-2022 Tim Transisi Bidang Ekonomi

Posisi Relatif Indikator Pembangunan

Posisi Relatif Laju Pertumbuhan PDRB Prov. Kep. Bangka Belitung di Indonesia 2015 Laju Pertumbuhan PDRB (sumber: BPS) 25 20 15 10 5 4,08 4,88 0-5

Posisi Relatif Persentase Penduduk Miskin Prov. Kep. Bangka Belitung di Indonesia 2016 30 Persentase Penduduk Miskin (sumber: BPS) 25 20 15 10 5 0 5,04 10,7

Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Prov. Kep. Bangka Belitung di Indonesia 2016 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00-2,60 Tingkat Pengangguran Terbuka (sumber: BPS) 5,61

AXIS TITLE Posisi Relatif IPM Prov. Kep. Bangka Belitung di Indonesia 2015 Indeks Pembangunan Manusia (sumber: BPS) 85 80 75 70 65 60 55 50 69,55 69,05 AXIS TITLE

Posisi Relatif Angka Harapan Hidup Prov Kep. Bangka Belitung di Indonesia 2014 Angka Harapan Hidup (sumber: BPS) 80 75 70 71,69 67,85 72,59 68,87 65 60 55 Series1 Series2

7 Laju Pertumbuhan PDRB (Sumber: BPS) 6 5 4 6,03 5,5 5,56 5,2 5,01 4,67 4,88 5,02 4,08 4,11 3 2 1 0-0,53-0,36-0,34 2011 2012 2013 2014 2015-1 -0,8 2016-0,91-2 2017 2018 2019 2020 Babel Nasional Gap Linear (Babel) Linear (Babel) Linear (Nasional) Linear (Gap) BASELINE 2012 2013 2014 2015 2016 Babel 5,5 5,2 4,67 4,08 4,11 Nasional 6,03 5,56 5,01 4,88 5,02 Selisih -0,53-0,36-0,34-0,8-0,91 Laju pertumbuhan PDRB masih di bawah laju pertumbuhan nasional dengan gap yang cenderung melebar Fokus: Mengurangi Gap untuk mengejar ketertinggalan

TINGKAT INFLASI (SUMBER: BPS) Babel Nasional Gap Linear (Babel) Linear (Babel) Linear (Nasional) Linear (Gap) 12 10 10,68 8 6 6,52 8,46 8,38 8,36 7,43 4 2 4,30 2,22 2,32 4,65 3,35 1,30 4,41 3,02 0 0,08 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 BASELINE 2012 2013 2014 2015 2016 Babel 6,52 8,46 10,68 4,65 7,43 Nasional 4,30 8,38 8,36 3,35 3,02 Selisih 2,22 0,08 2,32 1,30 4,41 Tingkat Inflasi di Kota Pangkal Pinang masih di lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi Nasional. Meskipun tingkat inflasi cenderung menurun, penurunan tingkat inflasi di Babel tidak sebesar penurunan inflasi Nasional

KOEFISIEN GINI (SUMBER: BPS) Babel Nasional Gap Linear (Babel) Linear (Babel) Linear (Nasional) Linear (Gap) 0,5 0,4 0,41 0,41 0,41 0,41 0,4 0,3 0,29 0,31 0,3 0,28 0,28 0,2 0,1 0 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-0,1-0,12-0,1-0,11-0,13-0,12-0,2 BASELINE 2012 2013 2014 2015 2016 Babel 0,29 0,31 0,30 0,28 0,28 Nasional 0,41 0,41 0,41 0,41 0,40 Selisih -0,12-0,10-0,11-0,13-0,12 Koefisien Gini Babel lebih rendah dibandingkan Nasional dengan kecenderungan semakin merata Fokus mempertahankan kinerja

PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (SUMBER: BPS) Babel Nasional Gap Linear (Babel) Linear (Babel) Linear (Nasional) Linear (Gap) 14 12 10 11,66 11,47 10,96 11,13 10,7 8 6 4 5,37 5,25 4,97 4,83 5,04 2 0-22011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020-4 -6-8 -6,29-6,22-5,99-6,3-5,66 BASELINE 2012 2013 2014 2015 2016 Babel 5,37 5,25 4,97 4,83 5,04 Nasional 11,66 11,47 10,96 11,13 10,70 Selisih -6,29-6,22-5,99-6,30-5,66 Babel memiliki persentase penduduk miskin lebih rendah dibandingkan dengan ratarata nasional dengan gap yang semakin menurun. Fokus: peningkatan kinerja untuk mempertahankan gap

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (SUMBER: BPS) Babel Nasional Gap Linear (Babel) Linear (Babel) Linear (Nasional) Linear (Gap) 10 8 6 4 6,13 6,17 6,29 5,94 6,18 6,17 5,61 5,14 3,49 3,7 2 0 0,11 0,56 2011 2012 2013 2014-0,8 2015 2016 2017 2018 2019 2020-2 -2,64-2,47-4 BASELINE 2012 2013 2014 2015 2016 Babel 3,49 3,70 5,14 6,29 6,17 Nasional 6,13 6,17 5,94 6,18 5,61 Selisih -2,64-2,47-0,80 0,11 0,56 Meskipun sempat memiliki TPT lebih rendah dibandingkan nasional, namun TPT justru meningkat melebihi TPT naional yang cenderung turun. Fokus: peningkatan kinerja untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan

Permasalahan dan Prioritas Pembangunan

Permasalahan Pembangunan Tingginya Ketergantungan pada Sektor Primer Tingkat Investasi Swasta Rendah Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Wilayah Rendah Kualitas SDM masih rendah Kualitas Belanja Daerah Rendah Kerusakan Lingkungan Pembangunan Belum Merata Pengangguran Meningkat Kemandirian Pangan Rendah Illegal Fishing dan Perampokan laut Kemandirian Fiskal Rendah Koordinasi Pembangunan Rendah Pasokan Energi Kurang Angka Putus Sekolah Tinggi Kontrobusi Sektor tahun 2016 (sumber: BPS Prov Kep Bangka Belitung)

Prioritas Pembangunan 5 Tahun Ketiga dalam RPJP Periode 2017-2022 merupakan periode 5 tahun ketiga dalam RPJP 2005-2025 dengan Fokus: Ekonomi dan Pengembangan Kualitas SDM Prioritas Pembangunan pada periode ini adalah: 1. Ekonomi dan SDA 2. SDM & Kependudukan 3. Sarana dan Prasarana 4. Pemerintahan 5. Sosial, Budaya dan Politik 6. Lingkungan Hidup

Indikator Capaian Misi 1 RPJP Mengembangkan potensi ekonomi lokal yang sejalan dengan upaya mewujudkan wilayah agri-bahari dan meningkatkan daya saing daerah. Peningkatan daya saing daerah akan dilakukan melalui pemanfaatan potensi ekonomi daerah secara optimal dan sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan, khususnya perkebunan, perikanan dan kelautan; industri pengolahan dan pariwisata sesuai dengan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh masingmasing Kabupaten/Kota yang orientasi pemasarannya terutama ke luar daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; pembangunan sarana dan prasarana ekonomi; serta reformasi di bidang peraturan dan perijinan. Indikator Pencapaian Misi Daerah Kondisi 2005 Kondisi Saat ini (2016) Indikator Capaian 2017 2022 Rata-rata Pertumbuhan PDRB Tanpa Migas ADH Konstan (Persen) 4,5 (2005) 3,01 (2013) 5,45 Rata-rata kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB (%) 22,94 20,00 23,96 Rata-rata kontribusi sub sektor perikanan terhadap PDRB 0,05 6,55 0,20 Rata-rata kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (%) 22,03 20,06 22,69 Rata-rata kontribusi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (%) 13,81 17,28 13,60 Rata-rata kontribusi sektor Pengangkutan dan Komunikasi (%) 3,29 5,64 2,74 Rata-rata kontribusi sektor Jasa-jasa terhadap PDRB 6,14 6,95 5,41 Peningkatan Peran UKM Jumlah Unit Usaha kecil 1.042 1.200

Tujuan/Sasaran Pencapaian Tujuan/Sasaran dalam Rangka Mewujudkan Visi Jangka Panjang Visi 2025: Terwujudnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sebagai Wilayah Agri-Bahari yang Maju dan Berwawasan Lingkungan, Didukung oleh Sumber Daya Manusia Handal dan Pemerintah yang Amanah Menuju Masyarakat Sejahtera GAP Arah yang tidak dikehendaki GAP Akhir Periode 5 tahun Pertama Akhir Periode 5 tahun Kedua Waktu/Periode

Paket Kebijakan Ekonomi

Interlinked Sector Lingkunga n Hidup Pemerintahan Infrastruktu r Meskipun pada prakteknya perlu adanya sektor yang menjadi prioritas pembangunan, seluruh sektor tersebut merupakan sektorsektor yang saling berhubungan dalam meningkatkan kemajuan daerah. Sosbudpol Ekonomi & SDA Pemilihan prioritas pembangunan didasarkan pada ukuran Dampak Keberhasilan, Kemungkinan Keberhasilan, dan Urgensi dari Program Pembangunan. SDM & Kependudukan

Interlinked Policy Masyarakat Desa Tujuan Utama Paket Kebijakan Ekonomi: Fiskal Investasi dan Usaha Pertumbuhan Ekonomi Penurunan Inflasi Indikator Utama yang disasar: Pertumbuhan PDRB Agropolitan EKONOMI Infrastruktur dan Konektivitas Angka Inflasi Angka Gini Persentase Penduduk Miskin Tingkat Pengangguran Terbuka Pariwisata dan Bahari Inflasi Kemiskinan

Interlinked Authority Pemerintah Kabupaten/Kota Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi: Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah kabupaten/kota; Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah kabupaten/kota; Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah kabupaten/kota; dan/atau Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi. Fokus: Peningkatan Koordinasi untuk menjamin keselarasan program pembangunan dari level pusat hingga ke daerah.

Public, Private and People Partnership (4Ps) Masyarakat Pemerintah Swasta Pemerintah Daerah perlu melibatkan pihak Swasta dan Masyarakat dalam proses pembangunan daerah yang meliputi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawas an, dan Evaluasi. Fokus: 1. Melibatkan pihak swasta dalam meningkatkan perekonomian daerah baik melalui Kerjasama Pemerintah- Swasta (KPS) maupun Investasi Langsung. 2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan daerah.

2018 2019 2020 2021 2022 Tema Pembangunan Ekonomi Tahun 2018-2022 Meletakkan Dasar Rencana Strategis Rencana Induk Penataan Kawasan Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Penguatan Basis Data Konektivitas Membangun dan Memantapkan Dasar Penguatan Kelembagaan Peningkatan Infrastruktur Pengembangan Kawasan Peningkatan Kapasitas SDM Peningkatan Investasi Mendayaguna kan dan Menguatkan Pengembangan Agropolitan dan Bahari Pengembangan Wisata Peningkatan PAD Pelayanan Masyarakat Mendayagunaka n dan Memantapkan Pengembangan Industri Pendukung Peningkatan Tenaga Kerja Peningkatan Kerjasama Pemerintah-Swasta Mendayagunaka n dan Mengoptimalkan Pengembangan UMKM dan Koperasi Peningkatan Kapasitas BUMD

Ishikawa Diagram Paket Kebijakan Ekonomi

Paket 1: Pemberdayaan Masyarakat Desa Program Kegiatan Aktivitas Program Pemetaan Potensi Desa Pemataan Potensi fisik Desa Pemetaan Potensi non fisik Program Pengembangan Kapasitas SDM Pemberdayaan inklusif masyarakat desa Advokasi kesadaran kritis warga desa Peningkatan kapasitas masyarakat desa Pelatihan kewirausahaan Inkubasi bisnis Pelatihan teknologi informasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Desa Pembentukan BUMDes (i.e. Koperasi) Pendampingan BUMDes Program Pengembangan Ekonomi Desa Unggulan Program Percepatan Masalah Pemberdayaan Masyarakat Desa Inklusi keuangan Peningkatan pelayanan perbankkan pada BUMDes Pengembangan komoditas unggulan Perdagangan Temu investor Revitalisasi pasar tradisional Pengembangan toko swalayan berbasis BUMDes Pemanfaatan Dana CSR dalam Pemetaan Potensi Kegiatan Ekonomi Pengembangan Ekonomi Unggulan Desa Pengembangan Sistem e-csr Pengembangan Industri kreatif Rumah display Pengisian jabatan bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa

Program Program Peningkatan Kemudahan Berusaha Program Pengembangan PTSP Program Peningkatan Persaingan Usaha Sehat Program Promosi Investasi Asing Paket Kebijakan Ekonomi 2: Perbaikan Iklim Investasi dan Usaha Program Pembangunan Pusat Informasi dan Promosi Ketenagakerjaan Kegiatan Penyederhanaan prosedur perizinan Deregulasi regulasi perizinan Pelimpahan kewenangan Verifikasi perizinan satu pintu Pelayanan Informasi Perizinan Secara Online Peningkatan koordinasi penanganan Kemitraan Pemerintah Swasta (KPS) Program Izin Usaha Gratis Program Percepatan Masalah Investasi dan Usaha Pemberian Insentif Pelayanan Penanaman Modal Percepatan penyusunan RTRW dan RDTR kawasan strategis Percepatan pengaduan masalah investasi Percepatan pengaduan masalah ketenagakerjaan Percepatan peningkatan kuantitas dan kapasitas SDM PTSP Percepatan pengadaan kendaraan operasional PTSP Percepatan pengadaan dan kualitas bahan promosi/materi investasi Menurunkan suku bunga KUR Perluasan penerima KUR disertai pendampingan

Paket Kebijakan Ekonomi 3: Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas Program Program Pembangunan Infrastruktur Listrik Program Pembangunan Infrastruktur Informasi dan Komunikasi Program Pembangunan Infrastruktur Jalan Program Pembangunan Infrastruktur Pelabuhan dan Bandara Program Tol Laut Program Pengembangan Transportasi dan Logistik Kegiatan Peningkatan Kapasitas Produksi Listrik Wilayah Peningkatan Jangkauan Akses Komunikasi WIlayah Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Jalan Penghubung antar Wilayah Peningkatan Status dan Kapasitas Pelabuhan dan Bandara Tol Laut National Tol Laut Provinsi Sarana dan prasarana bongkar muat pelabuhan Program Percepatan Masalah Infrastruktur Program Percepatan Masalah Konektivitas Perbaikan pelayanan bongkar muat pelabuhan Penerapan Indonesia National Single Window (INSW) Memastikan pelelangan terjadi pada awal tahun anggaran Memastikan Renstra tersusun dengan baik dan tepat waktu Peningkatan peran BKPRD Penambahan SDM dibidang tata ruang yang berkompetensi Penyelesaian permasalahan P3D Pendataan tanah hasil pembebasan lahan Tindaklanjut uang ganti rugi pembebasan tanah Desa broadband terpadu Peningkatan kapasitas SDM Dinas Perhubungan Pembenahan rencana tata kelola transportasi Penyediaan trayek angkutan mendukung jalur utama logistik Penyediaan trayek angkutan perintis

Paket Kebijakan Ekonomi 4: Pengendalian Inflasi Program Kegiatan Program Pengembangan Pusat Informasi dan Kajian Harga dan Produksi Komoditas Strategis Program Pengamanan Stok Komoditas Strategis Penguatan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah Pembangunan fasilitas pergudangan dan cold storage Belanja komoditas strategis berbasis kestabilan harga Program Penyederhanaan Rantai Distribusi Program Percepatan Masalah Pengendalian Inflasi Peningkatan Peran Tol Laut dalam distribusi barang Pengadaan layar harga komoditas di pasar utama Operasi pasar

Paket Kebijakan Ekonomi 5: Penanggulangan Kemiskinan Program Kegiatan Program Akses dan Kualitas Dokumen Kependudukan Program Peningkatan Jaminan Sosial Program Pemenuhan Kebutuhan Dasar Program Percepatan Masalah Penanggulangan Kemiskinan Penyusunan Sistem Informasi Layanan Kependudukan Layanan Kependudukan Gratis Pemantapan Sistem Jaminan Sosial Nasional Peningkatan Jumlah Peserta Jaminan Sosial Bantuan Pangan dan Gizi Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan Pengembangan Perumahan Rakyat Konsolidasi LSM bidang sosial dan kemiskinan Penguatan Basis Data Kemiskinan Konsolidasi potensi CSR Beasiswa Mahasiswa/Siswa Miskin Sosialisasi program jaminan sosial nasional Peningkatan kapasitas SDM RSUD

Paket Kebijakan Ekonomi 6: Pengembangan Pariwisata dan Bahari Program Program Percepatan KEK Tanjung Kelayang Program Pengembangan Destinasi/Objek Wisata Kegiatan Promosi Peluang Investasi kepada Investor Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata (RIPOW) Program Promosi Destinasi Wisata Program Pekan Seni dan Budaya Pembentukan Portal Wisata Bangka Belitung Penyelenggaraan Pekan Seni dan Budaya Tahunan Program Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Program Bahari Program Percepatan Masalah Pengembangan Pariwisata Peningkatan Produktivitas Nelayan Pengembangan Industri pendukung perikanan Pengembangan materi promosi Program Percepatan Masalah Pengembangan Bahari Penyusunan rencana induk bahari Mendorong kelompok usaha memiliki badan hukum Sistem informasi harga ikan online Dukungan TIK sektor bahari

Paket Kebijakan Ekonomi 7: Pengembangan Agropolitan Program Program Kawasan Sentra Pangan Modern Program Kawasan Sentra Peternakan Modern Program Percepatan Masalah Agropolitan Kegiatan Pengembangan kawasan-kawasan Sentra Pangan Modern Pengembangan Industri Pendukung Sentra Pangan yang terintegrasi Pengembangan kawasan-kawasan Sentra Peternakan Modern Pengembangan Industri Pendukung Sentra Peternakan yang terintegrasi Penyusunan rencana induk agropolitan Verifikasi rencana dan pembangunan irigasi Perbaikan distribusi dan akses petani pada sarana produksi pertanian Peningkatan Kualitas Pembenihan dan Pembibitan Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian Peningkatan Akses Permodalan Rehabilitasi irigasi Rehabilitasi bendung Dukungan TIK sektor agropolitan Pembentukan gugus tugas Reforma Agraria Identifikas TORA

Paket Kebijakan Ekonomi 8: Penguatan Fiskal Daerah Program Program Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Belanja dan Investasi Program Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Penyaluran Dana Desa Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Program Peningkatan Daya Saing BUMD Program Percepatan Penguatan Fiskal Kegiatan Meningkatkan Rasio Belanja Modal Pelatihan Aparatur Desa Pemetaan Potensi PAD Intensifikasi PAD Ekstensifikasi PAD Revitalisasi Unit-unit Penerimaan Daerah Peningkatan Kerjasama dengan Swasta Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Pembenahan dokumen perencanaan keuangan daerah Pembenahan pengelolaan aset daerah Pemanfaatan Aset-aset Produktif Daerah