BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ami S.A.Khaerani,2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. perasaan diungkapkan dalam bentuk lambang ataupun simbol.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Pada usia ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan mental yang meliputi perkembangan inteligensi, kepribadian dan tingkah laku sosial berlangsung cepat pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak-anak merupakan dunia yang khas yang diindera dan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 0-6 tahun yang masih memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan penguasaan bahasa yang dimiliki oleh anak. Ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat lain, suatu bangsa berhubungan dengan bangsa lain. Bahasa

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris

BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan anak, karena dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dengan orang lain. Akhadiah ( Suhartono : 2005) menyatakan bahwa dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi pribadi di dalam kelompok. Belajar bahasa tidak lepas dari kosakata, penguasaan kosakata merupakan hal terpenting dalam keterampilan berbahasa, tanpa penguasaan kosakata yang memadai, maka tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai, karena semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang, semakin terampil pula ia berbahasa. Penguasaan kosakata merupakan salah satu syarat utama yang menentukan keberhasilan seseorang untuk terampil berbahasa, semakin kaya kosakata seseorang semakin besar kemungkinan seseorang untuk terampil berbahasa dan semakin mudah pula ia menyampaikan dan menerima informasi baik secara lisan, tulisan maupun menggunakan tanda-tanda atau isyarat. Dalam hal ini Tarigan (1985 : 85), menjelaskan bahwa kosakata dapat meningkatkan pertumbuhan kegiatan menulis, berbicara, membaca dan menyimak. Kridalaksana (1993: 127) mendefinisikan kosakata sebagai komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Bahasa Inggris sebaiknya dikenalkan sejak dini, karena usia dini merupakan masa keemasan dimana segala sesuatu dapat diserap dengan mudah dan cepat. Kosasih (Hery, 2003) seorang pakar bahasa memiliki pandangan bahwa semakin dini 1

2 anak belajar bahasa asing, semakin mudah anak menguasai bahasa itu. Me Laughlin dan Genesee (Hery, 2003) menyatakan bahwa anak-anak lenih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Sesuai dengan pendapat diatas, Purwo (2003) menyatakan bahwa usia 4-12 tahun merupakan masa emas atau paling ideal untuk belajar bahasa lain selain bahasa ibu (bahasa pertama), karena anak masih plastis dan lentur sehingga proses penyampaian lebih mulus. Mempelajari bahasa Inggris sejak dini dipandang lebih efektif karena pada masa ini, daya pikir anak lebih siap menerima berbagai rangsangan, termasuk rangsangan berbahasa mengingat usia dini merupakan usia keemasan (Kosasih dalam Asti, 2009). Sesuai dengan perkembangan anak usia TK, sebaiknya pembelajaran bahasa Inggris lebih ditekankan pada keterampilan menyimak, karena menyimak adalah kemampuan yang pertama diperoleh oleh anak, terutama jika mereka belum belajar menulis. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya pun memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif, tidak sekedar mempelajari vocabulary dengan membuat anak mampu mengucapkan bahasa Inggris dengan tepat dan menghapal, namunn tahapan pemerolehan bahasa anak pun harus menjadi pertimbangan utama dimana anak memperoleh bahasa pertamanya dimulai dengan kemampuan menyimak terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman. Gardner (1975 : 89) menyatakan Seorang anak jika diajarkan atau dididik dari awal maka anak akan berhasil di masa depan dan sebaliknya, jika gagal mendidik anak maka awal dari kehidupan anak sekolah awal kehancuran. Dalam pembelajaran bahasa anak belum dapat belajar secara sempurna, karena anak tidak boleh

3 dipaksakan untuk belajar, sebaiknya guru dan orang tua memberikan metode pembelajaran bahasa Inggris yang bias membuat anak merasa senang dan merasa tidak terpaksa untuk belajar. Senada dengan penyataan diatas, Moeslichatoen (2004) menyatakan bahwa metode-metode yang sesuai dengan karakteristik anak usia TK yaitu bermain, karyawisata, bercakap-cakap dan bercerita. Menurut Hurlock (1990 : 113) usia 4-5 tahun saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam berbicara yaitu menambah kosakata. Menguasai penambahan pengucapan kata dan menggabungkan kata menjadi kalimat. Penguasaan kosakata anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru. Anak usia 4-5 tahun umumnya sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosakata, sedangkan menurut Tarigan (1993 : 3) lingkup kosakata yang diucapkan anak menyangkut kosakata dasar, diantaranya yaitu perbendaharaan kata benda universal, kata kerja pokok dan kata bilangan pokok. Hurlock (1990 : 151), mengemukakan bahwa salah satu tugas utama dalam belajar berbicara adalah anak harus dapat meningkatkan jumlah kosakata. Anak harus dapat belajar meningkatkan arti dengan bunyi karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih dari satu dan sebagian kata yang bunyinya hamper sama, tetapi memiliki arti yang berbeda. Peningkatan kosakata dapat dilakukan dengan berbagai macam cara melalui membaca, mendengarkan dan menonton. Peningkatan kosakata atau penguasaan kosakata tersebut lebih banyak dilakukan di dunia pendidikan, terutama di lembaga pendidikan prasekolah seperti lembaga pendidikan anak usia dini, mengingat kosakata anak masih terbatas. Menurut Tarigan (1993 : 3) secara umum untuk memperkenalkan kosakata pada anak perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan kosakata dasar, diantaranya adalah perbendaharaan kata benda universal, kata kerja pokok dan kata bilangan pokok.

4 Umumnya peningkatan kosakata di lembaga pendidikan anak usia dini dilakukan dengan menciptakan situasi yang memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan bahasanya. Kesempatan ini dilakukan dengan menggunakan media pengajaran bahasa anak khususnya peningkatan kosakata anak. Penggunaan media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi belajar anak. Pengembangan kemampuan berbahasa di TK bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa dengan baik (Somantri, 2006 : 6). Namun dalam kenyataannya tujuan tersebut belum bisa dicapai secara maksimal.sebagai contoh anak seringkali mendapat kesulitan mengungkapkan pendapatnya ketika pembelajaran berlangsung, sulit mendapatakan jawaban ketika guru bertanya, bahkan untuk berbicara pun anak masih perlu motivasi dan bantuan dari guru. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan khususnya di TK Saifullah, pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional. Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga penyampaian pembelajarannya pun kurang menarik bagi anak, begitu pula dalam pelajaran pengembangan berbahasa khususnya dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris masih terlihat kaku, karena pembelajaran bahasa Inggris dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Dalam melalukan suatu kegiatan pembelajaran jarang sekali guru menggunakan metode dan menyediakan media yang menarik bagi anak, sehingga anak terlihat bosan dan kemampuan kosakata bahasa Inggris kurang optimal.

5 Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di TK termasuk meningkatkan penguasaan kosakata pada anak usia TK, media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman penguasaan kosakata. Untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris yang belum optimal maka diperlukan suatu media lain yang dapat mempermudah anak untuk menambah penguasaan kosakata bahasa Inggris, salah satunya dengan menggunakan media boneka jari. Seperti dalam (Ermayani, 2009 : 5) dijelaskan bahwa Penggunaan media pembelajaran dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan kepada anak, yang dapat membantu anak untuk meningkatkan motivasinya dalam belajar, serta membuat pembelajaran lebih bervariasi dan diharapkan agar pembelajaran yang dilakukan anak lebih bermakna. Berkaitan dengan media pembelajaran, untuk meningkatkan keterampilan berbahasa anak, Isah Suryani (2004 : 99) memaparkan bahwa kemampuan guru adalah dalam mencari cara atau media komunikasi yang sesuai dengan karakteristik anak. Biasanya, cara yang dapat diterima anak yaitu cara-cara paling menyenangkan bagi anak, ilmiah dan tidak banyak intervensi orang dewasa. Dengan cara tersebut disamping pembelajaran yang tampak alamiah dan merangsang minat anak, juga keterlibatan anak dalam pembelajaran bahasa semakin tinggi. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat yang menarik perhatian dan untuk menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses dan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media boneka jari. Boneka merupakan media yang sangat sering digunakan anak dalam bermain. Dengan melalui penggunaan media boneka jari, secara tidak langsung anak akan belajar mengenai berbicara dengan tanpa disadari. Dengan melalui media tersebut, diharapkan anak akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan dan senang memainkannya secara langsung.

6 Boneka jari merupakan media yang digunakan untuk bercerita yang dimainkan oleh jari tangan, dapat dipakai untuk media bercerita anak, melatih daya imajinasi anak, atau juga sebagai alat peraga di Taman Kanak-kanak. Boneka jari ini dibuat dari kain yang tidak mudah bertiras. Kain dibentuk sesuai dengan figure cerita. Satu narasi cerita dapat 10 boneka. Penyelesaian boneka dijahit dengan tusuk feston (Eliyawati, 2005 : 71). Manfaat boneka jari bagi kemampuan berbahasa anak yaitu dengan boneka jari anak akan mengeluarkan ide-ide dan pemikiran secara bebas sehingga melatih keterampilan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Boneka adalah mainan yang pantas untuk diajak bicara. Anak akan berinteraksi dengan boneka seolah-olah boneka tersebut dapat memahami bahasa manusia. Akiriningsih (2013) mengemukakan salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan anak dalam penguasaan bahasa Inggris adalah menggunakan card (kartu). Berbagai macam flash card (kartu bergambar) banyak ditemukan dengan beragam jenis, warna da bentuk. Kartu bergambar digunakan untuk pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas yang menyenangkan melalui permainan, lagu, gambar dan aktivitas menyenangkan lainnya. Kartu bergambar dapat meningkatkan optimalisasi otak kanan sehingga mempermudah anak untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris: reading, listening, speaking, dan writing. Mengingat pentingnya media dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris pada saat pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan media boneka jari dan mengangkatnya kedalam sebuah judul penelitian Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari dan Kartu Bergambar di TK Saifullah kelompok B.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan kosakata bahasa Inggris anak? 2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan media boneka jari dan kartu bergambar? 3. Apakah terdapat peningkatan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan media boneka jari dan kartu bergambar? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk merancang penelitian, pemilihan metode penelitian yang tepat, dan pengelolaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 : 1. Tujuan Umum Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak Taman kanak-kanak TK Saifullah melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kondisi objektif tingkat kosakata bahasa Inggris anak di TK Saifullah.

8 b. Mengetahui proses penerapan pembelajaran dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah Bandung. c. Mengetahui hasil penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak TK. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis Dari penelitian ini diharapkan diperoleh informasi tentang bagaimana meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak TK Saifullah melalui metode bercerita dengan menggunakan media boneka jari dan kartu bergambar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan bahasa khususnya tentang Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Dan Kartu Bergambar b. Bagi Guru PAUD a). Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris anak TK.

9 b). Memberikan informasi tentang peranan atau manfaat metode dan media dalam proses belajar anak khususnya dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris anak. c). Bagi lembaga, diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga agar dapat meningkatkan dan mengembangkan program pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris anak. d). Bagi orangtua, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk menambah pengetahuan mengenai pentingnya suatu media dalam proses pembelajaran, khususnya pembelajaran kosakata pada anak. 1.5 Sistematika Penulisan Penulis menguraikan struktur penulisan yang teratur untuk memudahkan penulis dalam penulisan penelitian. Adapun struktur penulisan penelitian ini, yang juga merupakan struktur organisasi skripsi, adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan. BAB II, pada bab ini penulis membahas mengenai konsep perkembangan bahasa anak, perkembangan kosakata anak TK (pengertian kosakata, kosakata dasar, jenis-jenis kosakata, perluasan kosakata, penguasaan kosakata), tugas-tugas perkembangan bahasa, bahasa Inggris sebagai bahasa Asing di Indonesia, pembelajaran bahasa Inggris untuk anak TK, penguasaan kosakata bahasa Inggris, media pembelajaran (pengertian media pembelajaran, cirri-ciri media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, media boneka jari, media kartu bergambar (flash card), metode bercerita (pengertian metode bercerita bagi anak TK, manfaat metode bercerita bagi anak TK, tujuan metode bercerita untuk anak, criteria yang harus diperhatikan oleh pencerita, bentuk-bentuk metode bercerita

10 untuk anak, criteria memilih cerita dalam bahasa Inggris, cerita yang sesuai dengan perkembangan anak, teknik bercerita dengan boneka jari, metode bercerita dengan boneka jari dan kartu bergambar dan kaitannya dengan peningkatan jumlah kosakata bahasa Inggris anak). BAB III, membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian, yakni metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB IV, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan rekomendasi untuk pihak sekolah, guru dan peneliti selanjutnya.