UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH BOLA VOLI MELALUI METODE TUGAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETAPANG

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENDEKATAN KETEPATAN DAN PENDEKATAN KECEPATAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Marsiah. Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai

Hendra Muliyadi 1, M. Rif at 2, Wakidi 3

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HANDSPRING DENGAN PEMBELAJARAN MELALUI GAYA MENGAJAR INKUIRI

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET

ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAK BOLA. Oleh I Made Dwi Ariyuda NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

JURNAL SKRIPSI SKRIPSI. Oleh: MAHRUS MAULANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SERVICE BULUTANGKIS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

Damayanti 1, Rif at Hamdy 2, Ari Fauzi Hakim 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN SERVIS PANJANG BULUTANGKIS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN KOOPERATIF TGT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PUKULAN LOB BULUTANGKIS. Dea Angga Pertiwi Savitri

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Keywords: ball throwing basic movement, game.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ROLL BELAKANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUEPADA MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

ARTIKEL IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAK BOLA. Oleh I Putu Pranatha NIM

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Journal of Physical Education, Health and Sport

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG Zusyah Porja Daryanto Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail: porja_daryanto@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tendangan belakang dalam mata kuliah Pencak Silat melalui alat bantu bola digantung pada mahasiswa semester III Kelas A Pagi Prodi Penjaskesrek IKIP-PGRI Pontianak tahun Akademik 2014/2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak semester III kelas A Pagi tahun Akademik 2014/2015 yang berjumlah 45 mahasiswa. Pada siklus pertama ditemukan kemampuan mahasiswa menunjukkan bahwa melalui penggunaan alat bantu bola digantung pada tendangan belakang dengan rata-rata nilai persentase 55%, kemudian meningkat pada siklus kedua menjadi 79%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan tendangan belakang melalui alat bantu bola digantung pada mahasiswa semester III Kelas A Pagi Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak Tahun Ajaran 2014/2015. Kata Kunci: Alat bantu bola digantung, kemampuan tendangan belakang. Abstract The purpose of this research was to improve the ability of back kick style in pencak silat subject by using hanged ball tool to A morning class in the 3 rd semester students of Penjaskesrek study program of IKIP PGRI Pontianak in academic year 2014/2015. The method used in this research was Qualitative and Quantitative approach. The form of the research used was Classroom Action Research, where there were two cycles. The subject of this research were the 3 rd semester students of A morning class of Penjaskesrek study program in IKIP-PGRI Pontianak which consist of 45 students. At the first cycle it was found that the students ability of back kick style by using hanged ball tool showed the average percentage with 55%, and at the second cycle it was improve into 79%. It can be concluded that the result of this research showed the improvement of the ability of back kick style in pencak silat subject by using hanged ball tool to the 3 rd semester students of A morning class in Penjaskesrek study program of IKIP PGRI Pontianak in academic year 2014/2015. Key Words: Hanged ball tool, back kick style ability PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan pun dan di manapun ia berada. 249

Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Jadi pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi perkerti yang luhur dan moral yang baik. Prestasi Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. Kemampuan atau kreativitas untuk memodifikasi keterampilan yang hendak diajarkan sesuai dengan tingkat perkembangan mahasiswa. Pengajar harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan awal dari pembelajaran tersebut, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi setiap mahasiswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, diajarkan beberapa macam cabang olahraga yang terangkum dalam kurikulum Pendidikan Jasmani yaitu mempraktikkan teknik dasar salah satu permainan dan olah raga perorangan beladiri lanjutan serta nilai kerjasama, kejujuran, percaya diri, dan menghormati lawan. Salah satu cabang olahraga yang diajarkan adalah Pencak Silat. Materi yang diajarkan adalah tendangan, pukulan, tangkapan, tangkisan, jatuhan, pasang, dan guntingan. Terdapat beberapa macam tendangan seperti yang diutarakan Lubis (2004: 26) Tendangan Lurus, Tendangan Samping, Tendangan Busur Depan, Tendangan Jejag, Tendangan Belakang. Berdasarkan kelima tendangan tersebut, penelitian ini akan meneliti tentang Tendangan Belakang. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti yang berkolaborasi dengan pengajar lainnya di Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak masih banyak mahasiswa di kelas tersebut masih mengalami kesulitan dalam melakukan teknik Tendangan Belakang yang mengakibatkan hasil belajar mahasiswa rendah serta tidak memenuhi standar nilai kelulusan yang ditentukan oleh pengajar mata kuliah. Mahasiswa merasa takut dalam melakukan Tendangan Belakang karena belum mengetahui secara benar teknik Tendangan Belakang. 250

Kesulitan yang sering dialami mahasiswa pada gerakan Tendangan Belakang diantaranya, tendangan yang dilakukan membelakangi lawan atau dengan tidak melihat lawan sehingga perkenaannya tidak bisa maksimal. Tanpa ada latihan yang rutin dan benar maka tendangan ini sulit dilakukan, kelemahannya jika tidak bisa menjaga konsentrasi pada posisi awal maka akan diserang dengan keadaan yang tidak seimbang, kemungkinan besar akan jatuh. Jumlah keseluruhan mahasiswa kelas A Pagi semester III adalah sebanyak 45 mahasiswa, dengan data kondisi awal (observasi pra penelitian) 10% (5 mahasiswa) dapat melakukan Tendangan Belakang dengan benar sedangkan 90% ( 40 mahasiswa) belum bisa melakukan Tendangan Belakang dengan benar, serta belum memenuhi standar ketuntasan yang ditetapkan oleh pengajar mata kuliah. Hal tersebut menunjukan proses pembelajaran yang belum melibatkan mahasiswa secara aktif, pengajar masih menjadi pusat pembelajaran serta masih kurangnya media pembelajaran dan modifikasian alat bantu pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Media yang tersedia di Prodi Penjaskesrek masih sangat terbatas dan belum mampu membangkitkan kesenangan mahasiswa terhadap materi yang diajarkan. Dengan adanya alat bantu pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi mahasiswa. Modifikasi alat bantu pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek alat saja, tetapi bisa juga pada aspek materi, ukuran lapangan, bentuk lapangan, jumlah pemain, maupun permainannya. Menurut Suherman dan Bahagia (2000: 1) Memodifikasi merupakan cara untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan mahasiswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran dengan alat bantu, yaitu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pelajaran pencak silat, serta membantu mahasiswa lebih mudah mempelajari Tendangan Belakang. Dengan adanya alat bantu yang mahasiswa akan merasa 251

Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 lebih aman dan nyaman. Selain itu mahasiswa juga akan merasa lebih senang dan bertambah semangat dalam pembelajaran apabila ada alat bantu yang memadai yang dapat digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mursidi (2012) terhadap peningkatan hasil belajar tendangan depan pada pencak silat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran menunjukkan hasil yang signifikan disetiap siklusnya. Alat bantu yang digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh Mursidi (2012) ini adalah alat bantu bola plastik yang digantung, kemudian siswa melakukan tendangan depan secara berulang-ulang. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan ketercapaian ketuntasan hasil belajar tendangan depan pencak silat secara keseluruhan dari kondisi awal ke siklus 2 sebesar 51,62%. dari penelitian yang dilakukan oleh Mursidi, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat bantu bola yang digantung dapat membuat siswa mampu untuk mengarahkan tendangan kedepan dan lebih fokus, sehingga ketepatan tendangan dapat dihasilkan. Penelitian lain yang menggunakan alat bantu bola yang digantung dalam olah raga pencak silat adalah penelitian yang dilakukan oleh Umaroh (2013). Penelitian yang dilakukan Umaroh adalah Upaya meningkatkan hasil belajar tendangan busur depan dalam pencak silat melalui alat bantu Bola digantung pada siswa kelas VII D SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Umaroh adalah tendangan busur pada pencak silat. Alat bantu yang digunakan adalah bola yang digantung. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 30 orang siswa. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini dari kondisi awal ke siklus 2 adalah 27 orang siswa dari 30 siswa mencapai kriteria tuntas. Umaroh juga melaporkan bahwa dalam proses belajar mengajar tendangan busur pada olahraga pencak silat dengan menggunakan alat bantu bola digantung dapat mendukung terjadinya suatu pembelajaran yng berkualitas. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa alat bantu bola digantung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tendangan busur olah raga pencak silat dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih aktif, efktif, dan efisien. 252

Dari kedua penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran olah raga dalam hal ini adalah pencak silat, guru dapat mempersiapkan alat bantu dalam menunjang keberhasilan pembelajaran. Alat bantu yang digunakan dapat dimodifikasi sesuai dengan ketersediaan dan kegunaannya. Khusus pada keterampilan tendangan guru dapat menggunakan bola plastik yang diikat menggantung untuk melatih tendangan siswa agar lebih terarah dan tepat sesuai dengan keterampilan tendangan yang dilakukan. Maka dari itu peneliti dalam penelitian ini menggunakan alat bantu bola digantung dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam tendangan belakang pada olahraga pencak silat. Berdasarkan identifikasi maslah yang telah dikemukakan di atas, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada mahasiswa kelas A pagi semester III Penjaskesrek IKIP-PGRI Pontianak dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Tendangan Belakang melalui Bola Digantung dalam Pencak Silat pada Mahasiswa Semester III Kelas A Pagi Prodi Penjaskesrek IKIP- PGRI Pontianak Tahun Akademik 2014/2015. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskripif, sebab mengambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Menurut Kristiyanto (2010: 32), PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional guru-guru atau pelatih dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran pendidikan jasmani/kepelatihan olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklusnya. Metode 253

Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan. Dalam bahasa Inggris, penelitian ini dikenal dengan istilah Action Research (AR). Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester III kelas A pagi Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak tahun akademik 2014/2015 sebanyak 45 mahasiswa. Pada penelitian ini diambil kelas A Pagi sebagai subjek penelitian atas dasar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran Gerak Dasar Pencak Silat khususnya pada kemampuan tendang belakang pencak silat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi informasi tentang keadaan mahasiswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa catatan lapangan pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada lembar observasi. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar dari materi pokok Tendangan Belakang Pencak Silat. Teknik pengujian validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan triangulasi data. John Eliott dan Clem Adelman (Hopkins, 2011: 228) menyatakan Triangulasi melibatkan pengumpulan data tentang situasi pengajaran tertentu dari tiga sudut pandang yang berbeda; yakni sudut pandang pengajar, mahasiswa, dan observer yang berpartisipasi. Teknik analisis Data yang dikumpulkan pada dari setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif komparatif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi antara peneliti dan kolabolator tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kelas pada materi tendangan belakang pada pencak silat dengan melalui alat bantu bola digantung pada mahsiswa semester III kelas A Pagi prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak tahun akademik 2014/2015. Data awal hasil kemampuan tendangan belakang pada mahasiswa semester III kelas A Pagi prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak sebelum diberikan tindakan melalui alat bantu bola digantung disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. 254

Tabel 1. Hasil Penelitian Kemampuan Tendangan Belakang Setelah diberikan Tindakan Siklus I Figure 1. Kriteria Figure 2. Jlh Anak Figure 3. Persentase Figure 4. Tuntas Figure 5. 25 Figure 6. 55% Figure 7. Tidak Figure 8. 20 Figure 9. 45% Tuntas Figure 10. Jumlah Figure 11. 45 Figure 12. 100% Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian kemampuan tendangan belakang pada mahasiswa semester III kelas A pagi Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak, setelah dilakukan tindakan dengan melalui alat bantu bola digantung pada siklus I dengan persentase nilai 55% mahasiswa yang mampu melakukan hasil gerakan tendangan belakang, dan 45% yang belum mampu. Dalam pelaksanaan Tindakan I terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun kelebihan dan pelaksanaan Tindakan I diantaranya adalah: (1) Lebih dari 50% mahasiswa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti dan kolabolator, yakni penyampaian materi dengan penggunaan alat bantu bola digantung. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator ketika peneliti melakukan tindakan di kelas, penggunaan alat bantu bola digantung tersebut menyebabkan mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan lebih membuat mereka tertantang untuk melakukan tendangan belakang yang lebih baik dari sebelumnya dan melakukannya secara maksimal. Mahasiswa juga mudah dalam menyerap setiap gerakan-gerakan yang diperagakan melalui instruksi langsung, sehingga mahasiswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan oleh peneliti sebelumnya. Hal ini tentu saja membuat sebagian besar mahasiswa mengalami peningkatan terhadap hasil belajarnya; (2) Meskipun jumlah mahasiswa yang mengalami peningkatan sudah lebih dari 50% tetapi belum semuanya dapat mengikuti perkuliahan sesuai dengan yang diharapkan. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator, pada Siklus I terdapat banyak kelamahan dan kekurangan yang terjadi. Adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan siklus I tersebut adalah: (1) Lebih dari 40% mahasiswa belum dapat mempraktikkan gerakan Tendangan 255

Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 Belakang secara keseluruhan dengan benar UAS; (2) Mahasiswa tersebut kurang paham dengan bentuk penjelasan peneliti dan menurut hasil observasi kolabolator sebagian mahasiswa kurang konsentrasi dalam menerima materi yang diberikan oleh peneliti; (3) Mahasiswa tersebut juga lupa dengan teknik gerakan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya, sehingga peneliti seringkali mengulangi penjelasan dan peragaan pada pelaksanaan materi sebelumnya. Tidak mengalami peningkatan pada hasil belajar juga kurang aktif bertanya sehingga ketika mereka diminta untuk mempraktikkan gerakan tendangan belakang terdapat banyak kesalahan yang diakibatkan kekurang pahaman mereka terhadap instruksi yang diberikan; (4) Ketika diminta untuk maju dan memperagakan gerakan tendangan belakang mereka tampak ragu dan enggan untuk maju dan mempraktikkannya. Tabel 2. Hasil Penelitian Kemampuan Tendangan Belakang Setelah diberikan Tindakan Siklus II Figure 13. Kriteria Figure 14. Jlh Anak Figure 15. Persentase Figure 16. Tuntas Figure 17. 36 Figure 18. 79% Figure 19. TidakTuntas Figure 20. 9 Figure 21. 21% Figure 22. Jumlah Figure 23. 45 Figure 24. 100% Berdasarkan tabel di atas, hasil penelitian kemampuan tendangan belakang pada mahasiswa semester III kelas A Pagi Prodi Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak, setelah diberikan tindakan kembali pada siklus II, 79% mahasiswa mampu melakukan gerakan tendangan belakang, sedangkan 21% lainnya masih belum mampu melakukan. Dari anlisis data yang dilakukan pada siklus II maka dapat disimpulkan melalui alat bola digantung dapat meningkatkan kemampuan tendangan belakang pencak silat. Berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan tindakan pada siklus II, hasil belajar mahasiswa dapat identifikasi sebagai berikut. Data pada siklus II menunjukkan jumlah mahasiswa yang mengalami peningkatan pada hasil belajarnya cukup signifikan. (1) Menurut hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II; (2) 256

Penggunaan alat bantu bola digantung yang diterapkan oleh peneliti mampu membuat kondisi kelas lebih aktif dan dinamis, sehingga proses belajar mengajar serta penyampaian materi dapat berlangsung secara maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik; (3) Setelah melihat dari hasil penelitian di siklus I maka pada siklus II ini Peneliti menciptakan variasi pembelajaran yang sedikit berbeda. Mahasiswa yang terlihat pasif mendapatkan perhatian yang lebih khusus dengan meminta mereka untuk lebih sering memperagakan gerakan-gerakan yang diinstruksikan dan memberikan kesempatan untuk bertanya kepada peneliti. Peneliti juga tetap memberikan pemahaman dan motivasi pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan alat bantu bola digantung kepada seluruh mahasiswa; (4) Hasil pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan hasil yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I. SIMPULAN Penelitian Tindakan kelas terhadap peningkatan kemampuan tendangan belakang yang dilakukan terhadap mahasiswa kelas A Pagi Semester III Penjaskesrek IKIP PGRI Pontianak dilaksanakan dalam dua siklus. Masingmasing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari data yang diproleh pada tiap siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai brikut: (1) Terjadinya peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan dari Siklus I hingga Siklus II. Pada Siklus I menunjukkan mahasiswa yang mengalami pningkatan hasil blajar adalah sebanyak 55% yang kemudian semakin bertambah pada Siklus II menjadi 79%; (2) Terjadinya peningkatan motivasi dan minat belajar mahasiswa pada praktik tendangan belakang dengan menggunakan alat bantu bola digantung; (3) Penggunaan alat bantu bola digantung mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam melakukan gerakan-gerakan tendangan belakang dalam cabang olah raga pencak silat. 257

Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Cholil, A. 2012. Buku Ajar Penjasorkes. Surakarta: Citra Pustaka. Kristiyanto, A. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatiahan Olahraga. Surakarta: UNS Press. Lubis, J. 2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mursidi, A. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Tendangan Depan dalam Pencak Silat Melalui Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas Vii A Smp Muhammadiyah 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011-2012. Di unggah pada: https://digilib.uns.ac.id/https:/dokumen/detail /30400. 2015. Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suherman, A. & Bahagia, Y. 2000. Prinsip-Prinsip Pengembangan Modifikasi Cabang Olahraga. Depdikbud Umaroh, S. 2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tendangan Busur Depan dalam Pencak Silat Melalui Alat Bantu Bola Digantung pada Siswa Kelas VII D SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013-2014. Diunduh pada: https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/35588. 2015. 258