ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat.

IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA PT SAPTAWIRA ADHITAMA TOUR & TRAVEL

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

Bab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA PT. BPR INDRA CANDRA, BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha akan terus berkembang diikuti dengan semakin berkembangnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Disamping itu bank adalah

PSAK 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN IAS 1 - Presentation of Financial Statement. Presented by: Dwi Martani

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha

BAGIAN II LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN AKUNTANSI PADA TOKO RAJA TERPAL PEKANBARU

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari kian menuju era

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

BAB II LANDASAN TEORI

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)

PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. karena itu bila perusahaan menggunakan ilmu akuntansi yang baik, maka dapat

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

Laporan Keuangan: Neraca

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

ANALISIS KEPATUHAN LAPORAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN SAK ETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

PSAK 25 (Revisi 2009) Perubahan Estimasi. Taufik Hidayat,.SE,.Ak,.MM Universitas Indonesia

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows. Presented by: Dwi Martani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA PRIMKOPTI HARUM KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL BERDASARKAN SAK ETAP

30 Juni 31 Desember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Jasa Migas merupakan kegiatan usaha jasa layanan di bidang

KUIS & SOAL LAPORAN ARUS KAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Keuangan Koperasi

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

Ni Kadek Ayu Kencana Putri, 1. Jurusan Akuntansi Program S1Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan pada PT. LMI

PT GARUDA METALINDO Tbk

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

OVERVIEW RINGKAS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL & MENENGAH

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dalam Rangka Penyajian Laporan Keuangan Pada CV Citra Nusa Bakti Palembang

Transkripsi:

ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE 2010-2011 Taryani Universitas Bina Nusantara Jalan Salam 3 No. 38-39, Sukabumi Utara - Jakarta Barat 11540 085775961936 taryanicandra@yahoo.com ABSTRACT This research was influenced by lacked understanding companies in applying the standards with generally accepted accounting, especially for Accounting standards Financial Entity Without any Public Accountability (SAK ETAP). The purpose of this research is to draw up the application SAK ETAP for entities that generally wanted to apply financial accounting standards. Research method used is descriptive qualitative research. This Research using primary data that is taken directly from Aman Investama corporation which is an entity without any public accountability, which is engaged in agribusiness who still has a status as a term pre-operation. During this time, companies prepare financial statements only for the internal use. Standard that followed in making a report financial is a mixture of PSAK General and non-psak. After applying the SAK ETAP considered as accounting standards in the company, it can be concluded that in implementing SAK ETAP there are a few steps that have to be followed entities like : compare accounting treatment that followed by the company with provisions of the SAK ETAP, classify assets, liabilities, and components in equity based on SAK ETAP and apply SAK ETAP in measuring all assets and liabilities are recognized. The accounting principles are in accordance with SAK ETAP should be continued consistently. (T) Keywords: Accounting standards Financial Entity Without any Public Accountability, SAK ETAP, The application SAK ETAP, Financial reporting 1

ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang pahamnya perusahaan dalam menerapkan standar akuntansi yang berlaku umum, khusunya Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Tujuan penelitian ini adalah menyusun penerapan SAK ETAP bagi entitas yang berlaku umum, ingin menerapkan standar akuntansi keuangan tersebut. Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari PT Aman Investama yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik yang bergerak dalam bidang agribisnis yang masih berstatus pra operasi. Selama ini perusahaan menyusun laporan keuangan hanya untuk digunakan pihak internal. Standar yang diikuti dalam menyusun laporan keuangan adalah campuran antara PSAK Umum dan non-psak. Setelah menerapkan SAK ETAP sebagai standar akuntansi pada perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menerapkan SAK ETAP terdapat beberapa langkah yang harus diikuti entitas seperti; membandingkan perlakuan akuntansi yang diikuti oleh perusahaan dengan ketentuan dalam SAK ETAP, mengklasifikasikan aset, kewajiban, dan komponen ekuitas berdasarkan SAK ETAP dan menerapkan SAK ETAP dalam pengukuran seluruh aset dan kewajiban yang diakui. Prinsip akuntansi yang sudah sesuai dengan SAK ETAP harus dilanjutkan secara konsisten. Kata Kunci: Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, SAK ETAP, Penerapan SAK ETAP, Pelaporan Keuangan PENDAHULUAN Dunia usaha akan terus berkembang diikuti dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, yang akan mempengaruhi pula ketentuan-ketentuan yang mengatur segala aktivitas yang ada agar aktivitas perusahaan berjalan dengan baik. Selain itu, masa yang akan datang adalah masa yang penuh dengan ketidakpastian, maka dari itu setiap perusahaan dituntut 2

agar dapat menghadapi perubahan-perubahan kondisi yang akan terjadi nanti di perusahaan termasuk dalam hal penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Standar ini mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan laporan keuangan agar laporan keuangan yang disusun tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari penyajian dan pengungkapan laporan keuangan di perusahaan ialah untuk membantu manajemen dalam mengendalikan operasional perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan bisnis yang tepat. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan tersebut untuk memenuhi ketentuan-ketentuan pemerintah sebagai regulator, pelanggan dan lembaga keuangan seperti Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Rumusan masalah yang diajukan dalam penulisan ini Bagaimana penerapan SAK ETAP swbagai standar penyusunan laporan keuangan perusahaan dan apa pengaruh dari penerapan SAK ETAP pada laporan keuangan perusahaan. METODE PENELITIAN Pengumpulan data ini didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan sebagai upaya memahami situasi tertentu dalam bentuk penelitian studi kasus, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau gejala tertentu. Jenis penelitian kualitatif ini adalah deskriptif, yang selanjutnya disebut sebagai penelitian deksriptif kualitatif, artinya bahwa penelitian ini bermaskud melakukan penyelidikan dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai mana adanya. Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik sebagai berikut : Riset kepustakaan, merupakan data-data yang dikumpulkan dari buku-buku maupun literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Riset lapangan, mengadakan penelitian langsung ke perusahaan yang menjadi lokasi penelitian. HASIL DAN BAHASAN SAK ETAP diperuntukan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, yakni entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. (IAI: 2010) Laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan SAK ETAP menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, dan arus kas perusahaan, serta aktivitas kinerja perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atas kebutuhan mereka atas informasi tertentu, misalnya diberikan kepada pemilik, penyandang dana, dan bank. 3

Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Pos-pos yang terkait minimal mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Namun urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP. Laporan laba rugi suatu periode menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Pos-pos yang terkait minimal mencakup pendapatan, beban, bagian laba atau rugi investasi dengan metode ekuitas, dan laba rugi bersih. Terdapat dua jenis analisa beban, yaitu analisa beban menggunakan sifat beban, serta analisa beban menggunakan fungsi beban. Namun SAK ETAP lebih menunjukkan entitas untuk menggunakan analisa fungsi beban. Laporan perubahan ekuitas menyajikan: laba atau rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas. Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Jika SAK ETAP mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya secara spesifik, maka entitas harus menerapkan sesuai dengan SAK ETAP. Namun, jika dampak yang ditimbulkan tidak material maka entitas diperbolehkan untuk tidak mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP. Jika terdapat transaksi, peristiwa yang tidak diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dapat menggunakan PSAK-IFRS dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi agar menghasilkan informasi yang relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi dan andal yaitu dalam laporan keuangan yang pertama Menyajikan laporan keuangan dengan jujur terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas, yang pertama Netral yaitu bebas dari bias, yang kedua Mencerminkan kehati-hatian dan yang ketiga Bersikap lengkap dalam semua hal yang material. Entitas harus menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK ETAP. Kebijakan akuntansi yang diterapkan harus konsisten. Perubahan kebijakan akuntansi dapat dilakukan jika diminta oleh SAK ETAP dan atau menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan. (Sugiarto: 2010) Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan sesuai persyaratan SAK ETAP dan atau secara retrospektif. Perubahan retrospektif adalah adalah suatu penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk disewakan ke pihak lain untuk tujuan administratif dan dapat digunakan lebih dari satu periode. Suatu benda diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan. Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian perolehan aset. Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan selama umur manfaat. SAK ETAP tidak mengatur tentang nilai sisa. Metode penyusutan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP adalah metode garis lurus, saldo menurun dan metode jumlah unit produksi. Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset tetap. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada 4

saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya. SAK ETAP mewajibkan entitas agar mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika ada manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal. SAK ETAP juga mewajibkan entitas untuk mengukur aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan. Informasi mengenai aset tetap yang terdiri dari dasar pengukuran, metode penyusutan, umur manfaat, dan akumulasi penyusutan harus diungkapkan oleh entitas, serta mewajibkan entitas untuk mencatat tanah dan bangunan secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan itu diperoleh bersamaan. Karena tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan. Pendapatan dapat diperoleh dari penjualan barang, penyedia jasa, kontrak kontruksi dan penggunan aset oleh pihak lain yang menghasilkan dividen, bunga atau royalti. Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran diterima atau masih harus diterima setelah diskon dan potongan apabila ada. Pertukaran barang atau jasa yang sejenis dan bernilai sama tidak diakui sebagai penapatan. SAK ETAP juga mewajibkan entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima dan masih harus diterima serta entitas harus mengungkapkan akuntansi mengenai pendapatan yang terdiri dari kebijakan akuntansi terkait, pengakuan pendapatan dan jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui. Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja termasuk juga direktur dan manajemen. Imbalan kerja jangka pendek meliputi upah, gaji, iuran jaminan sosial. SAK ETAP mewajibkan entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja apakah termasuk iuran pasti atau imbalan pasti. Selain itu entitas juga wajib mengungkapkan beban imbalan kerja yang diakui setiap periode berjalan. Pajak penghasilan diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan atas pembayaran pajak maka diakui sebagai aset. SAK ETAP tidak mengatur tentang pajak tangguhan. SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum di bayar di dalam laporan laba rugi perusahaan. Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Namun apabila entitas dapat menggunakan mata uang lain sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional, hal tersebut diperbolehkan, dengan ketentuan yang pertama Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan, yang kedua Mata uang fungsional harus sesuai dengan indicator arus kas, indikator harga jual, indikator biaya. Laporan keuangan harus disajikan kembali jika entitas merubah mata uang pelaporan. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pengamatan yang telah disajikan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut, yang pertama PT Aman Investama mampu menerapkan SAK ETAP secara prospektif dan sebelumnya telah menyusun laporan keuangan. Oleh karena itu cara menerapkan SAK ETAP sebagai standar penyusunan laporan keuangan perusahaan adalah dengan Membuat laporan keuangan dengan mengklasifikasikan pos-pos yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP, dan Setelah laporan keuangan PT Aman Investama selesai dibuat sesuai dengan ketentuan- ketentuan SAK ETAP, maka diperoleh gambaran yang jelas tentang siklus akuntansi PT Aman Investama serta pemahaman mengenai SAK ETAP dengan lebih baik. Yang kedua Pengaruh dari penerapan SAK ETAP pada laporan 5

keuangan perusahaan PT Aman Investama adalah PT Aman Investama memiliki laporan keuangan yang formal dan dapat diakui standar akuntansinya sehingga dapat digunakan dan dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran bahwa perusahaan perlu mempertimbangkan ulang mengenai prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan. Pada prinsip akuntansi PT Aman Investama yang digunakan sekarang, masih terdapat kesalahan pencatatan sehingga membuat laporan keuangan menjadi kurang sesuai dengan standar yang berlaku. REFERENSI Damayanti Dian. 2009. Pengantar Akuntansi (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat. Fraser, L. M. (2008). Memahami Laporan Keuangan (edisi 7). Jakarta: PT Indeks. Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (edisi 4). Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). http://www.iaiglobal.or.id/referensi/detail.php?catid=&id=56 diakses tanggal 23 Maret 2013. Setyonugroho, T. 2010. Application of Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) in PT Tata Cipta Swara. Tesis S1 Tidak dipublikasikan, Universitas Binus International, Jakarta. Sugiarto, D. P. 2010. Perlakuan Akuntansi Yang Sesuai Dengan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) Dalam Rangka Untuk Mendukung Kewajaran Laporan Keuangan UD MX Di Surabaya. Tesis S1 Tidak dipublikasikan, Universitas Surabaya, Surabaya. Undang-undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil, Mikro dan Menengah. Wahyu Maulani (2010). Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi Definisi, Arti, Fungsi,dan Kegunaan/Belajar Ilmu Akuntansi /Accounting.organisasi.org. http://wahyumaulani.blogdetik.com/. Diakses pada tanggal 24 April 2013. Warren S. Carl James M. Reeve dan Philip E. Fees. 2005. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Weygandt, J. J., D. E. Kieso, and P. D. Kimmel, 2011. Financial Accounting IFRS Edition. New York: John Willey & Sons Inc. Wirahardja, R. I. dan Wahyuni, E. T. 2009. Perbedaan SAK ETAP Dengan PSAK. Majalah Akuntan Indonesia, edisi No.19/Tahun III/Agustus 2009 (h. 35-37). RIWAYAT PENULIS Taryani, lahir di Sukabumi, 8 Agustus 1992. Penulis menamatkan Pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi. 6

7