BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. diterima untuk tiap investor. Tujuan utama dari aktivitas pasar modal adalah

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB VI PENUTUP. diambil dari hasil penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong pembentukan modal dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. harga saham (Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Pergerakan indikator ekonomi makro memiliki andil terhadap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. merasakan akibat dari krisis. Dengan adanya globalisasi, pengaruh tersebut

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Bagi pihak emiten, pasar modal merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan bisnis dengan aturan-aturan yang dibuat. Sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB V PEMBAHASAN. a. Pengaruh Simultan Variabel Makroekonomi terhadap IHSG

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

Abstrak. Kata kunci : IHSG, Nilai Tukar, Suku Bunga, Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. negara, karena pasar modal merupakan salah satu sarana investasi dana jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan perusahaan akan modal

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

PENGARUH SUKU BUNGA, PERGERAKAN INFLASI, DAN NILAI TUKAR TERHADAP RETURN

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari minat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, Eduardus Tandelilin (2010 : 26), instrument yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang saat ini sedang kembangkan di pasar modal indonesia. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, manusia

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Hadirnya lembaga keuangan tidak lain untuk memberikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang mendapat pengaruh yang cukup besar darikrisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk meredam pengaruh buruk dari krisis tersebut, mulai dari menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun memperketat lalu lintas mata uang asing.pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan optimal bagi investor.investasi adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu, akan mampu memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang. Pertumbuhan investasi di suatu negara dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut.semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya.tingkat kemakmuran yang lebih tinggi umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan adanya peningkatan pendapatan, maka semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana sehingga dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal. Perubahan dan perkembangan yang terjadi di berbagai variabel ekonomi suatu negara akan memberikan pengaruh pada pasar modal. Apabila suatu indikator ekonomi makro turun maka akan berdampak buruk bagi perkembangan 1

2 pasar modal. Tetapi jika sebaliknya suatu indikator ekonomi baik maka akan memberi pengaruh yang baik pula terhadap kondisi pasar modal. Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.Karena pasar modal merupakansuatu sistem keuangan yang terorganisasi, yang termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham, obligasidanjenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45 dan JII (jakarta Islamic Index) dapat menjadi indikator ekonomi pada suatu negara. IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks LQ45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang palinglikuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuiditas. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks LQ45akan selalu berubah. JII (Jakarta Islamic Index) adalah salah satu indeks saham yang juga turut diperdagangkan dalam Bursa efek Indonesia. Harga rata-rata dari saham yang diikutsertakan dalam perdagangan menggunakan prinsip syariah. Jakarta Islamic Index adalah hasil dari afiliasi (kerja sama) antara PT Bursa Efek Jakarta yang

3 sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia dengan PT Danareksa Investment Management. Indonesia yang semakin maju dalam hal perdagangan saham semakin mengembangkan prinsip penjualan dalam bentuk syariah dan juga jasa investasi berbasiskan syariah.jakarta Islamic Index digunakan dalam penelitian ini untuk membandingkan pengaruh variabel independen terhadap saham konvensional (IHSG dan LQ45) dengan saham syariah (JII). Lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari.kemampuan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari kondisi variabel makronya.variabel ekonomi makro tersebut antara laintingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika. Tingkat inflasi sebagai indikator mempunyai dampak positif serta negatif yang berpengaruh terhadap kondisi perekonomian.inflasi ringan biasanya berpengaruh positif dalam arti dapat mendorong perekonomian menjadi lebih baik.disamping itu, inflasi yang terlalu tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya (Tandelilin, 2010).

4 Perkembangan Inflasi di Bank Indonesia periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.1 sebagai berikut : Perkembangan Inflasi INFLASI % DATA INFLASI 14 12 10 8 6 4 2 0 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 2008 7.36 7.4 8.17 8.96 10.38 11.03 11.9 11.85 12.14 11.77 11.68 11.06 2009 9.17 8.6 7.92 7.31 6.04 3.65 2.71 2.75 2.83 2.57 2.41 2.78 2010 3.72 3.81 3.43 3.91 4.16 5.05 6.22 6.44 5.8 5.67 6.33 6.96 2011 7.02 6.84 6.65 6.16 5.98 5.54 4.61 4.79 4.61 4.42 4.15 3.79 2012 3.65 3.56 3.97 4.5 4.45 4.53 4.56 4.58 4.31 4.61 4.32 4.3 Sumber : Data Bank Indonesia (data diolah) Tingkat inflasi pada akhir tahun 2009 merupakan tingkat inflasi yang paling rendah yaitu sebesar 2,78%, hal tersebut terjadi disebabkanadanya deflasi pada barang-barang yang harganya ditetapkan oleh pemerintah, seperti bahan bakar minyak dan listrik (Bank Indonesia). Menurut Elton dan Gede dalam Gelber (2006:4) selain tingkat inflasi, tingkat suku bunga Bank Indonesia juga merupakan indikator yang sering dipergunakan untuk menggambarkan kondisi ekonomi. Meningkatnya tingkat suku bunga akan mengakibatkan meningkatnya biaya modal (cost of capital) sehingga akan memperbesar biaya perusahaan, menurunkan laba serta dividen yang berakibatmenurunnya harga saham.sedangkan menurut Robert Ang (1997) variabel ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap pasar ekuitas adalah

5 pertumbuhan GDP, pertumbuhan produksi, inflasi, keuntungan perusahaan, pengangguran, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar. Perkembangan tingkat suku bunga di Bank Indonesia periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.2 sebagai berikut : Perkembangan BI Rate BI Rate % tingkat bunga SBI 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 2008 8 8 8 8 8.25 8.5 8.75 9 9.25 9.5 9.5 9.25 2009 8.75 8.25 7.75 7.5 7.25 7 6.75 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 2010 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 2011 6.5 6.75 6.75 6.75 6.75 6.75 6.75 6.75 6.75 6.5 6 6 2012 6 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 5.75 Sumber : Bank Indonesia (data diolah) Secara beruntun dimulai dari bulan Mei 2008, BI rate mengalami kenaikan rata-rata 0,25%perbulan dan pada bulanseptember2008, BI rate telah tercatat sebesar 9,25%. Salah satu pemicu kenaikan ini adalah perkembangan inflasi di akhir tahun 2008 yang meningkat cukup signifikan yaitu 11,06%. Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap nilai mata uang lainnya (Salvatore 1997:9). Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan volume ekspor.bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan cash flow

6 perusahaan domestik, yang kemudian menaikkan harga sahamyang tercermin pada IHSG, LQ45, maupun JII. Tetapi jika emiten membeli produk dalam negeri, dan memiliki hutang dalam bentuk dollar maka harga sahamnya akan menurun. Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika di Bank Indonesia periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.3 sebagai berikut : Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar KURS Data Nilai Tukar Rupiah 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0 Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 2008 9406 9181 9185 9209 9291 9296 9163 9149 9341 10048 11711 11325 2009 11167 11853 11850 11025 10393 10207 10111 9978 9901 9483 9470 9458 2010 9275 9348 9174 9027 9183 9148 9049 8972 8976 8928 8938 9023 2011 9037 8913 8761 8651 8556 8564 8533 8532 8766 8895 9015 9088 2012 9109 9026 9165 9176 9290 9451 9457 9500 9566 9597 9628 9646 Sumber : Bank Indonesia (data di olah) Pada bulan Oktober 2008 sampai Juli 2009 nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika mengalami fluktuasi yang tidak stabil dikarenakan adanya krisis finansial global. Perubahan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bukan hanya sekedar mencerminkan perkembangan perusahaan atau industri suatu negara, bahkan bisa dianggap sebagai perubahanyang lebih fundamental dari suatu negara. IHSG suatu negara yang mengalami penurunan dapat disebabkan oleh kondisi negara tersebut yang sedang menghadapi permasalahan.sebaliknya harga

7 saham yang mengalami peningkatan bisa mengindikasikan adanya perbaikan kinerja perekonomian di negara tersebut.hal ini menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi makro sangat berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal (Murwaningsari, 2008). Perkembangan IHSG di BEI periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.4 sebagai berikut : Perkembangan Pergerakan IHSG IHSG Data IHSG 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des 2008 2627.3 2721.9 2447.3 2304.5 2444.4 2349.1 2304.5 2165.9 1832.5 1256.7 1241.5 1355.4 2009 1332.7 1285.5 1434.1 1722.8 1916.8 2026.8 2323.2 2341.5 2467.6 2367.7 2415.8 2534.4 2010 2610.8 2549 2777.3 2971.3 2797 2913.7 3069.3 3081.9 3501.3 3635.3 3531.2 3703.5 2011 3409.2 3470.4 3678.7 3819.6 3837 3888.6 4130.8 3841.7 3549 3790.9 3715.1 3822 2012 3941.7 3985.2 4121.6 4180.7 3832.8 3955.6 4142.3 4060.3 4262.6 4350.3 4276.1 4316.7 Sumber : www.yahoofinance.com (data diolah) Berdasarkan pada gambar 1.4menunjukkan bahwa IHSG mengalami penurunan mulai dari bulan September 2008 sampai pertengahan tahun 2009, hal ini disebabkan karena terjadi krisis global namun pada Juni 2009 sampai tahun 2012 kembali mengalami peningkatan dalampergerakan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia.

8 Perkembangan Indeks LQ45 di BEI periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.5 sebagai berikut : Perkembangan Pergerakan LQ45 LQ45 Data LQ45 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Jan Feb Maret April Mei Juni juli Agust Sept Okt Nov Des 2008 564.32 590.77 525.41 493.46 518.36 495.17 481.3 449.66 369.14 241.35 241.5 270.23 2009 262.56 249.01 283.08 341.73 373.07 392.12 454.42 456.27 483.95 464.2 476.26 498.29 2010 510.45 496.03 539.8 573.59 543.59 566.1 589.92 581.31 651.93 673.42 638.08 661.38 2011 597.85 614.02 659.05 680.63 682.25 690.65 729.84 676.26 622.64 675.57 656.41 673.51 2012 692.16 692.77 712.55 711.38 645.69 674.69 712.77 695.53 731.77 746.6 752.72 763.22 Sumber : www.yahoofinance.com (data diolah) Pada akhir tahun 2008 indeks LQ45 mengalami penurunan yaitu pada posisi 270,23. Adanya krisis global menjadi penyebab menurunnya harga sahamdan pada April 2009 indeks LQ45 kembali mengalami perkembangan yaitu naik pada level 341,73. Perkembangan JII di BEI periode 2008 sampai 2012 disajikan pada gambar 1.6 sebagai berikut : Perkembangan Pergerakan Indeks JII

9 Jakarta Islamic Index data JII 700 600 500 400 300 200 100 0 Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des 2008 477 509 448.4 428.1 441.7 430.3 387.8 356.1 286.4 193.7 195.7 216.2 2009 213.6 214.1 236.8 279.9 307.1 321.5 385.2 380.7 401.5 383.7 397.9 417.2 2010 427.7 413.7 443.7 474.8 444.6 460.3 483.3 473.8 526.5 540.3 508.8 532.9 2011 477.5 496.9 514.9 528.8 531.4 536 567.1 529.2 492.3 530.2 520.5 537 2012 562.5 566.8 584.1 575.1 525.1 544.2 573.7 569.9 600.8 612.1 609.1 617.1 Sumber : www.yahoofinance.com (data diolah) Pergerakan Indeks JII mengalami penurunan yang sangat drastis terjadi pada bulan oktober 2008 yaitu berada pada posisi 193,68. Hal tersebut terjadi disebabkan karena terjadinya krisis global pada tahun 2008. Penelitian yang dilakukan Purwanto Widodo (2007) menemukan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return IHSG dan return LQ45, tetapi variabel suku bunga dan nilai tukar memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham IHSG.Etty Murwaningsari (2008) menemukan bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap IHSG sedangkan kurs tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap IHSG. Dwi Wahyu Prasetyono (2010) menyimpulkan bahwa dalam jangka pendek variabel pertumbuhan ekonomi dan harga minyak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap saham LQ45, tetapi variabel suku bunga SBI dan nilai tukar tidak signifikan. Dalam jangka panjang semua variabel bebas yang digunakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

10 tehadap saham LQ45.Septian Prisma Rusbariandi (2012) menemukan bahwa tingkat inflasi berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik terhadap Jakarta Islamic Index, sedangkan kurs dan harga minyak dunia berpengaruh negatif dansignifikan terhadap Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena masih banyak penelitian yang memperoleh hasil berbeda maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH SUKU BUNGA, PERGERAKAN INFLASI DAN NILAI TUKAR TERHADAP RETURN PASAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. apakahinflasi, suku bunga, dan nilai tukarsecara simultan berpengaruhsignifikan terhadapreturn pasar(ihsg, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia? 2. apakah inflasi berpengaruh positif terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia? 3. apakah suku bunga berpengaruh negatif terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia? 4. apakah nilai tukar berpengaruh terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

11 1. untuk menguji inflasi, suku bunga, dan nilai tukarsecara simultan berpengaruh signifikan terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia. 2. untuk menguji inflasi berpengaruh positif terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia. 3. untuk menguji suku bunga berpengaruh negatif terhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia. 4. untuk menguji nilai tukar berpengaruhterhadap return pasar (IHSG, LQ45, dan JII) di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagiinvestor, dapat memberikan informasi dan sebagai bahan pertimbangan bagi investor mengenai pengaruh variabel makro terhadap return pasar IHSG, indek LQ45 dan JII, sehingga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. 2. Bagi para peneliti, dapat digunakan untuk menambah wawasan keilmuwan dan pemahaman tentang variabel makro yang berpengaruh terhadapreturn IHSG, indeks LQ45dan JII.

12 1.5 Sistematika Penulisan Proposal Penulisan dari penelitian yang dilakukan ini disusun secara sistematis dengan tujuan untuk memudahkan pihak yang membaca dalam memahami isi dari penelitian ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini memberikan gambaran umum mengenai isi dari penelitian yang dilakukan, yangdi dalamnya terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai penelitian terdahulu dengan topik yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan, landasan teori yang digunakan sebagai dasar penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran yang diperoleh dari penelitian terdahulu dan landasan teori, serta hipotesis penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari rancangan penelitian, keterbatasan dari penelitian yang dilakukan, identifikasi dari variabel yang digunakan, definisi operasional dan cara pengukuran variabel, populasi serta teknik pengambilan sampel yang digunakan, jenis dan sumber data serta metode pengumpulan data yang dipilih, serta teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk menguji hipotesis yang telah disusun sebelumnya.