BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN

APLIKASI SIMULATED ANNEALING UNTUK MENYELESAIKAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Memiliki tujuan khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan. a. Jenis pekerjaan yang akan diselesaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

UJI KINERJA DAN SIMULASI PENENTUAN JARAK TERPENDEK DENGAN SIMULATED ANNEALING PADA SUHU TETAP DAN SUHU BERUBAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money )

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi adalah jenis usaha jasa konstruksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengolah sumber daya proyek ( manpower, material, machines, method, money )

BAB I PENDAHULUAN. hak pekerja yang wajib dipenuhi oleh perusahaan disamping hak-hak normatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (manpower,material, machines, method, money ) menjadi suatu fisik bangunan.

2015 APLIKASI ALGORITMA SIMULATED ANNEALING PADA SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN UNIT THERMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN FLOWSHOP DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya tersebut anatara lain manpower, material, machines, method, money.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan yang telah di rencanakan. penjadwalan ini merupakan proses yang menyulitkan karena proses ini

BAB II LANDASAN TEORI. periode tertentu (temporer) (Maharesi, 2002). Menurut Nurhayati (2010) Proyek

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi semakin kompleks dan membutuhkan biaya besar,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. an dan kejadian yang saling terkait untuk mencapai tujuan uan sehingga

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI PENGENDALIAN DAN KEMAJUAN PROYEK. akan semakin diperlukan jika proyek termasuk dalam proyek yang kompleks dan

ANALISIS PENGALOKASIAN KANAL PADA KOMUNIKASI SELULER DENGAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

LAPORAN PENELITIAN PENYELESAIAN FUNGSI NON-KONVEKS MENGGUNAKAN TEKNIK OPTIMASI BERBASIS ANNEALING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata penghambat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadi saat proses pelaksanaan konstruksi. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

LESSON 6 : INFORMED SEARCH Part II

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG BERDASARKAN RUTE DAN DAYA TAMPUNG MENGGUNAKAN METODE SIMULATED ANNEALING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyelesaian proyek secara umum sebagai berikut : 2. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan metode mean ( ratarata

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jadwal pekerjaan sebelum pelaksanaan proyek konstruksi yang dimaksudkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Tesis, Optimasi Penjadwal Tenaga kerja Proyek Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi tersebut. Sumber daya tersebut antara lain material, machines, method,

PRAKTEK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PADA KONTRAKTOR DI NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu ilmu yang dinamakan MANAJEMEN.

Owner (Pemilik Proyek)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI PERGERAKAN OBYEK DALAM GRAF UNTUK OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG ANTAR KOTA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, suatu proyek konstruksi juga memiliki karakteristik yang tunggal dan unik. Karakteristik proyek konstruksi yang sangat kompleks menyebabkan kebutuhan akan manajemen proyek konstruksi menjadi sangat penting. Berikut disajikan beberapa definisi manajemen proyek antara lain : 1. Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto, 2002). 2. Manajemen proyek adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang lebih ditekankan pada pola kepemimipinan, pembinaan kerjasama, serta mendasarkan pada faktor usaha pencapaian tujuan proyek (Soehendradjati, 1990). 2.2 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi juga memiliki karakteristik yaitu bersifat unik, membutuhkan sumber

daya (manpower, material, machines, money, method), serta membutuhkan organisasi (Ervianto, 2002). 2.3 Pengendalian Proyek Proses pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang suatu sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkiian adanya penyimpanganantara pelaksanaan danstandar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan, agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian sasaran. Teknik dan metode pengendalian biaya serta jadual proyek yang tepat, akan mampu mengungkapkan terjadinya penyalahgunaan pada saat pelaksanaan suatu pembangunan. (Muh. Nur Sahid, 2002). 2.4 Monitoring dan Updating Jarang ditemui suatu keadaan di mana suatu rencana schedule (jadwal) dapat tepat dengan pelaksanaan di lapangan. Untuk dapat mencapai kondisi demikian, dibutuhkan suatu perencanaan yang amat cermat dan didukung oleh faktor luar (alam), supaya hal tersebut dapat dipakai. Pendandaan prestasi pekerjaan dalam alat pengendalian (schedule) dilanjutkan dengan penyesuaian urutan kegiatan disebut dengan updating. Frekuensi updating atau penyesuaian schedule dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, hal ini tergantung dari ukuran proyek, kompleksitas

proyek, dan karakteristik proyek. Pada umumnya updating dilakukan setiap bulan sekali, namun hal ini bukanlah merupakan aturan yang mutlak, tetapi lebih ditentukan oleh pengelola proyek. (Ervianto, 2004) 2.5. Keterlambatan suatu proyek Keterlambatan suatu proyek disebabkan beberapa faktor, yaitu: 1. Pekerjaan yang membutuhkan waktu lebih banyak. Dokumen untuk situasi ini adalah suatu perubahan perintah kerja, yang lazimnya membenarkan perpanjangan waktu maupun penggantian biaya ekstra untuk kontrak itu. Baik waktu maupun biaya diselesaikan pada saat permintaan diajukan, atau untuk menegah terjadinya suatu kelalaian, kontraktor dapat memberikan pemberitahuan secara tertulis untuk mengajukan protesnya. 2. Keterlambatan yang disebabkan oleh pemilik atau wakilnya. Bila pemilik atau wakilnya menyebabkan terjadinya suatu keterlambatan, katakana misalnya karena terlambatnya pemberian gambar kerja atau keterlambatan dalam memberikan persetujuan terhadap gamabr bengkel, maka kontraktor umumnya akan diperkenankan untuk mendapatkan perpanjangan waktu dan juga boleh mengajukan tuntutannya yang sah untuk mendapatkan kompensasi ekstranya. 3. Keterlambatan oleh pihak ketiga yang diperkenankan. Seringkali terjadi suatu keterlambatan yang disebabkan oleh kekuatan yang berada di luar jangkauan pengendalian pihak pemilik atau kontraktor. Contoh

yang umum tidak dipersoalkan laig diantaranya adalah kebakaran, banjir, gempa bumi, dan hal-hal lainnya yang disebut sebagai tindakan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal-hal lainnya yang seringkali menjadi masalah perselisihan meliputi pemogokan, embargo untuk pengangkutan, kecelakaan, dan keterlambatan dalam penyerahan material yang masuk akal yang tidak dapat dimasukkan dalam kondisi yang telah ada pada saat penawaran dilakukan, dan keadaan cuaca buruk yang normal. Dalam hal ini dapat disetujui, tipe keterlambatan dari tipe-tipe ini umumnya menghasilkan perpanjangan waktu namun tidak disertai dengan kompensasi tmabahan. 4. Keterlambatan yang disebabkan oleh kontraktor. Keterlambatan semacam ini umumnya akan berakibat tidak diberikannya perpanjangan waktu dan tiadanya pemberian suatu kompensasi tambahan. Sesungguhnya, pada situasi yang ekstrem maka hal-hal ini dapat menyebabkan terputusnya ikatan kontrak. (Donald S. Barrie 1990) 2.6. Keterlambatan suatu proyek Simulated Annealing (SA) adalah suatu teknik perhitungan stokastik untuk menemukan solusi global optimum dalam problema optimasi. Sebenarnya metode Simulated Annealing adalah metode komputasi dengan menirukan proses termodinamika dimana sebuah logam dipanasi hingga mencapai titik leleh, dan kemudian secara perlahan suhunya diturunkan sehingga terbentuk konfigurasi kristal padat berenergi terendah. Penggunaan metoda ini memungkinkan untuk

diperoleh solusi pendekatan problema optimasi kombinatorial dengan tidak terjebak pada local optimum. Metode Simulated Annealing adalah sebuah ide untuk mensimulasikan proses annealing yang diobservasi secara alamiah dengan system annealing, keadaan-keadaan alamiah dibangkitkan untuk mendapatkan konfigurasi optimal (Achmad Basuki, 2011). Algoritma SA diperkenalkan oleh Metropolis et al. pada tahun 1953, dan aplikasinya dalam masalah optimasi dilakukan pertama kali oleh Kirkpatrick et al. tahun 1983. Algoritma ini beranalogi dengan proses annealing (pendinginan) yang diterapkan dalam pembuatan material glassy (terdiri dari butir kristal). Dari sisi ilmu fisika, tujuan sistem ini adalah untuk meminimasi energi potensial. Fluktuasi kinematika acak menghalangi sistem untuk mencapai energi potensial yang minimum global, sehingga system dapat terperangkap dalam sebuah keadaan minimum lokal. Dengan menurunkan temperatur sistem, diharapkan energi dapat dikurangi ke suatu level yang relatif rendah. Semakin lambat laju pendinginan ini, semakin rendah pula energi yang dapat dicapai oleh sistem pada akhirnya (Henry Pantas Panggabean, 2002).