PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE GI DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL. Praptiwi dan Jeffry Handhika

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

Charlina Ribut Dwi Anggraini

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PROSIDING ISBN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

Oleh Tri Andari IKIP PGRI Madiun

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

Rini Novianti., Edi Hernawan,Drs.M.Pd., Suharsono, M.Pd.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. siklus II naik menjadi 76,92%.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

JURNAL PENDIDIKAN IPA VETERAN Volume 1 Nomor 1, 2017

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENERAPAN MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN TAMAN 3 MADIUN

KAJIAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS MELALUI PENDEKATAN CHEMO-ENTREPRENEURSHIP

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

Jurnal Penelitian Kualitatif 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik, (Kemdikbud, 2012:17). PENDAHULUAN

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengalaman dan latihan terjadi melalui interaksi antara individual dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

Hazal Fitri 1. Abstrak. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INSTAD TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sriwahyuni Djafar, Elmia Umar, Nurhayati Tine 1 ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

Umi Masitah Pendidikan Ekonom, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Fisika SMK

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Devi Nur Afriliani H. Endang Surahman Suharsono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

*

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Suharsono SMP Negeri 8 Probolinggo Abstract: This study aims to know the influence of cooperative learning method such as Jigsaw and STAD (Student team Achievement Division) toward learning achievement of civic education of ninth graders at SMP Negeri 8 Probolinggo. The respondents were sixty two (62) students which were the half of it were experiment group for Jigsaw and the rest were for STAD. As the results, it showed that Jigsaw, STAD influence positively toward learning achievement of civic education. Keywords: Cooperative learning, Jigsaw, STAD, learning achievement PENDAHULUAN Guru lebih banyak menerapkan model pembelajaran berbasis Direct Instruction (ceramah) di kelas secara menyeluruh tanpa adanya variasi model dalam proses pembelajaran sehingga tidak ada keterlibatan aktif oleh siswa dalam pembelajaran dan juga menjadikan siswa mudah mengalami kebosanan dalam menerima pelajaran di kelas. Sehingga berujung pada prestasi belajar siswa yang masih standard dengan nilai rata-rata untuk mata pelajaran PKn sebesar 75 dengan rerata nilai sebesar 73,92. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran, yaitu suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dan pemahaman secara teoritis. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang didasarkan pada interaksi antar kelompok dan diharapkan dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat digunakan untuk membuat siswa berperan aktif dan juga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student Team Achievement Divission (STAD). Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang bukan hanya mampu mengembangkan kompetensi siswa tetapi juga mampu memberikan pengalaman pada siswa serta mampu mengembangkan kerjasama dalam kelompok utamanya dalam menemukan dan menyelesaikan masalah. Model pembelajaran jigsaw adalah sebuah tehnik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung jawab lebih besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil, seperti yang diungkapkan Lie ( 1993: 73), bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Guru harus dapat membangkitkan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri serta dapat meyakinkan bahwa pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah pelajaran yang sulit seperti asumsi mereka selama ini. Disamping memberi motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa, pada saat bersamaan guru juga senantiasa berupaya untuk memudahkan pemahaman penguasaan materi kepada siswa. Oleh karena itulah diperlukan upaya yang tepat untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang salah satunya dengan penggunaan metode pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Hal ini sangat dimungkinkan sebab dengan metode yang tepat mata pelajaran itu akan mudah diterima siswa yang akibatnya siswa akan memiliki rasa senang terhadap mata pelajaran tersebut. Berdasarkan dari uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang pengaruh model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan TINJAUAN PUSTAKA Pembelajaran Kooperative Menurut Isjoni (2007) hakekat pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok, oleh sebab itu banyak guru yang mengatakan tidak ada sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif, 1296

karena mereka menganggap telah terbiasa menggunakannya. Walaupun pembelajaran kooperatif terjadi dalam bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif. Sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif berbeda dengan sekedar belajar dalam kelompok. Perbedaan ini terletak pada adanya unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif yang tidak ditemukan dalam pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Prosedur model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif (Lie, 1993) Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang sangat menekankan pada suatu sistem kerja kelompok yang terstruktur dimana dalam kerja kelompok tersebut terdapat lima unsur yang menjadi ciri khas dari pembelajaran ini yaitu adanya saling ketergantungan yang positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka antar anggota, komunikasi antar anggota serta evaluasi proses kelompok. Jigsaw Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: a. kelompok kecil, b. belajar bersama, dan c. pengalaman belajar. Esensi kooperatif learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung jawab kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam kelompoknya belajar bekerja sama dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh sampai suksesnya tugas-tugas dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27) yang menyatakan bahwa Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok. STAD STAD atau Tim Siswa-Kelompok Berprestasi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Dalam pembelajaran STAD, siswa bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Siswa tidak hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi juga kelompoknya. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan metode yang sangat menarik karena merupakan gabungan antara 2 hal, 1297

belajar dengan kemampuan masingmasing individu dan belajar kelompok sehingga siswa dapat saling bertukar pengetahuan yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah (Slavin, 2005). Dalam STAD, siswa dikelompokkan menjadi dengan anggota 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen. Guru menyajikan pelajaran, kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu, dan pada saat kuis ini mereka tidak boleh saling membantu. Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata yang lalu mereka sendiri dan poin diberikan berdasarkan pada seberapa jauh siswa menyamai atau melampaui prestasinya yang lalu. Poin tiap anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberikan penghargaan. Pembelajaran PKn di Sekolah Menengah Pertama Dalam KTSP disebutkan bahwa tujuan pembelajaran PKn di SMP adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsepkonsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global (Depdiknas, 2006). Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa tujuan umum pembelajaran PKn di Sekolah Menengah Pertama adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut juga harus memperhatikan ruang lingkup dari PKn yang mempunyai peranan dalam tercapainya setiap aspek yang terkandung dalam kehidupan sosial di masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, selain itu dalam penelitian ini pengambilan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara 1298

random. Dengan membandingkan kelas eksperimen yang menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dan kelas kontrol yang menggunakan metode mengajar tipe STAD. Kemudian kedua kelas dilakukan evaluasi dan dibandingkan antara kelas yang mendapat metode kooperatif tipe Jigsaw dan kelas dengan metode tipe STAD. Dalam kelas eksperimen tersebut apakah mengalami perubahan baik mengalami peningkatan atau penurunan yang terjadi setelah belajar PKn menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dan tipe STAD serta membandingkan hasil sebelum menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dan STAD. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo yang berjumlah 124 siswa yang terbagi dalam 4 kelas yaitu kelas IX.1, kelas IX.2, kelas IX.3 dan kelas IX.4 yang masing-masing terdiri dari 31 siswa Tahun pelajaran 2014-2015. Untuk menentukan kelas eksperimen dilakukan pengundian pada masing-masing kelas dengan menggunakan teknik random. Kelas yang dipilih termasuk kelas heterogen, dimana dari hasil pengundian terpilih kelas IX.1 yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan pembelajaran jigsaw dan kelas IX.3 SMP Negeri 8 Kota Probolinggo yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen menggunakan STAD. Teknik atau metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : 1) teknik yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan metode test, 2) teknik angket yang digunakan untuk memperoleh data mengenai variabel model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan model pembelajaran tipe STAD. Teknik analisis data merupakan cara mencari dan menata secara sistematis data hasil tes, angket dan catatan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu dilanjutkan sampai pada tahap mencari makna. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua tahap yaitu : uji persyaratan analisis dan analisa data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis Pertama Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw (X1) terhadap prestasi belajar siswa 1299

dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Dari hasil perhitungan diatas diketahui nilai F hitung sebesar 1.959 dengan angka signifikansi sebesar 0,017. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa p < 0,05. Dengan demikian hipotesis kerja yang menyatakan adanya pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa diterima dan teruji secara signifikan. Diketahui nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,332 yang berarti bahwa sekitar 33,2% sumbangan variabel Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya sebesar 66,8% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (eror sampling dan non sampling). Hipotesis Kedua Untuk melihat pengaruh model pembelajaran kooperatif STAD terhadap prestasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. nilai F hitung sebesar 2,900 dan angka signifikansi sebesar 0,035. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa p < 0,05. Dengan demikian hipotesis kerja yang menyatakan adanya pengaruh yang positif model pembelajaran kooperatif STAD terhadap prestasi belajar siswa diterima dan teruji secara signifikan. Nilai koefisien determinan (r2) sebesar 0,315 yang berarti bahwa sekitar 31,5% sumbangan variabel model pembelajaran kooperatif STAD terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya sebesar 68,5% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (eror sampling dan non sampling). Hipotesis Ketiga Untuk mencari pengaruh perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo dianalisis dengan menggunakan analisis One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebesar 85,65, sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD adalah sebesar 80,65 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan 1300

menggunakan model pembelalajaran Jigsaw lebih baik dari nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara parsial terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo. Dimana diketahui pula sumbangan variabel Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 33,2%. Hasil tersebut cukup relevan mengingat pembelajaran dengan menggunakan model Metode Jigsaw lebih memudahkan siswa dalam memahami materi, dan siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran bahkan siswa merasa senang dan sangat antusias mengikuti pelajaran dengan menggunakan model Metode Jigsaw. Siswa menjadi sangat aktif dalam proses pembelajaran serta nilai siswa pun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran aktif model Metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa dan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Demikian juga hasil penelitian Tri Astatik (2007) yang menyatakan kesimpulan yang sama yaitu adanya pengaruh penerapan model pembelajaran Jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada Bidang Studi PPKn kelas 5A di SDN Sukoharjo 1 Malang. Hal ini disebabkan karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam berdiskusi kelompok baik dalam kelompok tim atau kelompok ahli. Dalam melakukan diskusi, siswa dapat mengkomunikasikan kesulitan yang dialaminya dan hasil diskusi dari kelompok ahli dengan anggota kelompoknya dan kelompok lain. Dengan demikian, melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pemahaman siswa lebih optimal dibandingkan model pembelajaran konvensional dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan guru siswa cenderung pasif. 1301

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Tipe STAD Terhadap Prestasi Belajar Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif STAD secara parsial terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo. Dimana diketahui pula sumbangan variabel Model Pembelajaran Kooperatif STAD terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 31,5%. Hasil penelitian juga menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan yang lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2011) yang menyatakan adanya pengaruh hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelompok eksperimen dengan hasil belajar tanpa model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelompok kontrol. Pengaruh Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan STAD Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo. Dimana hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebesar 85,65, sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD adalah sebesar 80,65 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelalajaran Jigsaw lebih baik dari nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Dalam proses pembelajaran banyak model-model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw siswa belajar dalam 1302

kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi kepada anggota kelompok yang lain. Setiap anggota kelompok merasa diberi penghargaan untuk menjadi ahli dalam satu permasalahan hal ini memotivasi siswa untuk menjadi lebih aktif belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD sama baiknya dengan model pembelajaran tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mempunyai prestasi belajar lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini terjadi karena kedua metode merupakan model pembelajaran kooperatif yang menurut Slavin (2010:10), bahwa semua metode pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa semua siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggungjawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya. Untuk itu penggunaan model pembelajaran yang tepat maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo. 2. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe STAD terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo. 3. Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota Probolinggo, dimana hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah sebesar 85,65, sedangkan nilai ratarata prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan untuk kelompok siswa yang diajar dengan 1303

menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD adalah sebesar 80,65 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelalajaran Jigsaw lebih baik dari nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan pada kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD. 4. Gambaran penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dinilai siswa kelas IX SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori tinggi (baik) sebanyak 7 orang (11,3%), dalam kategori sedang (cukup baik) sebanyak 49 orang (61,8%) dan dalam kategori rendah (kurang baik sebanyak 6 orang (9,7%). Dengan demikian penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dinilai siswa kelas IX di SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori cukup baik. 5. Gambaran penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif STAD dinilai siswa kelas IX SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori tinggi (baik) sebanyak 9 orang (14,5%), dalam kategori sedang (cukup baik) sebanyak 43 orang (69,3%) dan dalam kategori rendah (kurang baik sebanyak 10 orang (16,2%). Dengan demikian penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif STAD dinilai siswa kelas IX di SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori cukup baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara. Astuti Dewi, Wahyu (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Materi Pokok Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri se-kota Madiun. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.1, No.7,hal 732-741, Desember 2013 http://jurnal.pasca.uns.ac.id Depdiknas, (2006). Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1304

Johnson DW & Johnson, R, T. (1991). Learning Together and Alone. Allin and Bacon : Massa Chussetts Kamriantiramli. (2011). Macam-Macam Motivasi. http://kamriantiramli.wordpress. com. Diunduh tanggal 20 Februari 2012. Kusmayadi & Sugiarto, E. (2000). Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo. Maholtra, N. K. (1996). Marketing Research: An Applied Orientation. New Jersey : Prentice Hall International Inc. Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nasution. (1981). Petunjuk untuk Membina dan Memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Depdikbud. Nawawi, Hadari. (1991). Administrasi Pendidikan. Cet-7. Jakarta : PT Gunung Agung. Sanjaya, Wina. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana. Sardiman (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet-13. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Jakarta : Pustaka Pelajar. Supartini. (2008). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di SMK Al-Hidayah I Jakarta Selatan. Skripsi. Jakarta: STKIP Purnama. Sugiyono. (1992). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta. Sekaran, Umar. (1992). Research Methods for Business : A Skill Building Approach., Jhon Willey & Sons Inc. New York. Slameto. (2003). Teori Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhi. Salatiga:PT. Rineka Cipta. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. 1305