BAB III PROSEDUR PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKSISTENSI HOME INDUSTRI TAPE KETAN DI DESA TARIKOLOT KECAMATAN CIBEUREUM KABUPATEN KUNINGAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian dengan baik dan benar. Surachman (1990: 7) mengemukakan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Padalarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Kecamatan Pameungpeuk dan Kecamatan Baleendah. : Kecamatan Kutawaringin dan Kecamatan Soreang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diharapkan. Metode penelitian sebagai pengamatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey dan analisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:3) secara umum metode penelitian diartikan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sebuah penelitian terkandung suatu tujuan dan harapan yang ingin

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini tentunya mengacu pada judul yang diangkat, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi dari penelitian ini terletak di Kecamatan Rancaekek Kabupaten

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:26) Metode Penelitian adalah cara yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelah Selatan : Kecamatan Labuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cipatat yang secara administratif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Sumaatmadja yang dikutip dari The Liang Gie ( ) suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

perkampungan Setu Babakan dengan jumlah penduduk 2564 jiwa dan jumlah KK 743

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung. Secara astronomis kampus Unversitas Pendidikan Indonesi (UPI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencari data,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulisan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. astronomis terletak pada lintang LS LS dan pada bujur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan Rumusan masalah serta kajian pustaka maka penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sukabumi. Kecamatan Cisaat terdiri dari 13 Desa, meliputi Desa Nagrak, Desa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. deskriptif. Metode deskriptif menurut Tika (2005 : 6) adalah metode yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis untuk

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian untuk memperoleh tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian ilmiah diperlukan adanya metode penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III PROSSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dijadikan tempat penelitian ini berada di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti dalam melakukan penelitian agar data dapat dikumpulkan secara. yang ingin dicapai (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian berupa gambaran atau

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian Daya Dukung Cihampelas Sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Paoman Kabupaten Indramayu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENEITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), metode penelitian adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis bedasarkan bukti fisis, yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian yang berjudul mobilitas penduduk di Kecamatan Bungbulang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Arikunto (2002:135) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut The Liong Gie dalam Sumaatmadja (1988:75), Metode yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan peneliti untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pusat Kota Bandung. Berikut merupakan batas-batas Tegal Lega, Kecamatan Regol. a. Sebelah utara : jl.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Menurut Arikunto (2006:151) metode penelitian adalah cara yang

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Desa Tarikolot terletak antara 108 41 45-108 43 45 BT dan 07 00 40-07 02 40 LS. Desa Tarikolot merupakan salah satu desa yang termasuk kedalam Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Luas Wilayah Desa Tarikolot sekitar 268,491 km². Jarak Desa Tarikolot ke ibu kota Kabupaten 35 km atau bisa ditempuh dengan waktu 1 jam sedangkan jarak Desa Tarikolot ke Ibukota Kecamatan 1 km atau bisa ditempuh dengan waktu 8 menit. Secara administratif Desa Tarikolot dibagi kedalam beberapa wilayah Dusun, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Terdapat dua dusun, dua rukun warga dan 14 rukun tetangga. Berdasarkan letak geografisnya, Desa Tarikolot memiliki batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cimulya Kecamatan Cimahi; Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cisaat Kecamatan Cibimbin; Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cibeureum Kecamatan Cibeureum; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukadana Kecamatan Cibeureum. Peta Administratif Desa Tarikolot dapat dilihat pada Gambar 3.1 B. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberi interpretasi dan analisis (Tika, 2005:04). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kondisi fisik dan sosial home industri tape ketan di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran keadaan secara faktual dari objek yang diteliti.

23 Gambar 3.1

24 Peta Administratif Desa Tarikolot C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Tika (2005:24) mengemukakan bahwa populasi adalah himpunan atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang terdapat dalam penelitian ini terbagi dua yaitu : a. Populasi wilayah yaitu seluruh wilayah di Desa Tarikolot dimana terdapat 12 home industri tape ketan yang masing-masing terdapat 5 home industri tape ketan di dusun 1 dan 7 home industri tape ketan di dusun 2. b. Populasi manusia meliputi pemilik home industri tape ketan di Desa Tarikolot yang berjumlah 12 orang, pengrajin home industri tape ketan di Desa Tarikolot yang berjumlah 150 orang. Home industri di Dusun I adalah sari asih I dengan pemilik usaha Yayat jumlah tenaga kerja 28 orang, sari asih II dengan pemilik usaha Deden jumlah tenaga kerja 15 orang, sari alami dengan pemilik usaha Rahman dan jumlah tenaga kerja 5 orang, pamili dengan pemilik usaha dasiti dan jumlah tenaga kerja 10 orang, citra rasa dengan pemilik usaha Elly dan jumlah tenaga kerja 11 orang. Home industri di Dusun II adalah bu wayo I dengan pemilik usaha Dasuni jumlah tenaga kerja 13 orang, bu wayo II dengan pemilik usaha ijoh jumlah tenaga kerja 4 orang, barokah dengan pemilik usaha Darsinah dan jumlah tenaga kerja 20 orang, vanilla dengan pemilik usaha wasih dan jumlah tenaga kerja 6 orang, warli dengan pemilik usaha Warli dan jumlah tenaga kerja 7 orang, silvi dengan pemilik usaha Silvi dan jumlah tenaga kerja 6 orang, pamella dengan pemilik usaha Carsim dan jumlah tenaga kerja 25 orang. Untuk lebih jelasnya populasi wilayah dan sosial dapat dilihat

25 pada Tabel 3.1 yang menunjukan nama home industri, jumlah pemilik usaha dan jumlah tenaga kerja di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum. Tabel 3.1 Nama Home Industri, Jumlah Pemilik Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum Nama Home Pemilik Tenaga Alamat Home Industry Industry Usaha Kerja Sari Asih Dusun I Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 2 43 Sari Alami Dusun I Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 5 Pamili Dusun I Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 10 Cita Rasa Dusun I Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 11 Bu Wayo Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 2 17 Barokah Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 20 Vanila Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 6 Warli Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 7 Silvi Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 6 Pamella Dusun II Ds. Tarikolot Kecamatan Cibeureum 1 25 Jumlah 12 150 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan 2. Sampel Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Tika (2005:24) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili populasi. Dalam teori sampling dikatakan bahwa sampel yang terkecil dan dapat mewakili distribusi normal adalah 30. Dalam hal ini semakin besar sampel yang diambil maka akan semakin mendekati nilai populasi yang benar sehingga penelitian akan mendapatkan hasil yang lebih akurat. Penarikan sampel untuk pemilik usaha menggunakan sampel jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Sampel pemilik usaha sebanyak 12 orang,

26 adapun penarikan sampel tenaga kerja digunakan pendekatan menurut Dixon dan B. Learch dengan rumus: a. Menghitung persentase karakteristik dengan menggunakan rumus : Dengan jumlah penduduk 1.314 jiwa (BPS) maka jumlah sampel yang akan di ambil : Keterangan : P = Jumlah Populasi Pengrajin Tape Ketan = 150 1.314 x 100 % = 11.41 % Jumlah Penduduk P = Persentase karakteristik yang dianggap benar x 100% b. Menentukan variabilitas dalam persen (%) dengan menggunakan rumus : Keterangan : V = Validitas V = P 100 P V = 11,41 100 11,41 V = 11,41 (88,59) V = 1010,8119 V = 31,80 V = 32 % c. Menentukan Jumlah Sampel (n) z x v n = ² C 1,96 x 32 = 7 = 62,72 2 7 = 8,96 ² = 80,28 Keterangan : n = Jumlah sampel Z = Conviidence level atau tingkat kepercayaan 1,96 V = Variabel yang diperoleh dengan rumus no (2) C = Coonvidence limit atau batas kepercayaan ²

27 d. Menentukan jumlah sampel yang dikoreksi dengan rumus : 80,28 n1 = 1 + 80,28 150 n1 = 80,28 1 + 0.53 n1 = 80,28 1,53 n1 = 52,47 Keterangan: n1 = Jumlah sampel yang telah dikoreksi n = Jumlah sampel yang dihitung dalam rumus sebelumnya N = Jumlah populasi n1 = n 1+ n N Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 52,47 dan dibulatkan menjadi 52 sampel dari total 150 pengrajin. Karena seluruh populasi jumlah persebarannya tidak sama pada setiap dusunya, maka jumlah sampel akan ditentukan secara acak berstrara proporsional, yaitu pengambilan sampel dari 2 dusun disesuaikan dengan jumlah populasi di dusun tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penarikan sampel adalah dengan menggunakan rumus : n= N N x n n = banyaknya sampel n = Banyaknya sampel yang diambil N = Banyaknya Populasi Berdasarkan rumus tersebut di atas, diperoleh proporsi sampel tenaga kerja di 2 dusun pada Tabel 3.2 : Tabel 3.2 Jumlah Persebaran Sampel Tiap Dusun di Desa Tarikolot Dusun Pemilik Usaha Tenaga Kerja

28 Populasi Sampel Populasi Sampel Dusun I 5 5 69 24 Dusun II 7 7 81 28 Jumlah 12 12 150 52 Sumber : Hasil Perhitungan 2012 D. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006:116) variabel penelitian adalah gejala atau objek penelitian yang bervariasi yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:60) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi variabel merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Adapun variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3. Variabel Eksistensi home industri tape ketan Tabel 3.3 Variabel Penelitian Indikator 1. Sejarah home industri tape ketan (budaya) 2. Perkembangan home industri tape ketan 3. Ketersediaan bahan baku 4. Cara Penjualan 5. Transportasi 6. Kondisi sosial ekonomi a. Tenaga Kerja b. Tingkat pendidikan keluarga c. Pendapatan Berdasarkan Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa variabel pada penelitian ini adalah eksistensi home industri tape ketan dengan indikatornya adalah sejarah home industri tape ketan (budaya), perkembangan home industri tape ketan, ketersediaan bahan baku, cara penjualan, transportasi, kondisi sosial ekonomi (tenaga kerja, tingkat pendidikan keluarga dan pendapatan).

29 E. Definisi Operasional Adapun judul dari penelitian adalah Eksistensi Home Industri Tape Ketan di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Agar tidak terjadi penyimpangan dan kesalahan dalam menafsirkan judul penelitian dan sebagai dasar serta acuan dalam penelitian ini, maka definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Eksistensi Eksistensi adalah keberadaan atau adanya suatu kehadiran yang mengandung unsur bertahan, eksistensi disini adalah eksistensi home industri tape ketan di Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. Indikator variabel yang diteliti adalah sejarah home industri tape ketan (budaya), perkembangan home industri tape ketan, ketersediaan bahan baku, cara penjualan, transportasi, kondisi sosial dan ekonomi (tenaga kerja, tingkat pendidikan keluarga dan pendapatan). 2. Home industri tape ketan Home Industri adalah industri rumah tangga dimana tempat kegiatan industri tersebut di rumah, prosese pengolahan serta penggunaan alat-alat produksi yang sederhana. Tape adalah salah satu makanan tradisional yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi) bahan pangan berkarbohidrat seperti ketan. Dalam proses fermentasi tape, digunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucos sp, Candida utii, Saccharomycopsis fibuliger, Pediococcus sp, dll. 3. Desa Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan Desa Tarikolot adalah daerah penelitian yang secara administratif termasuk kedalam wilayah Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diharapkan dapat menunjang tujuan penelitian, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

30 1. Data primer Menurut Hasan (2004:19) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau orang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer disebut juga data asli. Untuk memperoleh data primer dalam penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan kuesioner berupa pedoman wawancara. a. Observasi Lapangan Menurut Marshall dalam Sugiyono (2010:310) melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna perilaku tersebut. Sedangkan menurut Abdurahman et al (2011:38) observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang di teliti, baik dalam situasi buatan secara khusus diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya (lapangan). Observasi yang digunakan adalah observasi langsung, dimana peneliti terjun langsung ke lapangan dan obsevasi cara sistematis, dimana peneliti membuat kerangka unsur-unsur yang akan diobservasikan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor geografi home industri tape ketan di Desa Tarikolot. b. Kuesioner Menurut Arikunto (2006:151) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini di lengkapi dengan wawancara. Melalui wawancara, data dapat dikumpulkan secara mengontak langsung responden baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Tika (2005:54) wawancara adalah semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Ciri utama wawancara adalah tatap muka (face to face) dimana terdapat dua pihak, pihak pertama berkedudukan sebagai peminta informasi dan pihak lainnya sebagai pemberi informasi. Sebagai peminta informasi pewawancara mengajukan pertanyaan-

31 pertanyaan dan pihak lainnya diminta untuk memberikan jawaban atau memberi penjelasan. Jenis Wawancara diantaranya yaitu : 1) Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan yang kadang-kadang disertai dengan jawaban alternatifnya. 2) Wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan tanpa menyusun daftar pertanyaan sebelumnya. 3) Kombinasi wawancara berstruktur dan tidak berstruktur, yaitu pewawancara membuat daftar pertanyaan yang disajikan, akan tetapi cara pengajuan atau penyajian pertanyaan-pertanyaan tersebut diserahan kepada kebijaksanaan pewawancara itu sendiri. 2. Data Sekunder Menurut Hasan (2004:19) data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang sudah ada. Data sekunder juga bisa diperoleh dari instansi-instansi tertentu. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian adalah sebagai berikut : a. Dokumentasi Teknik ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai dokumen-dokumen yang diperlukan dalam penelitian berupa peta, tabel, makalah, atau data-data dari instansi pemerintah. b. Studi Literatur Dengan teknik ini, penulis mencoba memperoleh data, informasi, teori dan konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah penelitian dari buku, hasil penelitian, laporan, artikel, dan media massa yang berkaitan dengan penelitian home industry, geografi industri, tenaga kerja, eksistensi dan lain sebagainya. G. Alat Pengumpul dan Pengolah Data Alat-alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pedoman Wawancara

32 Pedoman wawancara tersebut digunakan untuk mengetahui analisis geografi dilihat dari faktor lokasi seperti ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, transportasi. Jaringan pemasaran seperti distributor. Sedangkan untuk faktor sosial ekonomi dan budaya yang di teliti adalah tingkat pendidikan keluarga, pendapatan dan sejarah berdirinya home industri. 2. Kamera HP Kamera HP digunakan untuk mendokumentasikan fenomena yang terjadi pada objek penelitian. 3. Peta Rupa Bumi H. Cara Pengambilan Data 1. Survey ke lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data sekunder berupa dokumen-dokumen dari dinas atau instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan guna memperoleh informasi mengenai tape ketan. 2. Pemotretan fenomena-fenomena di lapangan dengan menggunakan HP. 3. Menentukan sampel petani dengan menggumakan rumus teori sampling. 4. Mengunjungi lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data primer dengan wawancara. I. Teknik Pengolahan Data 1. Editing: Data yang terkumpul dibaca kembali kemudian di perbaiki jika ada hal-hal yang masih meragukan. Data harus terisi semua. Kelompokan yang masih bermasalah dalam satu kelompok, agar dalam analisis data bisa teratasi. 2. Coding dilakukan untuk memudahkan analisis yang diberi kode berupa angka maupun huruf. 3. Entry data dilakukan setelah coding data dimana data telah diberi kode kemudian memasukkan data ke dalam kolom-kolom yang terdapat pada Ms Exel 2007.

33 4. Tabulasi: Data-data yang sudah terkumpul dibuat ke beberapa tabel, dalam proses tabulasi peneliti memasukkan data hasil coding dan entry ke dalam tabel dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah masalah dalam berbagai kategori kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel. J. Teknik Analisis Data Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriftif, analisis statistik. 1. Analisis Deskriptif Adalah analisis yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan gejala yang nampak di daerah penelitiannya serta kondisi dari keadaan masalah yang diteliti mulai dari mengolah, menginterpretasikan data, dan informasi lain dengan data yang dianalisis yang berskala dari literatur dan hasil observasi di lapangan. 2. Analisis Statistik Analisis statistik dalah analisis yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan jawaban responden yang digunakan dengan menggunakan metode persentase dengan rumus sebagai berikut: P = f n 100% Keterangan : P = Persentase f = Data yang di dapat n = Jumlah seluruh data 100% = Bilangan konstan Angka yang dimasukan ke dalam rumus persentase di atas merupakan data yang diperoleh dari hasil jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan. Hasil perhiyungan tersebut kemudian dibandingkan dengan criteria yang telah di

34 tetapkan. Kriteria penilaian persentase tersebut dikategorikan menurut Effendi dan Manning dalam Sumiati (2007:45), dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Persentase Hasil Penelitian Persentase Kriteria 0% Tidak ada/tak seorangpun 1%-24% Sebagian kecil 25%-49% Kurang dari setengahnya 50% Setengahnya 51%-74% Lebih dari setengahnya 75%-99% Sebagian besar 100% Seluruhnya Sumber : Sumiati (2007:45)