2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nova Kristiana,2014

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 MANFAAT HASIL PELATIHAN TOTOK WAJAH MERIDIAN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY THERAPIST

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN MANIPULATING FABRIC SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA AKSESORIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. wajah,mata,bibir,hidung,dagu dan alis diyakini sebagai cerminan pribadi dan hati seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

2014 ANALISIS PEMAHAMAN MATERI MENYEDIAKAN ROOM SERVICE SISWA SMK NEGERI 9 BANDUNG SEBAGAI KESIAPAN MENJADI WAITER DI RESTORAN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adi Setiawan Nurpratama, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau non pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Secara keseluruhan penelitian ini telah mencapai tujuan umum dan tujuan

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bangsa. Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah

TATA RIAS PENGANTIN DENGAN PAES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang secara merata dan menyeluruh, dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tami Latifa, 2014 Manfaat hasil belajar keterampilan menjahit tailor sebagai kesiapan magang di tailor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang diinginkan setiap orang. Hal ini harus melakukan berbagai upaya

PENERAPAN HASIL BELAJAR DESAIN HIASAN BUSANA PADA PEMBUATAN HIASAN LEKAPAN ADIBUSANA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kecantikan saat ini sangat berkembang, baik kecantikan rambut

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BROADCASTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Iqbal Radhibillah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lina, 2014 Analisis kualitas hasil praktek busana pesta wanita pada mata pelajaran menjahit

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Aliyah (MA) merupakan lembaga pendidikan tingkat menengah. setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan pendidikan MA

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

2015 PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajar Nugroho Muttaqin, 2016

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR INOVASI BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agus Muharam, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era persaingan global ini, trend pendidikan mengalami pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan di dunia Internasional dan meningkatkan pengembanga

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pernikahan memiliki nilai sakral yang tidak tergantikan, untuk itu diperlukan perencanaan yang matang agar upacara pernikahan dapat berjalan dengan penuh hikmat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Merencanakan pernikahan bukan perkara yang mudah, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin salah satunya adalah menentukan tema dan konsep pernikahan. Dewasa ini terutama bagi masyarakat urban tema dan konsep pernikahan moderen cukup diminati, tema dan konsep pernikahan ini dinilai lebih simple, tidak monoton, santai namun tetap terkesan sakral. Tema dan konsep pernikahan moderen walaupun terkesan simple tetap dibutuhkan perencanaan untuk dapat merealisasikan tema dan konsep pernikahan tersebut, salah satunya adalah menentukan tema rias wajah pengantin dan siapa yang akan merias wajah calon pengantin. Tampil cantik dan menjadi pusat perhatian di hari pernikahan adalah dambaan dan idaman setiap calon pengantin wanita untuk itu sama halnya dengan busana pengantin, riasan wajah (make-up) memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu pernikahan. Riasan wajah (make-up) merupakan salah satu alternatif utama yang dapat membedakan antara calon pengantin dengan para tamu undangan, maka dari itu diperlukan penata rias yang tidak hanya mampu membuat calon pengantin semakin cantik dan membuat aura kecantikannya keluar, namun penata rias juga harus mampu menciptakan riasan wajah yang tahan lama dan tetap terlihat fresh mengingat upacara pernikahan yang umumnya berlangsung cukup lama, mulai dari pagi hari hingga siang, bahkan hingga malam hari. Penata rias dalam hal ini menjadi sebuah peluang kerja yang cukup menjanjikan mengingat perkembangan industri salon kecantikan khususnya jasa tata rias pengantin mengalami kemajuan yang cukup pesat. Seorang penata rias pengantin harus memiliki skill serta kemampuan dalam melakukan treatment perawatan kecantikan. Penata rias pengantin juga harus memiliki sikap dan perilaku yang ramah, disiplin, teliti, cekatan serta berani mengambil resiko berdasarkan 1

2 perhitungan dan perencanaan. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang penata rias pengantin diperoleh dari berbagai sarana yang membekali ilmu dan keterampilan tentang tata kecantikan, salah satunya adalah melalui pendidikan nonformal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menurut UNESCO, yaitu: PKBM adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Jayagiri Lembang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warga masyarakat yang ada di desa. Program ini pada dasarnya dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan anak dan membantu warga dalam memberikan keterampilan, sehingga keberdayaannya diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan, baik secara ekonomi maupun dalam hal penguasaan wawasan yang menunjang kontribusinya dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan. PKBM Jayagiri Lembang memiliki beberapa Program dan Informal (PAUDNI), salah satunya adalah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Mengacu pada pasal 26 ayat 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) adalah bentuk pendidikan berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan, sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian profesional. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di PKBM Jayagiri Lembang menyelanggarakan beberapa program salah satunya kursus kecantikan yang membina dua bidang keahlian, yaitu Kursus Salon Kecantikan dan Kursus Tata Rias Pengantin. Kursus Tata Rias Pengantin bertujuan untuk membantu warga meningkatkan kualitas hidup, baik secara ekonomi maupun dalam hal penguasaan

3 wawasan dengan memberikan keterampilan agar lulusannya mampu menjadi ahli dalam bidang tata rias pengantin yang siap memasuki dunia kerja/ usaha. Materi kursus yang diajarkan pada program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang salah satunya yaitu tata rias wajah pengantin moderen. Kursus tata rias wajah pengantin moderen diajarkan dalam bentuk teori dan praktek. Teori pada kursus tata rias wajah pengantin moderen meliputi, konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, bentuk wajah dan jenis kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen, desain tata rias wajah pengantin moderen, dan tehnik merias wajah pengantin moderen. Materi praktek pada kursus tata rias wajah pengantin moderen yaitu pelaksanaan praktek mendesain tata rias wajah pengantin moderen, dan praktek merias wajah pengantin moderen. Kompetensi yang diharapkan dari kursus tata rias wajah pengantin moderen adalah warga belajar mampu mendesain tata rias wajah pengantin moderen dan merias wajah pengantin moderen sesuai dengan tehnik merias wajah pengantin moderen yang telah diajarkan. Warga belajar yang telah mengikuti program kursus dengan tekun dan sungguh-sungguh diharapkan mengalami perubahan positif berupa penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan tersebut disebut hasil kursus. Sesuai dengan sasaran program yang dilaksanakan, diharapkan hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen dapat memberikan manfaat sebagai bekal kesiapan menjadi seorang penata rias pengantin. Kesiapan warga belajar dapat dilihat dari tingkat perkembangannya selama mengikuti program pembelajaran, hingga dapat dengan matang mempraktekkan sesuatu, sesuai dengan yang kemukakan oleh Slameto (2003, hlm. 113) bahwa Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penata rias pengantin adalah seorang tenaga kerja tenaga ahli dalam bidang tata rias pengantin. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang penata rias pengantin harus memiliki kemampuan penguasaan pengetahuan, sikap, dan

4 keterampilan dalam melakukan tata rias pengantin mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan. Uraian latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian mengenai manfaat hasil khusus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin pada warga belajar Program Kursus Tata Rias Pengantin di LKP PKBM Jayagiri Lembang Tahun 2015. B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah menunjukkan fokus pengamatan dalam proses penelitian yang berisi tentang masalah-masalah yang akan ditemukan pemecahannya, masalah yang diteliti dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rumusan masalah penelitian memuat identifikasi spesifik mengenai permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut perumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Bagaimana manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian meliputi: 1. Manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen yang mencakup penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan berdasarkan indikator yang mencakup konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen, bentuk wajah dan jenis kulit wajah, pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen, desain tata rias wajah pengantin moderen, dan tehnik merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin. 2. Hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen adalah perubahan tingkah laku warga belajar berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. 3. Tata rias wajah pengantin moderen adalah tata rias wajah atau riasan wajah pengantin yang perkembangannya berawal dari negara barat khususnya Eropa, dengan karakteristik riasan yang simple, fresh, natural namun tetap terlihat mempesona. Tata rias wajah pengantin moderen lebih soft dibandingkan tata rias pengantin tradisional. Tata rias wajah pengantin moderen bersifat umum (universal) sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat.

5 4. Kesiapan merupakan suatu kondisi dimana warga belajar memiliki kesiapan dalam bidang tata rias pengantin. Kesiapan tersebut ditunjang oleh pendidikan dan praktek yang mengarah pada profesionalisme kerja yang terencana. Kesiapan peserta didik sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan baik secara fisik maupun mental. 5. Penata rias pengantin adalah seorang tenaga ahli dalam bidang tata rias pengantin. Seseorang yang memiliki kesiapan sebagai seorang penata rias pengantin harus memiliki kemampuan penguasaan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam melakukan tata rias pengantin mulai dari proses persiapan hingga proses pelaksanaan. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ini adalah menguraikan tujuan atau hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara spesifik adalah untuk memperoleh mengenai: 1. Hasil kursus kemampuan penguasaan konsep dasar tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (pengetahuan tata rias wajah pengantin moderen) 2. Hasil kursus kemampuan pengetahuan bentuk wajah, jenis kulit wajah dan kondisi kulit wajah sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (macammacam bentuk wajah, jenis kulit wajah, dan kondisi kulit wajah) 3. Hasil kursus kemampuan pengetahuan alat, kosmetik, bahan dan lenan tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (alat tata rias wajah pengantin moderen, kosmetik tata rias wajah pengantin moderen, bahan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen, lenan yang digunakan dalam merias wajah pengantin moderen) 4. Hasil kursus kemampuan keterampilan mendesain tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (desain koreksi bentuk wajah dan desain tema tata rias wajah pengantin moderen)

6 5. Hasil kursus kemampuan penguasaan tehnik merias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin (tehnik membersihkan wajah, pengaplikasian make-up, dan hasil tata rias wajah pengantin moderen) D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian manfaat hasil khusus tata rias wajah pengantin moderen sebagai kesiapan menjadi penata rias pengantin ini diharapkan memberikan manfaat umumnya kepada berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung, dan khususnya dapat memberi manfaat diantaranya sebagai berikut: 1. Penulis, sebagai masukan dalam upaya menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan. 2. Warga belajar yang telah mengikuti program kursus tata rias pengantin LKP PKBM Jayagiri Lembang angkatan 2014, sebagai masukan untuk memotivasi peserta didik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam tata rias wajah pengantin moderen dengan cara mengembangkan dan menggali potensi diri warga belajar serta sering melakukan praktik tata rias wajah pengantin moderen. 3. Staf pengajar LKP PKBM Jayagiri Lembang program kursus tata rias pengantin, sebagai masukan berupa pengembangan materi mata diklat tata rias wajah pengantin moderen dan agar dapat lebih memotivasi warga belajar dalam melatih keterampilam yang kurang dikuasai oleh warga belajar seperti mendesain tata rias wajah pengantin moderen. E. Struktur Organisasi Skripsi Penulisan struktur organisasi dalam penelitian yang berjudul Manfaat Kursus Tata Rias Wajah Pengantin Moderen sebagai Kesiapan menjadi Penata Rias Pengantin, secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yang dapat disusunkan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka berisi tentang tinjauan uraian materi mengenai manfaat hasil kursus tata rias wajah pengantin moderen sebagai

7 kesiapan menjadi penata rias pengantin, dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian tentang lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran.